Anda di halaman 1dari 3

C.

DAMPAK SOSIAL-EKONOMI

A. Penggolongan Sosial
Penggolongan Sosial merupakan pembedaan anggota masyarakat, golongan secara
horizontal atas dasar perbedaan ras, jenis kelamin, agama, profesi, dsb.
Pada masa kolonial penggolongan masyarakat didasarkan pada perbedaan ras.
1) Golongan Eropa
Terdiri dari orang Belanda, Inggris, Amerika, Belgia, swiss, dan perancis. Golongan Eropa
merupakan golongan pendatang yang sangat minoritas. Mereka memiliki kekuasaan yang besar
di Indonesia. status sosial mereka lebih tinggi dibandingkan dengan golongan-golongan lain
yang ada. Mereka adalah para pemilik modal yang menanamkan modalnya di perusahaan
perkebunan Indonesia.
2) Golongan Indo Eropa / TimurAsing
Perkawinan antara orang Eropa orang Indonesia disebut golongan Indo-Eropa. Golongan Asia
dan Timar Asing terdiri dari bangsa Cina, India, dan Arab. Mereka memiliki kedudukan sosial
yang lebih tinggi dan istimewa daripada kaum pribumi. Perkawinan antara kaum Timur Asing
dengan orang Indonesia disebut golongan Indo Timur Asing/Peranakan.
3) Golongan Pribumi
Golongan Pribumi merupakan kelompok mayoritas dan merupakan pemilik negeri ini. Mereka
merupakan penduduk asi Indonesia. Tetapi merupakan orang yang tertindas dan terjajah.
Kedudukannya adalah yang paling rendah (lapisan terbawah) dan dibebankan banyak kewajiban
tetapi hanya kurang diperhatikan.

B. Stratifikasi Sosial / Pelapisan Sosial


Stratifikasi Sosial merupakan struktur sosial atau susunan masyarakat yang dibedakan ke
datam lapisan-lapisan secara bertingkat. Sebelum pemerintahan kolonial di Indonesia telah
mengenal 4 lapisan masyarakat, yaitu
1). Golongan Raja dan keluarganya
Golongan raja memiliki pengaruh yang sangat besar datam masyarakat pada suatu wilayah. Hal
ini disebabkan karena kedudukannya sebagai penguasa datam suatu wilayah. Golongan ini
sangat dihormati dan disegani oleh rakyatnya. Raja memerintah secara turun-temurun.
2) Golongan Elite
Golongan elite merupakan sekelompok masyarakat yang mempunyai kedudukan terkemuka di
masyarakat maupun di lingkungan kerajaan. Terdiri dari golongan bangsawan, tentara, kaum
keagamaan, serta golongan pedagang.. Mereka memiliki kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya
yang berbeda dengan masyarakat non elite. Mereka hidup seperti keluarga kerajaan yang
dilengkapi dengan pegawai dan Hamba Sahaya.
3) Golongan. Non Elite
Golongan non Elite merupakan gologan masyarakat kebanyakan dengan jumlahnya paling besar.
Mereka memiliki berbagai keahlian seperti datam bidang pertanian, pertukang5n, pedagang
kecillkelontong sebagian besar mereka tinggal di desa. Sedangkan masyarakat non elite yag
tinggal di. Kota adalah para seniman.
4) Golongan Hamba Sahaya
Golongan Hamba Sahaya merupakan masyarakat lapisan paling bawah. Mereka mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan yang paling berat. Mereka dapat menjadi golongan Hamba Sahaya jika
hereka tidak dapat membayar hutang, tawanan perang, serta mereka yang diperoleh dengan
membeli (Budak Belian), perlakuan terhadap mereka tergantung kepada orang yang menjadl
majlkannya mereka dapat membebaskan diri jika majikannya memberikan kebebasan padanya.

Adapun Sistem Pelapisan sosial masa pemerintahan Kolonial sebagai berikut


1) Golongan Penjajah dan Terjajah
Golongan penjajah merupakan golongan bangsa asing yang menguasai Indonesia dan memiliki
peran yang penting datam menentukan arah kekuasaan dan jalannya Pemerintahan. Mereka
sekedar menjajah untuk mendapatkan keuntungan dan menghalalkan segala cara.
Golongan terjajah merupakan golongan yang menjadi tempat penindasan dan
Pemerasan yang dilakukan oleh penjajah. Mereka yang mengalami penderitaan
dan kesengsaraan akibat'penindasan dan pemerasan selalu dialaminya.

2) Golongann Majikan Dan Buruh


Golongan majikan terdiri dari para pengusaha swasta asing. Pemilik perusahaan. Golongan
buruh terdiri dari masyarakat yang bekerja pada perusahaan-perusahaan. Dari perkebunan-
perkebunan tersebut hanya kaum pemilik modal yang memperoleh keuntungan sedangkan kaum
buruh memperoleh upah yang kecil.

C. Mobilitas Sosial Penduduk dan Perubahan Demografi


Mobilitas sosial merupakan gerakan masyarakat atau perpindahan pendubuk atau
masyarakat dari satu daerah ke daerah lain., Mobilitas sosial yang terbesar di Indonesia
trjadi karena :
1). pada masa tanam paksa orang melakukan mobilitas sosial untuk menghindari
berbagi kewajiban yang harus mereka jalani seperti kewajiban kerja paksa dan
tanam paksa. Mereka berpindah ke daerah-daerah yang tidak ada kewajiban tanam
2) pada tanam paksa mereka melakukan mobilitas penduduk juga untuk menghindari diri dari
bahaya kelaparan-dan kekeringan yang melanda desa mereka. Sehingga mereka pergi. Ke daerah
yang tidak terkena kekeringan.
3) Berkembangnya perkebunan-perkebunan besar di Indonesia menyebabkan munculnya
tuntutan akan pemenuhan tenaga kerja.
4) Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja tersebut maka pemerintah melakukan Mobilitas
sosial yaitu dengan mendatangkan para pekerja dari daerah ke pusat-pusat perkebunan.
Contohnya sejak tahun 1870 terjadi pengiriman buruh secara besar-besaran dari Jawa ke
perkebunan di Sumatra Timur.
5) para pekerja Indonesia dibayar dengan harga murah sehingga para pengusaha perkebunan
bersedia mengikat mereka dengan Koeli Ordonatie (kuti kontrak) yang disertai dengan poenale
Sanctie (ancamah hukuman bagi yang tidak mau bekerja dan meninggalkan perkebunan), ini
merupakan kebijakan dari pemerintah.
6) Mobilitas sosial terjadi juga karena lahan-lahan pertanian di desa digunakan Untuk industri
dan perkebunan besar sehingga penduduk yang awalnya bekerja sebagai petani beralih profesi
menjadi buruh. Mereka meninggalkan desanya menuju ke tempat-tempat industri
7) Munculnya kota-kota baru yang mendukung berbagai aktivitas masyarakat memungkinkan
berbagai sarana, prasarana ada di kota tersebut sehingga. Masyarakat pergi kekota untuk
memenuhi kebutuhan mereka.-Seperti kebutuhan akan pendidikan Yang hanya ada di kota.
Banyaknya orang, Indonesia yang mengenyam pendidikan pada akhirnya memunculkan
golongan cendekiawan yang bekerja pada kantor-kantor milik pemerintah yang letaknya di kota.
Hal ini menyebabkan mereka meninggalkan desa untuk bekerja. Menjadi pejabat di kota.

Anda mungkin juga menyukai