Anda di halaman 1dari 5

Tugas individu

DESKRIPSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

LA ODE MUHAMMAD RIDWAN TRIKUSUMA


S1A118140
KELAS B

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2019
Mata kuliah ini membahas suatu ilmu atau bagaimana mengatur hubungan dan
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif
serta dapat digunakan secara maksimal sehingga dapat tercapai tujuan bersama. Dalam
manajemen terdapat 6 unsur yang salah satunya adalah manusia. Manusia merupakan unsure
terpenting dalam setiap dan semua organisasi, keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan
berbagai sasaran serta kemampuannya menghadapi berbagai tantangan, baik yg sifatnya
eksternal maupun internal, ditentukan oleh kemampuan mengelola sdm dgn setepat-tepatnya.
Dalam pentingnya manajemen sumber daya manusia terdapat pendekatan
multidimensional diantaranya:
1. Pendekatan politik
Pendekatan politik dalam memahami gejala semakin besarnya perhatian pada
manajemen sumber daya manusia antara lain berarti mengaitkannya dengan rasion d’etre
suatu Negara bangsa. Berate pendekatan politik melihat manajemen sumber daya manusia
secara makro yang dapat dipastikan mempunyai dampak terhadap manajemen sumber daya
manusia secara mikro.
Pendekatan politik terhadap pemahaman pentingnya manajemen sumber daya
manusia berangkat pula dari keyakinan yang semakin mendalam dikalangan para politisi
bahwa asset terpenting yang dimiliki oleh suatu Negara bangsa adalah sumber daya
manusianya, maksudnya Negara-negara yang sekaligus memiliki sumber daya, kekayaan
alam dan sumber daya manusia lebh mudah lagi mencapai kemajuan yang didambakan oleh
masyarakatnya. Tanpa manajemen sumber daya manusia yang baik, pengelolaan, penggunaan
dan pemanfaatan sumber-sumber lainnya menjadi tidak efektif dan efisien.
2. Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi merupakan pendekatan yang paling erat hubungannya dengan
pemahaman meningkatnya perhatian semakin banyak orang pada manajemen sumber daya
manusia. Dikatakan demikian karena sumber daya manusia sering dipandang sebagai salah
satu factor produksi dalam usaha menghasilkan barang atau jasa oleh satuan-satuan ekonomi.
Hal lainnya adalah dalam mengukur tingkat kesejatraan adalah dari takaran ekonominya.
3. Pendekatan hokum
Salah satu indikator kehidupan masyarakat modern ialah semakin tingginya kesadaran
para warga masyarakat akan pentingnya keseimbangan antara hak & kewajiban. Jaminan
keseimbangan tersebut adalah ketentuan-ketentuan hokum, artinya hakpara warga Negara
dijamin dalam berbagai peraturan perundang-undangan. Begitu pentingnya perolehan hak
tersebut sehingga hak yang bersifat asasi biasanya tercantum dalam konstitusi Negara seperti
hak menyatakan pendapat, hak menganut agama dan hak-hak lainnya
Dalam kehidupan organisasi, keseimbangan antara hak dan kewajiban harus terus di
usahakan agar terus menerus terpelihara dengan baik sebab apabila keseimbangan tersebut
terganggu, maka organisasi dan para aggotanyalah yang terganggu. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa hal-hal yg merupakan hak organisasi merupakan kewajiban bagi para
anggotanya dan sebaliknya hak para anggota organisasi merupakan kewajiban bagi organisasi
untuk menunaikannya.
4. Pendekatan sosio-kultural
Pemahaman tentang semakin besarnya perhatian makin banyak pihak terhadap
manajemen sumber daya manusia juga memerlukan pendekatan sosio-kultural. Pendekatan
ini sangat penting karena Berkaitan langsung dgn harkat & martabat manusia. Bahwa harkat
dan martabat manusia harus diakui, dihormati dan bahkan di junjung tinggi.
Nilai-nilai social budaya menentukan yang baik dan yang tidak baik yang digunakan
untuk menilaiperilaku seseorang. Baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok.
Meskipun demikian suatu hal yang kiranya tidak boleh dilupakan adalah bahwa sisitem nilai
yang berlaku dalam suatu organisasi dlam suatu organisasi merupakan bagian dari kultur
yang dianut oleh masyarakat luas.
5. Pendekatan administrative
Salah satu ciri yang menonjol di abad modern ini ialah terciptanya berbagai jenis
organisasi Apapun yang dicapai oleh manusia tidak terlepas dari kemanfaatan adanya
organisasi. Dengan kata lain sesuatu tentang politik, ekonomi dan lain sebagainya tidak
terlepas dari keterikatan dengan organisasi.
Karena itulah manusia modern sering disebut dengan manusia organisasional dan
sebagaimana diketahui manusia organisasional adalah yang menjadi focus analisis
pendekatan administrative. dengan kata lain terdapat hubungan keterikatan manusia dengan
organisasi dalam arti manusia tidak akan tercapai tujuannya tanpa menggunakan jalur
organisasi dan sebaliknya organisasi akan mencapai tujuannya dan sasasrannya melalui usaha
sekelompok orang.
6. Pendekatan teknologikal
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai dampak yang sangat kuat
terhadapa manajemen sumber daya manusia. Dampak tersebut dapat dikatakan bersifat
negative karena kesan yang timbul adlah bahwa pemanfaatan berbagai hasil temuan di bidang
teknologi berakibat pada berkurangnnya kesempatan kerja karena banyaknya kegiatan yang
di gantikan oleh mesin sehingga jumlah pengangguran meningkat.

Salah satu tantangan yang akan di hadapi manusia adalah untuk menciptakan organisasi yang
semakin beraneka ragam tetapi sekaligus menuntut pengelolaan yang semakin efisien, efektif
dan produktif dan organisasi semakin membutuhkan manajemen sumber daya manusia yang
bermutu tinggi akan semakin besar pula. Berkaitan degan pencapaian berbagai jenis tujuan:
1. Pencapaian tujuan masyarakat
Dalam bidang apapun suatu organisasi bergerak, dalam arti yang sebenar- benarnya ia
menghasilkan sesuatu “produk” atau “jasa” bagi kelompok- kelompok tertentu di masyarakat.
Dengan interpretasi yang demikian jelas terlihat bahwa tidak ada satu pun organisasi yang
dapat mempertahankan eksistensinya dan melestarikan keberadaannya tanpa mengkaitkan
tujuan organisasi dengan tujuan masyarakat luas. Bentuk nyata dari kegagalan suatu
organisasi mengkaitkan pencapaian tujuannya dengan pencapaian tujuan masyarakat luas
terlihat dalam dua wujud. Jika suatu organisasi sudah kehilangan kepercayaan dan dukungan
masyarakat, jelas bahwa cepat atau lambat, kehancuranlah yang merupakan akibatnya.
2. Pencapaian tujuan organisasi
Manajemen sumber daya manusia yang baik ditujukan kepada peningkatan kontribusi
yang dapat diberikan oleh para pekerja dalam organisasi ke arah tercapainya tujuan
organisasi. Artinya, bahwa satuan kerja tersebut, dengan nomenklatur apapun ia dikenal
seperti bagian kepegawaian atau istilah lain yang sejenis juga mempunyi tujuantujuan
tertentu yang diusahakan terwujud melalui berbagai langkah yang ditempuh dalam
menyelenggarakan fungsinya. Akan tetapi tujuantujuan departmental atau inkremental
tersebut harus dalam kerangka pemikiran utama.
3. Pencapaian tujuan fungsional
Telah diketahui bahwa struktur suatu organisasi menggambarkan dua jenis kegiatan,
yaitu kegiatan pokok dan kegiatan penunjang. Berarti yang dimaksud dengan pencapaian
tujuan fungsional dalam bidang manajemen sumber daya manusia ialah keseluruhan langkah
dan prosedur yang harus ditempuh oleh satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia
dalam organisasi sedemikian rupa sehingga sumber daya manusia yang terdapat dalam
organisasi mampu memberikan kontribusinya yang maksimal. Singkatnya tujuan fungsional
yang ingin dicapai adalah tersedianya sumber daya manusia yang tidak saja ahli, terampil dan
mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, akan tetapi juga yang memiliki berbagai atribut
yang tercermin pada berbagai hal seperti kesetiaan kepada organisasi, dedikasi kepada tugas,
kesediaan membawahkan kepentingan pribadi kepada kepentingan bersama, kesediaan
bekerja sama, penumbuhan, pengembangan dan pemeliharaan perilaku positif dalam
interaksinya dengan orang lain serta kesediaan menghindari berbagai jenis perilaku negative
yang dapat berakibat pada tidak hanya rusaknya citra organisasi, akan tetapi merugikan diri
sendiri, suatu hal yang tentunya tidak di inginkan
4. Pencapaian tujuan pribadi
Tujuan pribadi tersebut berangkat dari hakikat manusia sebagai makhluk yang multi
faset, antara lain sebagai makhluk politik, insan ekonomi dan mahkluk sosial di samping
sebagai individu dengan jati diri yang khas. Bekerja bagi suatu organisasi dengan
memperoleh imbalan juga biasanya didasarkan keyakinan bahwa dengan bekerja pada
organisasi atau perusahaan itu seseorang akan dapat memuaskan berbagai kebutuhannya,
tidak hanya dibidang, materiil, seperti sandang, pangan, papan dan kebutuhan kebendaan
lainnya, akan tetapi juga berbagai kebutuhan lainnya yang bersifat sosial, prestise kebutuhan
psikologis dan intelektual. Jelaslah bahwa pada mulanya motif seseorang memasuki berbagai
organisasi adalah pencapaian tujuan dan pemenuhan kepentingan pribadinya. Hal demikian
adalah wajar dan merupakan gejala yang universal. Akan tetapi dalam meniti kariernya,
seseorang harus mau dan rela melakukan berbagai jenis penyesuaian yang diperlukan akan
seseorang diterima sebagai anggota organisasi yang dihormati. Artinya yang kemudian harus
terjadi ialah kesediaan semua anggota organisasi sebagai individu untuk membawahkan
tujuan dan kepentingan pribadinya kepada tujuan dan kepentingan yang lebih luas, yaitu
kepentingan bersama dan kepentingan organisasi sebagai keseluruhan, bahkan juga
kepentingan masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai