Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASI TETAP

Penatalaksanaan Kegawatdaruratan
OSMS- OS – Penatalaksanaan Kegawatdaruratan - 03
Dibuat oleh Tanggal Terbit

Andri Mulyadi,dr 14 Februari 2008


OSMS Operation Supervisor
Ditetapkan oleh Tanggal Revisi

On Site Medical Services


Lulu Wulandari Department
Clinic and OSMS Manager 21 Juni 2012

Tindakan awal yang efektif pada korban yang mengalami kecelakaan atau sakit
Pengertian
mendadak yang dapat mengancam keselamatan jiwanya
1. Mempertahankan harapan hidup korban 4.
Tujuan 2. Mencegah memburuknya kondisi korban
3. Mengupayakan perbaikan kondisi korban
Prinsip dasar 1. Semua tindakan yang diupayakan bertujuan; 4
2. Mempertahankan tingkat harapan hidup
3. Menghentikan proses yang menuju kematian
1. Mengacu pada kebijakan pemerintah tentang Pengelolaan Perbekalan Farmasi 3.
Kebijakan (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004)
2. Pelaporan rutin dilakukan oleh perawat 1 bulan sekali pada saat akhir bulan.
Prosedur 1. Innitial asessment DRABC
Tetap (D=Danger; R=Response; A=Airway; B=Breathing; C=Circulation)
2. Bebaskan atau singkirkan penghalang yang dapat membahayakan korban maupun
penolong (D)
3. Periksa kesadaran korban dengan menilai respon terhadap rangsangan dengan
cara memanggil, menepuk bahu / mencubit bahu (R)
4. Melihat dan mengenali secara cepat keadaan korban secara cepat. Perhatikan
adanya darah, luka terbuka, tanda lebam/kebiruan/bengkak, tanda-tanda lainnya
5. Mengupayakan posisi korban dalam posisi terlentang dengan tujuan untuk
mempertahankan airway dan mempermudah akses bagi penolong
6. Membalikan korban secara perlahan dengan sistem log roll dengan membutuhkan
tiga (3) penolong
7. Segera melakukan akses terhadap jalan pernapasan korban (A)
8. Apabila dicurigai adanya sumbatan jalan napas, Bebaskan dengan Chin Lift dan
diikuti Jaw Thrust (A)
9. Apabila dicurigai adanya cedera kepala segera pasangkan neck collar (A)
10. Sumbatan oleh benda asing yang terlihat dan mungkin untuk dijangkau, segera

OSMS / SOP – Penatalaksanaan Kegawatdaruratan 1/2


Desember 2011
diangkat dengan tehnik finger swap (A)
11. Setelah jalan napas aman / secure, segera melakukan akses ke pernapasan
normal / normal breathing (B)

12. Perhatikan apakah terdapat bunyi seperti tersumbat pada saat bernapas dengan
tehnik Look, Listen, Feel dalam waktu <10 detik (B)
13. Apabila korban masih bernapas, hitung frekuensi breathing rythm/alun napas,
(normal:12-15 x per menit)(B)
14. Apabila korban ditemukan tidak bernapas, segera melakukan akses ke sirkulasi
dengan mengakses carrotid pulse dalam waktu <10 detik (C)
15. Apabila terdapat denyut tetapi korban tidak bernapas  status bahaya ! (B)
16. Segera memberikan pernapasan buatan dengan Head tilt and Jaw thrust,
kemudian sambil menutup hidung korban berikan 2 x tiupan (B)
17. Kembali memeriksa denyut carotid. Apabila denyut masih ditemukan dan korban
masih belum bernapas, lanjutkan dengan memberikan pernapasan 1x tiup setiap 5
detik.
18. Lakukan tehnik tersebut berulang, dan setiap 1 menit / 12 x tiup periksa denyut
carotid (C) sampai korban bernapas (B)
19. Tindakan berhenti segera setelah korban bernapas tetapi, apabila korban belum
bernapas dan denyut carotid hilang, segera lakukan CPR/RJP
1. Ikuti langkah-langkah CPR/RJP
1. Stock card adalah lembar data stock barang yang ada di ruang obat dan gudang 3
Definisi
2. Laporan Medicine Invntory 1-31 adalah format yang dipakai dalam pendataan
Pelaksanaan
obat di PT. GAH
4.
1. Dokter (di lapangan)
Pihak Terkait 2. Paramedis (di lapangan)
3. Tim OSMS Kantor Jakarta

OSMS / SOP – Penatalaksanaan Kegawatdaruratan 2/2


Desember 2011

Anda mungkin juga menyukai