Anda di halaman 1dari 3

ISOLASI SENYAWA FLAVONOID DARI KORTEKS AKAR TERAP

(Artocarpus Odoratissimus)

METODOLOGI PENELITIAN

1. Persiapan sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah akar tanaman terep


(artocarpus Odoratissimus). Kulit akar tanaman terep (artocarpus Odoratissimus) dikupas
sehingga tersisa korteks akarnya. Koreteks akar tanaman artocarpus Odoratissimus dipotong
kecil-kecil dan selanjutnya dikeringkan di bawah sinar matahari.

2. Ekstraksi

Sampel berupa serbuk halus akar terep sebanyak 200 g diekstraksi dengan cara maserasi
menggunakan metanol. Maserasi dilakukan selama 3 x 24 jam, dimana setiap 24 jam ekstrak
disaring, dan dimaserasi lagi dengan metanol yang baru. Ekstrak disatukan, sehingga diperoleh
filtrat metanol. Filtrat metanol dievaporasi pada suhu 30-40oC dengan menggunakan panguap
vakum, diperoleh ekstrak kental metanol.

3. Pemisahan dan Pemurnian

Ekstrak kental metanol yang diperoleh sebagian dianalisa dengan menggunakan


kromatografi lapis tipis sampai diperoleh pemisahan yang baik untuk memilih eluen yang akan
digunakan dalam kromatografi kolom. Hal ini juga bertujuan untuk mengetahui jumlah
komponen yang terkandung dalam sampel dan kualitas pemisahan suatu pelarut. Sebagai fase
diam digunakan silika gel dan fasa geraknya gerak kloroform : metanol (9 : 1). Setelah analisis
KLT selesai dilakukan maka plat KLT diuji penampakan bercak dengan lampu UV 254 nm.
Pada UV 254 nm, lempeng akan berflouresensi sedangkan sampel akan tampak berwarna gelap.

Setelah diperoleh eluen yang sesuai, fraksi methanol dipisahkan dengan kromatografi
kolom 1 (panjang 35 cm diameter 3,75) dengan fasa diam silika G 60 dan dielusi dengan fasa
gerak kloroform : metanol (9 : 1). Semua fraksi hasil pemisahan kromatografi kolom 1
selanjutnya dilakukan analisa dengan kromatografi lapis tipis dan analisis dengan lampu UV
untuk melihat fraksi pemisahan paling baik. Setelah dilakukan analisis selanjutnya dilakukan
pemisahan dengan kromatografi kolom 2 dengan klorofom : metanol (9 : 1). Semua fraksi yang
dihasilkan dari pemisahan dengan kromatografi kolom 2 dianalisis juga dengan KLT dan lampu
UV. Proses pemisahan dan analisis dengan kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis serta
lampu UV tersebut dilakukan hingga diperoleh fraksi dengan spot yang dominan. Selanjutnya
residu yang diperoleh dimurnikan lagi dengan teknik kristalisasi (Wulandari,2010).
. Bagan Metodologi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai