Anda di halaman 1dari 2

Nama : Adnan Agetaduari Amin

NIM : 1810611210003
Kelas : A

Resume
PEMANENAN HASIL HUTAN

 Penebangan dan Peyaradan

Sebelum menebang pohon dilakukan terlebih dahulu takik rebah, takik balas, dan
pembuatan jalan untuk mengangkut pohon yang sudah di tebang. Takik rebah kedalamannya
sekitar 1/3-1/4 diameter pohon dengan sudut 45 derajat. Takik balas dibuat dengan ketinggian
sekitar 1/10 diameter batang atas takik rebah. Kemudian pohon ditebang sesuai dengan teknik
yang sudah disusun sebelum penebangan, pohon yang ditebang diarahkan ke tempat yang
mudah dalam penarikan kayu ke pinggir jalan. Cara penebangan ada bermacam-macam yaitu
tegak lurus, paralel, dan condong pada alur jalan serta pohon yang ingin ditebang dipasang
baji agar mempermudah pemotongan pohon.

Kegiatan penebangan seharusnya dilakukan menggunakan alat penebangan seperti:


1. Faller buncher, yaitu alat yang digunakan untuk menebang pohon (alat ini memiliki
mesin bermotor yang dapat memotong batang pohon dengan cepat).
2. Fowarder, yaitu kendaraan untuk membawa hasil tebangan kayu ke pinggir jalan.
3. Harvester, yaitu sejenis alat berat yang digunakan bersamaan dengan forwarder.
4. Skidder, yang digunakan untuk menarik pohon yang sudah ditebang dari hutan.

Penyaradan adalah kegiatan atau proses memindahkan hasil tebangan kayu dari
tonggak pohon yang berada di dalam hutan ke tempat pengumpulan kayu sementara, biasanya
berada di pinggir jalan hutan. Penyaradan merupakan kegiatan pengangkutan jarak pendek,
penyaradan kayu yang disarad tidak diikutsertakan bagian batang kayu atas cabang pertama
karena dapat menjadikan limbah penyaradan yang semakin besar dan pemanenan hasil hutan
tidak efisien. Sebelum penyaradan harus dilakukan pembuatan jalan sarad dalam dua tahap,
yaitu pembuatan jalan sarad utama (jalan raya) yang dilakukan sebelum penebangan dan jalan
sarad cabang yang dibuat setelah penebangan selesai.

Umumnya kegiatan penyaradan dilakukan dengan metode menggunakan traktor


penyaradan. Akan tetapi, metode penyaradan dengan traktor dapat menyebabkan kerusakan
pohon atau vegetasi lain yang ada di sekitarnya serta kerusakan struktur tanah yang ada di
hutan akibat dari kapak, roda traktor, dan kayu yang disarad (beban yang sangat berat
sehingga menekan tanah).

 Penyusunan kayu

Setelah pohon dilakukan penebangan dan penyaradan ke tempat pengumpulan kayu


(TPn). Kegiatan di tempat pengumpulan kayu (TPn) yaitu:
1. Kayu log dilakukan pengulitan atau pengupasan terhadap jenis kayu yang mudah
dikupas. Jenis kayu yang mudah dikupas yaitu : meranti sedangkan jenis kayu yang
sulit untuk dikupas adalah keruing, medang dan nyatoh.
2. Log kayu apabila ada yang cacat maka dilakukan perbaikan kualitas kayu log.
3. Pengukuran dan pengujian kayu log.
4. Penyusunan kayu log, kegiatan ini bertujuan untuk memisahkan kayu log yang sudah
di lakukan dari ketiga kegiatan pengulitan, perbaikan kualitas, dan juga pengukuran
dan pengujian kayu.

Perlu diperhatikan dalam penyusunan kayu harus memperhatikan tata kelola ruang
untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Penyusunan kayu sesuai dengan spesies dan
spesifikasi yang bertujuan agar kayu log mudah diukur sesuai aturan standar dan
memfasilitasi pemindahan kayu selama kegiatan pengangkutan.

 Pemuatan Kayu

Kegiatan ini dilakukan untuk memindahkan kayu log dari TPn ke TPk menggunakan
motor alat berat. Pemuatan kayu ini dilakukan setelah penyusunan kayu yang sudah didata
dan dipisahkan berdasarkan jenis spesiesnya dipindahkan ke kendaraan seperti truk. Memuat
kayu log kedalam logging truck, mengatur kayu log di atas logging truck, dan kayu log
diangkat dari TPn ke TPK atau di sebut dengan Log Yard atau Log Pond.

Anda mungkin juga menyukai