Anda di halaman 1dari 3

1.1.

Latar Belakang
Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab timbal balik
pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horiontal yang telah
dirumuskan dalam Permenkes No. 01 tahun 2012. Berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 30 ayat (2) fasilitas-
fasilitas pelayanan kesehatan terdiri dari pelayanan kesehatan tingkat pertama, tingkat
dua dan tingkat ketiga. Upaya kesehatan perseorangan, dilakukan dengan upaya-
upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan, pemulihan yang dilaksanakan secara
menyeluruh dan di dukung sistem rujukan (Salisah, 2016).

Sistem rujukan diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kesehatan


secara bermutu, efektif dan efisien. Kasus rujukan ke pelayanan kesehatan sekunder
untuk kasus yang semestinya dapat diselesaikan di pelayanan primer masih cukup
tinggi. Sebagian besar penyakit dengan kasus terbanyak di Indonesia termasuk dalam
kriteria 4a (dokter dapat mendiagnosa penyakit dengan baik serta mampu melakukan
penatalaksanaan secara baik dan benar) dengan menekankan pada tingkat kemampuan
4 (dokter mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan 144 diagnosa penyakit di
puskesmas). Apabila pada pasien terjadi komplikasi, keparahan, serta adanya penyakit
kronis lain maupun membutuhkan penanganan lebih lanjut, maka dokter layanan
primer secara cepat harus membuat pertimbangan dan memutuskan dilakukannya
rujukan (Parman, 2016).

Apabila sistem rujukan di Indonesia tidak berjalan dengan baik akan


memberikan dampak negatif bagi pemerintah, masyarakat maupun penyelenggara
pelayanan kesehatan. Bertambahnya beban biaya klaim di fasilitas pelayanan
sekunder dan peningkatkan beban kerja petugas di fasilitas pelayanan kesehatan
sekunder merupakan dampak dari sistem rujukan yang tidak berjalan dengan baik.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yakni: bagaimana sistem rujukan
pasien di Puskesmas Sawah Lebar tahun 2021?

1.3. Tujuan
Diskusi topik khusus ini bertujuan untuk meninjau proses pelaksanaan sistem
rujukan pasien di Puskesmas Sawah Lebar tahun 2017.

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Puskesmas
Diharapkan mampu dalam memberikan masukan atau saran dalam hal proses
rujukan pasien.

1.4.2 Bagi Penulis


Manfaat bagi peneliti mengenai sistem rujukan pasien dapat menjadi bekal
untuk bekerja di lapangan di kemudian hari.
Parman, et.al. 2016. Studi Pelaksanaan Sistem Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP)
Pada Peserta BPJS Kesehatan Di Perumnas Kota Kendari Tahun 2016. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, ISSN 250- 731X, Vol.2, No.5, Hal. 1-2.

Kementerian Kesehatan RI. 2012. Peraturan Menteri Kesehatan No.001 tahun 2012 tentang
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan. Jakarta.

Salisah, NF dan Pertiwi ID. 2016. Analisa Dan Perancangan Aplikasi Surat Pengantar
Rujukan Pada Peserta Dari Luar Kota Pekabaru BPJS Kesehatan. Jurnal Manajemen dan
Informasi Kesehatan, ISSN 2460-8181, Vol.2, No.2, Hal.38-9.

Anda mungkin juga menyukai