Anda di halaman 1dari 7

Asuhan Keperawatan Pada Tn.

Y dengan Penyakit Jantung Koroner dengan

Pendekatan Pengkajian Review Of System

Kasus : Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di Ruang penyakit dalam dengan

keluhan nyeri dada hebat secara tiba-tiba ketika beristirahat. Nyeri dengan skala 8,

nyeri dada sebelah kiri menjalar ke rahang. Hasil pengkajian TD 140/90mmHg, suhu

36,90C , frekuensi nadi 106x/mnt, RR 26x/mnt. Hasil pemeriksaan EKG

menunjukkan hasil elevasi pada segmen ST.

1. PENGKAJIAN

A. IDENTITAS PASIEN

Umur : 45 Tahun

Suku / bangsa : Jawa

Agama : Islam

Pendidikan : S1 Ekonomi

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Kepanjen, Jombang

Status perkawinan : Sudah Kawin

Tanggal MRS : 22-10-2020

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Ny. R

Umur : 40 Tahun

Suku / bangsa : Jawa

Agama : Islam

Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta

Alamat : Kepanjen, Jombang

Status perkawinan : Sudah Kawin

C. RIWAYAT KESEHATAN

1. Keluhan utama :

Tn Y datang kerumah sakit dengan keluhan nyeri dada hebat

sebelah kiri menjalar ke rahang.

2. Riwayat penyakit sekarang :

Tn. Y datang ke RS pada tanggal 22-10-2020 pada pukul 09.00

WIB dengan keluhan nyeri dada hebat sebelah kiri. Nyeri

disebabkan karena penyakit PJK Infark Miokard Akut. Nyeri

terasa sangat hebat dan kuat, nyeri berawal di daerah dada yang

kemudian menjalar ke daerah rahang sebelah kiri. Skala nyeri

mencapai , nyeri datang ketika Tn. Y sedang beristirahat.

P : penyempitan aliran darah ke jantung.

Q : tertusuk-tusuk Penumpukan sekret Iskemia miokard

Ketidakefektifan bersihan Penurunan curah jantung

R : dada sebelah kiri

S:8

T : hilang timbul

3. Riwayat penyakit dahulu

Pasien mengatakan sakit ini sudah 1thn berlalu dan kebiasaan

pasien sebelum mengalami sakit peminum dan merokok.


4. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu dari Tn. Y dahulu pernah memiliki riwayat sakit jantung

C. PEMERIKSAAN FISIK

Breathing (B1) : Pada pemeriksaan B1 ditemukan, Bentuk dada:

Simetris, Susunan ruas tulang belakang: tidak ada pembengkokan, Pola

nafas Teratur, Jenis: Reguler, tidak ada retraksi otot bantu nafas, perkusi

resonan, menggunakan alat bantu nasal canul 3 lpm.

Blood (B2) : S : 36,9°C , N : 106 x/menit , TD :140/ 90 mmHg, RR : 24x/menit

EKG : Elevasi pada segmen ST (Infark Miokard Akut)

Brain (B3) : Pada pemeriksaan B3 ditemukan data kesadaran compos

metis, GCS: 456,

Bladder (B4) : Pada pemeriksaan B4 ditemukan frekuensi berkemih

2x/hari, tidak teratur, jumlah 400cc/24 jam, bau khas urine, warna kuning

pekat, tidak menggunakan alat bantu.

Bowel (B5) : Pada pemeriksaan B5 ditemukan data, mulut bersih, mukosa

kering, bibir normal, gigi bersih, tidak ada kesulitan menelan, kebiasaan

BAB 2x/hari, konsistensi sedikit, warna kuning, bau khas feses. Tidak ada

masalah eliminasi alvi, tidak menggunakan obat pencair.

Bone (B6) : Pada pemeriksaan B6 ditemukan bahwa pasien harus bedrest

karena terpasang infus, kateter, dan oksigen.


ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI PROBLEM


o
1 Ds : pasien merasakan Iskemia Penurunan
nyeri dada kiri. miokard curah jantung
Do :
P: penyempitan aliran
darah ke jantung.
Q:tertusuk-tusuk
Penumpukan sekret
Iskemia miokard
Ketidakefektifan bersihan
Penurunan curah jantung
R: dada sebelah kiri S:8
T: hilang timbul Do: K/u:
lemah, GCS: 4-5-6, Ttv:
TD: 140/90mmHg, N:
106x/m, RR:24x/m,
S:36,9°c. Nyeri dada: (+).
Irama: Ireguler: Cianosis:
(+). JVP: (+) Pergeseran
trakhea Hasil EKG : ST.
Elevasi samar T. Depresi
Dysritmia

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Penurunan curah jantung berhubungan dengan intropik (iskemia miokard transien)

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

N Tujuan/kriteria hasil Intervensi Rasional


o
1. Tujuan: Setelah di 1. BHSP 1. Agar
lakukan tindakan asuhan 2. Kaji tekanan pasien
keperawatan 3x24 jam darah, adanya percaya dan
terjadi peningkatan sianosis dan kooperatif
curah jantung dengan status 2. Takikardi
keteria hasil : Skala pernafasan. dapat terjadi
nyeri berkurang. K/u: 3. karena nyeri,
baik, GCS: 4-5-6, Ttv: Mempertahank cemas,
TD: 120/80Mmhg, N: an tirah baring hipoksemia,
80x/m, RR: 20x/m, S; pada posisi dan
36,0°c Nyeri dada: (-) nyaman menurunya
Irama : reguler Bunyi selama episode curah
jantung: S1 S2 tunggal akut jantung
Cianosis: (-) 4. Berikan 3.
kesempatan Menurunkan
pada pasien kebutuhan
untuk istirahat oksigen dan
yang adekuat menurunkan
dan bantu kerja jantug
dalam ADL 4.
5. Kolaborasi Penghemata
dengan dokter n energy dan
untuk menurunkan
pemberian kerja jantung
obat 5. NGT
antiaritma, mempunyai
nitrogliserin efek sebagai
dan fasodilator vasodilator,
untuk yang
mempertahank menyebabka
an n aliran
kontraktilitas darah ke
prelod dan miokardium
afrelod. lebih
terpenuhi,
sehingga
nyeri dada
pun
berkurang.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Tanggal Jam Implementasi Paraf


D
X
1. 19-01- 09. 1. BHSP
2021 00 2. Mengkaji
tekanan darah,
adanya sianosis
dan status
pernafasan
gengan hasil
spontan
22x/menit
3.
Mempertahankan
tirah baring pada
posisi nyaman
selama episode
akut
4. Memberikan
kesempatan pada
pasien untuk
istirahat yang
adekuat dan
bantu dalam
ADL
5. Memberikan
obat antiaritma
dengan dosis 5
mcg/menit
nitrogliserin dan
fasodilator untuk
mempertahankan
kontraktilitas
prelod dan
afrelod.

Anda mungkin juga menyukai