Anda di halaman 1dari 4

CLINICAL REASONING

DEMAM

INFORMASI 1
Seorang pasien laki-laki berusia 23 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan demam sejak 4
hari yang lalu. Demam dirasakan tinggi mendadak dan kemudian pasien merasa menggigil.

PERTANYAAN
1. Apakah kemungkinan yang terjadi pada pasien ini?
2. Apa etiologi yang mungkin menyebabkan kondisi pasien di atas?

INFORMASI 2
Setelah mengkonsumsi Parasetamol, pasien merasa demamnya turun, tetapi kemudian naik
kembali. Selain demam, pasien juga mengeluhkan pegal-pegal/ngilu, nyeri kepala, mual dan
nyeri perut. Pasien menyangkal adanya mimisan, nyeri pada bola mata, fotofobia, ruam maupun
ikterik pada kulit, dan perdarahan subkonjungtiva. Konsistensi dan jumlah BAB dan BAK tidak
ada keluhan.
Riwayat penyakit dahulu:
Pasien pernah mengalami patah tulang pada tangan kiri.
Riwayat penyakit keluarga:
Ibu pasien mengalami hipertensi dan ayah pasien mengalami diabetes. Keluarga tidak ada
riwayat sakit yang sama dengan pasien saat ini.
Riwayat sosial dan kebiasaan:
Pasien tidak ada bepergian ke luar kota. Pola makan pasien baik dan pasien selalu mencuci
tangan sebelum makan. Bak mandi di rumah pasien rutin dikuras, tetapi tempat penampungan air
di sekitar lingkungan rumah pasien jarang dibersihkan. Di rumah pasien maupun lingkungan
seitarnya tidak ada tikus serta banjir. Terdapat tetangga pasien yang mengalami gejala demam
yang sama..
PERTANYAAN
3. Pemeriksaan fisik apa yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis di atas?
4. Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan untuk menunjang diagnosis pasien tersebut?
5. Apa diagnosis dan differensial diagnosis untuk kasus di atas?

INFORMASI 3
Didapatkan hasil pemeriksaan fisik
Hasil pemeriksaan:
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos menits
Tanda Vital: TD: 110/110 mmHg; Nadi: 80x/menit; Pernapasan: 24x/menit; Suhu : 39,5oC
Status Generalis
a) Kepala
Bentuk : Normal, simetris
Rambut : Hitam, lurus, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Muka : Bulat, simetris
Mata : Konjungtiva ananemis, sklera anikterik, reflek cahaya (+/+)
Telinga : Liang telinga lapang, serumen (-), sekret (-)
Hidung : Septum tidak deviasi, pernapasan cuping hidung (-),sekret (-)
Mulut : Bibir tidak kering, sianosis (-), lidah tidak kotor, gusi tidak ada
perdarahan,
faring tidak hiperemis
b) Leher
Trakhea : Di tengah
KGB : Tidak membesar
JVP : Tidak meningkat
c) Thoraks
Bentuk : Normal, simetris
Retraksi suprasternal : (-)
Retraksi : interkostal (-)
d) Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba sela iga V garis midlavikula kiri
Perkusi : Pekak
Batas atas sela iga II garis parasternal kiri
Batas kanan sela iga IV garis parasternal kanan
Batas kiri sela iga V garis midklavikula
Auskultasi : Bunyi jantung I – II normal, reguler, murmur (-)

e) Paru
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan hemitoraks kiri sama dengan kanan
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal hemitoraks kiri sama dengan kanan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
f) Abdomen
Inspeksi : Datar, simetris
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, hepar: redup, asites (-), hepatosplenomegali (-)
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
g) Ekstremitas
Superior : Akral hangat, sianosis (-), ikterik (-)
Inferior : Akral hangat, sianosis (-), ikterik (-)

Pemeriksaan Lain
Rumple Leed Test : Petekie 25 (+)

PERTANYAAN
6. Dari data-data di atas, apa yang dapat Anda ketahui mengenai kondisi pasien?
7. Apakah diagnosis kerja yang Anda gunakan?
8. Bagaimana tatalaksana pada pasien di atas?
9. Apa kondisi kegawatdaruratan yang mungkin terjadi pada pasien di atas? Dan bagaimana
tatalaksana yang Anda lakukan?

Anda mungkin juga menyukai