SKRIPSI
Oleh:
Lilis Suriyani
NIM: 111124011
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
semangat dan motivasi dalam usaha dan perjuangan untuk menyelesaikan studi.
dan umat di Stasi Pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah serta teman-teman yang
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu
(Matius 11:28)
dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan
(Pengkhotbah 3:11)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
yang telah dicurahkan kepada penulis, sehingga skripsi yang berjudul PENGARUH
Keterlibatan umat dalam hidup menggereja khususnya umat yang ada di Stasi Pusat
Paroki Salib Suci Nanga Tebidah Kalimantan Barat dan sekaligus untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak dapat diselesaikan dengan baik
tanpa bantuan, dukungan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada
1. Romo Drs. F.X. Heryatno W.W. SJ., M.Ed. selaku Kaprodi Pendidikan Agama
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Romo Dr. B. Agus Rukiyanto, S.J, selaku dosen pembimbing utama yang selama
3. Bapak Yoseph Kristianto, SFK, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik, dosen
penelitian dan dosen penguji II yang telah meluangkan banyak waktu untuk
4. Bapak P. Banyu Dewa HS, S.Ag., M.Si selaku dosen penguji III yang bersedia
5. Para dosen dan staf karyawan prodi Pendidikan Agama Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang selama ini telah memberi semangat dan dukungan kepada
6. Romo Markus Suwito, Pr selaku Romo Paroki di Stasi Pusat Paroki Salib Suci
Nanga Tebidah Kalimantan Barat yang telah memberi dukungan dan kesempatan
7. Orangtua, kakak serta keluarga besar penulis yang selama ini mendukung,
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………. iv
MOTTO…………………………………………………………………………... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………… vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................................. vii
ABSTRAK………………………………………………………………………... viii
ABSTRACT………………………………………………............................................... ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… x
DAFTAR ISI……………………………………………………………………... xiii
DAFTAR SINGKATAN........................................................................................ xvii
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………..... 3
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………... 3
D. Manfaat Penulisan…………………………………………………………. 4
E. Metode Penulisan………………………………………………………….. 4
F. Sistematika Penulisan……………………………………………………... 5
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Waktu Pelaksanaan…………………….…............................................... 64
F. Matriks Program Katekese Model SCP ………………………................... 65
G. Contoh Persiapan Pelaksanaan Katekese Model SCP.................................. 67
BAB V. PENUTUP…………………………………………................................. 78
A. Kesimpulan………………………………………………………………... 78
B. Saran………………………………………………………………………. 79
1. Bagi Stasi Pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah................................. 80
2. Bagi umat................................................................................................. 80
3. Bagi katekese model SCP........................................................................ 81
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...... 82
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian…………………………………........................ (1)
Lampiran 2 : Surat telah melakukan penelitian........................................................ (2)
Lampiran 3 : Transkrip hasil wawancara………………………………................. (3)
Lampiran 4 : Dokumentasi penelitian wawancara................................................... (12)
Lampiran 5 : Dokumentasi kegiatan umat............................................................... (14)
Lampiran 6 : Cerita tentang Mujizat Ekaristi di Luciano........................................ (17)
Lampiran 7 : Bacaan Kitab Suci.............................................................................. (18)
Lampiran 8 : Lagu Pembukaan................................................................................ (19)
Lampiran 9 : Lagu Penutup..................................................................................... (20)
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
Luk : Lukas
1Kor : 1 Korintus
Yoh : Yohanes
1965.
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Art : Artikel
Bdk : Bandingkan
KS : Kitab Suci
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KK : Kepala Keluarga
Lingk : Lingkungan
St : Santo/Santa
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perayaan Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup umat Kristiani
(LG 11), memberi makna terdalam bagi kehidupan seluruh umat beriman. Sejak
Perayaan Iman mengajak seluruh umat katolik untuk ikut berpartisipasi aktif
dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam hal ini keterlibatan umat dalam
menerima Ekaristi suci tidak lari dari segala tugas dalam Gereja maupun dalam
masyarakat.
mengambil bagian dalam tugas perutusan Yesus Kristus sebagai Imam, Nabi dan
Raja seperti yang dikatakan Konsili Vatikan II “umat beriman kristiani, yang
berkat baptis telah menjadi anggota Tubuh Kristus, terhimpun menjadi umat
Allah, dengan cara mereka sendiri ikut mengemban tugas imamat, kenabian dan
rajawi Kristus” (LG 31). Melalui tugas perutusan ini, umat dipanggil untuk ikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ambil bagian dalam tugas-tugas gerejawi, yaitu aneka kegiatan yang lebih
(Prasetya, 2003:40-41).
dengan segala tuntutannya membawa orang pada sebuah pilihan hidup. Terkadang
karena kelemahan pribadi lalu orang tidak mampu membuat suatu keputusan.
Dengan kesibukan segala pekerjaan yang dilakukan setiap harinya membuat orang
sulit untuk ambil bagian dalam tugas dan membagikan waktu yang begitu padat.
Persoalan seperti ini sangat tampak ketika orang mencoba untuk terlibat dalam
Keprihatinan ini sama juga seperti yang dialami oleh umat yang ada di Stasi pusat
Paroki Salib Suci Nanga Tebidah Kalimantan Barat. Para umat sebagian yang ada
di stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah kurang sadar untuk terlibat dalam
Perayaan Ekaristi. Ada umat sebagian dalam mengikuti Perayaan Ekaristi hanya
sebagai rutinitas saja, tuntutan hidup yang selalu banyak menyita waktu yang
maupun kesibukan yang lainnya membuat umat tidak bisa konsentrasi dalam
mengikuti Perayaan Ekaristi karena disisi lain orang masih memikirkan pekerjaan
rumah yang harus diselesaikan. Hati dan pikiran lebih tertuju pada tugas yang mau
iman umat kristiani saat ini, bahwa Gereja sadar akan pentingnya mencari sebuah
solusi untuk mengatasi segala permasalahan yang sedang dihadapi, Gereja sadar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa umat menjadi tonggak bagi Gereja dan masyarakat sekarang ini. Gereja
juga melihat bahwa pada saat ini dengan keterlibatan umat menjadi sebuah
perkembangan iman umat untuk Gereja yang akan datang dan menjadi sebuah
dalam hidup menggereja di Stasi Pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah
Kalimantan Barat. Tulisan ini dimaksudkan untuk membantu umat di Stasi Pusat
Paroki Salib Suci Nanga Tebidah agar semakin sadar dan mampu menghayati
menggereja sebagai umat yang aktif ikut ambil bagian di dalam tugas Gereja.
B. Rumusan Masalah
Barat?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam proses penulisan ini adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
umat dalam hidup menggereja di Stasi Pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah
Kalimantan Barat.
D. Manfaat Penulisan
keterlibatan umat dalam hidup menggereja di Stasi Pusat Paroki Salib Suci Nanga
Ekaristi di gereja.
perayaan Ekaristi di gereja Stasi Pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah
Kalimantan Barat.
E. Metode Penulisan
kualitatif terdiri atas dua unsur pokok yakni penulis menggunakan studi pustaka
Perayaan Ekaristi, kedua adalah untuk menjelaskan apa yang menjadi temuan
penulis mengenai keterlibatan umat dalam Perayaan Ekaristi di lapangan. Ada dua
prinsip berkenaan dengan pengumpulan dan penggunaan data yang dipakai oleh
penelitian kualitatif. Sehubungan dengan itu empat sumber data yang akan dipakai
penulis dalam penelitian ini yakni: pertama dokumentasi, kedua: studi dokumen,
F. Sistematika Penulisan
penulisan.
BAB II: Membahas seputar teori yang mengupas tentang Perayaan Ekaristi
dalam Gereja. Dalam bab ini pula, akan dibahas teori seputar keterlibatan umat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggereja.
BAB III: Bab ini penulis akan membahas penelitian tentang pengaruh
BAB IV: Bab ini memaparkan usulan program bagi umat di Stasi Pusat
BAB II
Pada Bab ini, penulis akan memaparkan tentang Perayaan Ekaristi dan
keterlibatan umat di Stasi Pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah Kalimantan
Barat yang meliputi beberapa bagian yaitu pertama menjelaskan Perayaan Ekaristi
Ekaristi berdasarkan dimensi Eklesiologi dan Tata Perayaan Ekaristi. Pada bagian
A. Perayaan Ekaristi
Ekaristi berasal dari kata yang berasal dari akar kata Eucharistia yakni
yang berarti Pujian Syukur dan permohonan atas karya penyelamatan dari Allah.
Dalam tradisi Yahudi, khususnya dalam Perayaan Paskah bahwa pada malam
yang memberikan makna baru dalam perayaan paskah itu sendiri (Prasetya,
2008:12).
bahwa Ekaristi yang berarti puji syukur. Ekaristi berarti pusat dan puncak seluruh
hidup Kristiani yang mengarah pada peristiwa wafat dan kebangkitan Yesus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kristus atau Misteri Paskah. Dengan pujian syukur itu, Gereja mengenangkan
(yang artinya: menghadirkan) misteri penebusan Kristus itu sekarang ini dan di
sini. Oleh sebab itu maka Ekaristi dapat dipahami sebagai suatu peristiwa di mana
dimaksudkan di atas ialah sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani demi
Paskah.
berpuncak pada peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. Dengan
cinta kasih, kesatuan dan ikatan cinta kasih kepada murid-murid-Nya yang setia
bersama Yesus. Perjamuan Kristus yang diadakan dan disambut dengan jiwa yang
penuh rahmat. Dan Ekaristi juga menjadi puncak seluruh hidup umat Kristiani
yang ikut serta merayakannya. (LG art. 11) Dalam Ekaristi juga tercakup seluruh
kekayaan Gereja, yakni Kristus sendiri, Paska kita (Presbyterorum Ordinis, Dekrit
Konsili Vatikan II tentang kehidupan Para Iman/PO 5). bdk KGK (KGK) art
1324.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perayaan syukur dan sumber puncak seluruh kehidupan umat Kristiani. Sakramen
Ekaristi adalah sumber cinta kasih, kesatuan dan ikatan cinta kasih dengan Yesus
Kristus dengan berpuncak pada kurban salib-Nya. Dalam perayaan Ekaristi juga
menyelamatankan seluruh umat Kristiani yang beriman. Selain itu juga melalui
perayaan Ekaristi dalam Tubuh dan Darah Kristus yang kita santap memohon agar
kehadiran Kristus senantiasa menyertai hidup kita. Yang menjadi hal terpenting di
sini bahwa kita diajak untuk selalu mengenang kembali akan peristiwa
penyelamatan melalui perayaan Ekaristi dan ikut serta ambil bagian di dalamnnya.
Sejak awal mula dalam gereja, dasar Perayaan Ekaristi terdiri atas Liturgi
Yustinus Martir pada abad ke II. Dengan Liturgi Sabda umat yang hadir untuk
kehadiran Tuhan lewat sabda Tuhan dan lewat nyanyian serta mengimani Yesus
Kristus dalam setiap doa-doa. Liturgi Ekaristi tidak terlepas dengan adanya
Liturgi Sabda yang membawa perkembangan bagi Liturgi Perayaan Ekaristi itu
sendiri. Sedangkan Liturgi Perayaan Ekaristi ialah umat yang turut menghadirkan
10
(consecration, mutation) dari roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus.
Pada abad pertengahan zaman Skolastik, Ekaristi terus menerus diperdalam dan
praesentia diperjelas dengan baik oleh Thomas Aquinas yang dituangkan dalam
bukunya Summa Theologiae yaitu Ekaristi menjadi puncak seluruh hidup iman
umat dan Allah selalu hadir di tengah-tengah umat (Martasudjita, 2003: 283-287).
Konsili Trente yang diadakan pada abad ke-XVI untuk menanggapi ajaran
kaum reformator lebih menekankan sifat simbolis dari kehadiran Kristus dalam
Ekaristi, sifat perjamuan dari Ekaristi dan menolak sifat korban dari misa kudus.
Pada sidang yang ke-13 pada tahun 1551 yaitu mengesahkan dekrit mengenai
realis prasentia (DS 1635-1661), yang berisi dengan ajaran bahwa kehadiran
Kristus yang sungguh-sungguh real dan nyata dalam Ekaristi, dan juga ajaran
transsubstantiatio. Sidang yang ke-21 pada tahun 1562 yaitu mengajarkan tentang
komuni dalam dua rupa (DS 1725-1734). Dalam sidang tersebut menyatakan
bahwa penerimaan komuni walaupun hanya dalam satu rupa saja sudah
merupakan penerimaan seluruh diri Kristus yang secara tak berbagi dan sakramen
yang benar (DS 1729-NR 590). Selanjutnya pada sidang yang ke-22 tahun 1562
membahas dengan rinci soal kurban misa (DS 1738-1759). Konsili Trente
menegaskan tentang keyakinan tradisi mengenai misa kudus, bahwa misa kudus di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
satu pihak merupakan perayaan kurban yang dilaksanakan oleh Gereja, namun di
lain pihak bukan kurban lain di samping kurban salib Kristus (Martasudjita, 2003:
289-290).
terdapat pada Konsili Vatikan II, meskipun Konsili Vatikan II tidak memberikan
dan di lain pihak membicarakannya secara baru. Pada hakikatnya, Konsili Vatikan
tentang Perayaan Ekaristi yang erat hubungannya dengan Yesus Kristus. Menurut
diri-Nya, yakni Dia dan karya penyelamatan-Nya yang berpuncak pada wafat dan
mengadakan suatu pesta atau perayaan yang intinya untuk mengenang kembali
12
yang terdapat pada dokumen SC art 47 “ Pada perjamuan terakhir, pada malam Ia
juga pada LG art 3 “Setiap kali di altar dirayakan kurban salib, tempat Anak
manusia akan masuk ke dalam dirinya. Namun hal ini sekaligus mengandaikan
Ekaristi juga sebagai kurban syukur dan pujian kepada Allah Bapa sebagai
kristiani yang juga telah rela berkurban untuk menebus dosa-dosa umat manusia
peristiwa karya penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus yang wafat di kayu
salib. Karya penyelamatan itu yang berpuncak pada masa paskah. Yesus
syukur atas berkat Roti yang dibagikan kepada para murid dengan Yesus
berpesan “Lakukanlah peristiwa ini sebagai kenangan akan Daku” (Luk 22:19).
13
kembali akan semua peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi pada zaman Yesus
namun dengan kenangan akan peristiwa di masa lampau itu mewartakan kembali
akan peristiwa-peristiwa yang sudah menjadi sebuah kenangan pada saat ini yang
kembali dan dihidupkan kembali dalam Perayaan Ekaristi yang kita rayakan
bersama umat kristiani yang bersatu dan beriman dalam Kristus (KGK art. 1363).
Kata Sakramen dalam bahasa latin yaitu Sacramentum yang berakar dari
kata sacr, sacer yang berarti kudus, suci lingkungan para orang kudus. Kata
sacrare berarti menyucikan, atau menguduskan sesuatu atau seorang bagi bidang
suci. Dalam masyarakat Romawi kuno kata sacramentum yang berarti bahwa
sumpah keprajuritan sebagai inisiasi dalam dinas, yang dihayati kurang lebih
yang tak kelihatan rupanya. Pada sakramen memberikan tanda akan kehadiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Kristus yang tidak kelihatan. Sakramen yang dikenal tidak lagi sebagai sebuah
yang dirayakan pada saat paskah yang hanya dirayakan setahun sekali oleh bangsa
Yahudi. Perayaan perjamuan atau yang sering dikenal dengan perjamuan ekaristi
yaitu makan dan minum bersama yang dilakukan oleh Yesus sebagai hal yang
Ekaristi yang dilakukan oleh Yesus pada malam terakhir bersama para
karya keselamatan yang berpuncak pada misteri paskah Yesus Kristus dalam
bentuk perjamuan. (SC, art 47). Dalam Ekaristi yang dirayakan bukan suatu
dengan Yesus Kristus. Menyantap Tubuh dan Darah Kristus dalam perayaan
Ekaristi yang mengungkapkan akan penghayatan iman dan kesatuan hidup dengan
Dalam Ekaristi yang dirayakan oleh Gereja di dunia ini “kita ikut
mencicipi liturgi surgawi, yang dirayakan di kota suci yaitu di Yerusalem dengan
tujuan peziarahan kita“ (SC art. 8). Ekaristi merupakan jaminan kemuliaan yang
akan datang (SC art. 47). Dalam Ekaristi, Allah tetap memberikan diri-Nya
melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus secara konkret dan nyata kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
manusia dan dunia sampai kedatangan Yesus yang kedua kalinya pada akhir
Ekaristi sebagai Perayaan Gereja, Ekaristi sebagai Pusat Liturgi dan Ekaristi
sebagai Perutusan.
Kata Gereja berasal dari bahasa Yunani eucharistia yang berarti “doa puji
Ekaristi adalah perayaan ucapan pujian syukur. Ucapan syukur bukan berarti
tetapi karena anugerah kebaikan Tuhan yang telah dicurahkan kepada umat-Nya.
yang mendapat cara dan jalan masuk ke misteri penyelamatan Allah melalui
16
dan terutama SC 26 dinyatakan sifat eklesial dari setiap Perayaan liturgi termasuk
Ekaristi:
Kata Liturgi dari bahasa Yunani leitorgia, yang terbentuk dari kata ergon
yang berarti karya dan leitos, yang merupakan kata sifat dari laos yang berarti
bangsa. Maka leitorgia berarti karya pelayanan atau karya bakti bagi masyarakat.
bukanlah kegiatan perseorangan, tetapi perayaan Gereja yang utuh. Setiap anggota
dituntut berperan aktif menurut tugas dan peran serta masing-masing. Jadinya
iman Gereja.
liturgi (bdk. SC 60). Segala macam bidang perayaan liturgi mengalir dan tertuju
Pada masa abad ke-V Perayaan Ekaristi disebut misa. Istilah ini digunakan
17
untuk melayani Tuhan dan sesama dalam mewartakan kabar Gembira dari Allah
kepada seluruh bangsa. Kata ini dirumuskan di Indonesia pada akhir misa
perayaan Ekaristi yang berbunyi Marilah pergi kita diutus. Kita diutus untuk
mewartakan kabar Gembira dari Allah bahwa kita tidak hanya sekedar mengikuti
perayaan Ekaristi saja namun kita juga mampu mewartakan apa yang sudah kita
alami dan kita rayakan dalam seluruh perayaan Ekaristi yakni mewartakan kabar
2003:269).
Sudah sejak awal Perayaan Ekaristi ada hubungannya dengan liturgi sabda.
Penyatuan Sabda-Nya (Liturgi Sabda) dan dalam rupa Roti dan Anggur (Liturgi
Ekaristi) menjadi suatu perkembangan liturgi Ekaristi yang pasti dalam Gereja.
Adapun urutan Tata Perayaan Ekaristi dalam Liturgi Gereja menurut TPE
PEMBUKAAN
Lagu Pembukaan
Tanda Salib
Salam
Tema
Pernyataan Tobat
Doa Pembukaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
LITURGI SABDA
Bacaan 1
Bacaan II
Bacaan Injil
Homili/Khotbah
Syahadat
Doa Umat
LITURGI EKARISTI
I. Persembahan
Menghunjuk Persembahan
Doa Persembahan
Dialog Pembukaan
Prefasi
Kudus
III. Komuni
Embolisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Doa Damai
Salam Damai
Saat Hening
Madah Syukur
(Doa Umat)
Doa Penutup
PENUTUP
Pengumuman
Berkat
Pengutusan
Menghormati Altar
Lagu Penutup
Keterlibatan adalah sikap yang ada dalam diri manusia yang dicurahkan
dengan sepenuhnya dengan jiwa raga kepada sesuatu yang hendak dilakukan.
Keterlibatan suatu keputusan kehendak pribadi yang berdasarkan akal budi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tersebut. Keterlibatan juga tidak bisa lari dari kesukaran yang dihadapi.
Keterlibatan selalu setia akan segala kewajiban, sampai pada pekerjaan yang
untuk mencapai tujuan akhir (Anastasia, 1975: 9-10). Sedangkan umat adalah
umat yang dipanggil dan dipilih Allah dalam persekutuan sebagai saudara yang
memiliki kesamaan martabat dalam anggota sebagai umat Allah (Sumarno, 2003:
20).
Dalam kehidupan umat sebagai anggota Gereja, umat diharapkan mau dan
bersedia untuk ikut ambil bagian dalam tugas-tugas Gereja, seperti yang dikatakan
dalam Konsili Vatikan II bahwa “kaum beriman kristiani, yang berkat Baptis telah
menjadi anggota Tubuh dan Darah Kristus, terhimpun menjadi umat Allah,
dengan cara mereka sendiri ikut mengemban tugas imamat, kenabian dan rajawi
ibadat rohani supaya Allah dimuliakan dan umat manusia diselamatkan. Oleh
karena itu, para awam sebagai orang yang menyerahkan diri kepada Kristus dan
diurapi dengan Roh Kudus, secara ajaib dipanggil dan disiapkan supaya secara
doa-doa, dan kerasulan mereka dalam kehidupan sehari-hari bisa dijalankan dalam
Roh bahkan beban-beban hidup bisa ditanggung dengan sabar, menjadi kurban
rohani, yang dengan perantaraan Yesus Kristus yang berkenan kepada Allah (LG
34).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
atas nama dan bukan karena kewibawaan-Nya, melainkan melalui para awam.
dengan pertobatan yang tiada hentinya dan dengan perjuangan menentang roh-roh
jahat. Para awam menjadi bentara yang tangguh, pewarta iman akan hal-hal yang
sedalam-dalamnya nilai serta tujuan segenap alam cipta, yakni dengan kemuliaan
untuk hidup lebih suci supaya dunia diresapi dengan semangat Kristus dan
Dengan tugas ini bahwa kita sebagai umat Allah dipanggil untuk ikut
a. Bidang Liturgia
sakramen penguatan yakni sudah menjadi murid Kristus yang siap diutus dalam
22
keterpaksaan di dalam diri namun ada kesadaran juga di dalam diri untuk terlibat
kreativitas dalam berbagai tugas yang ada dalam liturgi gereja demi
Sebagai petugas liturgi, umat dapat melibatkan diri secara aktif dengan bertugas
sebagai:
a). Lektor
b). Pemazmur
c). Dirigen
e). Organis
b. Bidang Koinonia
persekutuan antar umat beriman dalam suatu kesatuan iman akan Tuhan. Setiap
umat yang telah menerima sakramen penguatan diharapkan untuk masuk dalam
persekutuan dan ikut ambil bagian didalamnya serta tumbuh dan menjadi
sikap yang perlu dalam mendukung persekutuan, kesediaan diri untuk selalu hadir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dalam berbagai acara bersama dan melibatkan diri secara langsung, memberikan
ruang bagi setiap orang untuk ikut berpartisipasi dan berkembang (KomKAT,
2012: 47).
c. Bidang Diakonia
Gereja yang hadir di tengah umat dan masyarakat yaitu untuk meneladani sikap
yang diberikan dalam bentuk secara spontan, pelayanan karitatif dan pelayanan
orang lain tanpa ada permintaan, ada inisiatif dari dalam diri yang dengan hati
yang iklas untuk melayani sesama yang membutuhkan uluran tangan kita.
Pelayanan karitatif yang diberikan dalam bentuk materi misalnya dalam bentuk
uang atau dana kepada sesama yang lagi membutuhkan untuk keperluan yang
diberikan untuk tujuan pemberdayaan orang lain yang membutuhkan dalam hidup
dan usaha. Melalui pelayanan diakonia ini, sebagai umat kristiani yang yang
dan senantiasa bisa menjadi berkat bagi semua orang. Dengan pelayanan ini
sakramen penguatan sangat memberi pengaruh dalam diri kita untuk hidup saling
24
d. Bidang Kerygma
Sebagai umat Kristiani yang telah menerima sakramen penguatan, kita dipanggil
diri dengan lebih baik dengan mengikuti pembekalan diri dengan rajin membaca
25
BAB III
KETERLIBATAN UMAT DALAM HIDUP MENGGEREJA
DI STASI PUSAT PAROKI SALIB SUCI NANGA TEBIDAH
KALIMANTAN BARAT
Pada bab III ini akan diuraikan; pertama tentang gambaran umum Paroki
Salib Suci Nanga Tebidah, yang meliputi sejarah berdirinya Paroki Salib Suci
Nanga Tebidah, Visi-Misi Paroki Salib Suci Nanga Tebidah, kegiatan umat di
Stasi Pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah. Kedua; Penelitian tentang
keterlibatan umat dalam hidup menggereja di Stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga
Salib Suci Nanga Tebidah yang menjadi salah satu paroki di bawah naungan
Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Paroki Salib Suci Nanga Tebidah
berdiri pada tahun 1985. Berawal dari kapel St. Markus Laon Menggiling yang
telah berdiri pada tahun 1972, kemudian pada tahun 1993 berdiri kelompok basis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dari anak-anak SD oleh Mantra Tomet yang berasal dari Anjungan. Setahun
kemudian kelompok basis anak-anak SD ini dilanjutkan oleh salah satu guru SDN
01 Nanga Tebidah yang bernama Petrus Banjar dari Longkong Potah. Pada tahun
1975 berdiri kebapukan sekaligus membangun sebuah kapel Santa Maria yang
berukuran kurang lebih 6x8 cm yang disponsori oleh Mantra Tomet. Kebapukan
1). Kebapukan (stasi) Laon Menggiling dikoordinator oleh Bapak Danel Adok
Adapun stasi tersebut berlaku mulai dari tahun 1975 sampai 1984. Seiring
dengan berjalannya stasi berdiri beberapa kapel antara lain, Pelaik Tonggoi, Jolai,
menggunakan dana subsidi desa gaya lama dan pada tahun 1985 berdirilah sebuah
paroki Salib Suci Nanga Tebidah yang waktu itu pastor pertamanya adalah pastor
perkembangan umat yang begitu pesat, maka pada tahun 2005 dibangunlah gereja
baru yang peletakan batu pertama oleh Bupati Sintang, Drs. Simon Djalil dan
27
Salib Suci ini membawahi 24 Stasi dan 6 Lingkungan serta kurang lebih jumlah
Paroki Salib Suci Nanga Tebidah yaitu Lingk. Entogong, lingk. Pasar, lingk.
Nanga Libu, lingk. Gunung Berangkat, lingk. Tonak Goneh, lingk. Kansu, dan
ada 24 Stasi yaitu st. Soli, St. Laman Datar, St. Rasau, St. Pelaik, St. Tonggoi, St.
Semadai. St. Madak, St. Nanga Toran, St. Riam Panjang, St. Beruak, St. Nanga
Tampang, St. Topan, St. Empakan, St. Tanjung Lalau, St. Jolai Kelait, St. Lintang
Tambuk, St. Pelaik Mendayan, St. Bangau, St. Plembak-Pintas, St. Pandau, St.
Nanga Masau, St. Pengonsah, St. Melaban Pedini, St. Menaluk. Adapun jumlah
umat yang ada di Paroki Salib Suci Nanga Tebidah adalah 1.324 KK.
Sintang 1961-2011, dapat diuraikan Visi dan Misi Paroki Salib Suci Nanga
Visi Paroki
Umat Allah dalam bimbingan Roh Kudus, mewujudkan Paroki Salib Suci yang
Misi Paroki
28
pembangunan.
kegiatan umat di gereja Stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah yang
terlaksana melalui kegiatan yang secara rutin oleh umat di lingkungan stasi pusat
Paroki Salib Suci Nanga Tebidah seperti Ekaristi setiap minggu dan hari raya
lainnya, doa lingkungan, pendalaman iman pada bulan Kitab Suci, doa Rosario
Kegiatan khas Paroki Salib Suci Nanga Tebidah yaitu kegiatan Paroki Cup
Paroki maupun di stasi yang sudah ditentukan sebagai tuan rumah. Kegiatan ini
diikuti oleh seluruh umat yang ada di Paroki Salib Suci Nanga Tebidah pusat
maupun umat yang ada di stasi-stasi. Kegiatan Paroki CUP dirangkai dengan
berbagai perlombaan seperti lomba paduan suara, lomba Baca Kitab Suci, lomba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
cerdas cermat Alkitab, lomba renungan, permainan tarik tambang, volley, bola
dangdut, lari karung, panjat pohon pinang, nyumpit, tenis meja, pimpong,
badminton, dll. Umat yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias. Kegiatan
paroki Cup ini biasanya dilaksanakan dalam waktu lima hari yaitu yang dimulai
pada tanggal 28 Desember sampai tanggal 1 Januari. Kegiatan ini diakhiri dengan
penutupan tahun dan penyambutan tahun baru. Adapun kegiatan lainnya yang
diikuti oleh umat antar stasi yaitu Natal bersama anak-anak yang dilaksanakan
B. Metode Penelitian
Ada beberapa hal yang menjadi latar belakang penulis dalam melakukan
tentang perayaan Ekaristi itu sendiri yang selama ini sudah dirayakan di gereja
pada hari minggu maupun pada hari raya khusus lainnya, keterlibatan umat dalam
mengikuti perayaan Ekaristi di gereja stasi pusat Paroki, keaktifan umat dalam
melibatkan diri, dan keterlibatan umat dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang telah
Selain itu juga penulis ingin mengetahui faktor mendukung dan faktor
Paroki Salib Suci Nanga Tebidah terutama dalam kegiatan-kegiatan yang diikuti
sehingga penulis dapat mengetahui dan menemukan upaya-upaya apa saja yang
dapat dilakukan untuk tetap meningkatan keterlibatan umat. Oleh karena itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
penulis melakukan penelitian terhadap umat yang ada di stasi pusat Paroki Salib
Suci Nanga Tebidah. Hal ini semua penulis lakukan untuk membantu umat untuk
melibatkan diri secara penuh dalam berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat
2. Rumusan Permasalahan
g. Seberapa aktif umat melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang ada di stasi
pusat Paroki?
h. Faktor pendukung apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat
i. Faktor penghambat apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat
stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah, sehingga dapat menemukan
31
3. Tujuan Penelitian
Paroki?
Perayaan Ekaristi di stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah, sehingga
dapat menemukan bentuk dan model materi yang dapat diberikan untuk
4. Jenis Penelitian
Bogdan & Taylor dalam Gunawan (2013:82), penelitian kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulisan atau lisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dari orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 6-15 Juni 2016, di gereja Stasi pusat
6. Narasumber Penelitian
pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah. Guna menentukan narasumber penelitian
populasi yang banyak, sampel yang dipilih sesuai dengan tujuan masalah yang
memperluas konstruksi yang sedang dikembangkan oleh peneliti. Pada metode ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
untuk mengarahkan suatu permasalahan tertentu yang berupa tanya jawab lisan, di
mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik (Gunawan, 2013:160).
Tujuan peneliti memilih tokoh-tokoh umat yang ada di Gereja stasi pusat
Paroki Salib Suci Nanga Tebidah yang menjadi subyek utama dalam penelitian
ini, maka ketika penulis sedang meneliti, penulis mewawancari dan merekam
berlangsung selama ini maupun yang sedang dilakukan oleh umat yang mencakup
bentuk waktu, suasana, faktor pendukung dan faktor penghambat, dan harapan
dari umat dalam keterlibatan di stasi pusat Paroki. Jadi tujuan wawancara yang
penulis lakukan yaitu untuk mendapatkan data-data secara primer dari narasumber
yang mengalami dan mengikuti berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki.
meliputi sumber buku yang tertulis mengenai sejarah paroki dan visi-misi Paroki.
Dalam studi dokumen ini menjadi pelengkap dari pengunaan metode observasi
dan wawancara.
pengumpulan data yang amat penting dalam metode kualitatif. Observasi ini
menjadi penting karena dengan observasi maka penulis akan melakukan secara
menggereja yang ada di stasi pusat Paroki yang dapat digunakan untuk menunjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
situasi rumit yang mungkin terjadi jika peneliti ingin memperhatikan beberapa
tingkah laku sekaligus. Jadi peneliti dapat menjadi alat yang ampuh untuk situasi-
situasi yang amat rumit dan untuk perilaku yang kompleks (Gunawan, 2013:145).
8. Pengolahan Data
selanjutnya adalah pengolahan data dimana data yang masih mentah perlu diolah
sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi yang pada akhirnya dapat
9. Analisis Data
data. Data yang sudah diolah perlu dianalisis yang sudah diperoleh dari penelitian
yang mempunyai makna dan arti dari sebuah proses pemecahan masalah
penelitian.
Ada dua variabel penelitian yang hendak diteliti dalam penulisan ini, yaitu
35
g. Keaktifan umat dalam melibatkan diri diberbagai kegiatan yang ada di stasi
Pusat Paroki
h. Faktor pendukung yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup
i. Faktor penghambat yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup
penelitian yang telah dilaksanakan pada hari senin tanggal 6-15 Juni 2016 untuk 8
narasumber pengurus DPP dan ketua lingkungan di Stasi pusat paroki Salib Suci
Wawancara ini penulis tujukan kepada pengurus DPP dan ketua lingkungan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah. Ada 10 hal yang menjadi fokus
pertanyaan dalam wawancara ini. Sepuluh pertanyaan tersebut yaitu: (a) Arti dari
Perayaan Ekaristi (b) Tujuan mengikuti Perayaan Ekaristi (c) Yang termasuk
dalam Tata Perayaan Ekaristi (d) Cara umat melibatkan diri dalam Perayaan
Ekaristi (e) Kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki (f) Dampak dari keterlibatan
umat mengikuti Perayaan Ekaristi (g) Keaktifan umat dalam melibatkan diri
diberbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki (h) Faktor pendukung yang
sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat
Paroki (i) Faktor penghambat yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat
Hal pertama, ditanyakan tentang apa arti dari Perayaan Ekaristi. Menurut
para umat untuk berdoa dan menyambut Tubuh Kristus {Lampiran wawancara
halaman (3)}. Hal serupa juga diungkapkan oleh Narasumber 2 bahwa Perayaan
Ekaristi ialah Perkumpulan para umat pada hari Raya {Lampiran wawancara
halaman (4)}. Begitu juga yang dikatakan oleh Narasumber 4 bahwa Perayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Ekaristi adalah Perayaan bagian dari Tubuh dan Darah Kristus {Lampiran
(8)}. Pernyataan Narasumber 7 Perayaan Ekaristi ialah Puncak dari tubuh dan
katolik karena dalam Perayaan Ekaristi mengenang kembali Kristus dalam rupa
Roti dan Anggur yang kita sambut {Lampiran wawancara halaman (11)}.
(5)}.
Dari hasil ini penulis dapat menyimpulkan dari hasil penelitian ini dapat
baik, umat sudah mengerti dengan merayakan Perayaan Ekaristi selain berjumpa
dengan saudara dan saudari seiman juga untuk mengenang kembali peristiwa
Perayaan Ekaristi ialah sebagai umat yang beriman bukan hanya sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kewajiban saja namun adanya kesadaran dari individu seseorang untuk datang
ialah melalui sabda dengan membuka harapan dan pikiran untuk memahami
halaman (4)}.
Perayaan Ekaristi yakni untuk mengingat kembali akan Peristiwa Kristus melalui
Perayaan Ekaristi, tanpa kehadiran Kristus merasa ada yang kurang dalam diri
umat namun dengan hadirnya seorang Imam sebagai perantara untuk menerima
Tubuh dan Darah Kristus yang memimpin dalam Perayaan Ekaristi akan menjadi
umat merayakan Perayaan Ekaristi ialah untuk bertemu dan merasakan kehadiran
Perayaan Ekaristi ialah supaya umat merasa damai, tenang dan berjumpa dengan
tujuan umat merayakan Perayaan Ekaristi adalah supaya doa untuk keluarga dapat
39
Dari hasil ini penulis dapat menyimpulkan dari hasil penelitian ini dapat
juga dapat mempersatukan diri dengan Tuhan sehingga merasa damai, tenang dan
Iman akan Kristus semakin diperdalam dan harapan akan hidupnya semakin
dipenuhi. Menyambut Tubuh dan Darah Kristus juga menjadi salah satu
Kristus.
yang termasuk dalam Tata Perayaan Ekatisti ialah bahwa Ada kelompok umur
Perayaan Ekaristi karena umat yang datang ke Perayaan Ekaristi tidak sekedar
untuk menyambut Tubuh dan Darah Kristus namun umat juga harus mengerti
Keterangan juga diberikan oleh Narasumber 3 yaitu bahwa umat sudah mengerti
40
bagian yang termasuk dalam Tata Perayaan Ekaristi ialah sekitar 60% sudah
memahami, karena dipengaruhi oleh pendidikan yang dimiliki setiap umat, 40%
non pendidikan, secara pelan-pelan umat sudah bisa memahami tentang liturgi
Ekaristi umat memahami sekitar 70% dan 30% hanya mengikuti saja {Lampiran
dalam Tata Perayaan Ekaristi yaitu bagian Persembahan kudus, doa syukur, Anak
domba Allah, komuni, doa sesudah komuni, namun masih ada juga umat yang
Perayaan Ekaristi {Lampiran wawancara halaman (11)}. Hal yang serupa juga
kudus, Bapa kami, anak Domba Allah, komuni, doa sesudah komuni, namun ada
juga umat yang mengerti bagian-bagian Tata Perayaan Ekaristi tidak secara teori
ialah Salam, doa pembuka, doa tobat, Tuhan Kasihanilah, umat hanya mengikuti
dan ada sebagian umat yang paham” {Lampiran wawancara halaman (9)}.
Dari hasil ini penulis dapat menyimpulkan dari hasil penelitian ini dapat
digambarkan bahwa umat sudah mengetahui bagian mana saja yang termasuk
dalam Tata Perayaan Ekaristi jadi umat tidak hanya sekedar mengikuti Perayaan
Ekaristi saja namun tugas umat juga wajib untuk mengetahui bagian-bagian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
termasuk di dalamnya, sehingga pada saat umat ditugaskan terutama pada saat
tugas bacaan, Mazmur, doa umat, sudah tau pada saat mana umat harus
mempersiapkan diri dengan baik, meskipun tidak banyak umat mengetahui secara
umat sudah cukup baik, umat sudah bisa mengambil bagian ketika mendapat tugas
dalam Perayaan Ekaristi, kecuali ada limpahan dari umat lain yang tidak siap
bertugas, umat yang mendapat limpahan tersebut sudah bisa menyiapkan diri
dengan baik walaupun persiapan dengan waktu yang sangat singkat {Lampiran
keterlibatan umat dalam Perayaan Ekaristi bahwa semua umat terlibat, meskipun
masih lemah dalam persiapan terutama dalam tugas bacaan dan mazmur, namun
sebagian besar umat mau terlibat. Umat yang terlibat tanpa mengharapkan jasa
dan ada inisiatif dari umat sendiri untuk mengambil bagian-bagian dalam Tugas
semua umat ambil bagian dan bertanggungjawab dalam tugas liturgi, dan juga di
42
Ekaristi sebagai berikut: “Dengan cara ikut bernyanyi, ikut berdoa, ikut terlibat
Ekaristi yaitu sudah cukup baik, namun ada juga umat yang terlibat ketika ada
Keterangan juga diberikan oleh Narasumber 4 yang mengatakan bahwa umat yang
Belum ada persiapan ketika mendapat tugas bacaan, mazmur yang sudah
mulai berkembang sejak 2 tahun ini, persiapan koor yang baik,
pemeriksaan batin 60%, persiapan untuk menerima Hosti, dalam bacaan
belum menyimak dengan baik, suasana belum kusuk/tidak konsentrasi
{Lampiran wawancara halaman (6)}
Dari hasil ini penulis dapat menyimpulkan dari hasil penelitian ini dapat
digambarkan bahwa ketika umat mendapatkan tugas terutama pada saat Perayaan
Ekaristi umat selalu siap sedia baik itu mendapatkan tugas yang terjadwal ataupun
mendapatkan tugas limpahan dari pertugas lain yang belum siap. Umat sudah
punya kesadaran dan inisiatif tanpa harus diperintah ataupun diminta tolong
dengan sangat yang berlebihan, selain keterlibatan dalam Perayaan Ekaristi, umat
juga terlibat dalam kegiatan apapun tanpa harus diundang umat juga punya
inisiatif untuk terjun langsung bersama umat yang lain dan tanpa sedikitpun
mengharapkan balasan jasa karena umat sudah punya kesadaran sebagai anggota
Gereja wajib untuk ikut terlibat dalam membangun Gereja bersama umat yang
lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Hal kelima yang ditanyakan tentang kegiatan apa saja yang ada di stasi
yang ada di stasi pusat Paroki yaitu kegiatan menurut kelompok-kelompok yang
ada, misalnya PIA ada sekolah minggu, Natal bersama. OMK ada kegiatan
royong yang dilakukan oleh DPP, paskah bersama PIA, paskah bersama DPP,
APP untuk seluruh umat yang dilaksanakan setiap masa Prapaskah, kegiatan
OMK dan KMPK yaitu paskah bersama dalam bentuk kegiatan seperti lomba baca
mengatakan bahwa kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki yaitu Kegiatan liturgi,
kegiatan gotong royong dan gawai (pesta) {Lampiran wawancara halaman (4)}.
kegiatan Paroki CUP, kegiatan Natal bersama, Paskah bersama, doa Ibu WK dan
memperingati bulan Rosario, gotong royong, sekami (natal anak-anak PIA, dan
kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki ialah Kerja bakti, merangkul umat, rapat
44
Keterangan juga diberikan oleh Narasumber 6 tentang kegiatan yang ada di stasi
pusat Paroki yaitu kegiatan OMK setiap awal bulan ada Misa atau Ibadat di
pendalaman Iman dan dipimpin oleh OMK {Lampiran wawancara halaman (9)}.
Pernyataan juga diutarakan oleh Narasumber 5 tentang kegiatan yang adi di stasi
pusat Paroki yaitu KPP, pertemuan Pemimpin umat, BKSN, Bulan Maria, bulan
halaman (8)}.
Dari hasil ini penulis dapat menyimpulkan dari hasil penelitian ini dapat
digambarkan bahwa kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki sudah disusun sangat
baik sesuai dengan kelompok umat yang ada di stasi pusat Paroki. Kegiatan yang
sudah pernah tiada dapat diadakan sehingga semangat umat pun semakin
OMK antar Paroki memberi semangat bagi OMK untuk turut terlibat didalamnya.
Selain itu bagi kelompok Ibu-Ibu WK sudah menghidupkan kembali kegiatan doa
untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang ada. Begitu juga dengan kegiatan-
kegiatan yang lain yang belum pernah maupun yang sudah lama ditiadakan ketika
semua kegiatan itu diadakan kembali memberi semangat bagi semua umat yang
45
mengikuti Perayaan Ekaristi ialah umat semakin terlibat aktif dalam mengikuti
Ekaristi ialah umat semakin aktif {Lampiran wawancara halaman (11)}. Menurut
Narasumber 5 dampak dari mengikuti Perayaan Ekaristi bahwa umat yang pernah
bertugas tetap mau terlibat lagi, selain dalam perayaan Ekaristi juga mau terlibat
yaitu umat semakin terlibat dengan adanya keikutsertaan dalam Perayaan Ekaristi
bahwa ada perubahan dari umat yang awalnya jarang terlibat menjadi aktif,
Pada saat ada teguran pada Perayaan Ekaristi tidak mau sembahyang, segi
pakaian sudah berubah, segi dana sudah ada kemajuan dalam persembahan
Ekaristi yang secara tidak langsung umat sudah terlibat melalui
persembahan{Lampiran wawancara halaman (4)}.
umat yang kurang aktif dalam Perayaan Ekaristi selalu ada rintangan,
namun bagi umat yang aktif selalu melibatkan diri, rasa percaya diri,
merasa ada panggilan, dihargai ketika mendapatkan tugas dalam Perayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Dari hasil ini penulis dapat menyimpulkan dari hasil penelitian ini
memberi dampak kepada umat. Ketika ada kegiatan di gereja umat terlibat tidak
melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang lain, bahkan umat yang jarang
terlibat menjadi lebih terlibat lagi, apalagi ketika ada kegiatan yang sangat
senang hati untuk terlibat. Selain itu adapun umat yang jarang terlibat dikarenakan
kesibukan umat namun tidak semata-mata dipandang bahwa umat tidak mau
terlibat lagi.
melibatkan diri di berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki. Menurut
mempunyai kesadaran untuk terlibat dalam Perayaan Ekaristi dan ada dorongan
berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki bahwa umat cukup aktif, saling
47
berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki ialah Aktif {Lampiran
keaktifan umat dalam melibatkan diri di berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat
Paroki yaitu umat terlihat aktif ketika ada kegiatan yang membuat umat mau
terlibat sehingga umat yang tidak aktif menjadi aktif lagi {Lampiran wawancara
keaktifan umat dalam melibatkan diri di berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat
Paroki bahwa keaktifan umat sekitar 50% {Lampiran wawancara halaman (5)}.
umat dalam melibatkan diri di berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki
bahwa umat aktif 50% sedangkan umat yang lain karena faktor waktu dan
umat dalam melibatkan diri di berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki
bahwa umat tertentu yang benar-benar aktif 70%-80%. Orang tua dan muda mau
dalam melibatkan diri di berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki ialah
yang terlibat orang-orang itu saja, tidak ada perkembangan dan bagi yang aktif
Dari hasil ini penulis dapat menyimpulkan dari hasil penelitian ini
digambarkan bahwa keaktifan umat sudah cukup baik, banyak dorongan ataupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dukungan dari berbagai pihak sehingga umat menjadi lebih aktif lagi. Dengan
Hal kedelapan yang ditanyakan mengenai faktor pendukung apa saja yang
sering dijumpai dalam keterlibatan umat di gereja Stasi pusat Paroki. Menurut
keterangan dari Narasumber 3 mengenai Faktor pendukung apa saja yang sering
dijumpai dalam keterlibatan umat di stasi pusat Paroki bahwa ada kegiatan yang
saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di
stasi pusat Paroki bahwa tanpa ada yang mengkoordinir umat mempunyai inisiatif
sendiri untuk terlibat, setiap ada kegiatan, OMK selalu aktif dan kegiatan berjalan
dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki
bahwa ketika ada dana yang mendukung berjalannya kegiatan dengan baik serta
ada keaktifan dari umat yang mengikuti kegiatan tersebut {Lampiran wawancara
pendukung apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup
umat untuk ikut serta maupun melaksanakan kegiatan yang ada seperti segi
tempat, lingkungan yang mendukung dan kesadaran dari umat sehingga memberi
49
sering dijumpai oleh umat dengan keterlibatan dalam hidup menggereja di stasi
Pusat Paroki ialah adanya pendidikan yang bisa membuka wawasan terutama bagi
orang tua untuk mengerti Firman Tuhan, adanya dukungan dari Para Imam,
adanya generasi muda sebagai generasi penerus Gereja yang sedang mengenyam
perhitungan serta perkembangan Gereja yang selama ini sudah baik {Lampiran
mengenai faktor pendukung apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan
umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki bahwa umat aktif karena
diungkapkan oleh Narasumber 5 mengenai Faktor pendukung apa saja yang sering
dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki
bahwa umat dekat dengan Pastor Paroki, faktor dari lingkungan, orang tua yang
halaman (8)}. Keterangan dari Narasumber 7 mengenai faktor pendukung apa saja
yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi
pusat Paroki yaitu umat dekat dengan Gereja dapat mengajak umat terlibat
digambarkan bahwa adanya kegiatan-kegiatan yang di stasi pusat Paroki yang bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
membuat menarik perhatian umat untuk terlibat aktif tanpa ada yang
mengkoordinir umat sudah terlibat aktif dengan baik, adanya dukungan dana dan
segi tempat sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Selain itu faktor
pendidikan juga mempengaruhi untuk mendukung umat untuk bisa membuka segi
pikiran agar dari segi wawasan umat terutama bagi yang orang tua untuk tetap
memberi dukungan kepada generasi muda sebagai generasi penerus masa depan
Gereja.
dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki.
keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi Pusat Paroki yaitu masih ada
Ekonomi, mata pencarian umat yang minim, kesulitan dalam membagi waktu atau
belum bisa menyempatkan diri untuk hadir dan terlibat {Lampiran wawancara
faktor penghambat yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup
sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat
Paroki yaitu ketika tidak ada dana maka kegiatan tidak bisa berjalan dengan baik
51
sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat
Paroki bahwa umat tidak terlibat ketika ada kegiatan yang kurang disenangi atau
dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki
bahwa masih ada ketergantungan dari umat terutama bagi OMK yang tidak ada
umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki adalah umat yang di pengaruh
oleh teknologi dan kesibukan yang membuat umat sulit dalam membagikan waktu
bahwa masih ada umat yang belum mempunyai kesadaran bahwa berbagai
anggota umat Gereja namun karena banyak masalah Ekonomi yang dihadapi umat
sehingga ari segi waktu umat belum bisa membagikan waktu dan lebih memilih
untuk tidak ikut terlibat aktif. Banyak kegiatan yang tidak berjalan dengan lancar
dikarenakan dana yang sangat minim. Ada juga umat yang terlibat ketika ada
belum bisa mandiri selalu ada ketergantungan dari OMK itu sendiri, banyaknya
52
keterlibatannya dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki.
yang ada di stasi pusat Paroki bahwa umat semakin banyak terlibat melalui
dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki bahwa umat
lebih aktif lagi dan punya inisiatif untuk mengikuti kegiatan sebagai bentuk
serupa juga diungkapkan oleh Narasumber 5 mengenai apa harapan umat melalui
keterlibatannya dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki
bahwa semua umat aktif, kegiatan diperbanyak yang bisa melibatkan semua umat
melalui keterlibatannya dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat
Paroki bahwa ada kemajuan dari umat untuk terlibat kedepannya. Dana berjalan
dengan lancar dan umat sadar untuk terlibat {Lampiran wawancara halaman (5)}.
melalui keterlibatannya dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat
Paroki ialah generasi tetap diteruskan, pembangunan gereja stasi pusat Paroki
53
mengikuti berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki bahwa supaya umat
keterlibatannya dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki
baik, generasi muda bisa menjadi harapan Gereja, kehadiran umat, orang tua lebih
aktif dalam gotong royong, perkembangan tertata dan umat semakin banyak yang
terlibat, PIA terus dibina {Lampiran wawancara halaman (6)}. Hal yang serupa
Dari hasil ini penulis dapat menyimpulkan dari hasil penelitian ini
digambarkan bahwa umat lebih banyak yang aktif, membuat banyak kegiatan-
kegiatan yang menarik, orang muda yang diharapkan oleh Gereja sebagai generasi
penerus, pembangunan Gereja yang selalu berkembang dan mandiri, kegiatan PIA
yang terus dibina, umat yang dituntut untuk terlibat secara mandiri, beriman dan
mempunyai wujud doa serta kegiatan Paroki CUP yang sudah empat tahun
ditiadakan perlu diadakan lagi karena kegiatan tersebut sudah menjadi tradisi bagi
54
penulis yaitu Rapat Panitia Pelantikan DPP, Prodiakon dan penerimaan Sakramen
DPP, Prodiakon, Penerimaan Sakramen Krisma Oleh Uskup Mgr. Agustinus Agus
Sakramen Krisma di pastoran Stasi Pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah yang
dimulai pada pukul 19.00 wib sampai pukul 21.30 wib. Dalam rapat ini, peneliti
hanya mengikuti dan mengamati suasana proses rapat yang sedang berlangsung,
sebelum rapat dimulai, terlebih dahulu dibuka dengan doa pembukaan yang
dipimpin oleh Pastor Paroki yaitu Romo Markus Suwito, Pr. Pada kesempatan
rapat ini yang dipandu oleh Pastor Paroki dan diikuti oleh semua panitia yang
rapat sebelumnya kepada Pastor Paroki maupun kepada semua panitia yang hadir
pada saat rapat tersebut. Proses rapat berjalan dengan baik dan lancar, semua
panitia bertanggungjawab atas semua tugas yang telah diberikan terlihat pada saat
Romo Paroki meminta kepada para panitia untuk melaporkan hasil yang sudah
55
menjadi panitia ini juga termasuk sebagai calon anggota DPP, calon Prodiakon
Pada hari Jumat tanggal 10 Juni 2016, penulis berkesempatan ikut serta
hari Minggu tanggl 12 Juni 2016. Umat bersama Pastor Paroki memiliki inisiatif
angin, mengatur kursi, menyapu, mengpel lantai, memasang bendera dan baliho.
umat dan pastor setelah ikut terlibat dalam gotong royong ini, mereka juga
Pada hari minggu tanggal 12 Juni 2016 di gereja Paroki Salib Suci Nanga
Tebidah Perayaan Ekaristi yang dipimpin Oleh. Mgr. Agustinus Agus, Pr Uskup
Pontianak yang didampingi oleh Pastor Markus Suwito, Pr selaku Pastor Paroki
Salib Suci Nanga Tebidah dan Pastor pembantu Pastor Yusuf, Pr. Dalam Perayaan
Ekaristi ini, umat, Prodiakon, calon Krisma dan Pengurus DPP yang baru dilantik
bekerja sama untuk turut ambil bagian dalam beberapa tugas seperti bacaan,
yakni dengan mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan umat yaitu umat
yang terpilih menjadi petugas Prodiakon. Penulis melihat ini sebagai dampak
karena sudah sangat jelas menjadi seorang Prodiakon tidak dipilih sembarangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
namun ada alasan yang kuat dan menjadi seorang Prodiakon juga dilihat dengan
Perayaan Ekaristi dan aktif dalam berbagai kegiatan yang ada di gereja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB IV
KATEKESE MODEL SCP SEBAGAI USULAN DAN USAHA
UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN DALAM MENGIKUTI
PERAYAAN EKARISTI TERHADAP KETERLIBATAN UMAT
DALAM HIDUP MENGGEREJA DI STASI PUSAT PAROKI
SALIB SUCI NANGA TEBIDAH KALIMANTAN BARAT
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai usulan program sebagai tindak
lanjut dari hasil penelitian yang diperoleh. Penulis akan menguraikan usulan
program SCP bagi umat di Stasi Pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah. Maka
dari itu, penulis perlu memikirkan dan merencanakan segala sesuatu yang
rumusan tema dan tujuan, penjabaran kegiatan dan contoh persiapan kegiatan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pengurus DPP dan
ketua lingkungan di stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah menurut
pengakuan dari mereka sebagian umat untuk memahami teori tentang Perayaan
Ekaristi dan keterlibatan umat dalam kegiatan-kegiatan di gereja sudah cukup baik
dan semua umat terlibat aktif. Namun dengan demikian berdasarkan dari hasil
dan keterlibatan umat perlu ditingkatkan lagi. Salah satu kebutuhan dari umat itu
sendiri adanya sebuah komunikasi bisa berupa sharing pengalaman antar umat
yang lainnya sehingga sebagai anggota gereja umat memiliki kesadaran yang
58
SCP (Shared Christian Praxis) bagi seluruh umat yang ada di stasi pusat Paroki
Salib Suci Nanga Tebidah. Dengan adanya katekese model SCP ini sebagai upaya
Umat stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah merupakan harapan
menggereja. Saat ini kesadaran umat dalam mengikuti Perayaan Ekaristi dan
melibatkan diri dengan sepenuhnya sehingga kekuatan iman akan Kristus semakin
Penulis melihat bahwa katekese model SCP ini sangat cocok dengan
dalam panggilan hidup menggereja. Model katekese SCP ini adalah salah satu dari
model katekese pengalaman hidup. Pada model katekese ini yang bertolak pada
pengalaman hidup konkret umat sangat membantu umat untuk terlibat aktif.
Melalui pengalaman hidup umat bisa diajak untuk menemukan nilai-nilai dalam
Tradisi dan Visi Kristiani sehingga pada akhirnya umat mampu mewujudkannya
59
1. Pengertian SCP
konfrontasi antara “Tradisi” dan “Visi” hidup mereka dengan “Tradisi” dan “Visi”
dalam kehidupan manusia yang terlibat dalam dunia. Model katekese ini bermula
dikonfrontasikan dengan pengalaman iman dan visi kristiani supaya muncul sikap
dan kesadaran baru yang memberi motivasi pada keterlibatan baru. Maka sejak
Menurut Thomas H. Groome, yang disusun ulang oleh Sumarno 2015 ada
pertemuan yang bertolak dari kehidupan konkret yang selanjutnya menjadi tema
dasar pertemuan. Adapun sarana yang digunakan pada langkah ini yaitu berupa
simbol, cerita, bahasa foto, poster, video, kaset suara, film, telenovela atau sarana-
sarana lain yang menunjang peserta menemukan salah satu aspek yang bisa
menjadi topik dasar untuk pertemuan tersebut. Langkah ini juga mengungkapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
peserta untuk terlibat aktif dalam pertemuan dan pemilihan tema dasar harus
konsisten dengan model SCP yang menekankan partisipasi dan dialog serta tema
mendukung (kondusif) dan memilih sarana yang tepat serta membantu peserta
sungguh dialami dan tidak boleh ditanggapi sebagai suatu laporan. Peran dan
pertemuan yang menjadi hangat, ramah, sabar, hormat, bersahabat, dan peka
melalui refleksi kritis. Ada tiga unsur yang harus peserta olah pada langkah ini,
analitis yaitu peserta mengingat kembali akan suatu peritiwa yang pernah terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
positif. Adapun peran dan tanggungjawab pembimbing dalam langkah ini yaitu
gagasan, sumbang saran peserta, mengajak peserta untuk berefleksi secara kritis,
terjangkau
Pada langkah ini peserta diajak untuk menggali pengalaman iman Kristiani
terjangkau untuk kehidupan peserta yang mempunyai konteks dan latar belakang
diri dan kehendak Allah yang memuncak dalam misteri hidup dan karya Yesus
Pembimbing bisa melalui metode yang tepat untuk menghantarkan peserta pada
kesadaran diri. Sikap pembimbing pada langkah ini yaitu tidak menggurui,
62
kesaksian iman, harapan, hidupnya sendiri dan harus melakukan persiapan yang
dalam situasi konkret, melalui Tradisi dan Visi Kristiani peserta diajak untuk
menemukan nilai hidup dan menyadari sikap yang kurang baik dan memperbaiki
sikap tersebut serta mampu menemukan nilai-nilai hidup yang baru untuk
dirinya untuk melakukan perubahan sikap dan hidup yang lebih baik lagi. Peran
mereka mampu menemukan nilai pengalaman hidup dan visi mereka dengan nilai
Tradisi dan Visi Kristiani, mendorong peserta untuk merubah pihak yang pasif
menjadi aktif dan mendengarkan dengan hati dan seluruh pemikiran peserta.
di Dunia Ini
Pada langkah V ini peserta diajak untuk mengambil suatu keputusan yang
membawa peserta pada aksi konret. Suatu aksi konkret dipadami sebagai
63
pertama sampai keempat supaya dapat lebih membantu peserta dan pada langkah
sederhana sebagai tanda bahwa Tuhan memberkti segala upaya yang akan
dilakukan.
iman bagi umat di Stasi Pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah akan diuraikan
pada bagian ini. Uraian tema dan tujuan kegiatan serta judul kegiatan masing-
masing sesi yang akan digunakan dalam kegiatan rekoleksi ini adalah sebagai
berikut:
Tujuan: Umat semakin menyadari dalam mengikuti Perayaan Ekaristi itu sangat
Tema 1 : Yesus sang sumber cinta kasih yang hadir dalam Perayaan Ekaristi
64
menggereja.
E. Waktu Pelaksanaan
65
F. Matriks Program Katekese SCP bagi umat di Stasi Pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah.
Tema Umum : Membangun kesadaran dalam mengikuti Perayaan Ekaristi dan keterlibatan umat dalam panggilan hidup
Menggereja
Tujuan Umum :Umat semakin menyadari dalam mengikuti Perayaan Ekaristi itu sangat penting sehingga umat terdorong
untuk terlibat aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di gereja sebagai panggilan hidup menggereja.
WAKTU
JUDUL TUJUAN URAIAN SUMBER
NO. PELAKS METODE SARANA
PERTEMUAN PERTEMUAN MATERI BAHAN
ANAAN
1. Jumat 9 Yesus sang Bersama Teks Kitab Suci Cerita Speaker Injil Markus
sumber cinta pendamping peserta
Februari Mrk 14:22-24 Tanya jawab Laptop 14:22-24
kasih yang hadir semakin menyadari
2018
dalam Perayaan bahwa kehadiran Teks lagu Sharing LCD http://www.ind
Pukul Ekaristi Yesus dalam “Kasih” dan Pengalaman Teks Cerita ocell.net/yesay
10.00 - Perayaan Ekaristi “Yesus Refleksi
lagu Teks Lagu a/pustaka2/id2
memberimotivasi
11.30 wib diutus Bapa di Pribadi Kitab Suci 44.htm
dan semangat untuk
tetap setia Surga”
merayakan Perayaan Teks Cerita
Ekaristi sehingga
Mujizat Ekaristi
umat lebih terlibat
aktif dalam Perayaan di Luciano
Ekaristi. Pengalaman
Peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2 Sabtu 24 Kita Dipanggil Bersama Teks Kitab Suci Cerita Speaker Injil Yohanes
Februari
Untuk Mengikuti
pendamping peserta Yohanes 1:45- Tanya jawab Laptop
1 : 45-51.
2018 semakin menyadari 51 Sharing LCD
Yesus Kristus
Pukul bahwa dirinya Teks lagu Pengalaman Teks Cerita Komkat
19.00- dipanggil untuk “Panggilan Refleksi Teks Lagu KAS.(1998).
20.30 wib mengikuti Yesus Tuhan” MB Pribadi Kitab Suci Mengikuti
Kristus dan percaya No. 456 dan Yesus Kristus
padaNya, sehingga “Aku Dengar I: Buku
mampu memberi Bisikan Suara Pegangan
teladan baik dalam Mu” MB No. Calon Baptis.
keterlibatan hidup 465 Yogyakarta:
menggereja. Teks Cerita Kanisius.
“Keinginan
Heuken, A, SJ.
Menjadi Kristen
1989.
Katolik”
Ensiklopedi
Pengalaman
Orang Kudus
Peserta
dari A-Z Cet.
Ke-7. Jakarta :
Yayasan CLC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
1. Identitas Pertemuan
a. Tema Pertemuan : Yesus sang sumber cinta kasih yang hadir dalam Perayaan
Ekaristi
Perayaan Ekaristi.
h. Metode : - Cerita
- Tanya Jawab
- Sharing Pengalaman
- Refleksi Pribadi
68
- Kitab Suci
- Laptop
- LCD
- Speaker
2. Pemikiran Dasar
Kita sebagai umat Katolik, Yesus menjadi dasar sumber cinta kasih yang
hadir dalam Perayaan Ekaristi memberi semangat dan motivasi bagi umat
bagi umat yang ada di stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah kerap kali
kurang menyadari bahwa Ekaristi adalah sumber cinta kasih dengan kehadiran
Yesus, sebagian umat yang selalu sibuk dengan berbagai urusan pekerjaan rumah
tangga karna masalah ekonomi yang harus dipenuhi dalam keluarga, sehingga
Ekaristi dan lebih memilih untuk bekerja, ini menjadi salah satu kesulitan bagi
umat untuk mengerti tentang Ekaristi. Kesadaran dalam diri umat untuk mengikuti
Perayaan Ekaristi adalah salah satu motivasi dan semangat untuk tetap setia
Malam. Pada perikop ini mengisahkan bahwa ketika Yesus bersama para murid-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Inilah Tubuk-Ku”. Pada injil bahwa Yesus ingin menyatakan cinta kasih-Nya
yang besar kepada kita dengan menyerahkan Tubuh-Nya, dan Yesus ingin
tetap ingat akan kenangan akan Dia dengan setia merayakan Perayaan Ekaristi.
Pada ayat 23 dan 24 juga demikian bahwa Yesus juga memberikan cawan kepada
darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang”.Ini juga salah satu bentuk
Ekaristi secara sistematis para murid akan selalu ingat akan Peristiwa ketika
Yesus menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya sebagai bentuk kenangan akan Dia.
menyadari untuk tetap setia menghadirkan Yesus dalam Perayaan Ekaristi sebagai
bentuk dan memberikan kekuatan, semangat serta motivasi bagi umat untuk tetap
sehari-hari.
3. Mengembangkan Langkah-langkah
a. Pembukaan
1) Pengantar
pagi. Pada kesempatan pagi ini mari kita bersama-sama mencoba mendalami dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
sharing bersama dengan tema pertemuan kita Yesus sang sumber cinta kasih yang
hadir dalam Perayaan Ekaristi. Dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin kita
pernah mengalami yang namanya kurang menyadari bahwa Ekaristi itu sangat
penting bagi kita, dan sering kali kita juga mengalami kesulitan membagikan
dengan berbagai pekerjaan rumah. Kadang tanpa kita sadari juga sebagai umat
katolik kita mengabaikan waktu kita untuk menghadirkan Yesus melalui Perayaan
sebagai kenangan sebagai wujud cinta kasih-Nya kepada kita. Yesus hadir dalam
rupa Roti dan Anggur yang memberikan kehidupan. Oleh sebab itu sebagai umat
katolik yang percaya kepada-Nya melalui Ekaristi Yesus hadir memberi motivasi
dan semangat untuk tetap setia merayakan Perayaan Ekaristi sehingga umat lebih
3) Doa Pembuka
Allah Bapa yang maka kasih, kami bersyukur dan berterimakasih atas
anugerah dan rahmat-Mu yang telah Engkau berikan kepada kami sehingga kami
bisa berkumpul bersama di tempat ini. Pada saat ini kami akan bersama-sama
selalu selama pertemuan ini semoga kami semua yang hadir di sini mampu
71
kasih yang hadir dalam Perayaan Ekaristi sehingga mampu memberi semangat
dan motivasi kepada kami untuk tetap terlibat aktif dalam merayakan Perayaan
Ekaristi sebagai bentuk kenangan akan Dia. Engkau kami Puji kini dan sampai
selama-lamanya. Amin.
kepada peserta dan memberikan waktu untuk membaca dan mendalami teks
3) Intisari Cerita
Mukjizat yang terjadi sekitar tahun 700-an di kota Lanciano, yang pada
waktu itu dikenal sebagai Anxanum, sebuah kota Romawi kuno yang
terletak di bagian tenggara kota Roma. Suatu hari, seorang imam biarawan
sungguh hadir dalam Ekaristi Kudus. Saat itu, ketika imam mengucapkan
kata-kata konsekrasi, hosti secara ajaib berubah menjadi daging dan anggur
72
dan ketika ia telah tenang kembali, ia berseru kepada umat yang berkumpul
saudaraku, kita mengagungkan Allah kita, yang begitu dekat kepada kita.
Lihatlah Daging dan Darah Kristus kita yang Terkasih”. Segera sesudah
Daging dan Darah tampak seperti Daging dan Darah manusia. Bapa Uskup
reliqui khusus yang terbuat dari gading, tetapi tidak disegel kedap udara.
73
5) Arah Rangkuman
mujizat Ekaristi di kota Luciano. Pada suatu hari ada seorang imam biarawan
kata-kata konsekrasi, hosti secara ajaib berubah menjadi daging dan anggur
berubah menjadi darah. Imam sungguh terkejut. Setelah itu imam berseru
kepada umat yang sedang berkumpul di sekitar altar dan berkata “O saksi-saksi
Allah kita, yang begitu dekat kepada kita. Lihatlah Daging dan Darah Kristus
hidup kita sehari-hari sering kali kita terutama pada saat kita ingin merayakan
Perayaan Ekaristi selalu banyak godaan atau malas untuk pergi ke Gereja dan
tanpa kita sadari bahwa Ekaristi sangatlah penting bagi kita untuk
beberapa pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
saudara/saudari?
Sebagai umat katolik banyak godaan dan tantangan yang dialami, muncul
keraguan dan rasa tidak percaya untuk meyakinkan yang terjadi dalam
kekuatan Yesus dan tetap percaya kepada Yesus sang sumber cinta kasih
1) Peserta diajak untuk membaca perikop Kitab Suci yang dibagikan Injil
Markus 14:22-24
2) Peserta diberi waktu untuk hening sejenak merenungkan bacaan Kitab Suci
a) Ayat mana yang menunjukkan cinta kasih Yesus kepada para murid-
Nya?
b) Sikap-sikap seperti apa yang ingin ditanamkan oleh Yesus kepada para
murid-Nya
3) Peserta diajak untuk menafsirkan isi dari bacaan injil yang baru dibaca dan
75
1) Pengantar
kisah tentang mujizat Ekaristi di Luciano bahwa ketika ada seorang imam
menjadi Daging dan Darah yang sungguh mengejutkan dengan penuh rasa
percaya bahwa Yesus sungguh hadir dan nyata akan peritiwa tersebut.
Dalam kehidupan kita sehari-hari ketika kita hendak ikut serta merayakan
Perayaan Ekaristi kita perlu menyadari bahwa Yesus sungguh hadir tidak
hanya dalam Perayaan Ekaristi namun Yesus juga sungguh hadir dalam
motivasi dalam diri kita untuk tetap yakin bisa menghadapi berbagai
masalah yang kita hadapi. Dalam injil Markus 14:22-24 yang telah kita
dalami tadi, kita juga diajak untuk selalu menghadirkan Yesus dengan
menyadari bahwa Yesus sang sumber cinta kasih yang hadir dalam
76
Sikap dan tindakan seperti apa yang hendak dilakukan untuk semakin
menyadari bahwa Yesus sang sumber cinta kasih yang hadir dalam
3) Peserta diberi kesempatan untuk hening sejenak merenungkan aksi apa yang
hendak dilakukan
menyadari bahwa Yesus sang sumber cinta kasih sungguh hadir dalam
Perayaan Ekaristi.
f. Penutup
umat disusul oleh peserta yang lain. Akhirnya doa umat tutup dengan doa
2) Doa Penutup
Allah Bapa yang maha kasih terimakasih atas berkat dan rahmat-Mu yang
telah Engkau berikan kepada kami semua yang telah hadir berkumpul
bersama di tempat ini untuk belajar bersama dengan tema pertemuan kami
Yesus sang sumber cinta kasih yang hadir dalam Perayaan Ekaristi semoga
dalam Perayaan Ekaristi yang kami rayakan dan melalui mujizat Ekaristi
yang terjadi Luciano juga memberikan kami kekuatan untuk selalu yakin
dan percaya bahwa Yesus sang cinta kasih sungguh hadir dan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
selalu melimpahi kami semua. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.
Amin.
78
BAB V
PENUTUP
diharapkan dapat berguna bagi stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah guna
keterlibatan umat dalam hidup menggereja. Adapun saran yang diberikan penulis
bagi umat yang ada di stasi pusat Paroki, melalui Perayaan Ekaristi supaya umat
hidup menggereja.
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari latar belakang dan penelitian yang telah dilakukan oleh
penulis, dapat ditarik kesimpulan bahwa Perayaan Ekaristi yang umat rayakan
sebagai lambang akan cinta kasih, kesatuan dan ikatan cinta kasih kepada murid-
murid-Nya yang setia bersama Yesus. Adapun cinta kasih yang dimaksudkan
yaitu Yesus yang menyerahkan diri-Nya dalam rupa Roti dan Anggur dan
79
perjamuan yang terjadi pada malam terakhir sebelum Yesus wafat dan bangkit.
Bentuk cinta dan kasih ini Yesus curahkan kepada para murid-Nya sehingga para
murid selalu menyadari akan pentingnya Perayaan Ekaristi sebagai kenangan akan
Dia.
keterlibatan umat di stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah dalam Perayaan
umat yang jarang terlibat menjadi lebih terlibat lagi, apalagi ketika ada kegiatan
yang sangat memberikan manfaat dan menyenangkan. Selain itu ada umat yang
jarang terlibat karena kesibukan mereka namun tidak berarti bahwa mereka tidak
mau terlibat lagi. Kesetiaan dan kesadaran dari umat untuk merayakan Perayaan
Ekaristi menjadi salah satu dampak yang positif bagi kehidupan sehari-sehari
yang selanjutnya.
Katekese model SCP (Shared Christian Praxis) menjadi salah satu wadah
lain. Dengan model SCP ini maka pengalaman umat yang dibagikan membantu
B. Saran
80
menggereja di stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah. Pada akhirnya penulis
Umat di Stasi Pusat Paroki adalah harapan bagi gereja yang bisa
Perayaan Ekaristi. Paroki perlu memberi dukungan dan semangat yang penuh
untuk umat tetap terlibat aktif mengikuti Perayaan Ekaristi dan terlibat aktif dalam
2. Bagi umat
diharapkan untu tetap terus terlibat aktif dan tidak hanya mengandalkan umat lain
saja yang selama ini sudah aktif tapi perlu juga mempunyai kesadaran di dalam
diri sebagai anggota Gereja baik itu terlibat aktif dalam Perayaan Ekaristi maupun
diharapkan oleh Gereja paroki, karena kalau tidak umat siapa lagi yang harus
81
gunakan, Model Shared Christian Praxis (SCP) sangat baik digunakan dan
diperkenalkan kepada umat yang ada di stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga
Tebidah karena selama ini umat belum pernah menggunakan katekese model SCP
ini dan juga dengan menggunakan model katekese ini titik pusat terletak pada
pengalaman peserta jadi peserta diajak lebih aktif dari pada pendamping.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
DAFTAR PUSTAKA
83
Raniero Cantalamesa (1994). Ekaristi Gaya Pengudusan Kita. Nusa Indah: Ende.
Sumarno, M. (2003). “Pastoral Paroki”, Handout Matakuliah Pastoral Paroki
untuk Mahasiswa Semester VI, Program Studi IPPAK, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
__________ (2015). “Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama
Katolik Paroki (PPL PAK Paroki)”. Handout Matakuliah Pastoral
Paroki untuk Mahasiswa Semester VI, Program Studi Ilmu
Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Yohanes Paulus II. (2003). Ecclesia De Eucharistia, (Ekaristi dan Hubungannya
dengan Gereja): no 67. Departemen Dokumentasi dan Penerangan
KWI.
LAMPIRAN PERTAMA
Surat ijin melakukan penelitian
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN KEDUA
Surat telah melakukan penelitian
(2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN KETIGA
Transkrip Hasil Wawancara
Narasumber Pertama
P: Apa arti dari Perayaan Ekaristi?
N: Perayaan Ekaristi perkumpulan para umat untuk berdoa dan menyambut tubuh Kristus.
P: Apa tujuan umat dalam mengikuti Perayaan Ekaristi?
N: Kesadaran Iman Individu seseorang untuk datang ke perayaan Ekaristi bukan karena
kewajiban. Mempunyai Kepercayaan iman dalam diri umat untuk datang Perayaan Ekaristi.
P: Bagian apa saja yang termasuk dalam Tata Perayaan Ekaristi?
N: Ada kelompok umur untuk mengerti bagian-bagian perayaan Ekaristi, bahkan sebelum
perayaan ekaristi dimulai dibacakan terlebih dahulu katekese untuk lebih memahami bagian2
perayaan ekaristi. Dalam setiap mingguan dibacakan bagian2 tata Perayaan Ekaristi datang ke
Perayaan Ekaristi tidak hanya untuk menyambut Tubuh dan Darah Kristus namun umat juga
harus mengerti bagian-bagian Tata Perayaan Ekaristi.
P: Bagaimana Keterlibatan umat dalam Perayaan Ekaristi?
N: sudah cukup baik, umat sudah bisa mengambil bagian ketika mendapat tugas dalam Perayaan
Ekaristi, kecuali ada limpahan dari umat lain, ketidaksiapan umat lain utk bertugas, umat yang
mendapat limpahan tersebut sudah bisa menyiapkan diri dengan baik walaupun persiapan
dengan waktu yang sangat singkat.
P: Kegiatan apa saja yang ada di stasi pusat Paroki?
N: Kegiatan menurut kelompok2 yang ada, misalnya PIA ada sekolah minggu, Natal bersama.
Omk: Misdinar, DPP: Kegiatan DPP misalnya memprogramkan kegiatan2 Gereja, gotong
royong membersihkan lingkungan Gereja, Ibu2 WK: Doa Rosario ibu WK.
P: Apa dampak dari mengikuti Perayaan Ekaristi?
N: Membuat umat semakin terlibat aktif dalam mengikuti perayaan Ekaristi.
P: Seberapa aktif umat melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki?
N: Keaktifan sudah cukup baik, umat mempunyai kesadarn untuk terlibat dalam Perayaan
Ekaristi, ada dorongan dari orang tua untuk melibatkan anaknya dalam mengikuti kegiatan2
Gereja.
P: Faktor pendukung apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup
menggereja di stasi pusat Paroki?
N: Ketika ada dana maka kegiatan bisa berjalan dengan baik dan ada keaktifan dari umat juga.
P: Faktor penghambat apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup
menggereja di stasi pusat Paroki?
N: Ketika tidak ada dana maka kegiatan tidak berjalan dengan baik.
P: Apa harapan umat melalui keterlibatannya dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di
stasi pusat Paroki?
N: Harapan kedepannya: umat semakin banyak terlibat melalui kegiatan-kegiatan yang ada
(3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Narasumber kedua
(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Narasumber ketiga
(5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Narasumber keempat
(6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
P: Apa harapan umat melalui keterlibatannya dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di
stasi pusat Paroki?
N: Perkembangan Gereja yang semakin meningkat dan berkembang dengan baik, generasi muda
bisa menjadi harapan, kehadiran umat, orang tua lebih aktif dalam gotong royong,
perkembangan tertata dan umat semakin banyak yang terlibat, PIA terus dibina,
(7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Narasumber kelima
(8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Narasumber keenam
(9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Narasumber ketujuh
(10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Narasumber kedelapan
(11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN KEEMPAT
Dokumentasi Penelitian Wawancara
(12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(13)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN KELIMA
Dokumentasi kegiatan umat
(14)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN KEENAM
Cerita tentang Mujizat Ekaristi di Luciano
(17)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN KETUJUH
Bacaan Kitab Suci
Markus 14:22-24
14:22 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti,
mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata:
"Ambillah, inilah tubuh-Ku ".
14:23 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada
mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu.
14:24 Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan
bagi banyak orang”.
(18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN KEDELAPAN
Teks lagu pembukaan
“Kasih”
(19)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN KESEMBILAN
Ayat 1
Bapa mengutus Yesus, Sang Putra
Membawa s’lamat bagi dunia
Kita diutus Yesus Sang Guru
Bawalah damai pada sesama (Kembali ke reff)
Ayat 2
Tiada amal tanpa berkurban
Ada karya tanpa derita
Salib dipanggul kurban ditanggung
Itulah hidup utusan Tuhan (Kembali ke Reff)
(20)