Oleh:
Arista Wahyuni Putri
119211414
BAB I
DESKRIPSI PERUSAHAAN
1.1 Sumber Dana
PT. Kertas Leces (Persero) adalah perusahaan berbentuk Badan Usaha Milik Negara yang
berkedudukan di Leces, Probolinggo dan bergerak di bidang produksi kertas. PT. Kertas Leces
adalah pabrik kertas tertua nomor dua di Indonesia, setelah pabrik kertas Padalarang, yangmana
didirikan pada masa penjajahan Belanda, tepatnya tahun 1939 dan mulai beroperasi tahun 1940
dengan kapasitas produksi sebesar 10 ton/hari, menghasilkan kertas print yang memproses bahan
baku jerami dan dilakukan proses pensodaan. Setelah manajemen ditangani oleh pemerintah
Indonesia, PT. Kertas Leces mengalami perkembangan pembangunan fisik melalui empat tahapan
yang dimulai pada tahun 1960 dan berakhir tahun 1986, yang menghasilkan pabrik kertas dan pulp
terintegrasi. Kepemilikan saham 100% dimiliki oleh pemerintah, dan bentuk dari usaha ini adalah
BUMN. Sehingga semua sumber dananya juga berasal dari pemerintah.
Terhitung sejak Mei 2010, PT. Kertas Leces berhenti beroperasi. Alasan dari pemberhentian
operasi ini adalah karena Perusahaan Gas Negara (PGN) menghentikan pasokan gasnya, lantaran
PT. Kertas Leces sudah menunggak utang sebesar Rp. 41 miliar dan pada 4 Juni 2012, PT. Kertas
Leces mulai beroperasi kembali. Hal ini disampaikan sendiri oleh Direktur Utama PT. Kertas Leces,
Budi Kusmarwoto. Dengan bahan yang masih tersisa di pabrik, PTKL akan memproduksi kertas
jenis Medium Liner, Kertas HVS untuk buku tulis, dan Kertas Tissue, MG Paper, dengan proyeksi
jumlah produksi ± 5.000 Ton/bulan.
Dengan alasan ini melalui menteri BUMN Dahlan Iskan berencana akan memeberikan kucuran
dana Rp50 miliar yang bersumber dari PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk mencegah
kebangkrutan PT Kertas Leces. Pemasukan dana lainnya juga bersumber dari hasil penjualan aset
dicibitung bekasi berupa penjualan aset gudang dan tanah PT Leces senilai Rp 16 miliar. Uang itu
juga jadi modal awal produksi PT Leces yang dijadwalkan beroperasi lagi akhir Mei 2012.
1.4 Pasar
Produk PT Kertas Leces dipasarkan di Dalam Negeri dan ke Luar Negeri dengan berbagai negara
tujuan.
a. Pasar Dalam Negeri
Pasar Dalam Negeri meliputi hampir seluruh Indonesia yang meliputi Propinsi Jawa Timur,
Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jakarta, serta di luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, Maluku
dan Irian Jaya.
b. Pasar Luar Negeri
Kertas Tulis Cetak, Kertas Tissue, Kertas Photo Copy, Kertas Koran, Kertas Industri yang
diekspor ke berbagai negara antara lain Singapura, Malaysia, Thailand, Srilanka, India,
Pakistan, Jepang, Taiwan, Myanmar, Papua Nugini, Australia, Selandia Baru, Iran, Korea
Selatan, Syria, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, RRC, Inggris, Belanda dan Afrika Selatan.
5.1.3. Kriteria
1. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi harus lulus uji kelayakan sebelum
diproduksi.
2. Proses pembuatan pulp pada umumnya menggunakan proses kimia, yaitu proses soda,
sulfat (kraft), sulfit, dan organosolv. Dinding kayu dari kayu-kayu lunak yang lebih banyak
digunakan dalam produksi pulp memiliki 40-45 % berat selulosa, 15-25% berat sem
helulosa dan 26-30% berat lignin.
5.2. Perencanaan
Kami melakukan perencanaan sebagai acuan dalam pelaksanaan program audit. adapun perencanaan
yang kami lakukan, diuraikan sebagai berikut:
5.2.1. Jadwal Pelaksanaan Audit
Pelaksanaan audit PT Kertas Leces Indonesia membutuhkan waktu 2 bulan mulai tanggal 1
Maret hingga 30 April 2013 dengan rincian sebagai berikut:
1. Rapat awal dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2013
2. Pembentukan tim auditor yaitu tanggal 2 Maret 2013 dan menjelaskan tugas masing-
masing anggota tim.
3. Survey pendahuluan untuk memperoleh gambaran awal dan informasi umum untuk
memahami aktivitas operasi PT Kertas Leces Indonesia kami laksanakan pada tanggal 3
Maret 2013 sampai 6 Maret 2013.
4. Observasi lapangan kami lakukan pada tanggal 7 Maret sampai dengan 19 Maret 2013.
Dalam observasi lapangan ini kami mengamati kegiatan produksi mulai dari perencanaan
awal produksi, pelaksanaan proses produksi, hingga uji kelayakan produk sebelum
beredar di pasar.
5. Pengumpulan dokumen terkait proses produksi kami laksanakan pada 20 Maret sampai
dengan 29 Maret 2013. Dokumen–dokumen yang kami kumpulkan meliputi, dokumen
perencanaan produksi, dokumen pembelian bahan baku, dokumen hasil produksi, dan
dokumen hasil uji kelayaan produk.
5.2.2. Pengorganisasian Kegiatan Audit
Kami auditor dari KAP “Yusnianto, dan rekan” memerlukan 5 orang dalam mengaudit fungsi
pemasaran pada PT. Kertas Leces, dengan susunan tugas sebagai berikut:
1. Yusnianto, S.E., M.Si., A.k., sebagai supervisor yang bertugas mengawasi proses audit
yang dilakukan oleh auditor senior dan junior.
2. Syahrul Mubarok, S.E.,M.M., A.k., dan Bagus Teja Wirasukma, S.E., A.k. sebagai auditor
senior yang mengorganisasikan auditor junior.
3. Kardian N.D.P, S.E., A.k., dan Prima Alfasinda, S.E., A.k., sebagai auditor junior yang
bertugas mengumpulkan bukti dan melakukan observasi.
5.2.3. Instrumen
Instrumen audit yang akan kami gunakan adalah :
Dokumentasi :
Dokumen-dokumen yang akan kami kumpulkan adalah, dokumen perencanaan produksi
dan data hasil produksi, dokumen pembelian, dan dokumen standar proses produksi.
Wawancara :
Kami akan melakukan wawancara dengan manajer dan supervisor divisi produksi.
Observasi :
Kami akan melakukan observasi secara langsung terhadap proses produksi di perusahaan.