PHOTON THEORY & DUALISM OF LIGHT
Foton adalah partikel elementer, dalam fenomena
elektromagnetik. Biasanya foton dianggap sebagai
pembawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya,
gelombang radio, dan sinar-X. Foton berbeda dengan
partikel elementer lain seperti elektron dan quark,
karena ia tidak bermassa, tidak memiliki muatan
listrik, dan dalam ruang hampa foton selalu bergerak
dengan kecepatan cahaya.
Photons are elementary particles, in the
electromagnetic phenomenon. Photons are usually
considered to be carriers of electromagnetic radiation,
such as light, radio waves, and X-rays. Photons are
different from other elementary particles such as
electrons and quarks, because they have no mass, no
electric charge, and in a vacuum photons always
move at the speed of light.
Foton terdapat pada semua energi dari sinar berenergi
tinggi (gamma), cahaya tampak, hingga gelombang
inframerah serta gelombang berenergi rendah (radio).
Photons are present in all energy from high-energy
rays (gamma), visible light, to infrared waves and
low-energy waves (radio).
Dalam fisika, foton biasanya dilambangkan oleh
gamma (𝛾). Dalam kimia dan rekayasa optic, foton
dilambangkan oleh ℎ𝑣, energi foton.
In physics, photons are usually denoted by gamma
(𝛾). In chemical and optical engineering, photons are
represented by ℎ𝑣, photon energy.
Energi foton bergantung pada frekuensi radiasi;
Photon energy depends on the frequency of radiation
E = hv
dengan h merupakan konstanta Planck (6,626 × 10–
34 J. s) dan v merupakan frekuensi radiasi (Hz).
where h is the Planck constant (6.626 × 10–34 J. s)
and v is the radiation frequency (Hz).
Karena kecepatan cahaya itu c=lamda.f…. maka
rumus ini dapat ditulis … ini adalah rumus dari
energi foton.
Because the speed of light is c = lamda.f ... then this
formula can be written ... this is the formula of
photon energy.
Cahaya memiliki sifat kembar (DUALISME), pada
kondisi tertentu cahaya dapat memiliki sifat partikel
dan pada kondisi tertentu juga cahaya dapat memiliki
sifat gelombang. Sebuah cahaya hanya dapat
memiliki satu sifat, artinya walaupun cahaya bersifat
dualisme tidak berarti cahaya bisa memiliki sifat
keduanya secara bersamaan.
Light has twin properties (DUALISME), under
certain conditions light can have particle properties
and under certain conditions light can also have wave
properties. A light can only have one characteristic,
meaning that even though light is dualism it does not
mean that light can have both properties
simultaneously.
Planck menyatakan bahwa cahaya sebagai gelombang
elektromagnetik juga dianggap sebagai paket-paket
energi yang disebut foton, di mana besar paket energi
tiap foton adalah: E=hv
Planck states that light as electromagnetic waves is
also considered as energy packages called photons,
where the energy package of each photon is: E = hv
Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi
dengan materi dengan memindahkan energi sejumlah:
As particles, photons can only interact with matter by
transferring a certain amount of energy:
Keyakinan bahwa cahaya juga memiliki sifat sebagai
partikel diperkuat oleh eksperimen A. H. Compton
yang mampu menunjukkan bahwa foton memiliki
momentum dengan mempelajari tumbukan antara
foton dengan elektron, di mana besarnya adalah:
sebagai gelombang, berlaku: …
The belief that light also has properties as particles is
reinforced by A. H. Compton's experiments which
were able to show that photons have momentum by
studying collisions between photons and electrons,
where the magnitude is:
as a wave, applies:
sehingga,….
So: …
“””””””””””””””””
Seperti yang kita ketahui bersama, teori atom itu
dibagi atas 5, yaitu teori atom John Dalton, JJ.
Thomson, Rutherford, Niels Bohr, dan Modern.
As we all know, the atomic theory is divided into 5,
namely the atomic theory of John Dalton, JJ.
Thomson, Rutherford, Niels Bohr, and Modern.
Teori mengenai atom hidrogen tersus berkembang
dimulai dari teori Dalton “bahwa atom merupakan
bagian terkecil suatu benda yang tidak bisa dibagi-
bagi lagi”. Di era selanjutnya dikenal pula model
atom Thomson “model roti kismis” menunjukkan
bahwa atom merupakan sebuah bola bermuatan
positif dimana elektron tersebar merata di seluruh
permukaan bola sehingga atom bersifat netral. Hasil
percobaan Rutherford dengan melakukan
penembakan lempeng emas menggunakan partikel
apla yang bermuatan positif dengan ruang
disekitarnya merupakan ruangan kosong. Model atom
Rutherford sering disebut model atom planet
“elektron bergerak mengelilingi inti atom seperti
planet mengelilingi matahari”.
The theory of hydrogen atoms continues to develop
starting from Dalton's theory "that the atom is the
smallest part of an object that can not be divided
again". In the next era also known as the Thomson
atomic model "raisin bread model" showed that the
atom is a positively charged sphere where the
electrons are spread evenly across the surface of the
sphere so that the atom is neutral. The results of
Rutherford's experiment by firing a gold plate using
positive charged particles with space around it were
empty. The Rutherford atomic model is often called
the atomic model of the planet "electrons move
around the nucleus of the atom like a planet around
the sun".
Model atom Bohr adalah sebuah model primitif
mengenai atom hidrogen. Sebagai sebuah teori,
model Bohr dianggap sebagai sebuah pendekatan
orde pertama dari atom hidrogen menggunakan
mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat, dan
dengan demikian dapat dianggap sebagai model yang
telah usang. Namun, karena kesederhanaannya, dan
hasil yang tepat untuk sebuah sistem tertentu, model
Bohr tetap diajarkan sebagai pengenalan pada
mekanika kuantum.
Bohr's atomic model is a primitive model of
hydrogen atoms. As a theory, the Bohr model is
considered a first-order approach of hydrogen atoms
using more general and accurate quantum mechanics,
and as such can be considered an obsolete model.
However, because of its simplicity, and the right
results for a particular system, the Bohr model is still
taught as an introduction to quantum mechanics.
Dualismpe partikel. Pada tahun 1923 Compton
menemukan bahwa cahaya memiliki sifat kembar
sebagai gelombang dan sebagai partikel. Penemuan
ini menyebabkan De Broglie berpikir sebagaimana
cahaya bersifat gelombang dan partikel maka partikel
pun dapat bersifat gelombang.
In 1923 Compton discovered that light has the
property of twins as waves and as particles. This
discovery led De Broglie to think that as light is wave
and particle, particles can also be waves.
Perlu diingat bahwa partikel yang dimaksud ini
adalah partikel yang mempunyai massa, dan
mempunyai kecepatan. Ketika partikel ini memiliki
massa dan kecepatan, juga dia bersifat partikel maka
dia akan punya besaran Momentun.
Keep in mind that the particles in question are
particles that have mass, and have velocity. When
this particle has mass and velocity, also it is particle,
it will have Momentun magnitude.
Dimana momentum ini apabila dirumuskan menjadi
P=mv.
Where is this momentum when formulated as P = mv.
Dia punya besaran energi kinetik, dimana dapat
dirumuskan Ek=1/2mv^2.
It has a kinetic energy magnitude, which can be
formulated Ek = 1 / 2mv ^ 2.
Jadi untuk mengingat partikel bersifat partikel, kita
hanya perlu mengingat jika partikel tersebut
mempunyai momentum dan energi kinetik, maka
partikel tsb bersifat partikel.
So to remember that particles are particles, we only
need to remember that if they have momentum and
kinetic energy, they are particles.
Partikel yg bersifat sbg gelombang. Mengapa dia
dikatakan bersifat gelombang? Karena dia memiliki
panjang gelombang, yaitu lamdha. Dirumuskan yaitu
lamdha=h/mv. H DISINI TETAPAN PLANK.
Particles which are waves. Why is he said to be
wave? Because he has a wavelength, namely lamdha.
Formulated namely lamdha = h / mv.
Kemudian bila ada sebuah partikel bermassa m,
kemudian pastikel tsb bermuatan dan dipercepat oleh
suatu beda potensial sebesar v, maka bagaimana
kecepatan partikel tsb?
Then if there is a particle with mass m, then the
pasticle is charged and accelerated by a potential
difference of v, then what is the speed of the particle?
Kecepatan ini didapat dari keberadaan beda potensial
listrik. Maka disitu sebenarnya yang berubah adalah
energi listrik menjadi energi gerak. Energi gerak itu
adalah energi kinetik. Jadi energi listrik ini
menimbulkan adanya gerakan.
This speed is obtained from the existence of an
electric potential difference. So there is actually what
changes is electrical energy into energy energy.
Motion energy is kinetic energy. So this electrical
energy causes movement.
W(energi).listrik = Ek, rumusnya
q(muatan).v(beda potensial)=1/2mv^2
v(kec.partikel)=(akar)2.q.v(bp)/m
sehingga dari rumus lamdha tadi, v (kec.part) dapat
disubstitusikan sehingga menjadi
so from the earlier lamdha formula, v (kec.part) can
be substituted so that it becomes