Anda di halaman 1dari 1

Penutupan Akses Keluar Maupun Masuk ( Lockdown )

Lockdown adalah sebuah situasi dimana orang tidak diperbolehkan masuk atau
meninggalkan sebuah bangunan atau kawasan dengan bebas karena suatu alasan
darurat. Sebanyak 152 negara telah mengonfirmasi terjangkit virus corona, salah
satunya Indonesia, dengan jumlah kasus mencapai 4.241 kasus. Hal ini tentunya
menyebabkan banyak pihak khawatir dan menghimbau pemerintah untuk segera
menerapkan sistem Lockdown. Namun, Presiden Jokowi tidak melaksanakan
lockdown karena dianggap dapat menyebabkan beberapa pihak kesulitan dalam hal
perekonomian. Saat ini, hal yang paling efektif untuk dilakukan adalah social
distancing, karena dapat mengurangi penyebaran virus, dan juga masih
memungkinkan bagi orang-orang yang berpenghasilan rendah untuk dapat bekerja,
tetapi tetap harus dalam jarak 2 m dan menggunakan masker kain 3 lapis.

Kesenjangan ekonomi menyebabkan perbedaan pendapat terkait kebijakan


lockdown. Masyarakat yang berpenghasilan menengah keatas masih dapat
memenuhi kebutuhan pokok jika kebijakan lockdown dilakukan, tetapi nasib
masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah tentunya mengkhawatirkan,
karena belum tentu mereka dapat memenuhi kebutuhan tanpa bekerja, inilah yang
menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dan presiden dalam menerapkan
kebijakan ini. Sejauh ini, pemerintah masih memberlakukan sistem social
distancing, namun hal ini tentunya tidak akan seefektif sistem lockdown, karena
masih banyak orang yang keluar rumah tanpa adanya urusan penting, dan banyak
juga yang masih berkumpul, walaupun sudah diberitahukan mengenai bahayanya
virus ini.

Dukungan masyarakat sesungguhnya sangat penting dalam hal ini, karena jika
semua masyarakat menaati peraturan yang ada, tentunya diharapkan akan dapat
mengurangi penyebaran virus ini. Jika masyarakat tidak kooperatif terhadap
aturan-aturan yang ada, pemerintah tentunya akan mengambil langkah baru sesuai
pertimbangan yang ada demi kebaikan seluruh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai