Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATA PADA ANAK SISTEM PERNAFASAN

ASMA

Oleh :

1. AMANI ULLA ROHMATUN (20191275)

2. ANDRIANINGTIAS (20191276)

3. ELSAN PATIMA PUTRI (20191277)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN KARYA BAKTI HUSADA

TAHUN AJARAN 2020/2021


ASUHAN KEPERAWATAN

PADA An.F dengan ASMA BRONKHIAL

DI RUANG SEMERU RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Nama Mahasiswa : Rizki Munggaran

NIM : 0152086

Tempat Praktek : Ruang Semeru

Tanggal : 2 – 12 – 2016

Pengkajian

A. Identitas

1. Identitas Klien

Nama : An. F (P)

Tempat & Tgl Lahir : Boyolali, 04 November 2016

Pendidikan Terakhir : SD

Agama : Islam

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

Status Perkawinan : Belum Kawin

Pekerjaan : Pelajar

TB / BB : 150 cm / 45 kg

Golongan Darah : B
Diagnosa Medis : Asma Bronkhial

Alamat : Karang Nongko RT 05 RW 02 Kecamatan Mojosongo


Kabupaten Boyolali

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. W

Umur : 38 Tahun

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

Pekerjaan : Swasta

Hub. Dengan pasien : Ayah

Alamat : Karang Nongko RT 05 RW 02 Kecamatan Mojosongo


Kabupaten Boyolali

B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama

Pasien mengeluh sesak nafas pada bagian dada

2. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

Pasien mengatakan mula-mula pasien batuk dan pasien langsung merasakan susah
untuk bernafas/sesak nafas. Sebelum pasien dibawa ke RS oleh keluarganya, pasien
diberikan obat batuk yaitu komik. Namun kondisi pasien semakin lemas dan sesaknya
bertambah. Akhirnya keluarga pasien memutuskan untuk mengajak pasien berobat ke
RSUD Pandan Arang Boyolali

b. Riwayat kesehatan masa lalu

Pasien mengatakan sekitar 5 tahun yang lalu sempat di rawat di RS karena sesak
nafas. Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan dan tidak pernah dioperasi. Pasien
tidak memiliki alergi terhadap makanan serta obat-obatan maupun factor lingkungan
yang lain. Sesak nafas pasienn muncul jika pasien merasa kedinginan

c. Riwayat kesehatan keluarga

Pasien mengatakan dalam keluarganya memang ada yang memiliki penyakit asma
yaitu ayahnya. Pasien mengatakan didalam anggota keluarganya tidak ada yang
memiliki penyakit menular seperti hepatitis, TBC

Tanda-tanda Vital :

TD : 110/80 mmHg

N : 80 ×/menit

S : 36,8°C

Rr : 28 ×/menit

1. Sistem pernafasan

Data subyektif :

- Pasien mengatakan sesak nafas.

- Pasien mengatakan sering sesak nafas saat kedinginan.

- Pasien mengatakan tidak merokok.

- Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang batuk efektif.

Data obyektif :

- Pernafasan 28 ×/menit dengan gerakan sesak nafas.

- Nafas pendek, terlihat adanya retaksi dinding dada.


- Batuk, ada sputum dengan karakteristik berwarna kuning, terdengar ada suara
nafas tambahan (wheezing) ada cupang hidung.

- Menggunakan alat bantu pernafasan kanul nasal 3 L/menit.

- Pasien tampak gelisah.

2. Sistem kardiovaskuler

Data subyektif :

- Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat darah tinggi.

- Pasien mengatakan nyeri saat menarik nafas.

Data obyektif :

- TD 110/80 mmHg, denyut nadi corortis 80 ×/menit.

- Bunyi jantung mengalami peningkatan frkuensi ada bunyi mengi atau wheezing
CRT < 2 detik.

- Ekstermitas tidak ada varises, suhu 36,8°C, penyebaran rambut merata, mukosa
bibir lembab, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik.

Data obyektif :

- Respon terhadap aktivitas yang teramati :

- TD : 110/80 mmHg

- R : 28 ×/menit

- Mata tidak memerah, warna kecoklatan tidak gelap.

- menguap.

2. Integritas ego (status psikososial)

Data subyektif :

- Pasien mengatakan merasa tidak berdaya karena sakit.

- Pasien mengatakan hubungannya baik-baik saja bersama keluarganya.

Data obyektif :
- Pasien dapat berbicara jelas.

- Pasien tampak cemas.

Activity Daily Living (ADL)

Data subyektif :

- Pasien mengatakan aktivitasnya dapat dilakkan sendiri tapi dengan sedikit


bantuan dan pengawasan.

Data obyektif :

- Pasien tampak lesu, bau badan tercium bau, kuku tidak panjang, aktivitas
diawasi.

Ketidaknyamanan

Data subyektif :

- Pasien mengatakan tidak nyaman karena sesak

Data obyektif :

- Pasien tampak sesak terpasang selang oksigen 3 l/menit

Pembelajaran

Data subyektif :

- Pasien mengatakan masih duduk di kelas 1 SMP dan sekarang da berusia 13


tahun.

- Pasien mengatakan selalu belajar walaupun sakit/dirawat di rumah sakit.

5. Pola istirahat/tidur

Sebelum sakit : Pasien tidak mengalami gangguan tidur. Tidur 8 – 10 jam perhari
terdiri dari tidur siang dan malam. Pasien dapat tidur nyenyak.

Selama sakit : Pasien mengalami gangguan pola tidur. Tidur 4 – 5 jam perhari
dan waktunya tidak tentu. Kadang-kadang pasien terbangun dari tidurnya karena
sesak nafas.

6. Pola mempertahankan suhu tubuh


Sebelum dan selama pasien sakit, pasien menyesuaikan diri dengan lingkungan, bila
cuaca dingin menggunakan baju dan jaket serta selimut tebal, jika cuaca panas/suhu
naik menggunakan pakaian tipis yang menyerap keringat.

7. Pola kebutuhan personal hygiene

Sebelum sakit : Pasien mandi 2 × sehari (pagi dan sore), gosok gigi saat mandi dan
sesudah makan, keramas 2 × sehari.

Selama sakit : Pasien disibin 2 × sehari oleh keluarganya, gosok gigi 2 × sehari
dibantu keluarga. Selama di rumah sakit tidak pernah keramas.

8. Pola komunikasi

Sebelum sakit : Pasien dapat berkomunikasi lancer, mudah dimengerti,


menggunakan bahasa Jawa.

Selama sakit : Komunikasi pasien dengan keluarganya sedikit terganggu dan


pasien lebih banyak diam karena merasakan sesak.

9. Kebutuhan spiritual

Sebelum sakit : Pasien seorang muslim taat ibadah dan selalu berdoa juga selalu
membaca kitab sucinya.

Selama sakit : Pasien mendapat gangguan dalam ibadah dan tidak pernah
melakukan ibadah tetapi selalu berdoa untuk kesembuhannya.

10. Kebutuhan berpakaian

Sebelum sakit : Pasien berpakaian rapi, ganti pakaian 2 × sehari setelah mandi dan
pasien senang memakai kaos lengan pendek dan celana pendek.

Selama sakit : Pasien memakai baju berkancing dipilihkan oleh keluarganya dang
anti sehari sekali.

11. Kebutuhan rasa aman dan nyaman

Sebelum sakit : Pasien merasa nyaman tinggal di rumah dan dapat beristirahat
dengan nyaman.

Selama sakit : Pasien merasa tidak nyaman karena sesak nafas, dan terpasang
selang oksigen 3 liter/ menit
12. Kebutuhan bekerja

Sebelum sakit : Pasien bersekolah dari jam 07.00 sampai jam 14.00.

Selama sakit : Pasien tidak bisa sekolah dan hanya berbaring di bed.

13. Kebutuhan rekreasi

Sebelum sakit : Pasien selalu menghabiskan akhir pekannya bersama keluarganya


di tempat wisata atau hanya di kebun rumah saja.

Selama sakit : Pasien tidak bisa rekreasi/berlibur bersama keluarga.

14. Kebutuhan belajar

Sebelum sakit : Pasien belajar di sekolah dari jam 07.00 – 14.00, dilanjutkan di
malam hari jam 19.00 – 21.00.

Selama sakit : Pasien tidak pernah belajar karena masih merasa sesak pasien
hanya terbaring di tempat tidur

Pemeriksaan fisik :

Paru-paru : I : Simetris, ada tarikan intercosta, ekspresi dan inspirasi cepat dan
dangkal.

Pa : Retraksi taktis fremitus teraba sama

Pe : Sonor

A : Terdengar adanya wheezing

ANALISA DATA

Nama Klien : An. F No Register : 15484433

Ruang : Semeru Dx medis : Asma bronkhial

No Hari/tg Data fokus Etiologi Problem


l
DS : Gangguan Bronkospasme
pertukaran gas
- Pasien mengatakan batuk.

DO :

- Terdengar bunyi wheezing

- RR 28 ×/menit

- Terpasang O2, kanul nasal 3


liter/menit.

Terdapat secret

DS : Bersihkanbjalan Peningkatan
nafas secret
- Pasien mengatakan
mengalami kesulitan bernafas

DO :

- Terdengar bunyi wheezing

- Pasien tampak bingung dan


gelisah

- Pasien tampak lemas.

DS : Pemenuhan Intake oral


kebutihan nutrisi tidakade kuat
- Pasien mengatakan nafsu kurang dari
makan menurun kebutuhan
DO :

- pasien makan habis ½ porsi


atau sekitar 5 sendok

- pasien terlihat lemas pucat

- Pasien tidak muntah

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas b.d bronkospasme

2. Bersihan jalan nafas b.d peningkatan sekret.

3. Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d intake oral tidak ade
kuat.

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : An. F No Register : 15484433

Ruang : Semeru Dx medis : Asma bronkhial

No Hari/tg Tujuan keperawatan Intervensi Rasional


l

1. Setelah dilakukan tindakan1. Monitor 1. Mengetahui


keperawatan selama 3 × 24 jam vital sign. keadaan umum
diharapkan gangguan pertukaran pasien.
2.
gas dapat teratasi dengan kriteria Posisikan
hasil : klien semi 2. Meningkat-
fowler untuk kan ekspansi
- Menunjukkan jalan nafas yang memak- paru.
paten (klien tidak merasa sesak simalkan
pernafasan dalam rentang normal, ventilasi. 3. Sebagai
tidak ada suara nafas abnormal). prefilaksis
3. Kolaborasi mengatasi nyeri
dengan tim
medis dalam
pemberian
terapi :

- O2 kanul
nasal 3 L/menit

- Nebulizer
(ventolin +
NaCl 3 cc) 3 ×
sehari

2. Setelah dilakukan tindakan 1. Ajarkan 1. untuk


keperawatan selama 3 × 24 jam teknik nafas membantu
diharapkan Bersihan jalan nafas dalam penyembuhan
kembali efektif dengan kriteria dan pemulihan.
hasil : 2. ajarkan
batuk efektif. 2. untuk
- Mendemonstrasi kan membantu
peningkatan oksigenasi dan 3. anjurkan penyembuhan
ventilasi untuk banyak pasien
minum air
- Tanda-tanda vital dalam rentang hangat 3. untuk
normal membantu
pemulihan
system
pernafasan

3. Setelah dilakukan tindakan 1. awasi intake 1. untuk


keperawatan selama 3 × 24 menit dan output menentukan
diharapkan nutrisi pasien dapat pasien. status nutrisi
teratasi dengan kriteria hasil : pasien.
2. Beri
- pasien mampu menghabiskan informasi 2. Pasien bisa
seluruh porsi makan yang tentang paham tentang
disediakan. pentingnya penyebabnya.
nutrisi yang
- pasien tidak mual muntah ade kuat. 3. Mengetahui
tingkat
3. Evaluasi pemahaman
pemahaman klien.
pasien tentang
nutrisi.

Anda mungkin juga menyukai