Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL PRAKTIKUM HAMA PENYAKIT PENTING TANAMAN

“Jamur Upas (Upasia salmonicolor)”

Oleh :

Nama : Taufik Arrahman


Nim : 195040201111089
Kelas/Kelompok : C/C2
Asisten : Oktavian Erta

AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
1. Nama latin, nama umum
Jamur Upas (Upasia salmonicolor) (Harni. 2020)
2. Gambar literature

3. Klasifikasi
Jamur ini di klasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Fungi
Phylum : Basidiomycota
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Stereales
Famili : Corticiaceae
Genus : Upasia
Spesies : Upasia salmonicolor
(Tjokosoerdarmo.1983)

4. Tanaman Inang
Tanaman inang dari jamur Upasia salmonicolor ini adalah kopi, kakao, karet, teh, dan
beberapa tanaman keras lainnya. ( Harni. 2020)
5.Bioekologi
Jamur upas dibantu kelembaban tinggi,(dengan kelembaban 96%-100%), suhu 28-30º C,
kebun yang mempunyai curah hujan tinggi mendapat banyak gangguan penyakit ini. Demikian
pula kebun yang lembab karena jarak tanam yang terlalu rapat, atau terletak di lembah, di dekat
rawa atau persawahan, atau yang tanaman penutup tanahnya tidak terpelihara (Semangun, 2000).

6. Gejala Serangan
Gejala serangan yang ditunjukan oleh Upasia salmonicolor antara lain:
a. Daun-daun pada ranting yang sakit mendadak menjadi layu, dan mongering namun tidak
gugur dan masih tetap melekat pada cabang yang terinfeksi, walaupun cabang telah mati
b. Pada bagian bawah cabang atau ranting yang terinfeksi ditemukan jamur membentuk
miselium tipis menyerupai benang benang berwarna putih dan mengkilat seperti sutera atau
perak.
c. Ditemukan seperti bintil-bintil yang melekat pada kulit cabang yang merupakan tubuh buah
jamur
d. Kulit cabang di bawah kerak menjadi busuk dan gejala dapat meluas serta mengakibatkan
kematian. Pada stadium ini jamur membentuk banyak basidium yang menghasilkan basidiospora
yang dapat terbawa angina.
e. Setelah gejala penyakit meluas dalam satu pohon, cabang atau ranting yang sakit dapat patah
karena kulit cabang di bawah kerak membusuk dan rapuh selanjutnya tanaman mati.
(Harni. 2020)
7. Informasi Kerugian
Berdasarkan data Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak (2011) satu diantara
penyakit yang sering menyerang dan merugikan tanaman karet di Kalimantan Barat adalah
penyakit jamur upas (Corticium salmonicolor) dengan total luas serangan yaitu 8.814,1 Ha serta
total kerugian mencapai 1.448.810.245,8 rupiah. Penyakit jamur upas merupakan penyakit yang
menyerang pada percabangan atau batang tanaman. Penyakit ini disebabkan oleh Jamur
Corticium salmonicolor (Pracaya, 2004).
8. Pengendalian
Upaya pengendalian Upasia salmonicolor antara lain :
a. Mengelola kebun agar penyebaran dan infeksi patogen tidak terjadi dengan praktek budidaya
yang tepat,
b. Pemotongan cabang/ ranting yang terserang kira-kira 30 cm di bawah bagian yang terinfeksi,
dan dibakar,
c. Membersihkan miselium pada gejala awal yang menempel pada cabang yang sakit,
d. Menghilangkan dan memusnahkan sumber inokulum yang terdapat di dalam maupun di luar
kebun,
e. Memelihara naungan dengan baik agar kondisi kebun tidak lembab,
f. Aplikasi fungisida misalnya cabang diolesi tridemorf atau tembaga dengan konsentrasi 10%
(Harni. 2020)
DAFTARA PUSTAKA
Harni Rita. 2020. Penyakit Jamur Upas (Upasia salmonicolor) pada Tanaman Kakao.
http://balittri.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/info-teknologi/1157-penyakit-jamur-
upas-upasia-salmonicolor-pada-tanaman-kakao. Diakses pada 23 November 2020 pukul
15.00
Pracaya. 2004. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta : Penebar Swadaya.
Semangun, Haryono. 2000. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University.
Yogyakarta.
Tjokrosoedarmo,. A.H.1983, Biologi Jamur Upas, Disertasi Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai