Anda di halaman 1dari 4

SEDEKAH JARIYAH

Kehidupan dunia adalah kehidupan yang fana, kehidupan sementara, dan


kehidupan yang sebentar saja. Jika kita dikaruniai usia yang sama dengan
Rasulullah, hidup kita di dunia sekitar 63 tahun lamanya. Mungkin ada yang lebih
lama dari itu, tetapi banyak juga yang kurang dari itu. Betapa banyak saudara dan
teman kita yang meninggal di usia mudah; entah didahului oleh sakit maupun
kematian yang tiba-tiba. Melalui kecelakaan atau bencana alam, misalnya. Pendek
kata, jika waktunya telah tiba, kematian tak bisa ditunda. Maka hidup yang sangat
singkat ini harus diisi dengan memperbanyak bekal. Oleh karena itu hadirin, Selagi
kematian belum datang kepada kita, maka hidup ini harus dipenuhi dengan amal.
Yang menjadi pertanyaan pada siang hari ini adalah, Manakah amalan yang baik
dan tidak bisa terputus itu????? , ada tiga amal istimewa yang tidak akan terputus
pahalanya meskipun manusia telah berada di alam barzakh. Pahala tiga amal itu
akan tetap mengalir kepadanya meskipun ia tak lagi hidup di dunia. Apa saja tiga
amal jariyah yang tidak terputus itu?
Rasulullah SAW bersabda ;
‫ح‬ َ ‫ص َدقَ ٍة َجا ِريَ ٍة أَ ْو ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه أَ ْو َولَ ٍد‬
ٍ ِ ‫ص ال‬ َ ْ‫سانُ ا ْنقَطَ َع َع ْنهُ َع َملُهُ إِالَّ ِمنْ ثَالَثَ ٍة إِالَّ ِمن‬ ِ َ‫إِ َذا َمات‬:ُ‫لَه‬
َ ‫اإل ْن‬
‫يَ ْدعُو‬
’’Apabila seorang manusia meninggal maka terputuslah seluruh amalnya,
kecuali tiga perkaral: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang
shalih yang mendo’akan orang tuanya. (HR.MuslimdanAhmad)’’

Amal pertama yang tidak terputus meskipun orang tersebut itu telah
meninggal dunia adalah sedekah jariyah. Yaitu sedekah yang kemanfaatannya
terus mengalir. Selama ia bermanfaat, selama itu pula pahalanya mengalir kepada
orang yang bersedekah itu, walaupun ia telah meninggal dunia. Contohnya
sedekah jariyah ini; yakni membangun masjid, membuat sumur. Selama masjid
dan sumur itu masih di pergunakan orang lain , maka pahalanya terus mengalir
kepada yang membangun mesjid/sumur tersebut. Dan hadirin, kita melihat fakta
saat ini dimana keadaan masjid kita saat ini dalam proses pembangunan/renofasi.
maka ini adalah momentum yang sangat baik bagi kita untuk ikut berpatisipasi
dalam pembangunan tersebut. Bagi kita yang memiliki harta yang banyak maka
gunakan harta kita untuk menambah bekal kita di akhirat, sebab harta kita yang
kita kumpulkan di dunia selama ini tidak akan kita bawa sampai mati, kecuali
dengan harta tersebut kita manfaatkan dalam hal kebaikan seperti berpartisipasi
dalam pembangunan masjid. Dan bagi kita yang tidak memiliki harta untuk ikut
berpartisipasi dalam pembangunan masjid maka gunakan kekuatan dan tenaga kita
untuk ikut bergotong royong dalam pembangun tersebut. Dan ketika kita tidak bisa
berpartisipasi dalam harta dan membantu dengan tenaga maka cukuplah kita
mendoakan bukan yang ke empat yaitu hanya sibuk mencari-cari kesalahan dalam
pembangunan tersebut. Dalam sebuah riwayat di ceritakan bahwa ketika penduduk
alam kubur mendengar siksaa api neraka, melihat siksaan api neraka, dan ia
merasakan siksaan api neraka, beliau berkata pada tuhannya ya robbi kembalikan
kami di dunia ini, kami berjanji akan melaksanakan sedekah yang kelak amalnya
tidak akan pernah terputus. Dalam riwayat ini hadirin, riwayat tersebut
memberikan isyarat kepada kita bahwasanya berjuta-juta manusia yang ingin
kembali di dunia,berjuta-juta orang di akhirat yang merasakan kerugiaan, karna
tidak memiliki bekal yang banyak dan tidak memanfaatkan harta bendanya untuk
di salurkan di jalan allah swt. Dan sebelum kita meninggalkan dunia ini, dan nafas
kita belum sampai pada tenggorokan kita maka hendaklah kita renungi bersama
riwayat yang diatas tadi jangan sampai kelak kita termasuk orang yangberteriak
untuk meminta kembali di dunia kelak,Dan perlu kita ketahui untuk bersedekah di
jalan allah swt tidak harus dengan nominan yang banyak,1000 2000 rp asalkan
beliau ikhlas maka tetap dinamakan sedekah. allah tidak melihat berapa banyak
kita sedekahkan tetapi yang allah lihat adalah bagaimana niat kita ketika kita
bersedekah. Dan hadirin perlu kita ketahui bahwasanya sampai saat ini, di dalam
al-quran, hadis dan perkataan ulama dan ilmu apapun yang ada di dunia ini tidak
ada yang mengajarkan bahwa memberi/bersedekah membuat manusia bangkrut,
justru ajaran islam mengajarkan ketika engkau memberi maka allah akan
membalasnya dengan berlipat ganda. Ketika kita bersedekah, nominalnya
memang berkurang. Akan tetapi keberkahannya bertambah. Maka dari itu
Nabi mengatakan:

‫ص َدقَة‬ َ َ‫َما نَق‬


َ ‫ص َما ُل َع ْب ٍد ِم ْن‬
“Tidaklah harta seorang berkurang karena sedekah” (HR. Tirmidzi)

Oleh karena itu hadirin pada momentum ini adalah sebuah kesempatan
besar kita untuk bisa membuat sebuah amal yang tidak pernah terputus sesuai
yang dikatakan dalam hadis yang diatas. Dan tentunya kita semua niatkan karena
allah swt bukan karena ingin menyombongkan diri dsb.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Amal kedua yang tidak terputus meskipun mukmin itu telah meninggal
adalah ilmu yang bermanfaat. Yaitu ilmu yang diajarkan kepada orang lain, lalu
orang itu mengalamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain, dan demikian
seterusnya. Maka sepanjang ilmu itu terus bergulir, diajarkan dari satu generasi
ke generasi berikutnya dan diamalkan, orang yang mengajarkannya mendapatkan
limpahan pahala yang terus mengalir.
Ilmu adalah kunci pintu kebahagiaan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, Allah
SWT mewajibkan kepada setiap bayi yang baru lahir sampai masuk liang lahat
untuk menuntut ilmu. Jiwa dan raga ini tanpa ilmu layaknya ruangan gelap tanpa
cahaya. Tidak ada petunjuk dan arah yang akan membawa kita kepada
kebahagiaan baik dunia maupun di akhirat kelak.

Kaum Muslimin Rahimakumullah


Kewajiban menuntut ilmu merupakan hal mutlak bagi setiap orang. Hal ini sesuai
dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
Uthlubul ‘ilmi minal mahdi ilal lahdi
Artinya: “Tuntutlah ilmu dari sejak buaian sampai liang lahat”.

Dari hadits di atas, bisa kita petik kesimpulan bahwa menuntuk ilmu atau belajar
tidak pandang siapa dia, dimana dia, dan kapan saja?. Siapapun, dimanapun, dan
kapanpun harus menuntut ilmu berapaun umurnya, baik anak-anak, remaja,
dewasa, bahkan sampai tua. Kemudian belajar itu tidak harus di sekolah, tidak
harus di pondok pesantren, tapi dimana saja baik itu di sawah, di ladang, bahkan
di laut sekalipun kita bisa belajar. Jikapun kita yang bisa belajar di sekolah,
madrasah, pondok pesantren ataupun di tempat yang lebih baik dari itu, maka
harus kita syukuri dengan cara terus menuntut ilmu,
Apa yang membuat seorang pesepeda sampai pada tujuannya? Karena ia
berkali-kali mengayuh sepedanya, berulang dan terus berulang.
Apa yang membuat seorang manusia sampai pada titik kesuksesan? Karena
ia terus belajar, belajar dan belajar. Tetaplah mengayuh, semoga sampai pada
tujuanmu, tetaplah belajar walaupun terasa pahit, terus belajar sampai kamu
merasakan yang namanya kesuksesasan.

Kaum Muslimin Rahimakumullah


Amal ketiga yang tidak terputus meskipun mukmin itu telah meninggal
adalah anak shalih yang mendoakan kedua orang tuanya. Maka di sinilah
pentingnya bagi orang tua untuk mendidik putra-putrinya menjadi anak-anak
yang shalih sehingga mereka mendoakan orang tuanya tatkala orang tuanya telah
meninggal. Dan sungguh merugi bagi orang tua ketika tidak mengajarkan ilmu
agama pada anaknya dan beruntunglah orang tua yang mengajarkan anaknya doa
kedua orang tua yang kelak akan menolong dirinya ketika berada di liang lahat
yang gelap.
HADIRIN SIDANG JAMAAH JUMAT
YANG DI RAHMATI ALLAH SWT
Sebagai Kesimpulan pada khutbah jumat siang hari ini.mari kita berusaha
untuk memperbanyak amal dan sedekah jariyah kita dan memanfaatkan
momentum pembangunan masjid kita saat ini dengan membantu secara harta
dan fisik, 100 2000 rp ketika di barengi dengan niat ke ikhlasan krn allah maka
tetap di katakan sedekah.,

Anda mungkin juga menyukai