Anda di halaman 1dari 80

Modul 2

Potensial dan Energi Listrik


KAPASITOR

Eko T Sulistyani

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 1


Potensial Listrik (V) dan
Tenaga Potensial Listrik (U)
Potensial listrik pada
sembarang titik dalam ruang
yang diakibatkan oleh muatan
titik sebesar Q dinyatakan
oleh :

Potensial merupakan besaran skalar, sehingga


potensial yang ditimbulkan oleh banyak muatan
titik, besarnya merupakan jumlahan potensial tiap-
tiap muatan titk. Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 2
Potensial Listrik muatan titik

Potensial sebuah muatan


titik

Potensial 3 buah
muatan titik merupakan
jumlahan aljabar

3
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 3
Tenaga potensial listrik

Tenaga potensial didefinisikan sebagai besarnya


usaha yang timbul karena posisi atau letak muatan.
Jika ada suatu muatan positif Q berada pada tempat
tertentu, maka muatan positif lain yang dibawa
mendekat muatan tersebut harus melawan gaya
tolakan, dan ini menyebabkan muatan yang kedua
mempunyai tenaga potensial.

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 4


Besarnya tenaga potensial muatan uji q didekat
muatan sumber Q dinyatakan oleh

Potensial merupakan besarnya tenaga


potensial persatuan muatan .
V = U/q

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 5


Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 6
Potensial muatan titik juga dapat dicari dengan
menghitung besarnya usaha yang diperlukan
untuk membawa/memindahkan muatan uji dari
jarak tak hingga pada jarak tertentu r. Potensial
bernilai nol saat muatan uji berada jauh tak hingga

Wab = q (Va-Vb)
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 7
Potensil listrik disekitar medium kontinyu

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 8


Potensil listrik dari garis muatan
Potensial dari garis muatan dapat dicari dengan
superposisi potensial muatan titik sepanjang
garis. Bila l merupakan jumlah muatan
persatuan panjang, maka

Bila kawatnya panjang ∞

9
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 9
Potensil listrik disekitar bila logam bermuatan

Out
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 10
medan listrik (E)
didalam dan diluar
bola bermuatan

potensial (V)
didalam dan diluar
bola bermuatan
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 11
Potensial untuk cincin bermuatan (Potential
for Ring of Charge)

l= C/m ( besar muatan per


satuan panjang
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 12
Potensial listrik untuk cakram bermuatan

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 13


Potensial beberapa konfigurasi

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 14


Garis-garis ekuipotensial

Garis
ekuipotensial
adalah garis
yang menghu-
bungkan titik-titik
yang mempunyai
potensial sama

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 15


Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 16
Contoh soal :
1. Empat muatan titik 2 C diujung-ujung
bujursangkar sisi 4 cm. Tentukan potensial
di pusat persegi jika :
a. Semua muatan positif
b. Tiga muatan positif dan satu negatif
c. Dua muatan positif dan dua muatan
negatif

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 17


2. Bola dengan jari-jari 60 cm dengan titik
tengahnya di pusat. Muatan-muatan sama
3 C diletakkan pada interval 60o
sepanjang equator bola.

a. Berapa potensial listrik di pusat ?


b. Berapa potensial listrik di kutub utara?

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 18


3. Muatan positif sebesar 2 C di pusat bola.
a. Berapa potensial listrik V di titik 4 m dari
pusat?
b. Berapa kerja yang harus dilakukan oleh
alat luar untuk membawa muatan 3 C dari
∞ ke r = 4 m? (asumsi muatan 2 C tetap
di tempat)
c. Berapa kerja yang harus dilakukan oleh
alat luar untuk membawa muatan 2 C dari
∞ ke r = 1 m dekat muatan pertama?
(asums muatan 3 C dibiarkan tetap di r =
4m) Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 19
Beda Potensial

Sebenarnya yang dapat diukur secara


fisik adalah besarnya beda tenaga
potensial.
Berarti hanya selisih pada potensial atau
beda potensial antara 2 titik yang dapat
diukur.

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 20


Medan listrik yang di dapat dari tegangan

Kerja yang dilakukan oleh medan listrik untuk


memindahkan muatan positif q dari b ke a :
Wba = q (Vb - Va) = q Vba
Kerja juga bisa ditinjau dari gaya dikalikan jarak
Wba = Fd = q E d

Kedua pers. diatas sama,


q Vba = q E d atau Vba = E d

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 21


Contoh : Dua pelat sejajar dimuati sampai tegangan
atau mempunyai beda potensial 50 V. Bila jarak
antara kedua pelat tersebut adalah 0,05 m, hitung
medan listrik diantara kedua pelat ?

Vba
Vba Vba = E d atau E
d

50 V
E
E  1000 V/m
0,05 m

d Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 22


KAPASITOR

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 23


Kapasitor
Kapasitor : piranti penyimpan muatan

Bisa dibuat dari lempeng konduktor sejajar yang


dihubungkan dengan baterai pada masing-
masing lempeng

Kapasitansi : besarnya muatan yang dapat


disimpan

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 24


Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 25
 
Kapasitor
                                               

Baterai akan mengangkut muatan dari satu


lempeng ke lempeng lainnya, sementara
tegangan yang dihasilkan karena timbulnya
muatan tersebut sama dengan tegangan baterai

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 26


Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 27
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 28
Ragam Kapasitor :

Untuk lebih menyederhanakan, dikelompokan menjadi 3 yaitu kapasitor


elektrostatik (electrostatic), elektrolitik (electrolytic) cairan—>bahan
oli dan elektrokimia (electrochemical) bahan kimia: karbon
Kapasitor Elektrostatik :
(Kapasitor non-polar)

Bahan dielektrik yang digunakan :


keramik, mika dan film.

Kapasitor dengan kapasitansi kecil biasanya


menggunakan bahan keramik dan mika
(populer karena murah)

Tersedia besaran pF sampai beberapa uF.


Digunakan pada rangkaian yang memiliki
frekuensi tinggi.
Kapasitor yang ukuran fisiknya kecil biasanya hanya
bertuliskan 2 (dua) atau 3 (tiga) angka saja. Jika hanya ada
dua angka, satuannya adalah pF (pico farad)
Contoh :
Jika kapasitor bertuliskan dua
angka 47, artinya
kapasitansinya 47 pF.

Jika bertuliskan 3 angka, dua


angka pertama menunjukkan
nilai nominal, sedangkan
angka ke-3 adalah faktor
pengali. Faktor pengali
sesuai dengan angka
nominalnya : 1 = 10, 2 =
100,
3 = 1.000, 4 = 10.000,
5 = 100.000 dst
Bahan dielektrik : film

Polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal


dengan sebutan mylar), polystyrene,
polyprophylene, polycarbonate, metalized paper
dan lainnya.

Dikenal dengan sebutan sesuai dengan merk


dagangnya : Mylar, MKM , MKT.
Kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna
coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet
atau kancing baju.
Kapasitor Elektrolitik
Memiliki bahan dielektrik :
lapisan metal oksida

Termasuk kelompok : kapasitor polar yang


ditandai dengan + dan – di badannya.

Proses pembuatannya dengan elektrolisa sehingga


terbentuk kutub positif (anoda) dan kutub negatif
(katoda) Polaritas
Dipasaran dikenal sebagai Kondensator

Biasanya berbentuk tabung yang mempunyai dua kaki dan dua


kutub yaitu kutub positif dan kutub negatif.
Jenis logam yang digunakan :
Tantalum, aluminium, magnesium, titanium,
niobium, zirconium dan seng.

Logam dioksidasi membentuk lapisan metal-


oksida (film-oksida) dengan cara dicelupkan
dalam larutan elektrolit (sodium borate) lalu diberi
tegangan positif (anoda) dan larutan elektrolit
diberi tegangan negatif (katoda).

Jika logam Aluminium yang digunakan, akan


terbentuk lapisan Aluminium-oksida (Al2O3) pada
permukaannya.
Dengan demikian berturut-turut plat metal (anoda), lapisan metal-oksida dan
electrolyte (katoda) membentuk kapasitor. Dalam hal ini lapisan metal-oksida sebagai
dielelektrik. Diketahui bahwa besar kapasitansi berbanding terbalik dengan tebal
dielektrik. Lapisan metal-oksida ini sangat tipis sehingga dengan demikian dapat dibuat
kapasitor yang kapasitansinya cukup besar.
Logam yang banyak digunakan :
Aluminium dan Tantalum praktis dan ekonomis

Paling murah dan banyak digunakan: Aluminium


Agar permukaannya luas, bahan plat Aluminium
digulung radial sehingga diperoleh kapasitor yang
kapasitansinya besar.
(100 uF, 470 uF, 4700 uF dll)

Dikenal sebagai kapasitor elco


Logam Tantalum :

Biasanya menggunakan elektrolit padat yaitu :


managanese-dioksida, sehingga menjadi lebih
ramping, mungil dan memiliki kapasitansi yang
besar.
Karena padat, maka lebih tahan lama (memiliki
lifetime besar).
Memiliki arus bocor yang sangat kecil
harganya relatif lebih mahal.
Kapasitor yang berukuran besar (Elco), nilai
kapasitansi umumnya ditulis dengan angka yang
jelas : 100uF25v
Kapasitor tersebut memiliki nilai kapasitansi 100
uF dengan tegangan kerja maksimal yang
diperbolehkan 25 volt
Biasanya nilai toleransi kapasitor ditulis dengan
kode-kode angka atau huruf tertentu setelah nilai
nominalnya.
Misalnya tertulis : 104 X7R, kita dapat baca dalam
tabel kode karakteristik kapasitor, maka berarti
kapasitor tersebut memiliki nilai kapasitansi100
nF dengan toleransi +/- 15%. Sekaligus diketahui
suhu kerja yang direkomen-dasikan antara - 55
sampai + 125 derajat C.
Tegangan Kerja :

Umumnya kapasitor polar bekerja pada tegangan DC.


Kapasitor non- polar bekerja pada tegangan AC.

Temperatur kerja : batasan temperatur yang masih


memungkinkan kapasitor dapat bekerja dengan optimal.

Spefisikasi karakteristik kapasitor dibiasanya disajikan oleh

pabrik pembuat di dalam datasheet.


Kapasitor Elektrokimia

Merupakan kapasitor yang sangat baik, karena


memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor
(leakage current) yang sangat kecil.

Yang termasuk kapasitor jenis ini :


Baterai dan aki.

Masih dalam pengembangan untuk menemukan


kapasitor yang kecil dan ringan terutama untuk
mobil elektrik dan telepon selular
Kode karakteristik kapasitor
Kapasitansi yang dimiliki oleh lempeng sejajar
didefinisikan dalam besarnya muatan yang
mampu disimpan, dinyatakan dengan :

• Q = besarnya muatan yang disimpan pada


masing-masing lempeng
• V = tegangan yang diberikan pada masing-
masing
lempang Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 47
Mencari kapasitansi kapasitor lempeng
sejajar secara geometri

= permitivitas ruang
k = permitivitas relatif bahan dielektrik antar
lempeng
k = 1 untuk ruang hampa, k >1 untuk semua
medium, untuk udara k  1
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 48
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 49
Kegunaan Kapasitor
 Untuk menghindari terjadinya loncatan listrik pada

rangkaian2 yang mengandung kumparan bila tiba2


diputuskan arusnya.
 Rangkaian yang dipakai untuk menghidupkan mesin mobil
 Untuk memilih panjang gelombang yang ditangkap oleh

pesawat penerima radio.

Bentuk kapasitor
 Kapasitor bentuk keping sejajar
 Kapasitor bentuk bola sepusat
 Kapasitor bentuk silinder
Kapasitas Kapasitor
A Bila luas masing2 keping A,
maka : E  Q
+ - E 
0 0 A
+ -
+ -
+ Tegangan
- antara kedua
keping :
Q.d
+q
d
-q V  E.d 
0 A
Jadi kapasitas kapasitor untuk ruang hampa adalah :

Q A
C0    0
V d
Bila di dalamnya diisi bahan lain yang mempunyai konstanta
dielektrik K, maka kapasitasnya menjadi
A
C  K 0
d
Hubungan antara C0 dan C adalah :

C  KC0 karena   K 0
Kapasitas kapasitor akan berubah harganya bila :
 K , A dan d diubah

Dalam hal ini C tidak tergantung Q dan V, hanya merupakan


perbandingan2 yang tetap saja. Artinya meskipun harga
Q diubah2, harga C tetap.
Contoh :
1. Suatu kapasitor dengan lempeng berbentuk
bujur sangkar dengan sisi 10 cm dan jarak
pemisah 1 mm.
a. Hitung kapasitansinya
b. Jika kapasitor ini dimuati sampai 12 V,
berapa banyak muatan yang dipindahkan
dari satu keping ke yang lain ? ( 0 = 8,85
pF/m)

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 53


2. a. Jika sebuah kapasitor keping paralel
memiliki jarak pemisah 0,15 mm
berapakah luas kapasitor tersebut agar
kapasitansinya 1 F ?

b. Jika keping berbentuk bujursangkar,


berapa panjang sisinya ?

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 54


Kapasitor Silinder
Kapasitor silinder terdiri dari lapisan konduktor
yang tersusun seperti kabel koaksial.
Kabel koaksial dalam TV, kapasitansinya
dihitung persatuan panjang, dan penting dalam
penentuan karakteristik transmisi kabel.
b

a V=Va - Vb = Q ln (b/a) / 20L


L

C = Q/V = 20L / ln (b/a)


Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 55
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 56
Lempeng Paralel dengan Dielektrik
Jika bahan dielektrik
disisipkan diantara
lempeng, polarisasi
medium akan menim-
bulkan medan listrik
yang berlawanan
arah dengan medan
listrik dari lempeng
bermuatan.

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 57


Tinjauan atomik dielektrik

Molekul polar, Ada medan : Model yang


tanpa medan : orientas molekul menggambarkan
orientas ter-arah E eksternal dan
molekul random
E induksi
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 58
Kapasitansi sebelum dan sesudah diberi
bahan dielektrik

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 59


Bahan dielektrik sebelum dan sesudah
mengalami polarisasi oleh medan listrik

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 60


Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 61
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 62
Energi yang tersimpan dalam kapasitor

U = ½ Q2/C = ½ Q V = ½ C V2

Contoh soal :
1. Kapasitor 3F dimuati pada 100 V.
Berapa banyak energi yang tersimpan
dalam kapasitor tersebut.
2. Kapasitor 10F dimuati pada Q = 4 C.
Berapa energi yang tersimpan dalam
kapasitor tersebut ?
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 63
Kapasitor dimuati dengan menghu-
bung kan ke baterai hingga muatannya
Q0. Baterai kemudian diambil dan
disisipkan dielektrik diantara lempeng.
Hitung Uo dan U

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 64


Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 65
kapasitor tersusun paralel

Q = C1 V + C2 V

Q = (C1 + C2 ) V

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 66


Kombinasi kapasitor

kapasitor tersusun seri

kapasitor tersusun paralel

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 67


Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 68
ekuivalen

Logam disisipkan diantara lempeng kapasitor


Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 69
ekuivalen

Dielektrik disisipkan diantara lempeng kapasitor


Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 70
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 71
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 72
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 73
a.Berapa kapasitor
ekuivalen ?
b.Berapa potensial
pada masing-masing
kapasitor
c.Berapa muatan
masing-masing
kapasitor
d.Tenaga total yang
tersimpan ?

Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 74


PR
1. Tentukan muatan pada masing-masing kapasitor pada saat :
a) Saklar S1 ditutup dan S2 dibuka.
b) Saklar S1 dan S2 ditutup.

C1 = 1F C3 = 3F

S2
C2 = 2F C4 = 4F

S1

12 V
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 76
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 77
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 78
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 79
Modul 2 Potensial dan Tenaga listrik 80

Anda mungkin juga menyukai