Anda di halaman 1dari 2

BAB 5

PUSAT LABA

Ketika kinerja finansial suatu pusat tanggung jawab diukur dalam ruang lingkup laba (yaitu,
selisih antara pendapatan dan beban), maka pusat ini disebut sebagai pusat laba (profit center).
laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior
untuk dapat menggunakan satu indikator yang komprehensif, dibandingkan jika harus
menggunakan beberapa indikator (beberapa indikator diantaranya menunjukkan ke arah yang
berbeda).

Suatu organisasi fungsional adalah organisasi di mana fungsi produksi atau pemasaran utama
dilakukan oleh unit organisasi yang terpisah. Ketika suatu organisasi diubah menjadi organisasi
dimana setiap unit utama bertanggungjawab baik atas produksi maupun pemasaran maka
proses ini disebut dengan istilah divisionalisasi.

Kondisi-kondisi dalam Mendelegasikan Tanggung Jawab Laba

banyak keputusan manajemen melibatkan usulan untuk meningkatkan beban dengan harapan
bahwa hal itu akan menghasilkan peningkatan yang lebih besar dalam pendapatan penjualan.
Keputusan semacam ini disebut sebagai pertimbangan biaya/pendapatan (exspense trade-off).
Tambahan beban iklan adalah salah satu contohnya.untuk dapat mendelegasikan keputusan
trade-off semacam ini dengan aman ke tingkat manajer yang lebih rendah maka ada dua
kondisi yang harus dipenuhi.

1. manajer harus memiliki akses ke informasi relevan yang dibutuhkan dalam membuat
keputusan serupa.
2. harus ada semacam cara untuk mengukur efektivitasnya suatu trade-off yang dibuat
oleh manajer.

Langkah utama dalam membuat pusat laba adalah menentukan titik terendah dalam
organisasi dimana kedua kondisi di atas terpenuhi.

Seluruh pusat tanggung jawab diibaratkan sebagai suatu kesatuan rangkaian yang mulai dari
pusat tanggung jawab yang sangat jelas merupakan pusat laba sampai pusat tanggung jawab
yang bukan merupakan pusat laba.Kelaziman suatu pusat laba

Meskipun E.I di Pink de Memoirs & Company dan General Motors Corporation telah
melakukan divisionalisasi pada awal tahun 1920 an, kebanyakan perusahaan di Amerika serikat
tetap terorganisasi secara fungsional sampai setelah akhir perang dunia II. Sejak saat itu banyak
perusahaan besar di AS melakukan divisionalisasi dan desentralisasi atas tanggung jawab laba
pada tingkat urut bisnis Alfred P. Sloan (General Motors) dan Ralph J. Cordiner (General
Electric) telah mendokumentasikan filosofi divisionalisasi dan desentralisasi.

Dalam suatu survei yang dilakukan atas perusahaan Fortune 1000 di AS dari 638 responden,
93% merupakan perusahaan yang memiliki dua atau lebih pusat laba. survei sejenisnya yang
berasal dari luar negeri juga menunjukkan ketergantungan yang besar pada konsep pusat laba.

Amerika serikat Belanda India

Jumlah 1.000 Tidak ada Tidak ada


kuesioner yang
dikirim

Jumlah 666 Tidak ada Tidak ada


responden

Tingkat respons 67% Tidak ada Tidak ada

Jumlah 638 72 105


responden yang
dapat digunakan

Perusahaan 93% 80% 68%


dengan dua
pusat laba atau
lebih

Sistem sistem pengendalian financial juga dapat banyak kritik selama lebih dari 20 tahun.
Meskipun demikian perusahaan perusahaan tidak mengabaikan sistem sistem tersebut
melainkan tetap menggunakannya sebagai alat untuk mengimplementasikan strategi. Pada saat
yang sama, perusahaan-perusahaan tersebut menyadari kelemahan-kelemahan yang ada,dan
banyak diantaranya yang mulai menggunakan suatu Scorecard dengan kombinasi ukuran
kinerja finansial dan nonfinansial.

Anda mungkin juga menyukai