I. IDENTITAS
Nama : Ny.S
Jenis kelamin :
Umur :
Status :
Agama :
Suku :
Tingkat pedidikan ;
Sumber pendapatan :
(1) Suhu : 36 ◦C
1.Kepala :
Kebersihan : kotor/bersih
Keluhan : ya/tidak
2. Mata
Konjungtiva : anemis/tidak
Sklera : ikterik/tidak
Strabismus : ya/tidak
Penglihatan : Kabur/tidak
Peradangan : Ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
3. Hidung
Bentuk : simetris/tidak
Peradangan : ya/tidak
Penciuman : terganggu/tidak
Kebersihan : baik/tidak
Mukosa : kering/lembab
Peradangan/stomatitis : ya/tidak
5. Telinga
Kebersihan : bersih/tidak
Peradangan : ya/tidak
Pendengaran : terganggu/tidak
6. Leher
JVD : ya/tidak
7. Dada
Retraksi : ya/tidak
Wheezing : ya/tidak
Ronchi : ya/tidak
8. Abdomen
Bentuk : distend/flat/lainnya
Kembung : ya/tidak
Massa : ya/tidak
9. Genetalia
Kebersihan : baik/tidak
Haemoroid : ya/tidak
Hernia : ya/tidak
10. Ekstremitas
Kekuatan otot
1 : lumpuh
2 : ada kontraksi
3 : Melawan grafitasi dengan sokongan
4 : Melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
5 : Melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
6 : Melawan grafitasi dengan kekuatan penuh
Postur tubuh: skoliosis/lordosis/tegap (normal)
Refleks
Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Knee + +
Achiles + +
Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat
11. Integumen
Kebersihan : baik/tidak
Kelembaban : Kering/lembab
c. Perputaran leher
Hasil: Ny.S menggerakkan kaki saat lehernya berputar dan
setelah leher berputar merasa pusing.
e. Membungkuk
Hasil: Ny.S mampu membungkuk dan mengambil bolpoint
dari lantai dan tidak memegang kursi untuk bisa berdiri lagi.
c. Berbalik
Hasil: Ny.S berhenti sebelum mulai berbalik tidak
memengang obyek untuk dukungan.
*Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan
memegang obyek untuk dukungan.
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
(1) Selalu
(2) Sering
(3) Jarang
(4) Tidak pernah
Stabilitas emosi
(1) Labil
(2) Stabil
(3) Iritabel
(4) Datar
Jelaskan : Jika Ny.S ada masalah keluarga/dengan anak
menghadapi dengan sikap yang sabar.
1. Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
Pertanyaan tahap 2
(1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam
satu bulan: ya
(2) Ada masalah atau banyak pikiran: tidak
(3) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain: tidak
(4) Menggu√nakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter:
tidak
(5) Cenderung mengurung diri: tidak
Lebih dari 1 atau sama dengan 1
jawaban ya, maka masalah
emosional ada atau ada gangguan
emosional
Gangguan Emosional
□ Ya □ Tidak
□ Ya □ Tidak
□ Ya □ Tidak
□ Ya □ Tidak
□ Ya □ Tidak
□ Ya □ Tidak
Skor Skor
Maksimu Manula
ORIENTASI
m
5 (5) Sekarang (hari), (tanggal), (bulan), (tahun), berapa
dan ( musim ) apa ?
5 (5) Sekarang kita berada dimana ? (jalan), (no rumah/Rt),
(Kota), (kabupaten), (Propinsi)
REGISTRASI
3 (3) Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda, 1
detik untuk tiap benda . Kemudian mintalah manula
mengulang ke 3 nama tersebut. Berikan satu angka
untuk setiap jawaban yang benar. Bila masih salah ,
ulanglah penyebutan ke 3 nama benda tersebut,
sampai ia dapat mengulangnya dengan benar.
Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah ( bola,
kursi, sepatu )
BAHASA
9 (2) a. Apakah nama benda-benda ini ? ( Perlihatkan
pensil dan arloji ) ( 2 angka )
(1)
b. Ulanglah kalimat berikut : ” Jika Tidak Dan
(3) Atau Tapi ” ( 1 angka )
c. Laksanakan 3 buah perintah ini : ” Peganglah
(1) selembar kertas dengan tangan kananmu,
(1) lipatlah kertas itu pada pertengahan dan
letakanlah di lantai ( 3 angka )
(1) d. Bacalah dan laksanakan perintah berikut : ”
PEJAMKAN MATA ANDA ” ( 1 ANGKA )
e. Tulislah sebuah kalimat ( 1 angka )
f. Tirulah gambar ini ( 1 angka )
Frekwensi makan
(1) Dihabiskan
(2) Tidak dihabiskan
(3) Kadang-kadang dihabiskan
Ny.S mengatakan dahulu suka mengkonsumsi makanan
yang asin-asin dan gorengan, Ny.S juga tidak bisa
menghilangkan kebiasaannya padahal makanan tersebut
dapat menyebabkan tekanan darah naik.
(1) Air putih hangat (2) Teh (3) Kopi (4) susu
(5) lainnya: -
Gangguan BAB
Frekwensi BAK
Warna urine
Pola aktifitas
Kegiatan produktif lansia yang sering dilakukan
Mandi
Sikat gigi
NO AKTIVITAS NILAI
BANTUAN MANDIRI
1. Makan 5 10
2. Berpindah dari kursi roda ke 5 -10 15
tempat tidur dan sebaliknya,
termasuk duduk di tempat
tidur
3. Kebersian diri, mencuci 0 5
muka, menyisir, mencukur
dan mengosok gigi
4. Aktivitas toilet 5 10
5. Mandi 0 5
6. Berjalan di jalan yang datar 10 15
( jika tidak mampu berjalan
lakukan dengan kursi roda )
7. Naik turun tangga 5 10
8. Berpakaian termasuk 5 10
mengenakan sepatu
9. Mengontrol defekasi 5 10
10. Mengontrol berkemih 5 10
JUMLAH 100
Penilaian :
0–2 : Ketergantungan
62 – 90 : Ketergantungan berat
91 – 99 :Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN PADA PSIKOGERIATRI
I. ASESSMEN GERIATRI
Umur : 65 Tahun
PEMUKIMAN
Luas bangunan :
Bentuk bangunan :
(1) Rumah (2) Petak (3) asrama (4) paviliun
Jenis bangunan :
Atap rumah
(5) asbes
Dinding
Lantai
(1) semen (2) tegel (3) keramik (4) tanah (5) lainnya:-
Kebersihan lantai
Ventilasi
Pencahayaan
SANITASI
(1) air rebus sendiri (2) Beli (aqua) (3) air biasa
tanpa rebus
Pengelolaan jamban
Jenis jamban :
Petugas sampah
Polusi udara
(1) tidak (2) ya, (*) dengan racun (*) dengan alat (*)
lainnya: -
FASILITAS
Peternakan
(1) ada (2) tidak Jenis: -
Perikanan
Taman
Ruang pertemuan
Sarana hiburan
Sarana ibadah
Keamanan
Jumlah : 1
Komunikasi
Sarana komunikasi
(1) telphon (2) kotak surat (3) fax (4) tidak ada
ANALISA DATA
N
O DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Hipertensi Nyeri Akut b/d
Ny. S mengatakan kepalanya gangguan
sering pusing dan nyeri tengkuk Obstruksi arteri koroner pemenuhan pola
bagian belakang. istirahat tidur
DO : Suplai darah ke arteri berkurang
TTV:
TD : 170/100 mmhg Iskemi jaringan miokard
N : 102 x/m RR : 20 x/m
P: pasien mengatakan kepalanya Perubahan metabolisme anaerob
pusing
S: skala nyeri 5
Merangsang sekresi histamine
T: nyeri dirasakan terus dan bradikinin
menerus.
S: skala nyeri 5
N DX
TUJUAN INTERVENSI
O KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b/d TUM : Manajemen nyeri
gangguan Setelah dilakukan
intervensi keperawatan Observasi
pemenuhan pola
selama 2 hari, Identifikasi lokasi,
istirahat tidur diharapkan tingkat nyeri karakteristik,
menurun durasi,
frekuensi,kualitas,
dan intensitas
TUK : nyeri
Identifikasi skala
Keluhan nyeri nyeri
menurun Identifikasi respon
Kesulitan tidur nyeri non verbal
menurun Monitor efek
Sikap protektif samping
penggunaan
menurun analgetik
TD Terapeutik
membaik/normal
Frekuensi nadi Berikan teknik
membaik nonfarmakologis
untuk mengurangi
Pola tidur rasa nyeri (terapi
mebaik pijat, kompres
hangat/ dingin)
Fasilitasi istirahat
ddan tidur
Edukasi
Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk
menguranggi rasa
nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
analgetik
2. Perilaku kesehatan TUM : Modifikasi perilaku
cenderung beresiko Setelah dilakukan kesehatan
intervensi keperawatan
b/d kurang Observasi
selama 2 hari,
pemahaman diharapkan perilaku Identifikasi
masalah kesahatan kesehatan membaik penyebab
kurangnyya
(faktor resiko
pemahaman
hipertensi) TUK : masalah kesehatan
Identifikasi fokus
Penerimaan pelatihan perilaku
terhadap terhadap
perubahan status pemaahaman
kesehatan masalah kesehatan
meningkat Terapeutik
Kemampuan
Motivasi untuk
melakukan berlatih tentang
pencegahan memahami
masalah masalah kesehatan
kesehatan Beri umpan balik
meningkat yang positif
terhadap
Kemampuan
pemahaman
peningkatan masalah kesehatan
kesehatan yang sudah
meningkat dipahami
sebelumnya
Libatkan keluarga
selama pelatihan
pemahaman
masalah kesehatan
Edukasi
Jelaskan tujuan
melatih
pemahaaman
masalah
kesehatan
Anjurkan
mengungkapkan
perasaan akibat
masalah
kesehatan yang
diaalami
Anjurkan
mengevaluasi
pecapaian setiap
interaksi
Edukasi keluarga
untuk mendukung
pemaahaman
masalah
kesehatan
3. Ketidakpatuhan TUM : Dukungan kepatuhan
b/d kurangnya Setelah dilakukan program pengobatan
intervensi keperawatan
motivasi untuk Observasi
selama 4 hari,
berhenti diharapkan tingkat Identifikasi
kepatuhan meningkat kepatuhan
menjalani
program
TUK : pengobatan
Terapeutik
Verbalisasi
kemauan Buat komitmen
mematuhi menjalani
program program
perawatan atau pengobatan
dengan baik
pengobatan
Buat jadwal
meningkat pendampingan
Verbalisasi keluarga untuk
mengikuti bergantian
anjuran menemani pasien
meningkat selama menjalani
program
Perilaku
pengobatan
mengikuti Dokumentasikan
program semua kegiatan
perawatan/ selama menjalani
pengobatan proses pengobatan
membaik Diskusikan hal-hal
Perilaku yang dapat
menjalankan mendukung atau
anjuran menghambat
berjalannya
membaik
pengobatan
Resiko Libatkan keluarga
komplikasi untuk mendukung
penyakit program
menurun pengobatan
Edukasi
Informasikan
program
pengobatan yang
harus dijalani
Informasikan
manfaat yang
aakan diperoleh
jika teratur
menjalani
program
pengobatan
Anjurkan
keluarga untuk
mendampingi
dan merawat
pasien selama
menjalani
program
pengobatan
Anjurkan pasien
dan keluarga
melakukan
kkonsultasi ke
pelayanan
kesehatan
terdekat
1.2 Implementasi, Evaluasi, dan RTL
Nama : Ny. S
Umur : 65 th
Alamat : Ds. Pangkah Wetan Kec. Ujung Pangkah Kab. Gresik
Waktu : 20 menit
E. Evaluasi
Prosedur : Langsung
Bentuk pertanyaan : Lisan
Materi
Tekhnik Relaksasi Napas Dalam
A. Pengertian
Teknik relaksasi merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal
ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam,
nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana
menghembuskan nafas secara perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri,
teknik relaksasi nafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan
meningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer dan Bare, 2009). Latihan nafas dalam
adalah cara bernafas yang efektif melalui menarik dan menghembuskan napas
untuk memperoleh nafas yang lambat, dalam dan rileks.
B. Tujuan Dan Manfaat Teknik Relaksasi
Menurut Smeltzer dan Bare (2009) menyatakan bahwa tujuan dari teknik
relaksasi nafas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara
pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efisiensi batuk
mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas
nyeri dan menurunkan kecemasan. Sedangkan manfaat yang dapat dirasakan oleh
klien setelah melakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah dapat menghilangkan
nyeri, ketentraman hati, dan berkurangnya rasa cemas.
C. Faktor yang Mempengaruhi Relaksasi
Relaksasi ini menimbulkan respon emosi dan efek menenangkan, sehingga
fisiologi dominan simpatis berubah menjadi dominan sistem parasimpatis. Sensasi
tenang, ringan dan hangat yang menyebar keseluruh tubuh merupakan efek yang
bisa dirasakan dari relaksasi autogenik. Sensai ringan yang muncul adalah
merupakan efek dari ketegangan otot tubuh yang menurun. Perasaan hangat
diekstermitas dapat dijelaskan secara fisiologis sebagai vasodilatasi pembuluh
darah karena aktivasi sistem parasimpatis (Ismarina,dkk, 2015).
D. Langkah-langkah Tekhnik Relaksasi Napas Dalam
1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Usahakan tetap rileks dan tenang
3. Posisi duduk, setengah duduk atau berbaring.
4. Letakkan kedua telapak tangan berhadapan satu sama lain, dibawah dan
sepanjang batas bawah tulang rusuk depan. Letakkan ujung jari tengah kedua
telapak tangan saling bersentuhan.
5. Ambil nafas dalam secara lambat, menghirup melalui hidung. Rasakan
bahwa kedua jari tengah tangan terpisah selama menarik nafas (inspirasi).
Tahan napas sampai hitungan ketiga (1, 2, 3).
6. Perlahan-lahan menghembuskan nafas melalui mulut (seperti meniup).
Kedua ujung jari tengah akan bersentuhan kembali.
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks 8. Usahakan agar tetap
konsentrasi/ mata sambil terpejam
8. Usahakan agar tetap konsentrasi/ mata sambil terpejam
9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah nyeri
10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang 11.
Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
Terapi Musik
Oleh :
pada Pasien
Maria Yensi Tamo Ina
ANSIETAS
(202003093)
Tahun 2021
Apa tujuan teknik nafas
dalam????
1. Ciptakan lingkungan
yang tenan
4. Perlahan-lahan udara
dihembuskan melalui mulut
sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah
rileks
5. Anjurkan bernafas
dengan irama normal 3 kali
7. Membiarkan telapak
tangan dan kaki rilek
A. Pengertian
Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien yang mengalami
nyerikronis. Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh,
kecemasansehingga mencegah menghebatnya stimulasi nyeri. Ada tiga hal yang utama
dalam teknik relaksasi
1. Posisikan pasien dengan tepat
2. Pikiran beristirahat
3. .Lingkungan yang tenangTujuan :Untuk menggurangi atau menghilangkan rasa
nyeri
B. Tujuan
C. Prosedur pelaksanaan :
1. Tahap prainteraksi
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap orintasi
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
3. Tahap kerja
a. Memberi kesempatan kepada pasien untuk bertanya bila ada sesuatu yang kurang
dipahami/jelas
c. Instruksikan pasien untuk melakukan tarik napas dalam sehingga rongga paru berisi
udara, intruksikan pasien dengan cara perlahan.
d. Menghembuskan udara membiarkannya keluar dari setiap anggota tabuh, pada saat
bersamaan minta pasien untuk memusatkan perhataiannya pada sesuatu hal yang indah
dan merasakan betapa nikmatnya rasanya
e. Instruksikan pasien buat bernafas dengan irama normal beberapa saat (1-2) menit
g. Merasakan saat ini udara mulai mengalir dari tangan, kaki menuju keparu-paru
seterusnya rasakan udara mengalir keseluruh bagian anggota tubuh
h. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pad kaki dan tangan dan merasakan keluar
dari ujung-ujung jari tangan dan kaki dan rasakan kehangatannya
i. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara yang mengalir
dan merasakan keluar dari ujung-ujung jari tangan dan kai dan rasakan kehangatanya
j. Instruksiakan pasien untuk mengulani teknik-teknik ini apa bila rasa nyeri kembali lagi
k. Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan secara mandiri
4. Tahap terminasi
d. Cuci tangan
5. Dokumentasi