Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 1

RESUME

OLEH:
RIZKI AULIYA I.P\0118077

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO 2020/2021
1. Hakikat ilmu pengetahuan dan penelitian.
A. Hakikat Ilmu
Ilmu berasal dari bahasa Arab, yaitu “ ilm” yang artinya adalah memahami, mengerti
atau mengetahui. Ilmu dalam bahasa Inggris adalah “science” yaitu sejenis
pengetahuan manusia yang diperoleh dengan riset terhadap objek-objek yang empiris;
hal ini dapat berpengaruh pada kebenaran sains tersebut. Sebenarnya banyak sekali
pengertian atau definisi tentang ilmu, tetapi pada akhirnya mereka menyimpulkan
pada satu tujuan yang sama. Ilmu merupakan hal yang sangat penting karena dengan
adanya ilmu maka manusia tidak akan disebut bodoh, dengan manusia memiliki ilmu
maka segala apa yang diciptakan Allah swt. 
B. Penelitian
Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan
secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan
menggunakan langkah-langkah tertentu.
 Ada juga beberapa pakar yang mengemukakan pendapatnya tentang pengertian dari
penelitian, diantaranya:
1. Mohammad Ali mengemukakan bahwa penelitian adalah suatu cara untuk
memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul
yang berhubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali
sehingga diperoleh pemecahannya.
2. J. Suprapto berpendapat bahwa penelitian ialah penyelidikan dari suatu bidang ilmu
pengetahuan yang digunakan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip
secara sistematis.
3. Sutrisno Hadi berpendapat bahwa penelitian diartikan sebagai usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
4. David H Penny mengemukakan bahwa penelitian adalah pemikiran yang sistematis
mengenai berbagai jenis masalah sehingga dalam pemecahannya memerlukan
pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
5. Tuckman mendefinisikan penelitian yaitu penelitian merupakan suatu usaha yang
sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Sistematis
artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu.

2. Pendekatan Penelitian (indukatif-dedukatif)


Induktif

 Pengertian Induktif
Penalaran induktif adalah cara berpikir yang berdasar pada kejadian yang
khusus untuk memastikan teori, hukum, konsep yang umum. induktif diawali dengan
mengutarakan teori yang memiliki batasan eksklusif pada saat membuat pernyataan
yang diakhiri dengan pernyataan yang memiliki karakter umum.
Jujun.S.Suriasumantri: 2005)
Sementara itu menurut wikipedia berpikir induktif adalah cara yang dipakai
dalam bernalar atau berpikir yang berdasar pada sesuatu yang khusus mengarah ke
umum. Ini menjadikan induktif merupakan metode generalisasi. Pendekatan induktif
mementingkan pada aktivitas pemeriksaan terlebih dahulu yang dilanjutkan dengan
menarik kesimpulan berlandaskan pemeriksaan tersebut.

 Langkah Induktif
Pendekatan induktif terdiri dari tiga langkah, berikut merupakan langkah beserta
contoh penelitian induktif:
1. Observasi atau Pengamatan
 Penerbangan maskapai bertarif rendah ditunda
 Kucing A dan B memiliki kutu
 Kehidupan kera bergantung pada air
2. Amati polanya
 30 penerbangan pada maskapai bertarif rendah ditunda
 Semua kucing yang diamati memiliki kutu
 Keberadaan semua hewan yang diamati bergantung pada air
3. Mengembangkan teori
 Maskapai berbiaya rendah selalu mengalami penundaan
 Semua kucing memiliki kutu
 Semua kehidupan biologis bergantung pada air

 Keterbatasan induktif

Kesimpulan yang diambil atas dasar metode induktif tidak pernah dapat dibuktikan,
tetapi dapat dibatalkan.

Contoh: Peneliti telah mengamati 200 penerbangan dari maskapai penerbangan


bertarif rendah. Semuanya mengalami penundaan, yang sesuai dengan teori peneliti.
Namun, peneliti tidak pernah bisa membuktikan bahwa penerbangan 201 juga akan
ditunda. Namun, semakin banyak data yang dikumpulkan maka keakuratan
kesimpulan bisa semakin bisa diandalkan.

Deduktif

 Pengertian
Penalaran deduktif adalah cara berpikir yang mengimplementasikan sesuatu yang
umum dan selanjutnya dikaitkan dengan aspek-aspek yang sesuatu yang khusus.
Secara umum arti dari deduksi itu sendiri adalah penarikan kesimpulan dari situasi
yang umum, memperoleh yang khusus dari hal yang umum.
 Langkah deduktif
Pendekatan penelitian deduktif terdiri dari empat langkah. Di bawah ini adalah
langkah dengan contoh penelitian deduktif:
1. Mulai dengan teori yang sudah ada
 Maskapai berbiaya rendah selalu mengalami penundaan
 Semua kucing memiliki kutu
 Semua kehidupan biologis bergantung pada air
2. Merumuskan hipotesis berdasarkan teori yang ada
 Jika penumpang terbang dengan maskapai berbiaya rendah, maka akan
selalu mengalami penundaan
 Semua kucing peliharaan yang ada di lingkungan peneliti (satu lingkungan
kos) mempunyai kutu
 Keberadaan semua mamalia darat bergantung pada air
3. Kumpulkan data untuk menguji hipotesis
 Kumpulkan data penerbangan maskapai bertarif rendah
 Uji semua kucing yang ada di sebuah lingkungan peneliti (satu lingkungan
kos) apakah ada kutu
 Pelajari semua spesies mamalia darat untuk melihat apakah mereka
bergantung pada air
4. Analisis hasil: apakah menolak atau menerima hipotesis?
 3 dari 200 penerbangan maskapai bertarif rendah tidak ditunda = tolak
hipotesis
 5 dari 10 kucing tidak memiliki kutu = tolak hipotesis
 Semua spesies mamalia darat bergantung pada air = mendukung hipotesis

 Keterbatasan deduktif

Kesimpulan dari penalaran deduktif hanya bisa benar jika semua premis yang
ditetapkan pada studi induktif benar dan jelas. Contoh :

 Semua kucing memiliki kutu (premis)

 Teguh adalah seekor kucing (premis)

 Teguh memiliki kutu (kesimpulan)

 Berlandaskan premis yang telah ada, kesimpulannya pasti benar. Namun, jika
premis pertama ternyata salah, kesimpulan bahwa Teguh memiliki kutu tidak
bisa diandalkan.

3. Pengertian Metodologi Penelitian, berfikir, dan bersikap Ilmiah serta urgensi


Metodologi Penelitian dalam pengembangan IPTEK.

Metodologi Penelitian merupakan pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang peneliti.
Tanpa pengetahuannya akan Metodologi Penelitian tidak mungkin seseorang akan
mampu melaksanakan penelitian secara Ilmiah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Metode Penelitian merupakan suatu cara
mencari kebenaran & asas-asas, gejala alam, masyarakat atau kemanusiaan berdasarkan
disiplin ilmu yang bersangkutan.
Istilah Metodologi Penelitian diambil dari bahasa inggris, yakni methodolgical research
yang secara harfiah diartikan sebagai berikut :
• Methodological, yang terdiri dari 2 suku kata, yaitu :
Method, yakni kumpulan dari suatu cara-cara tertentu
Logical, yakni cara berfikir lurus/jernih/sesuai dengan akal sehat
• Research, yang terdiri dari 2 suku kata juga, yaitu :
Re, kembali atau mengulang
Search, mencari atau menemukan
Jadi, Methodological research dapat diartikan secara harfiah sebagai kumpulan dari
metode-metode/cara-cara tertentu yang dapat diterima oleh akal sehat untuk menemukan
atau mencari sesuatu kembali.
Penelitian ilmiah merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis dan objektif
yang melibatkan unsur penalaran dan observasi untuk menemukan, memverifikasi, dan
memperkuat teori serta untuk memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan.
Secara umum Metode Penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat 4 poinn yang dapat di ambil dari
pengertian tersebut, yaitu : cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.

1. Cara ilmiah, berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu
rasional, empiris, dan sistematis.
2. Data, yaitu hasil dari penelitian tersebut. Data yang diperoleh adalah data empiris
(teramati) yang mempunyai kriteria tertentu, seperti VALID.

3. Tujuan, secara umum tujuan penelitian ini ada 3 macam :


- Penemuan.
-Pembuktian.
- Pengembangan.
4. Kegunaan, secara umum kegunaan dari suatu penelitian juga ada 3 macam,
-Memahami.
-Memecahkan.
-Mengantisipasi masalah.

Berfikir, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berfikira adlah menggunakan akal budi
untuk meempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Banyak ahli berpendapat mengenai
definisi berfikir. Kaum Asosiasionis berpendapat berfikir adalah suatu proses Asosiasi
(mencocokkan), sedangkan kaum fungsionalis menyatakan bahwa berfikir merupakan suatu
proses penguatan hubungan antara stimulus dan respons. Ada juga yang menyatakan bahwa
berfikir merupakan suatu kegiatan psikis untuk mencari hubungan antara 2 objek atau lebih.
Pengertian secara umum adalah penyusunan ulang atau manipulasi kognitif baik informasi
dari lingkungan maupun simbol-simbol yang disimpan didalam long term memory.
jadi dapat ditarik 3 kesimpulan, yaitu :
1. Berfikir adalah kognitif, yaitu timbul secara internal dalam pikiran tetapi dapat
diperkirakan dari perilaku.
2. Berfikir merupakan sebuah proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan
dalam sistem kognitif.
3. Berfikir diarahkan dan menghasilkan perilaku yang memecahkan masalah/diarahkan pada
solusi.

Secara umum berfikir dapat diartikan “berkembangnya ide dan konsep didalam diri
seseorang”. Perkembangan ide dan konsep ini berlangsung melalui proses penjalinan
hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan didalam diri seseorang yang berupa
pengertian-pengertian.Sikap ilmiah, sikap ilmiah merupakan suatu sikap yang harus dimiliki
oleh seorang peneliti/ilmuwan/akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah.
Karena sikap ilmiah perlu didalam proses penelitian.
Sikap ilmiah yang dimaksud tersebut, antara lain :
1. Sikap ingin tahu, dapat dilihat dari banyak pertanyaan yang timbul. Jika seseorang
memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar, maka dia akan banyak bertanya.
2. Sikap kritis, dapat dilihat dari kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin yang
berkaitan dengan bidang kajian yang akan dikajinya, unutk membandingkan
kelebihan dan kekurangan antar satu informasi dengan informasi lainnya.
3. Sikap terbuka, sikap ini terlihat pada saat ini dia mau mendengarkan pendapat, kritik,
argumen, serta saran dari orang lain.
4. Sikap objektif, yaitu ketika dia menyatakan pendapatnya tanpa diikuti perasaan
pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain, dapat dilihat ketika dia menggunakan kutipan
orang lain. Dia dengan jelas dan terang-terangan mengatakan kalo dia memang
mengutip pendapat orang lain.
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran, hal ini dapat dilihat ketika seorang tersebut
mempertahankan hasil temuan dilapangan, walau berbeda dengan dalil atau pendapat
ahli.
7. Sikap menjangkau kedepan, sikap ini dibuktikan dengan selalu inginnya dia
membuktikan hipotesisnya sendiri.

Seperti sudah dijelaskan diatas, Metodologi Penelitian adalah cara ilmiah untuk memperoleh
suatu data dengan tujuan tertentu. Tujuannya beragam, antara lain ; penemuan, pembuktian,
dan pengembangan.
1. Penemuan, berarti data yang diperoleh dari penelitian itu baru yang sebelumnya
belum pernah diketahui. Misalnya menemukan metode mengajar Matematika yang
efektif, efisien, dan menyenangkan ; media pendidikan, sistem evaluasi, dll.
2. Pembuktian, berarti data yang diperoleh tersebut digunakan untuk membuktikan
adanya keraguan-raguan terhadap informasi/pengetahuan tertentu. Misalnya
membukti keefektifan suatu metode mengajar yang baru, apakah efektif unutk
digunakan di Indonesia atau tidak.
3. Pengembangan, berarti tujuan penelitian ini unutk memperdalam dan memperluas
pengetahuan yang telah ada. Misalnya mengembangkan metode mengajar yang telah
ada menjadi lebih efektif.
Dari beberapa penjabaran mengenai tujuan dari penelitian itu, dapat dilihat bahwa
Metodologi Penelitian memiliki tujuan utama untuk mengembangkan IPTEK.
Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa metodologi penelitian ini merupakan suatu
kegiatan meneliti bagaimana metode mengajar yang baik, yang mana mengajar disini
merupakan salah satu cara mengembangkan SDM yang sudah barang tentunya juga
akan berimbas kepada perkembengan IPTEK. Dari sini terlihat pentingnya
Metodologi Penelitian, karena tujuan Penelitian itu sendiri untuk mengembangkan
IPTEK.
Tetapi yang jadi permasalahan, walaupun banyak yang mengadakan penelitian-
penelitian atau semacamnya sebut saja mahasiswa. Kenapa Indonesia belum memiliki
kualitas SDM yang memadai. Hal ini antara lain disebabkan oleh beberapa faktor, bisa
jadi peneliti yang kurang menguasai Metodologi Penelitian secara bagus sehingga
hasil penelitiannya tidak dijadikan rujukan oleh lembaga/pemerintahan. Sehingga
penelitian itu kurang berguna hanya sebagai syarat suatu kelulusan tanpa memberikan
dampak baik terhadap perkembangan iptek.

4. Perkembangan metodologi ilmu dan penelitian

Sebagai ilmu pengetahuan, metodologi penelitian telah mengalami beberapa periode


perkembangan serta unsur-unsur yang mesti terpenuhi.  Periode perkembagan
metodologi sebagaimana yang dikemukakan oleh Rummel, yang dikutip oleh Prof.
Sutrisno Hadi  MA, yaitu sebagai berikut :

1. Periode Trial an Error. Ilmu pengetahuan masih dalam keadaan embrional.


Dalam periode ini orang menyusun ilmu pengetahuan dengan coba-coba
sampai akhirnya dapat ditemukan suatu pemecahan masalah yang dianggap
memuaskan.

2. Periode Authority and Tradition. Kebenaran ilmu pengetahuan di dasarkan


atas pendapat para pemimpin atau penguasa. Pendapat tersebut dijadikan
sesuatu yang harus diikuti oleh masyarakat dan  mereka harus menerima
bahwa ajaran tersebut adalah benar. Selain pendapat dari penguasaan, pada
periode ini tradisi juga merupakan sesuatu yang harus dianggap benar.

3. Periode Speculation and Argumentation. Masyarakat mulai membentuk


kelompok-kelompok untuk berdiskusi dan mencari jalan pemecahan suatu
masalah untuk menemukan kebenaran, dengan lebih menggunakan argumen-
argumen akal dan pikiran. Oleh karena itu, pada periode ini orang-orang
sangat mendewakan akal dan kepandaian berdebat (bersilat lidah).

4. Periode  Hypothesis dan Experimentation.  Pada periode ini orang mulai


mencari rangkaian tata cara untuk menerangkan suatu kejadian. Di dahului
dengan membuat hipotesis atau dugaan, mengumpulkan fakta-fakta yang
diperoleh dengan eksperimen atau observasi-observasi serta dokumen-
dokumen, kemudian dianalisis dan diolah, hingga akhirnya ditarik kesimpulan.

5. Mencari kebenaran

Mencari kebenaran melalui dongeng, kewenangan, pengalaman, beralasan induktif, beralasan


deduktif. Kebenaran secara induktif: melalui generalisasi (bisa benar bisa salah
kesimpulannya) Kebenaran secara induktif : bisa diawali dengan induktif, namun kemudian
dibuat generalisasi, dan generalisasi tersebut dibuktikan kebenrannya berdasarkan
rumus/aturan/dalil.prinsip yang telah terbukti kebenarannya. Kebenaran melalui metode
ilmiah tidak hanya didasarkan pada induktif, deduktif, tapi secara menyeluruh.

6. Definisi penelitian

pengertian mengenai penelitian secara teoritis menurut para ahli, ialah sebagai berikut


:
Soerjono Soekanto. Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada
suatu analisis serta konstruksi yang dilakukan dengan secara sistematis, metodologis
dan juga konsisten serta bertujuan untuk dapat mengungkapkan kebenaran ialah
sebagai salah satu manifestasi keinginan manusia untuk dapat mengetahui mengenai
apa yang sedang dihadapinya

Sanapiah Faisal. penelitian adalah suatu aktivitas didalam menelah suatu problem


ialah dengan menggunakan metode ilmiah dengan secara tertata serta sistematis untuk
dapat menemukan pengetahuan baru yang bisa diandalkan kebenarannya
tentang  dunia alam serta juga dunia sosial.

Soetrisno Hadi. penelitian adalah usaha didalam menemukan segala sesuatu untuk


dapat mengisi kekosongan atau juga kekurangan yang ada, dan menggali lebih
mendalam apa yang sudah ada, mengembangkan serta memperluas, dan juga menguji
kebenaran dari apa yang sudah ada namun tetapi kebenarannya itu masih diragukan.

Donald Ary. Penelitian adalah suatu penerapan dari pendekatan ilmiah disuatu


pengkajian masalah didalam memperoleh suatu informasi yang berguna serta  hasil
yang didapat itu bisa dipertanggungjawabkan.

John. Penelitian adalah pencarian fakta dengan menurut metode objektif yang jelas
didalam menemukan hubungan diantara fakta serta menghasilkan hukum tertentu.

Woody. Penelitian merupakan suatu metode untuk dapat menemukan suatu pemikiran


yang kritis. Penelitian tersebut meliputi pemberian definisi serta juga redefinisi
terhadap suatu masalah, dan membuat formulasi hipotesis atau juga mengadakan
suatu uji coba yang harus sangat hati-hati atas semua kesimpulan yang diambil
didalam menentukan apakah kesimpulan itu sesuai dengan hipotesis.

Hill Way. Dikemukakan didalam bukunya yang berjudul “Introduction to Research”


yang mendefinisikan ialah bahwa penelitian adalah suatu metode studi yang sifatnya
itu mendalam serta penuh dengan kehati-hatian dari semua bentuk fakta yang
dapat dipercaya dari suatu masalah tertentu dalam upaya untuk membuat pemecahan
suatu masalah tersebut.

Parson. Penelitian adalah suatu pencarian dari segala sesuatu yang dilakukan dengan


secara sistematis, yang dengan penekanan bahwa pencariannya itu dilakukan pada
suatu masalah-masalah yang bisa dipecahkan dengan penelitian.

7. klasifikasi penelitian

A. Klasifikasi Penelitian berdasarkan Tujuannya :


1. Penelitian dasar.
2.  Penelitian terapan.
B. Klasifikasi Penelitian berdasarkan Bidang Ilmu yang Dikaji :
Penelitian berdasarkan bidang ilmu secara umum terbagi menjadi dua, yaitu penelitian
kemasayarakatan (kebijakan) dan penelitin kealaman. Penelitian kemasyarakatan
adalah penelitian yang dilakukan dengan menganalisis gejala-gejala sosial atau aspek-
aspek kehidupan bermasyarakat (seperti masalah pendidikan, kehidupan gotong
royong, sejarah sosial, interaksi sosial, konflik dan integrasi) untuk mengumpulkan
informasi secara komprehensif dan diperuntukan sebagai perumusan kebijakan.
Penelitian ini harus dapat memaksimalkan data agar dapat memetakan permasalahan
dengan seksama dengan menyusun alternative kebijakan.Sebaliknya, penelitian
kealaman adalah penelitian yang obyeknya berupa gejala gejala alam, yaitu berkenaan
dengan gejala-gejala diluar tindakan kemanusiaan, misalnya dibidang oceanografi
(kelautan), disika, kimia, geologi dan biologi.
C. Klasifikasi Penelitian berdasarkan Sifat Masalahnya :
1. Penelitian Historis.
2. Penelitian Deskriptif.
3. Penelitian Komparatif.
4.  Penelitian Eksperimen.

8. Karakteristik penelitian

Karakteristik Penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bersifat ilmiah : Selalu mampu mengikuti prosedur dan menggunakan bukti


yang meyakinkan dalam bentuk fakta-fakta yang diperoleh secara objektif.

2. Penelitian : Penelitian adalah proses yang berjalan terus-menerus dan terus


menerus, karena hasil penelitian selalu dapat disempurnakan.

3. Memberikan Kontribusi : Yaitu studi harus memiliki unsur kontribusi / nilai


tambah. Jadi harus ada sesuatu yang baru yang ditambahkan ke penelitian ilmu
yang ada.

4. Analitis : Yaitu sebuah penelitian yang dilakukan harus dibuktikan dan


dijelaskan dengan menggunakan metode ilmiah dan ada hubungan kausal
antara variabel.

9. Menurut kegunaan

a. Penelitian Murni (penelitian dasar) Digunakan untuk diarahkan dalam rangka


penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan.

b. Penelitian Terapan Digunakan untuk diarahkan dalam rangka memecahkan masalah


kehidupan praktis.

Anda mungkin juga menyukai