Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR OPERASI TETAP

Perlengkapan Perlindungan Diri (Personal Protective


Equipment / PPE)
Kontrol Praktek Kerja
OSMS – OS – Bloodborne & Airborne Pathogen - 01
Dibuat oleh
OSMS Quality Assurance Tanggal Terbit
ON SITE MEDICAL SERVICES
Teguh Agus Santoso, dr, 12 Desember 2011
(OSMS) Department
MKKK
Ditetapkan oleh Tanggal Revisi
5 Juni 2012

Lulu Wulandari Andri Mulyadi,dr


Clinic & On Site Manager Operational Supervisor
Perlindungan pekerja medis dan lingkungan terhadap paparan sumber infeksi
(Bloodborne atau airborne pathogen) merupakan standar yang perlu dipenuhi
Pengertian berdasarkan OSHA. Kontrol terhadap peralatan-peralatan yang dapat
mengakibatkan infeksi, memberikan perlindungan, dan peringatan terhadap
bahaya infeksi merupakan penunjang terhadap keadaan infeksi yang ada
1. Memastikan keamanan pekerja medis dari paparan sumber infeksi
2. Memastikan perlindungan secara menyeluruh terhadap benda-benda yang
dapat mengakibatkan infeksi
3. Memastikan fasilitas pembersih, seperti tempat cuci tangan atau antiseptik
dapat digunakan.
Tujuan
4. Meningkatkan kewaspadaan pekerja terhadap paparan sumber infeksi
5. Mengurangi resiko paparan sumber infeksi (bloodborne maupun airborne)
terhadap pekerja medis
6. Meningkat efektifitas dan kredibilitas dengan meningkatkan rasa aman di antara
pekerja medis
Memiliki komitmen terhadap keamanan pekerja terhadap paparan limbah medis,
dengan :
Kebijakan
1. Mengikuti peraturan dan prosedur yang diterapkan oleh klien di lokasi kerja.
2. Mengikuti prosedur yang diterapkan oleh PT G.A.H
Prosedur Kontrol Sebelum Tindakan
Tetap I. Fasilitas Wastafel
a. Lakukan pengecekan berkala pada wastafel
b. Pastikan wastafel selalu bebas kebocoran dan tidak tersumbat
c. Pastikan keran wastafel dapat mengeluarkan air bersih yang selalu
mengalir
II. Label peringatan bahaya medis
a. Tempelkan label biohazard (bahaya medis) pada tempat-tempat yang
digunakan untuk menyimpan benda-benda yang dapat mengakibatkan
penularan infeksi, seperti kulkas penyimpanan vaksin, serta spesimen
untuk pemeriksaan laboratorium
b. Tempelkan pada benda-benda yang akan dibawa keluar klinik yang

OSMS / SOP – PPE 1/4


February 2009
beresiko mengakibatkan infeksi (seperti sampah medis)
c. Label peringatan biohazard (bahaya medis) TIDAK boleh digunakan
pada benda-benda yang tidak beresiko menimbulkan infeksi/penularan
(seperti, laptop, lemari obat, meja, dan lain-lain)
III. Larangan di area kerja
a. Dilarang merokok
b. Dilarang mengenakan kosmetik, lotion tangan, dan pelembab bibir
c. Dilarang makan dan minum
d. Dilarang melakukan pemakaian lensa kontak
e. Dilarang menyimpan makanan dan minuman di dalam tempat
penyimpanan di mana darah dan peralatan medis lainnya disimpan.
f. Dilarang meletakkan pensil, bulpen, atau alat lainnya ke dalam mulut,
terutama bila ada potensial paparan dengan material infeksi
g. Wastafel untuk mencuci makanan tidak boleh digunakan untuk mencuci
benda lainnya
h. Laporkan segera ke pengelola site jika ditemukan kerusakan
Kontrol Saat Tindakan
IV. Sarung tangan
a. Periksa sarung tangan sebelum mulai bekerja, apakah utuh (intact) atau
tidak. Bila terdapat lubang, segera ganti dengan yang baru
b. Dilarang menggunakan lotion berbahan dasar minyak sebelum
menggunakan sarung tangan (dapat merusak sarung tangan lateks)
c. Lepaskan sarung tangan terkontaminasi dengan hati-hati (hindari
sentuhan dengan bagian terkontaminasi)
d. Buanglah sarung tangan dengan tepat (buang di tempat dengan tanda
biohazard)
V. Pakaian pelindung
a. Pergunakan pakaian pelindung (apron), terutama bila bekerja dengan
resiko terkena cipratan darah, kontaminasi dari darah atau blood borne
pathogen
b. Bila tidak tersedia, apron dapat dimodifikasi dari plastic yang menutupi
bagian dada dan perut
VI. Google dan pelindung mata
a. Pergunakan google atau pelindung mata ketika melakukan pekerjaan
yang beresiko mengalami cipratan darah (pembedahan, pembersihan
luka, first aid)
VII. Masker wajah
a. Pergunakan bila beresiko mengalami cipratan darah dan kontaminasi
darah atau blood borne pathogen
VIII. Tutup kepala dan sepatu boot
a. Digunakan bila terdapat resiko mengalami cipratan darah, kontaminasi
darah, atau bloodborne pathogen
IX. Bila peralatan perlindungan diri tidak tersedia, dalam kondisi emergensi
pekerja diperbolehkan untuk melakukan modifikasi terhadap seperti yang
dibutuhkan.
X. Benda Tajam
a. Pastikan semua jenis jarum dalam posisi tertutup ketika tidak digunakan
b. Ketika akan membuka atau menutup jarum, gunakan metoda satu
tangan:

OSMS / SOP – PPE 2/4


February 2009
i. Buka tutup jarum dengan menggunakan jari jempol dan telunjuk
ii. Balikkan kepala jarum ke bengkok hingga tutup jarum jatuh ke
dalam bengkok.
iii. Gunakan jarum tersebut.
iv. Setelah penggunaan, arahkan jarum ke lubang penutup jarum.
v. Setelah jarum masuk ke dalam penutup, angkat jarum dan
penutup ke arah atas
vi. Kencangkan tutup jarum dengan menggunakan jari jempol dan
telunjuk
c. Pastikan semua benda tajam bekas pakai yang belum dibuang ke dalam
kotak waste, diletakkan di dalam bengkok.
d. Semua benda tajam bekas pakai harus dibuang ke dalam kotak waste
yang memiliki tanda biohazard..
XI. Cuci Tangan
a. Cuci semua kulit yang terpapar, sebaiknya dengan sabun antibakterial,
meskipun demikian sabun biasa juga diperbolehkan, segera setelah
terjadinya paparan
b. Ketika mencuci, berhati-hati terhadap adanya luka dan goresan
c. Cuci semua permukaan tangan, termasuk punggung tangan,
pergelangan tangan, sela antara jari, dan di bawah kuku.
d. Cuci tangan segera setelah melepaskan sarung tangan atau
perlengkapan perlindungan diri lainnya.
e. Perhatikan lampiran 1 tentang tahapan mencuci tangan.
Kontrol Setelah Tindakan
XII. Dekontaminasi dan sterilisasi
a. Semua benda tajam, seperti pisau, gunting, dan scalpel, harus
dibersihkan dan disterilkan segera setelah penggunaan
b. Dekontaminasi peralatan dan permukaan tempat dilakukannya
pekerjaan, permukaan bangku, dan lantai dengan desinfektan (seperti
pemutih 10%, atau karbol pencuci lantai):
i. Setelah hari kerja berakhir
ii. Pada permukaan yang jelas-jelas mengalami kontaminasi
iii. Setelah adanya tumpahan darah atau material lainnya yang
berpotensi infeksius
c. Desinfeksi juga benda personal seperti perhiasan dan sikat setelah
mencuci tangan
XIII. Penanganan Benda Tajam
a. Tempat pembuangan benda tajam harus terletak dekat dengan tempat di
mana benda tajam tersebut di gunakan
b. Jarum tidak boleh dilepaskan, dibengkokkan, atau dirusak
c. Seluruh jarum dan suntikan harus dibuang ke dalam tempat
pembuangan benda tajam
d. Perhatikan one hand method dalam melepaskan dan memasang kembali
tutup jarum
XIV. Pembuangan peralatan pelindung disposable
a. Pembuangan PPE disposable harus dilakukan di tempat bertanda
biohazard.
b. Bila memerlukan tempat dengan ukuran besar, maka pastikan tempat
pembuangan dilapisi oleh dua lapis plastik di sisi dalam, dan ditempeli

OSMS / SOP – PPE 3/4


February 2009
dengan tanda biohazard di sisi luarnya. Setelah ditutup, kotak tempat
pembuangan dilapisi oleh Styrofoam atau kotak kayu dan ditempel
dengan tanda biohazard serta dilarang dibanting, sebelum dikirimkan
sesuai dengan prosedur limbah medis.
XV. Regulasi pembuangan sampah
a. Semua sampah berupa cair perlu didesinfeksi dengan desinfektan
sebelum dibuang
b. Semua tempat pembuangan sampah medis harus memiliki tanda
biohazard yang jelas
c. Prosedur pembuangan mengikuti SOP Pembuangan Limbah Medis.

I. Pathogen (sumber infeksi): semua mikroorganisme yang dapat


mengakibatkan penyakit.
II. Bloodborne pathogen: pathogen yang berpindah dari satu orang ke orang
lain melalui darah atau OPIM
III. Airborne pathogen: pathogen yang berpindah dari satu orang ke orang lain
melalui udara
IV. Google: Kacamata pengaman untuk mencegah cipratan cairan berbahaya
mengenai mata
V. Disposable: barang-barang sekali pakai
Definisi VI. Benda tajam : semua benda yang dapat mengakibatkan luka potong
Pelaksanaan terhadap orang yang membawanya
VII. Dekontaminasi: penggunaan energi fisik atau zat kimia untuk melepaskan,
menginaktifkan, atau menghancurkan bloodborne pathogen di permukaan
atau benda sehingga tidak infeksius lagi
VIII. Sterilisasi: penggunaan energi fisik atau zat kimia untuk menghilangkan
semua mikroba hidup pada suatu benda
IX. Peralatan Pelindung Diri / Personal Protective Equipment (PPE) :
peralatan yang digunakan untuk melindungi pekerja dari darah atau OPIM
X. Biohazard : benda-benda yang dapat menimbulkan bahaya biologis
karena terkontaminasi oleh pathogen.

Pihak yang
1. Dokter (di lapangan)
bertanggung
2. Paramedis (di lapangan)
Jawab

OSMS / SOP – PPE 4/4


February 2009

Anda mungkin juga menyukai