Momen Kopel
Tegangan
Kekuatan
Material
Modulus
Elastisitas
Working Stress-
Elastisitas
Factor of Safety
Shear Force dan
Bending Moment
Regangan
Modulus Young
Bending of
Beams
ELASTISITAS
1. MODULUS ELASTISITAS
a. Momen Kopel
Kopel atau couple adalah dua gaya paralel yang bekerja pada suatu benda yang
besarnya sama tapi arahnya berlawanan dan garis kerjanya tidak berimpit. Sebuah
kopel menyebabkan putaran. Contoh familiar dari sebuah kopel adalah seseorang
menggunakan “corkscrew”, dua orang memutar “capstan” atau “flywheel”. Kopel
diukur oleh jumlah efek putarannya, dengan kata lain oleh “moment couple”. Momen
Kopel atau moment couple adalah hasil kali dari satu gaya dengan jarak tegak lurus
antara gaya – gaya
P = 10 N
a
2,5m
P = 10 N
Moment = P x a
= 10 x 2,5 = 25 Nm
40 kgf
1,6 m θ 1,6 m
40 kgf
b. Tegangan (Stress)
Tegangan atau stress adalah tahanan internal yang dibangun dalam sebuah material
ketika gaya eksternal diterapkan pada maetrial tersebut.
Total Gaya
Tegangan
Luas Area
(i)
80 mm
240 kN 240 kN
50 mm
240 × 103 𝑁
𝐶𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑖𝑣𝑒 𝑠𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠 = = 6 × 107 𝑁⁄𝑚2
80 × 50 × 10−6 𝑚2
(ii)
80 mm
150 kN 150 kN
50 mm
150 × 103 𝑁
𝑇𝑒𝑛𝑠𝑖𝑙𝑒 𝑠𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠 = = 3,75 × 107 𝑁⁄𝑚2
80 × 50 × 10−6 𝑚2
(iii)
40 mm
120 kN 30 mm
120 × 103 𝑁
𝑆ℎ𝑒𝑎𝑟 𝑠𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠 = = 1 × 108 𝑁⁄𝑚2
40 × 30 × 10−6 𝑚2
c. Strength of Material (Kekuatan Material)
Diekspresikan sebagai tegangan yang diperlukan untuk dapat menyebabkan
kepatahan pada suatu benda atau bahan. Untuk mengekspresikan kekuatan tegangan,
adalah gaya maksimum yang diperlukan untuk mematahkan suatu material dibagi
dengan luas penampang mula-mula, pada titik patah inilah disebut sebagai ultimate
tensile strength (UTS) atau tenacity material.
e. Regangan (Strain)
Strain atau regangan adalah perubahan bentuk dari suatu benda yang disebabkan
tegangan.
1. Linear strain : perubahan panjang (extension) per satuan panjang mula – mula
perubahanpanjang
Regangan =
panjang mula - mula
F x
φ
l tg φ = →y = sudut kecil →sudut dalam radian
l
f. Modulus Young
Semua jenis logam memiliki elastisitas sampai dengan tingkat tertentu. Bila logam
tersebut diberi gaya tarik, maka logam tersebut akan meregang dan akan kembali ke
panjang semula bila gaya ditiadakan. Demikian pula bila gaya tekan diterapkan,
material tersebut akan memendek dan kalau gaya ditiadakan material tersebut akan
kembali ke panjang semula.
Disini logam adah bersifat elastis di bawah setiap bentuk regangan, bila batas
elastisitasnnya tidak terlampaui. Jadi menurut Hukum Hooke atau HOOKE’S LAW :
“Regangan berbanding lurus terhadap tegangan”
Contoh Soal
1. Data – data berikut diambil dari “tensile test” pada sepotong kawat baja panjang
2500 mm dan diameter 0,8 mm.
LOAD (N)
16
15
0
14
0 Yield point
0
120
Elastic limit
P2
100
80
60 80
40 N
0 P1
20 2,08 EXTENSION
0,5 1,0 mm1,5 2,0 2,6 3,1 3,6 5,20 (mm)
2 4 6 8 0 2 8
Pilih 2 titik yaitu P1 dan P2 pada garis lurus :
80
=
1
π x 0,82
4
= 154,2 N/mm2
pertambaha n extension
Regangan =
panjang mula - mula
2,08
= = 0,000832
2500
stress
Modulus Elastisitas =
strain
154,2
=
0,000832
= 1,914 x 105 N/mm2
N A
2. A cantilever
fracture
W
N
A
Gambar (1) : - Di atas NA →stress compressive
- Di bawah NA →stress tensile
Gambar (2) : - Diatas NA →stress tensile
- Dibawah NA →stress compressive
“Bending Moment” pada setiap bagian dari sebuah batang adalah jumlah aljabar
moment – moment gaya baik di sebelah kiri atau di sebelah kanan dari bagian tersebut.
Contoh dari sebuah batang panjang 6 m berat tiap meternya 40 N ditopang pada posisi
1 m dan 5 m
R= 120 N S =120 N
2 3 4
0 6
1 5
40 N 40 N 40 N 40 N 40 N 40 N
120 N
40 N 40 N 40 N 40 N
120 N
3m
0 2 4
1 3
2m
160 N
120 N 120 N
0 2 3 4 6
1 5 Distance from Shearing Forces
40 N 40 40 40 40 40 lefthand end dow
up S.F
(m) n
SF (N) 0 0 0 0
80 0 40 - 40
1
120 40 + 80
80
2 120 80 + 40
Distance (m)
0 3 120 120 0
4 120 160 - 40
80
120 200 - 80
5
80 240 200 + 40
6 240 240 0
BM (Nm)
Distan Bending moment
40 ce
from
20
lefthan C.W A.C.W B.M
Distance (m) d end
0
(m)
20 0 0 0 0
40 40x0,5
1 0 + 20
= 20
60 120x1 = 80x1 =
2 - 40
120 80
120x2 = 120x1,5
3 - 60
240 =180
120x3 = 120x2 =
4 - 40
360 240
120x4 = 200x2,5
5 + 20
480 = 500
120x5 +
240x3 =
6 120x1 = 0
720
720
SOAL LATIHAN
1. Tentukan factor of safety yang diperbolehkan dalam sebuah pistonrod diameter
200 mm bila tensile maximum dalam batang di bawah kondisi kerja adalah satu
meganewton dan kekuatan tensile dari bahan 600 MN/m2.
2. Dalam sebuah tensile test kawat baja panjang 4 m, diameter 2 mm, didapat hasil
data yang diobservasi :
3. Sebuah sling baja panjang 4,5 m, diameter 3 cm mempunyai modulus Young 6,766
x 1010 N/m2. Ketika diberi gaya tensile panjangnya menjadi 4,506 m. Hitunglah :
a. Strain
b. Stress
c. Tensile force
4. Sebuah batang homogen panjang 10 m, berat tiap meternya 120 N ditopang bebas
di kedua ujungnya. Hitunglah S.F dan B.M pada interval 2 m. Gambarkan diagram
S.F dan BM.
5. Sebuah batang homogen AB, berat 200 N/m, panjang 12 m, ditumpu dikedua ujung-
ujungnya. Beban 800 N digantung 9 m dari A. Hitung S.F dan B.M pada titik-titik 3
m dan 6 m dari ujung A, dan gambarkan diagram S.F dan B.M.