Anda di halaman 1dari 23

PEMBENTUKAN KEPEMERINTAHAN RI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Kemerdekaan

Dosen Pengampu :

Dr. Aman, M.Pd. dan Dr. Zulkarnain, M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Retno Wulansari (18406241046)


2. Agus Setiawan (18406241050)
3. Dhiya Asyrof Hilmy (18406241051)
4. Ayudya Nilamjati (18406244026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020

1
KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan Puji Syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan berkah dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah berjudul “PEMBENTUKAN KEPEMERINTAHAN RI”. Makalah ini
kami susun dengan merujuk pada sumber-sumber terpercaya yang ada di internet
maupun yang berbentuk fisik seperti buku. Tulisan ini tidak bermaksud untuk
melanggar hak cipta orang lain, dan cenderung ditujukan sebagai upaya
pembelajaran bersama.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua yang
membacanya. Tentu dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan yang disebabkan karena kapasitas kami yang masih berada pada tahap
belajar untuk menjadi lebih baik. Maka dari itu, kami ucapkan permohonan maaf
apabila ada yang kurang berkenan.

Yogyakarta, 29 Februari 2021

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………......ii

Daftar Isi………………………………………………………………...……iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1

A. Latar Belakang…………………………………………………...……….…1

B. Rumusan Masalah………………………………………………...…………3

C. Tujuan Penelitian………………………………………………...………….3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………...………....4

A. Sidang PPKI 18 Agustus 195……………………………………...………..4

B. Sidang PPKI 19 dan 22 Agustus 1945………………………………………8

C. Maklumat 5 dan 16 Oktober 1945………………………………...……….11

D. Maklumat 14 dan 3 November 1945……………………………...……….13

BAB III PENUTUP…………………………………………………...….….17

Kesimpulan……………………………………………………………...….…17

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..19

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pemerintahan berasal dari gabungan 2 kata yaitu sistem dan pe


merintahan. Kata sistem berasal dari bahasa Inggris yang berarti susunan, tatan
an, jaringan dan cara. Sedangkan pemerintahan berasal dari kata perintah yang
memiliki arti perkataan yaitu bermakna menyuruh untuk melakukan sesuatu; k
ekuasaan dimana seseorang dapat memerintah wilayah; dan suatu cara atau per
buatan dalam lingkup urusan pemerintahan. 1 Dapat disimpulkan bahwa sistem
pemeritahan merupakan badan milik negara yang melakukan perbuatan memeri
ntah dengan tujuan penyelenggaraan negara.

Montesquieu mengemukakan buah pemikirannya mengenai sistem pe


merintahan. Pemikiran ini terkait dengan pembagian kekuasaan atau trias politi
ka.2 Kekuasaan yang dimaksud meliputi bidang eksekutif, legislatif dan yudikat
if.3 Kekuasaan yang dimaksud adalah keseimbangan diantara ketiganya sehing
ga pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Trias politika harus terpisah dan b
erdiri secara independen dalam melakukan tugas dan kewenangan kenegaraann
ya. Sehingga kemerdekaan dapat terjamin jika kekuasaan dipegang secara adil.

Di Indonesia sistem pemerintahan dimulai ketika badan Panitia Persia


pan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI melangsungkan sidang pertamanya. Sid
ang pertama ini digelar pada tanggal 18 Agustus 1945 kemudian disusul tangga
l 19 Agustus 1945 dan terakhir digelar pada tanggal 22 Agustus 1945. 4 Didala

1
Kabupaten Buleleng. Artikel: Sistem Pemerintahan Indonesia. 2014. Diakses pada Https://bulelen
gkab.go.id/detail/artikel/sistem-pemerintahan-Indonesia-20#/. Tanggal 25 Febuari 2020. Pukul 2
0.29
2
Y Hemawan. Bab II: Tinjauan Umum Tentang Pembagian Kekuasaan Negara, Lembaga-lembaga
Negara, Dan Sistem Pemerintahan di Indonesia. 2016. Universitas Islam Indonesia. Diakses pada
Https://dspace.uii.ac.id/. Tanggal 25 Febuari 2021. Pukul 21.12
3
Ibid
4
I Wayan Pardi. Kembali Kepada Undang-Undang Dasar 1945: Diskursus Pembukaan UUD 1945 D
alam Perspektif Sejarah. Vol. 2. No. 2. 2019. Diakses melalui Https://ejournal.upi.edu/index.php/
m sidang-sidang itu, termuat proses berdirinya pemerintahan Indonesia. Jadi P
PKI ini memegang peranan penting dalam proses pembentukan pemerintahan I
ndonesia.

Indonesia sendiri mencapai kemerdekaannya dengan berbagai perjuan


gan. Untuk mencapai kemerdekaan, rakyat Indonesia mengorbakan berbagai ha
l termasuk waktu untuk keluarga bahkan nyawa pejuang. Hingga pada akhirnya
tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia berhasil mendapatkan kemerdekaannya me
lalui proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno. Akan tetapi perjuangan rakyat
Indonesia tidak terhenti sampai disitu. Belanda tidak merelakan daerah kolonin
ya, Indonesia untuk bebas dari belenggu penjajahan. Belanda datang dengan m
engirimkan 120 ribu pasukan untuk melancarkan agresi militer. 5 Catatan meng
atakan 300 ribu penduduk Indonesia dan 6000 pihak belanda gugur dalam agre
si ini.6

Proklamasi yang dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945 disaksikan


oleh para anggota PPKI dan ratusan pemuda yang sebelumnya sempat diberitah
u.7 Soekarno merupakan anggota PPKI yang membacakan teks proklamasi. Set
elahnya, berita tentang proklamasi ini tersebar ke Sumatera, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. 8 Berita
mengenai kemerdekaan ini menyebar melalui berbagai cara sehingga dapat me
njangkau seluruh wilayah di Indonesia.

A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945?

historia/. Tanggal 25 Febuari 2021. Pukul 23.23


5
Andre Kurniawan. Berita: Sejarah 27 Desember: Pengakuan Kemerdekaan Indonesia Oleh Beland
a. 2020. Diakses pada Https://m.merdeka.com/jabar/sejarah-27-desember-pengakuan-kemerdek
aan-indonesia-oleh-belanda-knl.html/. Tanggal 25 Febuari 2020. Pukul 9.24.
6
Ibid
7
Ibid
8
Restu Gunawan; Dkk. Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 2015. Direktorat Sejara
h:Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses pada Https:/
/fln.kemendikbud.go.id/glnsite/sejarah-berita-proklamasi-kemerdekaan-indonesia/. Tanggal 25 F
ebuari 2021. Pukul 13.55

2
2. Bagaimana pelaksanaan Sidang PPKI tanggal 19 dan 22 Agustus 1945?
3. Bagaimana pelaksanaan Maklumat 5 dan 16 Oktober 1945?
4. Bagaimana pelaksanaan Maklumat 14 dan 3 Novembr 1945?

B. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pelaksanaan Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
2. Mengetahui pelaksanaan Sidang PPKI tanggal 19 dan 22 Agustus 1945.
3. Mengetahuipelaksanaan Maklumat 5 dan 16 Oktober 1945.
4. Mengetahui pelaksanaan Maklumat 14 dan 3 Novembr 1945.

BAB II
PEMBAHASAN

3
A. Sidang PPKI Tanggal 18 Agustus 1945

Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1


945.9 Untuk menjadi sebuah negara maka Indonesia harus memenuhi beberapa
syarat. Diantaranya adalah adanya wilayah, adanya penduduk, adanya pemerint
ah yang berdaulat dan terdapat pengakuan dari negara lain.10 Indonesia telah m
emiliki wilayah yaitu bekas jajahan Belanda yang disampaikan oleh Soekarno
melalui PPKI. Kemudian Indonesia juga telah memiliki rakyat, yaitu penduduk
yang tinggal di wilayah Indonesia. Akan tetapi Indonesia belum memiliki syara
t ketiga ketika itu. Yaitu adanya pemerintahan yang berdaulat. Terkait syarat ke
empat, Indonesia telah diakui pada awal kemerdekaan oleh Mesir dan India.11

Sebelum Indonesia merdeka, telah membentuk sebuah badan bernama PP


KI pada tanggal 7 Agustus 1945 yang tidak lain adalah badan kelanjutan dari B
PUPKI.12 PPKI merupakan badan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia de
ngan sebutan Dokuritsu Jumbi Inkai. Walaupun organisasi persiapan kemerdek
aan (PPKI) adalah bentukan Jepang akan tetapi kemerdekaan Indonesia adalah
hasil perjuangan sendiri. Indonesia merdeka atas kemauan sendiri dan atas keri
ngat sendiri bukan hasil pemberian dari negara lain. Badan PPKI ini digunakan
tokoh Indonesia pada saat itu untuk menindaklanjuti proklamasi kemerdekaan
yang dilontarkan tanggal 17 Agustus.13

Sebelum PPKI melakukan sidang perdananya, ternyata banyak perdebata


n yang tajam terkait norma, pandangan hidup dan ideologi pandangan politik m
asing-masing. Perdebatan ini dimulai sejak tanggal 29 Mei sampai degan 1 Juni
1945 ketika Soekarno menyampaikan pidatonya mengenai Pancasila sebagai la
9
Ibid
10
Nur Fatimah. Artikel: Pengertian Negara, Fungsi Hingga Syarat Mendirikannya. 2019. Diakses m
elalui Https://pelayananpublik.id/2019/10//21/pengertian-negara-fungsi-hingga-syarat-mendirik
annya/amp/. Tanggal 25 Febuari 2021. Pukul 23.53
11
Lip M Aditiya. Berita: Inilah 8 Negara Yang Pertama Kali Mengakui Kemerdekaan Indonesia. 202
0. Diakses melalui Https://goodnewsfromindonesia.id.2020/08/24/. Tanggal 26 Febuari 2020. Puk
ul 0.01
12
Ibid
13
Ibid

4
ndasan falsafah bagi negara Indonesia. Sidang pertama PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945 menjadi klimaks atas rangkaian peristiwa yang ada. 14 Sidang ini
berhasil melahirkan keputusan-keputusan besar terhadap negara yang baru seha
ri memproklamasikan kemerdekaannya. Hasil keputusan ini adalah meresmika
n dan mengesahkan UUD 1945 sebagai Dasar Negara Bangsa Indonesia, Mene
tapkan Ketua PPKI yaitu Soekarno dan Wakil PPKI, Drs. Moh Hatta sebagai P
residen Negara Indonesia dan membentuk badan Komine Nasional Indonesia P
usat (KNIP).

1. Persemian Dan Pengesahan UUD 1945


Rapat mengenai peresmian dan pengesahan UUD 1945 dimulai oleh S
oekarno pada pukul 11.30.15 Pada awalnya, rapat ini diagendakan pukul 9.30
akan tetapi karena ada beberapa hal yang harus diselesaikan maka rapat dim
ulai pukul 11.30. Selain itu terdapat tambahan anggota PPKI sebanyak 6 ang
gota yaitu Wiranatakoesoema, Ki Hajar Dewantara, Mr. Kasman, Sajuti, Ko
esoema Soemantri dan Soebarjo.16 Para hadirin yang berjumlah 27 orang di
minta untuk mempercepat jalannya rapat dengan membahas keputusan-kepu
tusan penting.17 Pembahasan terkait UUD 1945 ini telah disiapkan oleh bad
an BPUPKI, Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan (Dokuritsu Zyun
bi Cosakai). Seperti yang sudah diharapkan oleh Soekarno, pembahasan pok
ok rapat ini berlangsung kurang dari 2 jam. 18 Keputusan ini menjadi pengaru
h besar kepada rakyat Indonesia hingga saat ini. Tentang bagaimana rakyat I
ndonesia memandang dirinya dan bagaimana cara pandangnya terhadap dun
ia luar.
Sebelum rapat dimulai, terjadi perselisihan antara anggota PPKI yang
mewakili anggota Islam dengan perwakilan masyarakat Indonesia bagian ti
mur. Hal ini terkait dengan keadaan Indonesia yang multikultural. Maka dar

14
Andi Achdian. Sidang PPKI 18 Agustus 1945: Kesepakatan Agung Republik Indonesia. 2020. Diaks
es melalui Https://amp.tirto.id/sidang-ppki-18-agustus-1945-kesepakatan-agung-republik-indone
sia/. Tanggal 26 Febuari 2020. Pukul 9.17
15
Ibid
16
Ibid
17
Ibid
18
Ibid

5
i itu hasil dari keputusan ini adalah perubahan anak kalimat dengan kewajib
an menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya dan Presiden ialah
orang Indonesia asli beragama Islam. Kemudian diganti dengan Ketuhanan
Yang Maha Esa dan Presiden adalah orang Indonesia asli.
Sebenarnya ada fakta sejarah dibalik pengesahan UUD 1945 ini. Mr. I
Gusti Ketut Pudja mengusulkan agar pembukaan UUD 1945 alenia ke 3 yan
g sebelumnya berbunyi Atas Berkat Rahmat Allah agar diganti menjadi Ata
s Berkat Rahmat Tuhan.19 Karena tidak ada hadirin yang memberikan keber
atannya atas usulan ini maka Soekarno menerima usulan ini. Usulan ini dija
dikan sebagai bagian dari Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia ke
tiga.
Dalam Berita Republik Indonesia Tahun II No. 7 tanggal 15 Febuari 1
945 perubahan tersebut belum dilakukan bahkan hingga sekarang. Kemungk
inan besar hal tersebut merupakan kesalahan teknis yang terjadi dalam suasa
na revolusi saat itu. Bisa dibayangkan bilamana kelompok Islam bersikukuh
untuk tidak mengubah beberapa penggal kalimat yang telah disepakati meng
enai Ketuhanan Yang Maha Esa dan presiden adalah orang Indonesia asli.
Maka bisa jadi Indonesia memiliki wajah yang berbeda dengan apa yang da
pat dilihat saat ini.
2. Penetapan Presiden Dan Wakil Presiden
Ir Soekarno dan Drs. Moh Hatta dipilih sebaagai Presiden dan Wakil P
residen Indonesia secara konstitusional. Yang memilih presiden dan wakil p
residen saat itu adalah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pa
da tanggal 18 Agustus 1945.20 Rapat mengenai keputusan ini dilakukan pada
waktu setelah keputusan pengesahan UUD 1945.
Sidang yang berlangsung menjelang sore ini dilanjutkan untuk memili
h Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Soekarno dan Hatta ditunjuk untu
k memimpin negara Indonesia. Hasil gerak dan aksi cepat Otto Iskandardina
19
I Wayan Pardi. Kembali Kepadaa Undang-Undang Dasar 1945: Diskursus Pembukaan UUD 1945
Dalam Perspektif Sejarah. Vol. II. No. 2. 2019.
Https://ejournal.upi.edu/index.php/historia/article/view/15775/. Tanggal 26 Febuari 2020. Pukul
10.50
20
Ibid

6
ta ini mendapatkan respon positif berupa tepuk tangan oleh para hadirin. “B
erhubung dengan keadaan waktu saya harap supaya pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden diselenggarakan dengan aklamasi dan saya majukan sebagai
calon yaitu Bung Karno sendiri. Dan saya usulkan Bung Hatta menjadi Wak
il Kepala Negara Indonesia,” Kata Oto Iskandardinata. 21 Usulan ini diterima
oleh seluruh hadirin yang datang tanpa adanya interupsi.
Soekarno yang ditunjuk sebagai presiden Indonesia memberikan respo
n positif. Soekarno hanya mengucapkan terimakasih kepada para peserta ata
s kepercayaan yang diberikan. Selain itu Seokarno juga memberikan tanda k
esediaan atas penunjukannya sebagai Presiden Indonesia.

3. Pembentukan Badan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)


Badan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) merupakan badan ya
ng membantu Presiden dalam melakukan tugasnya. Keanggotaan KNIP terd
iri atas pemuka masyarakat dari berbagai golongan dan daerah. Termasuk di
dalamnya mantan anggota PPKI. KNIP menjadi awal mula pembentukan ba
dan legislatif Indonesia. KNIP diresmikan pada tanggal 29 Agustus 1945, pa
da tanggal tersebut dijadikan sebagai hari lahirnya DPR RI. 22 Tindak lanjut
dari pembentukan KNIP terjadi pada tanggal 16 Oktober 1945 dengan dikel
uarkannya Maklumat Pemerintah RI No. X.23

B. Sidang PPKI pada tanggal 19 Agustus dan 22 Agustus 1945


Dikumandangkannya proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945,
dilihat dari segi hukum tata negara, berarti bangsa Indonesia telah memutuskan
ikatan dengan tatanan hukum sebelumnya yakni tatanan hukum Hindia
Belanda maupun tatanan hukum pendudukan Jepang. Dengan demikian mulai
saat itu bangsa Indonesia telah mendirikan tatanan hukum yang baru, yang

21
Indira Ardanareswari. Sidang Pertama PPKI dan Detik-Detik Pengesahan Undang-Undang Dasar.
2019. Diakses melalui Https://amp.tirto.id/. Tanggal 26 Febuari 2021. Pukul 12.19.
22
DPR RI. Sejarah DPR: Sejarah Terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Diaks
es melalui Https://www.dpr.go.id/tentang/sejarah-dpr#/. Tanggal 26 Febuari 2021. Pukul 22.24
23
Samhis Setiawan. KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat). 2020. Diakses pada Https://www.gur
upendidikan.co.id/komite-nasional-indonesia-pusat/. Tanggal 26 Febuari 2020. Pukul 22.29

7
berisikan hukum yang ditentukan dan dilaksanakan sendiri oleh bangsa
Indonesia. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menyelenggarakan rapat pertama di pejambon,
Jakarta. 24
PPKI kembali mengadakan rapat pada tanggal 19 Agustus 1945 guna
membahas kelengkapan pemerintahan Republik Indonesia. Rapat PPKI yang
kedua ini membicarakan tentang struktur pemerintahan dan pembagian wilayah
RI. Disepakati bahwa kabinet pertama RI terdiri dari 12 departemen
(kementerian). Adapun susunan sebagai berikut:
1. Departemen Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah
2. Departemen Luar Negeri : Mr. Achmad Subardjo
3. Departemen Keuangan : Dr. Samsi Sastrowidagdo (Kemudian
digantikan oleh A.A. Maramis)
4. Dapartemen Kehakiman : Prof. Dr. Mr. Soepomo
5. Departemen Kemakmuran : Ir. R.P. Surachman
6. Departemen Keamanan Rakyat : Soeprijadi
7. Departemen Pertahanan : belum diangkat
8. Departemen Kesehatan : dr. Boentaran Martoatmodjo
9. Departemen Pengajaran : Ki Hadjar Dewantara
10. Departemen Penerangan : Mr. Amir Syarifuddin
11. Departemen Sosial : Mr. Iwa Koesoema Soemantri
12. Departemen Perhubungan : R. Abikoesno Tjokrosoejoso

Selain membentuk kabinet, sidang kedua PPKI juga menetapkan


pembagian wilayah Republik Indonesia menjadi 8 Provinsi berserta
gubernurnya yaitu :

1. Provinsi Sumatera, dengan gubernur Mr. Teuku Mohammad Hassan


2. Provinsi Jawa Barat, dengan gubernur Sutardjo Kartohadikusumo
3. Provinsi Jawa Tengah, dengan gubernur R. Pandji Soeroso
4. Provinsi Jawa Timur, dengan gubernur R.M. Soerjo
24
Zulkarnain, Jalan Meneguhkan Negara: Sejarah Tata Negara Indonesia, (Yogyakarta: Pujangga
Press, 2012), hlm. 91-92.

8
5. Provinsi Sunda Kecil, dengan gubernur Mr. I Gusti Ketut Pudja
6. Provinsi Maluku, dengan gubernur Mr. J. Latuharhary
7. Provinsi Sulawesi, dengan gubernur Dr. G.S.S.J Ratulangie
8. Provinsi Kalimantan, dengan gubernur Ir. Pangeran Mohammad
Noor25

Pada sidang ketiga PPKI tanggal 22 Agustus 1945, dibentuklah Badan


Keamanan Rakyat (BKR) sebagai alat kelengkapan keamanan negara. Badan
ini sebenarnya diproyeksikan secara sederhana sebagai badan keamanan dan
ketertiban di daerah masing-masing. Karena situasi revolusi semakin genting,
kemudian status ketentaraan yang simpang-siur dalam BKR, pemerintah
kemudian mengeluarkan Maklumat pembentukan Tentara Keamanan Rakyat
pada tanggal 5 Oktober 1945. 26

Dalam perkembangannya TKR melalui Dekrit Presiden yang dikeluarkan


pada 24 Januari 1946 berubah nama Menjadi Tentara Republik Indonesia
(TRI). Bisa dikatakan ini merupakan re-organisasi pertama dalam angkatan
perang Indonesia, dimana hasilnya akan menciutkan jumlah divisi di Jawa dan
Sumatera. Kemudian bila lascar-laskar tidak mau bergabung ke dalam TRI
akan diberikan wadah perjuangan bernama Biro Perjuangan. Kemudian pada 7
Juni 1947 presiden kembali mengeluarkan keputusan terkait setatus ketentaraan
di Indonesia, seperti perubahan nama TRI menjadi TNI (Tentara Nasional
Indonesia) dan menyatakan semua lascar dan badan perjuangan secara serentak
dimasukan ke dalam TNI. Dengan demikian bahwa badan perjuangan dan
wadah bagi pejuang-pejuang Indonesia adalah TNI semata.27

Selain membentuk alat keamanan negara, sidang PPKI ketiga juga


mengadakan sidang pembentukan Komite Nasional Indonesia. Berdasarkan
Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945, sebelum MPR, DPR, dan DPA dibentuk
25
Maria Felicia, Pengembangan Bahan Ajar Sejarah yang Inovatif, Skripsi (Yogyakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, 2015), hlm. 76-77.
26
Atno, Nanda Julian Pratama, Dari Rakyat Untuk Rakyat: Benih, Cikal-Bakal, dan Kelahiran
Tentara Nasional Indonesia 1945-1947, Journal of Indonesian History Vol. 7, No.1, 2018, hlm.
16.
27
Ibid, hlm.17.

9
menurut Undang-Undang Dasar ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh
Presiden dengan bantuan sebuah komite nasional. Kedudukan atau posisi awal
dari Komite Nasional adalah berada dalam lingkup eksekutif atau lebih
tepatnya membantu kerja eksekutif dalam hal ini presiden. Susunan Komite
Nasional sebagai berikut:

a. Ketua : Mr. Kasman Singodimedjo


b. Wakil Ketua I : Mr. Sutardjo Kartohadikusumo
c. Wakil Ketua II : Mr. J. Latuharhary
d. Wakil Ketua III : Adam Malik

Dalam perkembangan Komite Nasional , muncul polemik yang menyoal


tentang penumpukan kekuasaan pada Presiden karena memegang kekuasaan
eksekutif dan legislatif tertinggi. Desakan yang gencar serta kritik tajam yang
muncul akibat penumpukan kekuasaan Presiden dan Komite Nasional
kemuadian ditindaklajuti dengan dikeluarkannya Maklumat Wakil Presiden
No. X pada 16 Oktober 1945. 28

Adanya Komite Nasional ini tidak hanya terbatas di lingkungan


pemerintah pusat, akan tetapi secara berlanjut di daerah-daerah dibentuk juga
Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID). Peraturan perundangan yang
mengatur kedudukan serta kekuasaan KNID adalah UU No. 1 tahun 1945.
Berdasarkan UU No. 1 tahun 1945, kedudukan KNID mengalami perubahan
sesuai dengan perubahan yang terjadi di KNIP. Undang-undang ini
menekankan pada aspek cita-cita kedaulatan rakyat melalui pengaturan
pembentukan badan perwakilan tiap daerah. Ada tiga jenis daerah otonom
berdasarkan undang-undang ini, yaitu karesidenan, kabupaten, dan kota. 29

C. Maklumat 5 Oktober dan 16 Oktober 1945

28
Unggul Sugiharto, Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP): Sebuah Anomali Suprastruktur
Negara Pada Tahun 1945, Jurnal Politica, Vol. 1, No. 2, 2013, hlm. 2-4.
29
Sani Safitri, Sejarah Perkembangan Otonomi Daerah di Indonesia, Jurnal Criksetra, Vol. 5, No.
9, februari 2016, hlm. 80.

10
Maklumat 5 Oktober bisa dikatakan sebagai cikal bakal dari lahirnya
Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat ini. Paska sidang PPKI tanggal 22
Agustus, dibentuklah Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang ditugaskan untuk
menjaga keamanan negara. Dalam merekrut anggotanya, BKR mengutamakan
para pemuda yang merupakan bekas prajurit PETA dan KNIL untuk bergabung
didalamnya. Badan ini pada awalnya hanya sebagai badan yang menjaga
keutuhan wilayah masing-masing. Namun pada dasarnya BKR sendiri bukan
merupakan lembaga Negara dan murni hanya sebagai badan perjuangan
rakyat.30 Maka dari itu sempat terjadi ketidakjelasan status ketentaraan BKR.
Kemudian karena situasi yang tidak kondusif, dilakukanlah revolusi oleh
pemerintah dengan mengeluarkan Maklumat pembentukan Tentara Keamanan
Rakyat pada 5 Oktober 1945. Untuk mempermudah kerja pemerintah, maka
ditunjuklah Urip Sumoharjo sebagai pendesain pertama keorganisasian Tentara
dan Jendral Sudirman sebagai Panglima Besar TKR.31 Mereka berdua membagi
tugas dalam menjalankan perannya. Urip yang mengurus masalah teknis dan
organisasi, sdangkan Sudirman yang mengurus hal-hal yang sifatnya politis.
Adapun faktor lain yang juga turut menjadi penyebab utama lahirnya TKR,
yaitu kedatangan tentara Inggris sebagai perwakilan Sekutu ke Indonesia untuk
mengambil alih kekuasaan dari Jepang yang ternyata dimanfaatkan oleh tentara
Belanda untuk kembali ke Indonesia.32

Dalam perkembangannya TKR kemudian berganti nama menjadi Tentara


Republik Indonesia (TRI) sesuai dengan Dekrit Presiden yang dikeluarkan
pada 24 Januari 1946. Selang sebulan kemudian tepatnya pada 23 Februari
1946, pemerintah kemudian menetapkan penyempurnaan organisasi dengan
membentuk panitia yang bertugas untuk:

1. Membentuk kementerian pertahanan

30
Atno, Nanda Julian P. Dari Rakyat Untuk Rakyat: Benih, Cikal-Bakal, dan Kelahiran Tntara
Nasional Indonesia 195-1947. Jurnal of Indonesian History. Vol. 7, No. 1. Th 2008, hal. 16.
31
Ibid.
32
Kementerian Pertahanan. Lintasan Sejarah Tanggal 5 Oktober Sebagai Hari Lahirnya TNI. Media
Informasi Kementerian Pertahanan. Vol. 56, No. 40, 2015. Hal. 10

11
2. Mencari bentuk ketentaraan

3. Kekuatan tentara

4. Organisasi tentara

5. Menyempurnakan bentuk peralihan dari TKR ke TRI dan menentukan status


laskar dan badan perjuangan.33

Seiring berjalannya waktu, pemerintah terus mengusahakan penye


mpurnaan tentara Indonesia. Pada saat itu juga banyak rakyat yang membentuk
laskar-laskar perjuangan sendiri. Sehingga pada akhirnya pemerintah berhasil
menyatukan TRI dengan laskar-laskar menjadi satu organsisasi tentara. Pada ta
nggal 7 Juni 1947, Presiden Sukarno secara resmi mengubah TRI menjadi Tent
ara Nasional Indonesia (TNI) melalui Keputusan Presiden 7 Juni 1947 .34 Sejak
saat itu usaha perjuangan mempertahankan kedaulatan negara hanyalah TNI.

Setelah memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, sanga


t banyak sekali masalah yang dihadapi Indonesia dan harus diselesaikan secara
cerdas serta berani untuk membangun struktur kelengkapan negara. Dalam
Aturan Peralihan Pasal IV, berbunyi “Sebelum Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan Pertimbangan Agung dibentuk
menurut Undang-Undang Dasar ini, segala kekuasaannya dilakukan oleh
Presiden dengan bantuan sebuah Komite Nasional.”. Dengan demikian penum
pukan kekuasaan tidak bisa dihindari karena Presiden yang seharusnya sebagai
institusi eksekutif, tetapi juga memegang kekuasaan legislatif pula.35

Penumpukan kekuasaan yang terjadi pada saat itu sangat rawan mnim
bulkan masalah. Kekhawatiran yang terjadi antara lain sifat kekuasaan Presiden
yang menjadi otoriter. Desakan serta kritik tajam pun bermunculan akibat dari
penumpukan kekuasaan Presiden dan Komite Nasional. Hingga akhirnya hal te
rsbut ditindak lanjuti dengan dikeluarkannya Maklumat Wakil Presiden No. X
33
Op.cit. Hal. 17.
34
Kementrian Pertahanan. Op.cit. Hal. 16
35
Unggul Sugiharto. Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) Sebuah Anomali Suprastruktur
Negara Pada Tahun 1945. Jurnal Politica, Vol. 1, No. 2, 2013. hal 3.

12
pada 16 Oktober 1945. Adapun isi dari maklumat tersebut yaitu perubahan posi
si Komite Nasional dari yang semula sebagai pembantu Presiden kemudian me
njadi parlemen atau DPR yang dalam tugas sehari-hari kemudian dibentuk Ba
dan Pekerja KNIP. Dalam maklumat tersebut, KNIP memposisikan diri sebagai
lembaga legislatif, sehingga tidak berhak lagi mengurus hak-hak yang berkenaa
n dengan tindakan pemerintah atau lembaga eksekutif. 36Adanya polemik
tentang kedudukan Komite Nasional dan kebutuhanuntuk menajalankan
demokrasi secara penuh, menjadikan Komite Nasional ditarik keluar dari
lingkup eksekutif untuk kemudian berubah menjadi lembaga legislatif.

D. Maklumat Pemerintah Tanggal 14 dan 3 November 1945

Setelah dikeluarkannya Maklumat No. X tahun 1945 pada tanggal 16


Oktober yang isinya memberikan kekuasaan yang lebih luas kepada Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dalam membantu presiden.yang mana dalam
pelaksanaan tugas hariannya akan dijalankan oleh sebuah Badan Pekerja KNIP
(BP-KNIP).37 BP-KNIP pun pada tanggal 11 November 1945 mengeluarkan
pengumuman No. 5 yang berisi peralihan pertanggungjawaban para menteri,
dari yang awalnya kepada presiden menjadi BP-KNIP. Presiden Soekarno
kemudian menyetujui dan meninjaklanjutinya dengan mengeluarkan Maklumat
Pemerintah Tanggal 14 November 1945.38 Maklumat Pemerintah atau terkenal
dengan konvensi Syahrir tanggal 14 November 1945 inilah yang menjadi
tonggak berubahnya sistem perubahan sistem pemerintahan dari presidensial ke
parlementer.39 BP-KNIP lalu mencalonkan Sutan Syahrir sebagai perdana
menteri, diikuti dengan jatuhnya kabinet presidensial Soekarno-Hatta Hingga
muncullah kabinet pertama parlementer dengan Perdana Menteri Syahrir. Hal
ini menyulut kontroversi karena kabinet lama menganggap keberadaannya
36
Ibid. Hal. 4.
37
Bibit Suprapto, Perkembangan Kabinet dan Pemerintahan di Indonesia, Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1985, hlm. 19 - 20.
38
Maria Felicia, “Pengembangan Bahan Ajar Sejarah yang Inovatif”, Skripsi Universitas Sanata
Dharma, Hlm. 79, Diakses melalui https://repository.usd.ac.id/347/2/081314006_full.pdf pada
tanggal 25 Februari 2021 pukul 19.33 WIB.
39
Rusadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia : Suatu Model Pengantar, (Bandung: Sinar Baru,
1985). Hlm. 148

13
masih absah. Kondisi ini diakhiri Soekarno dengan cara mempertemukan
kedua kabinet dan kemudian menyatakan bahwa kabinet Syahrir lah yang
absah.40

Pada rapat tanggal 22 Agustus 1945, PPKI menyetujui pembentukan


Partai Nasional Indonesia (PNI) dan pada tanggal 29 Agustus 1945 diumumkan
pengurus lengkapnya yaitu Ir. Soekarno (Pemimpin Besar Pertama), Drs. Moh.
Hatta (Pemimpin Besar Kedua), Mr. Gatot Tarunamihardja (Pemimpin Umum
atau Ketua Partai), Abikusno Tjokrosoejoso (Ketua Umum Seksi Politik), dan
Dr. Moewardi (Ketua Seksi Organisasi). Pembentukan PNI sebagai partai
tunggal di Indonesia mengundang reaksi penolakan dari banyak pihak.
Penolakan paling keras berasal dari Sutan Syahrir dan kelompoknya dengan
alasan: 41

1. Pembentukan PNI sebagai partai tunggal bertentangan dengan paham


demokrasi dan identik dengan paham fasis yang sifatnya otoriter.

2. Sebagian besar anggota PNI merupakan bekas anggota organissi Jawa


Hokokai bentukan Jepang, sehingga diperkirakan pihak asing seperti Sekutu
akan menganggap PNI sebagai organiasi buatan Jepang. Kesalahpahaman
seperti ini bisa merugikan posisi Indonesia sebagai negara baru yang
membutuhkan dukungan internasional.

Pada akhir Oktober 1945, Ir. Soekarno, hatta, beserta beberapa tokoh
nasional memutuskan untuk mendukung usulan Syahrir selaku ketua BP-KNIP
untuk membuat system multipartai di Indonesia. Pada tanggal 3 November
1945 keluarlah maklumat pemerintah tentang pembentukan partai-partai di
Indonesia. Tindakan pemerintah dengan mengeluarkan Maklumat Wakil
Presiden Nomor X dan maklumat tanggal 3 November 1945 dapat dijadikan
suatu jawaban atau strategi dalam menghadapi usaha propaganda Belanda
40
Adnan Buyung Nasution, Aspirasi Pemerintahan Konstitusional Indonesia, (Jakarta ; Grafiti,
1995), Hlm. 23.
41
Maria Felicia, “Pengembangan Bahan Ajar Sejarah yang Inovatif”, Skripsi Universitas Sanata
Dharma, Hlm. 79, Diakses melalui https://repository.usd.ac.id/347/2/081314006_full.pdf pada
tanggal 25 Februari 2021 pukul 20.16 WIB.

14
untuk menjauhkan Indonesia dalam mendapatkan pengakuan di dunia
internasional. Karena perubahan sistem pemerintahan kabinet presidensial
menjadi kabinet parlementer maka kabinet pertama ini didemisioner.42
Dikeluarkannya maklumat ini juga bertujuan untuk menunjukkan kepada pihak
asing, terutama Sekutu, bahwa bangsa Indonesia merupakan negara yang
menganut system demokrasi, bukan negara boneka Jepang yang menganut
fasisme, adapun isi maklumat tersebut adalah :43

1. Pemerintah menghendaki timbulnya partai-partai politik karena untuk


meminpin segala aliran yang ada dalam masyarakat ke jalan yang teratur.

2. Pemerintah berharap supaya partai-partai politik telah tersusun sebelum


dilangsungkan pemilihan anggota Badan Perwakilan Rakyat pada bulan Januari
1946.

Pemerintah pada saat itu juga menyepakati pembentukan lembaga yang


bertugas menjaga keamanan rakyat, yang kemudian diberi nama Badan
Kemanan Rakyat (BKR) pada tanggal 22 Agustus 1945. BKR dibentuk sebgai
bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP), yaitu
organisasi yang bertujuan memelihara keselamatan masyarakat dan merawat
para korban perang. Dengan demikian, BKR bukan angkata bersenjata atau
badan militer, melainkan hanya semimiliter, pertimbangan Pemerintah terkait
status BKR ini karena Pemerintah berpendapat bahwa pembentukan tentara
Nasional di tengah kondisi Indonesia yang masih belum menentu justru
beresikap mengundang serangan dari tentara Sekutu dan Jepang, dan jika hal
tersebut sampai terjadi diperkirakan kekuatan nasional belum akan mampu
menghadapi serangan tersebut. Keputusan pemerintah membentuk BKR anya
sebgai badan semimiliter kemudian menimbulkan ketidakpuasan di kalangan
pemuda yang menginginkan dibentuknya organisasi tentara nasional. Oleh
42
Anonim, “Bab I Pendahuluan”, Hlm. 4, Diakses melalui
http://eprints.uny.ac.id/13595/6/6.%20BAB%20I.pdf pada tanggal 25 Februari 2021 pukul 21.28
WIB.
43
Maria Felicia, “Pengembangan Bahan Ajar Sejarah yang Inovatif”, Skripsi Universitas Sanata
Dharma, Hlm. 80, Diakses melalui https://repository.usd.ac.id/347/2/081314006_full.pdf pada
tanggal 26 Februari 2021 pukul 19.56 WIB.

15
sebab itu, BKR pada perkembanganya menjadi kemudian menjadi Tentara
Keamanan Rakyat (TKR). 44

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sidang pertama PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 menjadi klimaks atas
rangkaian peristiwa yang ada. Sidang ini berhasil melahirkan keputusan-keputusa
n besar terhadap negara yang baru sehari memproklamasikan kemerdekaannya. H
asil keputusan ini adalah meresmikan dan mengesahkan UUD 1945 sebagai Dasar
Negara Bangsa Indonesia, Menetapkan Ketua PPKI yaitu Soekarno dan Wakil PP
KI, Drs. Moh Hatta sebagai Presiden Negara Indonesia dan membentuk badan Ko
mine Nasional Indonesia Pusat (KNIP).PPKI kembali mengadakan rapat pada
tanggal 19 Agustus 1945 guna membahas kelengkapan pemerintahan Republik
Indonesia dan menyepakati bahwa kabinet pertama RI terdiri dari 12 departemen
(kementerian).Pada sidang ketiga PPKI tanggal 22 Agustus 1945, dibentuklah
Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai alat kelengkapan keamanan negara.
Karena situasi semakin genting, kemudianpemerintah mengeluarkan Maklumat
pembentukan Tentara Keamanan Rakyat pada tanggal 5 Oktober 1945.

Maklumat 5 Oktober bisa dikatakan sebagai cikal bakal dari lahirnya


Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat ini.Dalam perkembangannya TKR
kemudian berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) pada 24
Januari 1946. Selang sebulan, pemerintah kemudian menetapkan penyempurnaan
organisasi. Pada akhirnya pemerintah menyatukan TRI dengan laskar-laskar menj
adi satu organsisasi tentara. Pada tanggal 7 Juni 1947, Presiden Sukarno secara res
mi mengubah TRI menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Di era awal
kemerdekaan, Presiden mendapat dua kekuasaan. Dengan demikian penumpukan
44
Ibid.

16
kekuasaan tidak bisa dihindari karena Presiden yang seharusnya sebagai institusi e
ksekutif, tetapi juga memegang kekuasaan legislatif pula. Oleh karena itu, dikelua
rkanlah Maklumat Wakil Presiden No. X pada 16 Oktober 1945 yang berisi perub
ahan posisi Komite Nasional dari yang semula sebagai pembantu Presiden kemudi
an menjadi parlemen atau DPR yang dalam tugas sehari-hari kemudian dibentuk
Badan Pekerja KNIP.

Dalam membantu presiden dalam pelaksanaan tugas hariannyaakan


dijalankan oleh sebuah Badan Pekerja KNIP (BP-KNIP). BP-KNIP pun
mengeluarkan pengumuman No. 5 yang berisi peralihan pertanggungjawaban para
menteri, dari yang awalnya kepada presiden menjadi BP-KNIP. Presiden
Soekarno kemudian menyetujui dan meninjaklanjutinya dengan mengeluarkan
Maklumat Pemerintah Tanggal 14 November 1945. Maklumat inilah yang
menjadi tonggak berubahnya sistem perubahan sistem pemerintahan dari
presidensial ke parlementer.Pada tanggal 3 November 1945 juga dikeluarkan
maklumat pemerintah tentang pembentukan partai-partai di Indonesia. Tindakan
pemerintah dengan mengeluarkan Maklumat Wakil Presiden Nomor X dan
maklumat tanggal 3 November 1945 dapat dijadikan suatu jawaban atau strategi
dalam menghadapi usaha propaganda Belanda untuk menjauhkan Indonesia dalam
mendapatkan pengakuan di dunia internasional. Karena perubahan sistem
pemerintahan kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer maka kabinet
pertama ini didemisioner, sekaligus menjadi ajang pmbuktian bahwa kemerdekaan
Indonesia bukanlah menjadi negara boneka Jepang sesuai dengan isi maklumat.

17
DAFTAR PUSTAKA

Adnan Buyung Nasution, Aspirasi Pemerintahan Konstitusional Indonesia,


(Jakarta: Grafiti, 1995), Hlm. 23.
Andi Achdian. Sidang PPKI 18 Agustus 1945: Kesepakatan Agung Republik Indo
nesia. 2020. Diakses melalui Https://amp.tirto.id/sidang-ppki-18-agustus-1
945-kesepakatan-agung-republik-indonesia/.
Andre Kurniawan. Berita: Sejarah 27 Desember: Pengakuan Kemerdekaan Indon
esia Oleh Belanda. 2020. Diakses pada Https://m.merdeka.com/jabar/sejar
ah-27-desember-pengakuan-kemerdekaan-indonesia-oleh-belanda-knl.htm
l/
Anonim, “Bab I Pendahuluan”, Hlm. 4, Diakses melalui
http://eprints.uny.ac.id/13595/6/6.%20BAB%20I.pdf
Atno, Nanda Julian P. Dari Rakyat Untuk Rakyat: Benih, Cikal-Bakal, dan
Kelahiran Tntara Nasional Indonesia 195-1947. Jurnal of Indonesian
History. Vol. 7, No. 1. Th 2008. Diakses melalui https://journal.unnes.ac.i
d/sju/index.php/jih/article/view/25370
Atno, Nanda Julian Pratama. 2018. “Dari Rakyat Untuk Rakyat: Benih, Cikal-
Bakal, dan Kelahiran Tentara Nasional Indonesia 1945-1947”. Dalam
Journal of Indonesian History Vol. 7, No. 1, Oktober diakses di
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jih/article/download/25370/11381
Pada 22 Februari 2021.
Bibit Suprapto, Perkembangan Kabinet dan Pemerintahan di Indonesia, Jakarta:
Ghalia Indonesia, 1985.
DPR RI. Sejarah DPR: Sejarah Terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Republi
k Indonesia. Diakses melalui Https://www.dpr.go.id/tentang/sejarah-dpr#/.
Tanggal 26 Febuari 2021. Pukul 22.24
Dwi Indri Astuti, Iskandar, dan Syaiful. Hubungan Komite Nasional Indonesia Pu
sat (KNIP) dengan Lembaga Kepresidenan pada Tahun 1945-1959. Diaks
es melalui http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/PES/article/download/61
92/pdf_86
Felicia, Maria. 2015. “Pengembangan Bahan Ajar Sejarah yang Inovatif”.
Yogyakarta: Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma. Diakses di https://repository.usd.ac.id/347/ Pada 22
Februari 2021.
I Wayan Pardi. Kembali Kepadaa Undang-Undang Dasar 1945: Diskursus
Pembukaan UUD 1945 Dalam Perspektif Sejarah. Vol. II. No. 2. 2019.
Https://ejournal.upi.edu/index.php/historia/article/view/15775/.

18
Indira Ardanareswari. Sidang Pertama PPKI dan Detik-Detik Pengesahan Undan
g-Undang Dasar. 2019. Diakses melalui Https://amp.tirto.id/.
Kabupaten Buleleng. Artikel: Sistem Pemerintahan Indonesia. 2014. Diakses pad
a Https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/sistem-pemerintahan-Indonesia-2
0#/.
Kementerian Pertahanan. Lintasan Sejarah Tanggal 5 Oktober Sebagai Hari
Lahirnya TNI. Media Informasi Kementerian Pertahanan. Vol. 56, No. 40,
2015. Diakses melalui https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/201
6/03/5.-September-Oktober-2015.pdf
Lip M Aditiya. Berita: Inilah 8 Negara Yang Pertama Kali Mengakui Kemerdeka
an Indonesia. 2020. Diakses melalui Https://goodnewsfromindonesia.id.20
20/08/24/.
Maria Felicia, “Pengembangan Bahan Ajar Sejarah yang Inovatif”, Skripsi
Universitas Sanata Dharma, Hlm. 79, Diakses melalui
https://repository.usd.ac.id/347/2/081314006_full.pdf

Nur Fatimah. Artikel: Pengertian Negara, Fungsi Hingga Syarat Mendirikannya.


2019. Diakses melalui Https://pelayananpublik.id/2019/10//21/pengertian-
negara-fungsi-hingga-syarat-mendirikannya/amp/
Restu Gunawan; Dkk. Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 2015.
Direktorat Sejarah:Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementrian Pendidika
n dan Kebudayaan. Diakses pada Https://fln.kemendikbud.go.id/glnsite/sej
arah-berita-proklamasi-kemerdekaan-indonesia/.
Rusadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia : Suatu Model Pengantar,
(Bandung: Sinar Baru, 1985). Hlm. 148
Safitri, Sani. 2016. “Sejarah Perkembangan Otonomi Daerah di Indonesia”.
Dalam Jurnal Criksetra Vol. 5, No. 9 diakses di
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/criksetra/article/download/4804/2550
Pada 22 Februari 2021.
Samhis Setiawan. KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat). 2020. Diakses pada
Https://www.gurupendidikan.co.id/komite-nasional-indonesia-pusat/. Tan
ggal 26 Febuari 2020. Pukul 22.29
Sani Safitri. Sejarah Perkembangan Otonomi Daerah di Indonesia. Jurnal Crikest
ra, Vol. 5, No. 9, 2016. Diakses melalui https://ejournal.unsri.ac.id/index.p
hp/criksetra/article/download/4804/2550
Sugiarto, Unggul. 2013. “Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP): Sebuah
Anomali Suprastruktur Negara Pada Tahun 1945”. Dalam Jurnal Politica
Vol. 1, No. 2 diakses di
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/politika/article/view/4892 Pada 22
Februari 2021.
Unggul Sugiharto. Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) Sebuah Anomali
Suprastruktur Negara Pada Tahun 1945. Jurnal Politica, Vol. 1, No. 2, 20

19
13. Diakses melalui https://ejournal.undip.ac.id/index.php/politika/article/d
ownload/4892/4437
Zulkarnain. 2012. “Jalan Meneguhkan Negara: Sejarah Tata Negara Indonesia”.
Yogyakarta: Pujangga Press.

20

Anda mungkin juga menyukai