Anda di halaman 1dari 3

Jevina Kusumo

9D/14
Covid-19

Virus corona jenis baru yang saat ini telah menyebar ke lebih dari 202
negara di seluruh dunia disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV).
Virus yang menyerang saluran pernapasan ini pertama kali ditemukan di Kota
Wuhan, Tiongkok pada 31 Desember 2019. Asal mula virus ini diketahui berasal
dari pasar hewan dan makanan laut di Kota Wuhan, yang menyebabkan banyak
pasien terinfeksi virus ini setelah mengunjungi pasar tersebut, dan ternyata
ditemukan bahwa orang pertama yang terinfeksi virus ini merupakan pedagang di
pasar itu.
(sumber : bali.idntimes.com)

Coronavirus jenis baru ini merupakan virus yang menyerang sistem


pernapasan dan dapat menyebabkan infeksi. Dari sekian banyak orang yang
terinfeksi, sebagian besar, diketahui virus ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan, seperti flu, namun di beberapa kasus juga ditemukan bahwa
virus ini dapat menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia), Middle-East Respiratory System (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Gejala awal virus ini dapat berupa flu, demam,
pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala, namun seiring gejala yang
ditimbulkan dapat memburuk menjadi demam tinggi, batuk berdahak hingga
berdarah, sesak napas, dan nyeri dada, namun gejala yang paling umum adalah
demam, batuk, dan sesak napas.
(sumber : alodokter.com)

Pasien yang terinfeksi virus Corona dapat dideteksi setelah menjalani


rangkaian pemeriksaan, yaitu rapid test sebagai penyaring, tes usap tenggorokan
untuk meneliti sampel dahak (tes PCR), dan rontgen dada untuk mendeteksi
infiltrat atau cairan di paru-paru. Jika seseorang terbukti terinfeksi virus ini, maka
ia harus menjalani perawatan dan karantina di rumah sakit yang ditunjuk,
mengonsumsi obat pereda demam dan nyeri yang sesuai kondisi pasien, melakukan
isolasi mandiri dan beristirahat yang cukup, dan mengonsumsi makanan yang sehat
dan mengandung vitamin. Virus ini sebenarnya dapat dicegah jika kita rutin
mencuci tangan, menerapkan physical distancing, hindari memegang mata, hidung,
dan mulut, menutup hidung ketika bersin dan menutup mulut ketika batuk, tetap di
rumah, mengonsumsi makanan sehat yang dapat meningkatkan imunitas tubuh,
membersihkan permukaan yang sering disentuh dengan disenfektan, serta dapat
dengan mencari informasi tentang Coronavirus.
(sumber : sehatq.com & alodokter.com)

Saat ini, pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang pembatasan sosial


berskala besar (PSBB) dan belum mempertimbangkan untuk melakukan lockdown,
karena dinilai dapat menyulitkan sejumlah masyarakat yang memiliki
ketidakstabilan dalam hal ekonomi. Dalam hal ini, dukungan masyarakat
merupakan hal terpenting, karena jika masyarakat menaati seluruh peraturan yang
dikeluarkan pemerintah, tentunya lockdown tidak perlu dilakukan, namun masih
terdapat sejumlah anggota masyarakat yang masih minim pengetahuannya tentang
bahaya virus ini, sehingga mereka tidak menggangap peraturan tersebut penting
untuk dilakukan, hal inilah yang sesungguhnya mengkhawatirkan. Kendala lainnya
yang dihadapi yakni mencari pasien positif Coronavirus, melakukan tracing
terhadap pasien yang menderita virus ini, kesulitan dalam mendapatkan bahan-
bahan medis, dan masih banyak lagi kendala lainnya.
(sumber : kompas.com)

Masalah virus ini bukan hanya masalah pemerintah, tetapi masalah


masyarakat global, sehingga seluruh masyarakat harus bahu-membahu untuk
memerangi virus ini. Masyarakat juga diharapkan dapat mendukung dokter dan
perawat yang kekurangan bahan untuk dalam menangani pasien Coronavirus,
dengan ikut memberikan donasi, serta tidak membeli bahan-bahan yang saat ini
jumlahnya sudah sangat terbatas seperti masker bedah, sarung tangan sintetis,
alkohol swab, dll. Saya berharap vaksin terhadap virus ini segera ditemukan, dan
marilah kita semua mendoakan yang terbaik untuk para relawan medis dan orang-
orang diluar sana yang bekerja tanpa kenal lelah untuk membantu menangani
pandemi virus ini.

Anda mungkin juga menyukai