“PIGMEN FOTOSINTESIS”
Disusun Oleh :
i
BAB I (PENDAHULUAN)
1.1. Latar Belakang
Klorofil merupakan pigmen hijau tumbuhan dan merupakan pigmen yang
paling penting dalam proses fotosintesis. Klorofil pada tumbuhan memiliki
banyak jenis tetapi yang paling banyak, yaitu klorofil a dan klorofil b. Faktor
yang mempengaruhi pembentukan klorofil, antara lain gen, cahaya matahari,
nitrogen, oksigen, air dan karbohidrat. Perbedaan kandungan klorofil a dan
klorofil b sangat berpengaruh dalam menentukan warna daun pada tumbuhan.
Dengan mempelajari klorofil daun, kita dapat mengetahui kandungan
klorofil a dan klorofil b pada tumbuhan yang nantinya digunakan sebagai
dasar dalam mempelajari fisiologi pada tumbuhan.
1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian serta peran dari klorofil dalam fotosintesis
2. Untuk mengetahui macam pigmen pada tanaman
3. Untuk mengetahui perbedaan klorofil a dan b, serta faktor pembentuk
klorofil
1.3. Manfaat
Manfaat dari adanya praktikum ini adalah supaya mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan klorofil juga
mengetahui peran dari klorofil dalam fotosintesis tanaman serta dapat
membedakan antara klorofil a dan klorofil b.
1
BAB II (TINJAUAN PUSTAKA)
2.1. Definisi Klorofil
Menurut Ai dan Banyo (2011), klorofil merupakan pigmen utama pada
tanaman.
Klorofil merupakan faktor utama yang mempengaruhi fotosintesis (Nio
dan Yunia, 2011).
Klorofil merupakan zat hijau daun yang terdapat pada semua tumbuhan
hijau yang berfotosintesis (Ika dan Nintya, 2009).
Chlorophylls are unique pigmentswith green color and are found in diverse
plants, algae, and cyanobacteria (Inanc, 2011).
Klorofil adalah pigmen unik berwarna hijau dan ditemukan di beragam
tumbuhan, alga, dan cyanobacteria (Inanc, 2011).
Chlorophyll molecules are magnesium-tetrapyrrole pigments that give
plants, algae, and cyanobacteria their characteristic green color, and are the
primary pigments used in plant photosynthesis (Kiang et al., 2007).
Molekul klorofil adalah pigmen magnesium-tetrapirol yang memberi
tanaman, alga, dan cyanobacteria warna hijau yang khas. warna, dan
pigmen utama yang digunakan dalam fotosintesis tanaman (Kiang et al.,
2007).
2.2. Peranan Klorofil dalam Fotosintesis
Klorofil memiliki tiga peran utama dalam proses fotosintesis
memanfaatkan energi matahari, memicu fiksasi CO2 untuk menghasilkan
karbohidrat dan menyediakan energi bagi ekosistem secara keseluruhan
(Bahri, 2010). Klorofil juga berperan sebagai pigmen fotosintesis (Ika dan
Nintya, 2009).
2.3. Macam-macam Pigmen pada Tanaman
Pigmen Klorofil
Klorofil merupakan pigmen utama pada tanaman. Klorofil memiliki fungsi
utama dalam fotosintesis yaitu memanfaatkan energi matahari, memicu
fiksasi CO2 untuk menghasilkan karbohidrat dan menyediakan energi.
Karbohidrat yang dihasilkan dalam fotosintesis diubah menjadi protein,
lemak, asam nukleat dan molekul organik lainnya (Ai dan Banyo, 2011).
Pigmen Karotenoid
Pigmen karotenoid menyerap cahaya pada panjang gelombang yang
berbeda dengan yang diserap klorofil. Jadi, karotenoid dan klorofil
merupakan pigmen penerima cahaya yang saling melengkapi. Hal ini
sesuai dengan Campbell & Reece (2002), bahwa karotenoid merupakan
pigmen aksesoris yang membantu klorofil dalam proses fotosintesis.
Kandungan relatif karotenoid dan klorofil bervariasi pada spesies
tumbuhan.
Pigmen Antosianin
2
Antosianin adalah pigmen yang larut dalam air bertanggung jawab
terhadap warna biru, ungu, violet, magenta, merah dan orange. Antosianin
itu sendiri
2
aman untuk dikonsumsi, tidak beracun dan tidak menimbulkan mutasi
genetika. Hal tersebut membuktikan bahwa pewarna alami khususnya
antosianin aman digunakan (Raynaldi dan Tri Yuni, 2016).
Pigmen Flavonoid
Flavonoid ditemukan pada tanaman, yang berkontribusi memproduksi
pigmen berwarna kuning, merah, oranye, biru, dan warna ungu dari buah,
bunga, dan daun.
2.4. Perbedaan Klorofil a dan Klorofil b
Faktor Pembeda Klorofil a Klorofil b
Cahaya yang Menyerap cahaya bir, violet Menyerap cahaya biru
diserap dan merah dan orange dan
memantulkan cahaya
kuning hijau
Rumus kimia C55H72O5N4Mg C55H70O6N4Mg
Gugus pengikat CH₃ CH
Absorpsi Pada 673 nm P d nm
maksimum
Terdapat pada Di fotosistem II Di fotosistem II
fotosistem
(Tubawalony S, 2007)
3
BAB III (METODOLOGI)
3.1. Alat dan Bahan
Alat
a. Gunting : Untuk memotong daun hingga kecil
b. Mortar dan Pistil : Menumbuk helaian daun
c. Timbangan : Menimbang daun
d. Cuvet : Menampung larutan yang dihitung absorbsinya
e. Fia film : Untuk menampung ekstrak daun dan aceton
f. Tabung reaksi : Tempat ntuk mecampur larutan
g. Kertas Whatman : Untuk menyaring
h. Spektrofotometer : Menghitung nilai absorbs larutan pigmen
i. Alat tulis : Mencatat hasil
Bahan
a. bayam hijau : Sebagai bahan pengamatan
b. bayam merah : Sebagai bahan pengamatan
c. Aceton : Sebagai peluruh klorofil
3.2. Cara Kerja
1. Memisahkan daun dari tulang daun
2. Daun bayam ditimbang
3. Menghaluskan daun hingga halus
4. Daun dimasukkan kedalam fia film dan menambahkan 10 ml aceton
5. Dihomogenkan selama 2 menit
6. Menyaring dengan kertas whattman
7. 1 ml larutan dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan aceton 9
ml
8. Larutan dimasukan kedalam cuvet
9. Cuvet dimasukkan kedalam spektrofotometer dengan panjang gelombang
640 mn dan 663 mn
10. Mencatat hasil dan menghitung nilai klorofil a dan klorofil b
3.3. Analisa Perlakuan
Pertama yang dilakukan dalam praktikum ini adalah menyiapkan alat dan
bahan. Kemudian memisahkan daun bayam dri tulang daun dan ditimbang
menggunakan timbangan. Setelah ditimbang, daun yang sudah dipisahkan
dengan tulangnya dihaluskan dan dimasukkan kedalam fia fil dengan
ditambahkan aceton 10 ml lalu di homogenkan selama 2 menit. Setelah selesai
dihomogenkan, disaring menggunakan kertas whatman. Kemudian 1 ml
larutan dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 9 ml aceton
kemudian dimasukkan kedalam cuvet. Cuvet yang sudah terdapata larutan
yang dicampur dimasukkan kedalam spektrofotometer dengan panjang
gelombang 640 mn dan 663 mn. Lalu, catat hasil dan menghitung hasil dari
nilai klorofil a dan b.
4
BAB IV (PEMBAHASAN)
4.1. Hasil (Tabel Hasil dan Perhitungan)
Ca (bayam merah)
= 28,26358
Ca (bayam hijau)
= 17,36401
Cb (bayam merah)
= 7,49976
Cb (bayam hijau)
= 3,22467
Ct (bayam merah) = Ca + Cb
= 28,26358 + 7,49976
= 35,76334
Ct (bayam hijau) = Ca + Cb
= 17,36401 + 3,22467
= 20,58868
5
Grafik Nilai Absorbansi
Nilai Absorbansi
1 Bayam Hijau
0
Bayam Merah
PG 646 nm
PG 663 nm
PG 646 nm PG 663 nm
Bayam Merah 1,009 2,547
Bayam Hijau 0,547 1,548
Grafik Perhitungan
Perhitungan
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
CA CB CT
Bayam Merah 28,22467 7,49976 35,76334
Bayam Hijau 17,36401 3,22467 20,58868
Total 45,58868 10,72443 31,48825
6
4.2. Pembahasan
4.2.1. Perbandingan Klorofil a dan b pada Bayam Merah
Pada hasil perhitungan tabel yang didapat adalah dapat diketahui bahwa
kandungan klorofil a bayam merah dan klorofil b bayam merah berbeda.
Kandungan klorofil a pada bayam merah 28,26358, sedangkan kandungan
klorofil b pada bayam merah 7,49976. Hasil pengukuran terhadap kandungan
klorofil a pada daun bayam merah yang diuji menunjukkan memiliki
kandungan klorofil yang cukup lebih tinggi dibandingkan klorofil b. Hal
tersebut setelah diteliti juga berpengaruh besar berdasarkan faktor-faktor yang
dimiliki tanaman (Nintya dan Yulita, 2009).
7
BAB V (PENUTUP)
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Semoga praktikum kedepannya lebih baik dan selalu lancar. Untuk waktu
pengumpulan tugas laporan kalau bisa ditambah lagi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Inanc AL. 2011. Chlorophyll: structural properties, health benefits and its
occurrence in virgin olive oils. Akadem Gida, 9(2):26–32.
Kiang, Nancy Y., Janet Siefert, Govindjee, dan Robert E. Blankenship. 2007.
“Spectr l sign tures of photosynthesis. I. Review of E rth org nisms.”
Astrobiology.
ii
LAMPIRAN