Anda di halaman 1dari 4

Tugas individu

TUGAS ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK

LA ODE MUHAMMAD RIDWAN TRIKUSUMA


S1A118140

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2020
1. Jelaskan beberapa pendekatan untuk menganalisis suatu kebijakan publik yang
dikemukakan oleh James Anderson dan E.S Quade

James Anderson dalam Winarno (2002:167) menyatakan bahwa evaluasi kebijakan publik dapat
dibedakan menjadi tiga tipe pendekatan yaitu:

a) Tipe pendekatan evaluasi kebijakan dipahami sebagai kegiatan fungsional. Evaluasi


kebijakan dipandang sebagai kegiatan yang sama pentingnya dengan kebijakan itu
sendiri.
b) Tipe pendekatan evaluasi yang memfokuskan diri pada bekerjanya kebijakan atau
program tertentu. Tipe ini lebih banyak berbicara terkait kejujuran, efisiensi dalam
pelaksanaan program. Namun evaluasi tipe ini mempunyai kelemahan yaitu
kecenderungannya utuk menghasilkan informasi yang sedikit mengenai dampak dari
suatu program terhadap masyarakat.
c) Tipe pendekatan evaluasi kebijakan sistematis atau ilmiah. Evaluasi ini melihat secara
objektif program-program kebijakan yang dijalankan untuk mengukur dampaknya bagi
masyarakat dan melihat sejauh mana tujuan-tujuan yang telah dinyatakan tersebut
tercapai. Lebih jauh evaluasi sistematis diarahkan untuk melihat dampak yang ada dari
suatu kebijakan dengan berpijak pada sejauh mana kebijakan tersebut menjawab
kebutuhan atau masalah masyarakat. Konsekuensi evaluasi sistematis akan memberikan
suatu pemikiran tentang dampak dari kebijakan publik dan merekomendasikan
perubahan-perubahan kebijakan dengan berdasar pada kenyataan sebenarnya kepada
pembentuk kebijakan dan masyarakat. Penemuan-penemuan kebijakan dapat dijadikan
untuk merubah kebijakan-kebijakan dan program sekarang dan membantu dalam
merencanakan kebijakan dan program dimasa yang akan datang.

Pendekatan dalam analisis kebijakan publik menurut E.S Quade

a) Pendekatan Empiris
Ditekankan terutama pada penjelasan berbagai sebab dan akibat dari seuatu kebijakan
publik tertentu. Analsisnya dapat mendeskripsikan, menjelaskan atau meramalkan
pengeluaran publik untuk kesehatan, pendidikan, dan lain sebaginya.

b) Pendekatan Valutatif
Ditekankan pada penentuan bobot atau beberapa kajian. Sebagai contoh, setelah
memberikan informasi deskriptif mengenai berbagai macam kebijakan perpajakan,
analisis dapat mengevaluasi berbagai cara yang berbeda dalam mendistribusikan beban
pajak menurut konsekuensi etis dan moral mereka.

c) Pendekatan Normatif
Ditekankan pada rekomendasi serangkaian tindakan yang akan datang yang dapat
menyelesaikan masalah-masalah publik. Kemudian apa yang harus di lakukan sebagai
serangkain tindakan yang akan dilakukan. Contoh, kebijakan jaminan pendapatan
minimum tahunan dapat di rekomendasikan sebagai cara untuk menyelesaikan maslah
kemiskinan.

2. Beberapa bentuk analisis kebijakan publik menurut William N Dunn

Dunn (2000: 117) membedakan tiga bentuk utama analisis kebijakan publik, yaitu:
a) Analisis kebijakan prospektif
Analisis Kebijakan Prospektif yang berupa produksi dan transformasi informasi sebelum
aksi kebijakan dimulai dan diimplementasikan. Analisis kebijakan disini merupakan
suatu alat untuk mensintesakan informasi untuk dipakai dalam merumuskan alternatif dan
preferensi kebijakan yang dinyatakan secara komparatif, diramalkan dalam bahasa
kuantitatif dan kualitatif sebagai landasan atau penuntun dalam pengambilan keputusan
kebijakan.
b) Analisis kebijakan retrospektif
Analisis Kebijakan Retrospektif adalah sebagai penciptaan dan transformasi informasi
sesudah aksi kebijakan dilakukan. Terdapat 3 tipe analis berdasarkan kegiatan yang
dikembangkan oleh kelompok analis ini yakni analis yang berorientasi pada disiplin,
analis yang berorientasi pada masalah dan analis yang berorientasi pada aplikasi. Tentu
saja ketiga tipe analisis retrospektif ini terdapat kelebihan dan kelemahan.
c) Analisis kebijakan yang terintegrasi
Analisis Kebijakan yang terintegrasi merupakan bentuk analisis yang mengkombinasikan
gaya operasi para praktisi yang menaruh perhatian pada penciptaan dan transformasi
informasi sebelum dan sesudah tindakan kebijakan diambil. Analisis kebijakan yang
terintegrasi tidak hanya mengharuskan para analis untuk mengkaitkan tahap penyelidikan
retrospektif dan perspektif, tetapi juga menuntut para analis untuk terus menerus
menghasilkan dan mentransformasikan informasi setiap saat.

Anda mungkin juga menyukai