Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2020
1
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan Puji Syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan berkah dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah berjudul “PEMBENTUKAN KEPEMERINTAHAN RI”. Makalah ini
kami susun dengan merujuk pada sumber-sumber terpercaya yang ada di internet
maupun yang berbentuk fisik seperti buku. Tulisan ini tidak bermaksud untuk
melanggar hak cipta orang lain, dan cenderung ditujukan sebagai upaya
pembelajaran bersama.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua yang
membacanya. Tentu dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan yang disebabkan karena kapasitas kami yang masih berada pada tahap
belajar untuk menjadi lebih baik. Maka dari itu, kami ucapkan permohonan maaf
apabila ada yang kurang berkenan.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………......ii
Daftar Isi………………………………………………………………...……iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1
A. Latar Belakang…………………………………………………...……….…1
B. Rumusan Masalah………………………………………………...…………3
C. Tujuan Penelitian………………………………………………...………….3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………...………....4
Kesimpulan……………………………………………………………...….…17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Kabupaten Buleleng. Artikel: Sistem Pemerintahan Indonesia. 2014. Diakses pada Https://bulelen
gkab.go.id/detail/artikel/sistem-pemerintahan-Indonesia-20#/. Tanggal 25 Febuari 2020. Pukul 2
0.29
2
Y Hemawan. Bab II: Tinjauan Umum Tentang Pembagian Kekuasaan Negara, Lembaga-lembaga
Negara, Dan Sistem Pemerintahan di Indonesia. 2016. Universitas Islam Indonesia. Diakses pada
Https://dspace.uii.ac.id/. Tanggal 25 Febuari 2021. Pukul 21.12
3
Ibid
4
I Wayan Pardi. Kembali Kepada Undang-Undang Dasar 1945: Diskursus Pembukaan UUD 1945 D
alam Perspektif Sejarah. Vol. 2. No. 2. 2019. Diakses melalui Https://ejournal.upi.edu/index.php/
m sidang-sidang itu, termuat proses berdirinya pemerintahan Indonesia. Jadi P
PKI ini memegang peranan penting dalam proses pembentukan pemerintahan I
ndonesia.
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945?
2
2. Bagaimana pelaksanaan Sidang PPKI tanggal 19 dan 22 Agustus 1945?
3. Bagaimana pelaksanaan Maklumat 5 dan 16 Oktober 1945?
4. Bagaimana pelaksanaan Maklumat 14 dan 3 Novembr 1945?
B. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pelaksanaan Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
2. Mengetahui pelaksanaan Sidang PPKI tanggal 19 dan 22 Agustus 1945.
3. Mengetahuipelaksanaan Maklumat 5 dan 16 Oktober 1945.
4. Mengetahui pelaksanaan Maklumat 14 dan 3 Novembr 1945.
BAB II
PEMBAHASAN
3
A. Sidang PPKI Tanggal 18 Agustus 1945
4
ndasan falsafah bagi negara Indonesia. Sidang pertama PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945 menjadi klimaks atas rangkaian peristiwa yang ada. 14 Sidang ini
berhasil melahirkan keputusan-keputusan besar terhadap negara yang baru seha
ri memproklamasikan kemerdekaannya. Hasil keputusan ini adalah meresmika
n dan mengesahkan UUD 1945 sebagai Dasar Negara Bangsa Indonesia, Mene
tapkan Ketua PPKI yaitu Soekarno dan Wakil PPKI, Drs. Moh Hatta sebagai P
residen Negara Indonesia dan membentuk badan Komine Nasional Indonesia P
usat (KNIP).
14
Andi Achdian. Sidang PPKI 18 Agustus 1945: Kesepakatan Agung Republik Indonesia. 2020. Diaks
es melalui Https://amp.tirto.id/sidang-ppki-18-agustus-1945-kesepakatan-agung-republik-indone
sia/. Tanggal 26 Febuari 2020. Pukul 9.17
15
Ibid
16
Ibid
17
Ibid
18
Ibid
5
i itu hasil dari keputusan ini adalah perubahan anak kalimat dengan kewajib
an menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya dan Presiden ialah
orang Indonesia asli beragama Islam. Kemudian diganti dengan Ketuhanan
Yang Maha Esa dan Presiden adalah orang Indonesia asli.
Sebenarnya ada fakta sejarah dibalik pengesahan UUD 1945 ini. Mr. I
Gusti Ketut Pudja mengusulkan agar pembukaan UUD 1945 alenia ke 3 yan
g sebelumnya berbunyi Atas Berkat Rahmat Allah agar diganti menjadi Ata
s Berkat Rahmat Tuhan.19 Karena tidak ada hadirin yang memberikan keber
atannya atas usulan ini maka Soekarno menerima usulan ini. Usulan ini dija
dikan sebagai bagian dari Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia ke
tiga.
Dalam Berita Republik Indonesia Tahun II No. 7 tanggal 15 Febuari 1
945 perubahan tersebut belum dilakukan bahkan hingga sekarang. Kemungk
inan besar hal tersebut merupakan kesalahan teknis yang terjadi dalam suasa
na revolusi saat itu. Bisa dibayangkan bilamana kelompok Islam bersikukuh
untuk tidak mengubah beberapa penggal kalimat yang telah disepakati meng
enai Ketuhanan Yang Maha Esa dan presiden adalah orang Indonesia asli.
Maka bisa jadi Indonesia memiliki wajah yang berbeda dengan apa yang da
pat dilihat saat ini.
2. Penetapan Presiden Dan Wakil Presiden
Ir Soekarno dan Drs. Moh Hatta dipilih sebaagai Presiden dan Wakil P
residen Indonesia secara konstitusional. Yang memilih presiden dan wakil p
residen saat itu adalah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pa
da tanggal 18 Agustus 1945.20 Rapat mengenai keputusan ini dilakukan pada
waktu setelah keputusan pengesahan UUD 1945.
Sidang yang berlangsung menjelang sore ini dilanjutkan untuk memili
h Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Soekarno dan Hatta ditunjuk untu
k memimpin negara Indonesia. Hasil gerak dan aksi cepat Otto Iskandardina
19
I Wayan Pardi. Kembali Kepadaa Undang-Undang Dasar 1945: Diskursus Pembukaan UUD 1945
Dalam Perspektif Sejarah. Vol. II. No. 2. 2019.
Https://ejournal.upi.edu/index.php/historia/article/view/15775/. Tanggal 26 Febuari 2020. Pukul
10.50
20
Ibid
6
ta ini mendapatkan respon positif berupa tepuk tangan oleh para hadirin. “B
erhubung dengan keadaan waktu saya harap supaya pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden diselenggarakan dengan aklamasi dan saya majukan sebagai
calon yaitu Bung Karno sendiri. Dan saya usulkan Bung Hatta menjadi Wak
il Kepala Negara Indonesia,” Kata Oto Iskandardinata. 21 Usulan ini diterima
oleh seluruh hadirin yang datang tanpa adanya interupsi.
Soekarno yang ditunjuk sebagai presiden Indonesia memberikan respo
n positif. Soekarno hanya mengucapkan terimakasih kepada para peserta ata
s kepercayaan yang diberikan. Selain itu Seokarno juga memberikan tanda k
esediaan atas penunjukannya sebagai Presiden Indonesia.
21
Indira Ardanareswari. Sidang Pertama PPKI dan Detik-Detik Pengesahan Undang-Undang Dasar.
2019. Diakses melalui Https://amp.tirto.id/. Tanggal 26 Febuari 2021. Pukul 12.19.
22
DPR RI. Sejarah DPR: Sejarah Terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Diaks
es melalui Https://www.dpr.go.id/tentang/sejarah-dpr#/. Tanggal 26 Febuari 2021. Pukul 22.24
23
Samhis Setiawan. KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat). 2020. Diakses pada Https://www.gur
upendidikan.co.id/komite-nasional-indonesia-pusat/. Tanggal 26 Febuari 2020. Pukul 22.29
7
berisikan hukum yang ditentukan dan dilaksanakan sendiri oleh bangsa
Indonesia. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menyelenggarakan rapat pertama di pejambon,
Jakarta. 24
PPKI kembali mengadakan rapat pada tanggal 19 Agustus 1945 guna
membahas kelengkapan pemerintahan Republik Indonesia. Rapat PPKI yang
kedua ini membicarakan tentang struktur pemerintahan dan pembagian wilayah
RI. Disepakati bahwa kabinet pertama RI terdiri dari 12 departemen
(kementerian). Adapun susunan sebagai berikut:
1. Departemen Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah
2. Departemen Luar Negeri : Mr. Achmad Subardjo
3. Departemen Keuangan : Dr. Samsi Sastrowidagdo (Kemudian
digantikan oleh A.A. Maramis)
4. Dapartemen Kehakiman : Prof. Dr. Mr. Soepomo
5. Departemen Kemakmuran : Ir. R.P. Surachman
6. Departemen Keamanan Rakyat : Soeprijadi
7. Departemen Pertahanan : belum diangkat
8. Departemen Kesehatan : dr. Boentaran Martoatmodjo
9. Departemen Pengajaran : Ki Hadjar Dewantara
10. Departemen Penerangan : Mr. Amir Syarifuddin
11. Departemen Sosial : Mr. Iwa Koesoema Soemantri
12. Departemen Perhubungan : R. Abikoesno Tjokrosoejoso
8
5. Provinsi Sunda Kecil, dengan gubernur Mr. I Gusti Ketut Pudja
6. Provinsi Maluku, dengan gubernur Mr. J. Latuharhary
7. Provinsi Sulawesi, dengan gubernur Dr. G.S.S.J Ratulangie
8. Provinsi Kalimantan, dengan gubernur Ir. Pangeran Mohammad
Noor25
9
menurut Undang-Undang Dasar ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh
Presiden dengan bantuan sebuah komite nasional. Kedudukan atau posisi awal
dari Komite Nasional adalah berada dalam lingkup eksekutif atau lebih
tepatnya membantu kerja eksekutif dalam hal ini presiden. Susunan Komite
Nasional sebagai berikut:
28
Unggul Sugiharto, Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP): Sebuah Anomali Suprastruktur
Negara Pada Tahun 1945, Jurnal Politica, Vol. 1, No. 2, 2013, hlm. 2-4.
29
Sani Safitri, Sejarah Perkembangan Otonomi Daerah di Indonesia, Jurnal Criksetra, Vol. 5, No.
9, februari 2016, hlm. 80.
10
Maklumat 5 Oktober bisa dikatakan sebagai cikal bakal dari lahirnya
Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat ini. Paska sidang PPKI tanggal 22
Agustus, dibentuklah Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang ditugaskan untuk
menjaga keamanan negara. Dalam merekrut anggotanya, BKR mengutamakan
para pemuda yang merupakan bekas prajurit PETA dan KNIL untuk bergabung
didalamnya. Badan ini pada awalnya hanya sebagai badan yang menjaga
keutuhan wilayah masing-masing. Namun pada dasarnya BKR sendiri bukan
merupakan lembaga Negara dan murni hanya sebagai badan perjuangan
rakyat.30 Maka dari itu sempat terjadi ketidakjelasan status ketentaraan BKR.
Kemudian karena situasi yang tidak kondusif, dilakukanlah revolusi oleh
pemerintah dengan mengeluarkan Maklumat pembentukan Tentara Keamanan
Rakyat pada 5 Oktober 1945. Untuk mempermudah kerja pemerintah, maka
ditunjuklah Urip Sumoharjo sebagai pendesain pertama keorganisasian Tentara
dan Jendral Sudirman sebagai Panglima Besar TKR.31 Mereka berdua membagi
tugas dalam menjalankan perannya. Urip yang mengurus masalah teknis dan
organisasi, sdangkan Sudirman yang mengurus hal-hal yang sifatnya politis.
Adapun faktor lain yang juga turut menjadi penyebab utama lahirnya TKR,
yaitu kedatangan tentara Inggris sebagai perwakilan Sekutu ke Indonesia untuk
mengambil alih kekuasaan dari Jepang yang ternyata dimanfaatkan oleh tentara
Belanda untuk kembali ke Indonesia.32
30
Atno, Nanda Julian P. Dari Rakyat Untuk Rakyat: Benih, Cikal-Bakal, dan Kelahiran Tntara
Nasional Indonesia 195-1947. Jurnal of Indonesian History. Vol. 7, No. 1. Th 2008, hal. 16.
31
Ibid.
32
Kementerian Pertahanan. Lintasan Sejarah Tanggal 5 Oktober Sebagai Hari Lahirnya TNI. Media
Informasi Kementerian Pertahanan. Vol. 56, No. 40, 2015. Hal. 10
11
2. Mencari bentuk ketentaraan
3. Kekuatan tentara
4. Organisasi tentara
Penumpukan kekuasaan yang terjadi pada saat itu sangat rawan mnim
bulkan masalah. Kekhawatiran yang terjadi antara lain sifat kekuasaan Presiden
yang menjadi otoriter. Desakan serta kritik tajam pun bermunculan akibat dari
penumpukan kekuasaan Presiden dan Komite Nasional. Hingga akhirnya hal te
rsbut ditindak lanjuti dengan dikeluarkannya Maklumat Wakil Presiden No. X
33
Op.cit. Hal. 17.
34
Kementrian Pertahanan. Op.cit. Hal. 16
35
Unggul Sugiharto. Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) Sebuah Anomali Suprastruktur
Negara Pada Tahun 1945. Jurnal Politica, Vol. 1, No. 2, 2013. hal 3.
12
pada 16 Oktober 1945. Adapun isi dari maklumat tersebut yaitu perubahan posi
si Komite Nasional dari yang semula sebagai pembantu Presiden kemudian me
njadi parlemen atau DPR yang dalam tugas sehari-hari kemudian dibentuk Ba
dan Pekerja KNIP. Dalam maklumat tersebut, KNIP memposisikan diri sebagai
lembaga legislatif, sehingga tidak berhak lagi mengurus hak-hak yang berkenaa
n dengan tindakan pemerintah atau lembaga eksekutif. 36Adanya polemik
tentang kedudukan Komite Nasional dan kebutuhanuntuk menajalankan
demokrasi secara penuh, menjadikan Komite Nasional ditarik keluar dari
lingkup eksekutif untuk kemudian berubah menjadi lembaga legislatif.
13
masih absah. Kondisi ini diakhiri Soekarno dengan cara mempertemukan
kedua kabinet dan kemudian menyatakan bahwa kabinet Syahrir lah yang
absah.40
Pada akhir Oktober 1945, Ir. Soekarno, hatta, beserta beberapa tokoh
nasional memutuskan untuk mendukung usulan Syahrir selaku ketua BP-KNIP
untuk membuat system multipartai di Indonesia. Pada tanggal 3 November
1945 keluarlah maklumat pemerintah tentang pembentukan partai-partai di
Indonesia. Tindakan pemerintah dengan mengeluarkan Maklumat Wakil
Presiden Nomor X dan maklumat tanggal 3 November 1945 dapat dijadikan
suatu jawaban atau strategi dalam menghadapi usaha propaganda Belanda
40
Adnan Buyung Nasution, Aspirasi Pemerintahan Konstitusional Indonesia, (Jakarta ; Grafiti,
1995), Hlm. 23.
41
Maria Felicia, “Pengembangan Bahan Ajar Sejarah yang Inovatif”, Skripsi Universitas Sanata
Dharma, Hlm. 79, Diakses melalui https://repository.usd.ac.id/347/2/081314006_full.pdf pada
tanggal 25 Februari 2021 pukul 20.16 WIB.
14
untuk menjauhkan Indonesia dalam mendapatkan pengakuan di dunia
internasional. Karena perubahan sistem pemerintahan kabinet presidensial
menjadi kabinet parlementer maka kabinet pertama ini didemisioner.42
Dikeluarkannya maklumat ini juga bertujuan untuk menunjukkan kepada pihak
asing, terutama Sekutu, bahwa bangsa Indonesia merupakan negara yang
menganut system demokrasi, bukan negara boneka Jepang yang menganut
fasisme, adapun isi maklumat tersebut adalah :43
15
sebab itu, BKR pada perkembanganya menjadi kemudian menjadi Tentara
Keamanan Rakyat (TKR). 44
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sidang pertama PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 menjadi klimaks atas
rangkaian peristiwa yang ada. Sidang ini berhasil melahirkan keputusan-keputusa
n besar terhadap negara yang baru sehari memproklamasikan kemerdekaannya. H
asil keputusan ini adalah meresmikan dan mengesahkan UUD 1945 sebagai Dasar
Negara Bangsa Indonesia, Menetapkan Ketua PPKI yaitu Soekarno dan Wakil PP
KI, Drs. Moh Hatta sebagai Presiden Negara Indonesia dan membentuk badan Ko
mine Nasional Indonesia Pusat (KNIP).PPKI kembali mengadakan rapat pada
tanggal 19 Agustus 1945 guna membahas kelengkapan pemerintahan Republik
Indonesia dan menyepakati bahwa kabinet pertama RI terdiri dari 12 departemen
(kementerian).Pada sidang ketiga PPKI tanggal 22 Agustus 1945, dibentuklah
Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai alat kelengkapan keamanan negara.
Karena situasi semakin genting, kemudianpemerintah mengeluarkan Maklumat
pembentukan Tentara Keamanan Rakyat pada tanggal 5 Oktober 1945.
16
kekuasaan tidak bisa dihindari karena Presiden yang seharusnya sebagai institusi e
ksekutif, tetapi juga memegang kekuasaan legislatif pula. Oleh karena itu, dikelua
rkanlah Maklumat Wakil Presiden No. X pada 16 Oktober 1945 yang berisi perub
ahan posisi Komite Nasional dari yang semula sebagai pembantu Presiden kemudi
an menjadi parlemen atau DPR yang dalam tugas sehari-hari kemudian dibentuk
Badan Pekerja KNIP.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
Indira Ardanareswari. Sidang Pertama PPKI dan Detik-Detik Pengesahan Undan
g-Undang Dasar. 2019. Diakses melalui Https://amp.tirto.id/.
Kabupaten Buleleng. Artikel: Sistem Pemerintahan Indonesia. 2014. Diakses pad
a Https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/sistem-pemerintahan-Indonesia-2
0#/.
Kementerian Pertahanan. Lintasan Sejarah Tanggal 5 Oktober Sebagai Hari
Lahirnya TNI. Media Informasi Kementerian Pertahanan. Vol. 56, No. 40,
2015. Diakses melalui https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/201
6/03/5.-September-Oktober-2015.pdf
Lip M Aditiya. Berita: Inilah 8 Negara Yang Pertama Kali Mengakui Kemerdeka
an Indonesia. 2020. Diakses melalui Https://goodnewsfromindonesia.id.20
20/08/24/.
Maria Felicia, “Pengembangan Bahan Ajar Sejarah yang Inovatif”, Skripsi
Universitas Sanata Dharma, Hlm. 79, Diakses melalui
https://repository.usd.ac.id/347/2/081314006_full.pdf
19
13. Diakses melalui https://ejournal.undip.ac.id/index.php/politika/article/d
ownload/4892/4437
Zulkarnain. 2012. “Jalan Meneguhkan Negara: Sejarah Tata Negara Indonesia”.
Yogyakarta: Pujangga Press.
20