Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

AGROKLIMATOLOGI

TPT 1013

ACARA I

PENGENALAN PERALATAN METEOROLOGI DI STASIUN


AGROKLIMATOLOGI (BMKG)

Disusun oleh :

Nama : Perwira Budi Atmaja

NIM : 20/463645/TP/12923

Gol :D

PJ Acara : Tio Farros Atalla

LABORATORIUM TEKNIK SUMBERDAYA LAHAN DAN AIR

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNIK PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2021
BAB I – PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Stasiun meteorologi pertanian merupakan sesuatu tempat yang mengadakan
pengamatansecara selalu menimpa kondisi raga serta area (suasana)
sertapengamatantentang kondisi hayati dari tumbuhan serta objek pertanian
yang lain. Dalam persetujuan internasional, sesuatu stasiun meteorologi sangat
sedikit mengamatikeadaan hawa sepanjang 10 tahun berturut- turut sampai
hendak memperoleh gambaranumum tentang rerata keadaaniklimnya, batas-
batas ekstrim serta pula pola siklusnya. Pengenalan perlengkapan dalam
praktikum sangat berarti sebab hendak berpengaruhterhadap keahlian
praktikan itu sendiri. Seseorang praktikan akanmerasa kesulitanuntuk
menguasai tiap aktivitas praktikum jika belum memahami alat- alatpraktikum
itu sendiri. Dalam laporan praktikum ini praktikan mau memperkenalkansetiap
perlengkapan yang digunakan dalam pengukuran keseriusan sinar matahari,
temperatur udaradan temperatur tanah, kelembaban, curah hujan serta
kecepatan angin. Perlengkapan yang digunakan dalam pengamatan cuaca
sangat banyak jumlah serta jenisnya. Peralatan- peralatan tersebut terdiri atas
perlengkapan pengukur curah hujan, pengukurkelembaban hawa, pengukur
temperatur hawa, pengukur temperatur tanah, pengukur hujan, pengukur
panjang penyinaran matahari, pengukur kecepatan angin, serta
pengukurpenguapan atauevaporasi. Praktikum inidilatarbelakangi kemauan
untukmengetahui nama, guna, danprinsip kerja dari alat- alat klimatologi.
Dimana kita tahu kalau klimatologi adalahilmu yang menekuni tipe hawa
dimuka bumi serta aspek penyebabnya. Bersumber pada penjelasan diatas dan
sebab seringnya terjalin kesalahan dalampendataan hasil klimatologi,
menjadikan berartinya pengetahuantentang klimatologidalam perihal ini di
bidang pertanian, hingga dicoba praktikum agroklimatologi ini.
1.2. Tujuan
Praktikum Acara 1 yang berjudul “Pengenalan peralatan meterologi di stasiun
agroklimat BMKG”, mempunyai beberapa tujuan yang terdiri dari :
• Mengenal cara kerja alat alat meterologi pertanian.
• Mengenal cara cara pengamatan alat alat meterologi pertanian.

1.3. Manfaat
Praktikum Acara 1 yang berjudul “Pengenalan peralatan meterologi di stasiun
agroklimat BMKG”, mempunyai beberapa manfaat bagi praktikan yang
melaksanan yaitu terdiri dari :
• Praktikan dapat mengetahui bagaimana menggunakan alat meterologi
pertanian
• Praktikan dapat menggunakan alat meterologi untuk mengatasi masalah
dalam meterolgi.
BAB II – TINJAUAN PUSTAKA

Klimatologi berasal dari bahasa Yunani di mana klima dan logos.Klima berarti
kemiringan (slope) yang diarahkan ke lintang tempat, sedangkan logos berarti ilmu.
Jadi definisi klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat
iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda, dan bagaimana kaitan
antara iklim dan dengan aktivitas manusia (Tjasyono,2004). Klimatologi pada
dasarnya menekuni peranan unsur - unsur cuaca/ iklim baik skala global, regional
ataupun local ataupun setempat dalam aktivitas pertanian. Dalam mempelajari
klimatologi terlebih dulu wajib menguasai sebutan cuaca- iklim serta meteorologi-
klimatologi. Batasan secara klasik melaporkan kalau iklim merupakan kondisi rata-
rata, ekstrim (maksimun serta minimum), frekuensi terbentuknya nilai tertentu dari
faktor cuaca maupun frekuensi dari jenis iklim. Iklim mengkaji serta mangulas
tentang pola tingkah laku cuaca pada sesuatu tempat ataupun wilayah berulang
selama waktu periode waktu yang panjang. Selaku sesuatu sistem, wilayah iklim
cakupannya sangat luas mulai dari skala planiter hingga pada skala lokal ataupun
setempat ialah kisaran suasana secara bersambung. Kajiannya menyangkut
bermacam aspek proses pembentukan iklim (Sabaruddin, 2014).

Pengaruh iklim terhadap tumbuhan bisa diamati baik apabila letak stasiun bisa
mewakili hubungan alamiah antara hawa dengan tanah, air serta tumbuhan di
sesuatu daerah pertanian yang. Tempat yang memiliki hawa berbeda- beda dalam
jarak pendek sebab faktor lingkungan yang bersifat khusus semacam: rawa, bukit,
danau, serta kota, sedapat mungkin tidak diseleksi buat posisi stasiun. Sebagian
faktor lingkungan khusus yang pengaruhi pergantian iklim antara lain: Vegetasi,
Tinggi tempat, Distribusi darat- laut, Gunung, Perlakuan serta kegiatan manusia
(Taufik,2010). Di stasiun agroklimatologi digunakan beberapa alat yang
mempunyai sifat-sifat yang hampir sama dengan alat-alat ilmiah lainnya
yangdigunakan untuk penelitian di dalam laboratorium, misalnya bersifat peka dan
teliti.Perbedaannya terletak pada penempatannya dan para pemakainya. Alat-
alatlaboratorium umumnya dipakai pada ruang tertutup, terlindungdari hujan dan
debu-debu, angin dan lain sebagainya serta digunakan oleh observer. Dengan
demikiansifat alat-alat meteorologi disesuaikan dengan tempat pemasangannya dan
parapetugas yang menggunakan (Anonim, 2008). Pada proses pengamatan keadaan
amosfer kita ini, digunakan beberapa alat. Sebelum ditemukan satelit
meteorologi,satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaran menyeluruh
mengenai keadaanatmosfer adalah dengan memasukkan keadaan yang diamati pada
stasiun cuaca diseluruh dunia ke dalam peta cuaca (Neiburger.dkk, 1982).

Adapun alat-alat yang ada di Stasiun Meteorologi Pertanian diantaranya


alatpengukur curah hujan (Ombrometer tipe Observatorium dan Ombrograf),
Alatpengukur kelembaban relatif udara (Psikometer Assman, Psikometer
Sangkar,Higrograf,Higrometer, Sling Psikometer), alat pengukur suhu udara
(TermometerBiasa, Termometer Maksimum, Termometer Minimum, dan
Termometer Maximum-Minimum Six Bellani), alat pengukur suhu air
(Termometer Maksimum-MinimumPermukaan Air), alat pengukur panjang
penyinaran matahari (Solarimeter tipe Jordan,Solarimeter tipe Combell Stokes),
alat pengukur suhu tanah (Termometer PermukaanTanah, Termometer Selubung
Kayu, Termometer Bengkok, Termometer Maksimum-Minimum tanah,
Termometer Simons, Stick Termometer), alat pengukur intensitaspenyinaran
matahari (Aktinograf), alat pengukur evaporasi (Panci Evaporasi Kelas A,Piche
Evaporimeter) dan alat pengukur kecepatan angin (Cup Anemometer,
HandAnemometer, Biram Anemometer). (Prawirowardoyo, 1996).
BAB III – METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Alat dan Bahan


Pada praktikum Acara 1 yang berjudul “Pengenalan peralatan meterologi di
stasiun agroklimat BMKG”, digunakan beberapa alat dan bahan seperti, laptop,
kertas A4, pulpen tinta biru, penggaris, pensil, dan penghapus.

3.2. Cara Kerja


Pada Praktikum Acara 1 yang berjudul “ Pengenalan peralatan meterologi di
stasiun agroklimat BMKG”, digunakan laptop untuk menjelaskan keterangan
alat alat meterologi dengan cara diketik, dan skema alat digambarkan
menggunakan alat tulis di kertas A4, dan dengan pulpen tinta biru.
BAB IV – HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai