Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SISTEM EKONOMI ISLAM

Disusun oleh :

1. Angga Marista - 180481100063


2. Ashabul Firdaus - 180481100048
3. Hasrul Amin - 180481100069

Dosen :

Ibu Enni Endri

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai Sistem Ekonomi Islam. Atas dukungan yang diberikan
dalam penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan terima kasih.

Kami Menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis
berharap semoga ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian dengan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Bangkalan, 20 November 2018

Penulis

1| Sistem Ekonomi Islam


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... 1


Daftar Isi ............................................................................................................... 2
1. Pendahuluan ..................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
1.3 Maksud Dan Tujuan ......................................................................................... 3
2. Pembahasan ...................................................................................................... 4
A. Pengertian Ekonomi .......................................................................................... 4
B. Prinsip-prinsip Ekonomi Islam .......................................................................... 5
C. Pengertian Riba ................................................................................................. 6
D. Macam Macam Riba ......................................................................................... 8
E. Bahaya Riba ....................................................................................................... 8
3. Penutup ........................................................................................................... 13
Daftar Pustaka .................................................................................................... 14

2| Sistem Ekonomi Islam


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas
manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap
barang dan jasa. Ekonomi pada akhirnya untuk pemenuhan kebutuhan hidup
manusia, untuk mencari keuntungan secara materi, untuk memperolah kekuasan
ataupun untuk sosial kemanusiaan yang saling membantu antar sesama manusia
Riba merupakan pendapatan yang diperoleh secara tidak adil. Riba telah
berkembang sejak zaman jahiliyah hingga sekarang ini. Sejak itu banyaknya
masalah-masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat dan telah menjadi tradisi
bangsa arab terhadap jual beli maupun pinjam-meminjam barang dan jasa.
Sehingga sudah mendarah daging, bangsa arab memberikan pinjaman kepada
seseorang dan memungut biaya jauh diatas dari pinjaman akibatnya banyaknya
orang lupa akan larangan riba.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pengertian Ekonomi ?
Apa saja prinsip-prinsip Ekonomi Islam ?
Apakah Pengertian Riba ?
Apa saja macam-macam Riba ?
Apa Saja bahaya Riba ?
1.3 Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui pengertian Ekonomi.
Dapat mengetahui apa saja prinsip-prinsip Ekonomi Islam.
Untuk mengetahui pengertian Riba.
Dapat mengetahui macam-macam Riba.
Dapat mengetahui bahaya dari Riba.

3| Sistem Ekonomi Islam


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekonomi

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang terpenting dalam kehidupan
sehari hari yang berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi terhadap
barang dan jasa. menurut bahasa, kata ‘ekonomi’ berasal dari bahasa yunani kuno
yaitu ‘oikos’ dan ‘nomos’ yang bermakna pengelolaan rumah tangga.
Ekonomi memiliki banyak pengertian yang berbeda beda sesuai ahli atau
tokoh yang mengemukakan teorinya. Berikut ini beberapa pengertian yang telah
dikemukakan oleh beberapa ahli diseluruh dunia.
1. Pengertian ekonomi menurut Abraham Maslow
Menurut Abraham Maslow, ekonomi adalah suatu bidang ilmu yang
berfungsi untuk menyelesaikan masalah di kehidupan manusia dengan
cara meningkatkan sumber-sumber ekonomi berdasarkan teori dan
prinsip ekonomi secara efektif dan efisien
2. Pengertian ekonomi menurut Aristoteles
Menurut aristoteles, ekonomi adalah sebuah cabang yang dapat
digunakan dalam dua cara yang berbeda yaitu dengan dipakai atau
ditukar. Oleh karena itu, ekonomi mempunyai dua nilai utama yaitu nilai
penggunaan dan nilai pertukaran.
3. Pengertian ekonomi menurut Alfred Marshall
Menurut Alfred Marshall, ekonomi adalah salah satu cabang
keilmuan yang berfungsi untuk mempelajari kehidupan manusia sehari-
hari yang berhubungan dengan bidang tersebut.
4. Pengertian ekonomi menurut Paul Anthony Samuelkon
Menurut Paul Anthony Samuelkon, ekonomi adalah suatu metode
yang digunakan oleh seseorang untuk memanfaatkan sumber agar
memperoleh komiditi dan produk sehingga dapat dinikmati masyarakat.

4| Sistem Ekonomi Islam


B. Prinsip-prinsip Ekonomi Islam

Secara umum prinsip-prinsip ekonomi islam terbagi menjadi tiga bagian.


Prinsip-prinsip ekonomi Islam didasarkan atas lima nilai universal yang meliputi
tauhid (keimanan), ‘adl (keadilan), nubuwwah (kenabian), khilafah (pemerintah)
dan ma’ad (hasil). Dari kelima nilai universal tersebut, dibangunlah tiga prinsip
derivatif yaitu kepemilikan multi jenis (multiple ownership), kebebasan bertindak
atau berusaha (freedom to act) serta keadilan sosial (social justice).
Lima nilai universal memiliki fungsi sebagai pondasi, yaitu menentukan kuat
tidaknya suatu bangunan.
1. Tauhid (keesaan Allah)
Memiliki arti bahwa semua yang kita lakukan didunia akan
dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT kelak di akhirat.
2. ‘Adl (keadilan)
Memiliki arti bahwa Allah SWT telah memerintahkan manusia
untuk berbuat adil dan tidak menzalimi pihak lain demi memperoleh
keuntungan pribadi.
3. Nubuwwah (kenabian)
Menjadikan sifat dan sikap Nabi sebagai teladan dalam
melakukan segala aktivitas di dunia.
4. Khilafah (pemerintahan)
Peran pemerintah adalah memastikan tidak ada distorsi
sehingga perekonomian dapat berjalan dengan baik.
5. Ma’ad (hasil)
Dalam islam hasil (laba) yang diperoleh didunia juga menjadi
laba diakhirat.

Bagian kedua memiliki fungsi sebagai tiang yang merupakan turunan dari
nilai-nilai universal.

5| Sistem Ekonomi Islam


1. Multitype Ownership (kepemilikan multijenis)
Multitype Ownership merupakan turunan dari nilai tauhid dan
‘adl. Islam mengakui kepemilikan pribadi, negara maupun
kepemilikan campuran, namun pemilik primer tetap Allah SWT.
2. Freedom to act (kebebasan bertindak atau berusaha)
Freedom to act merupakan turunan dari nilai nubuwwah, ‘adl,
dan khilafah. Nilai ini memiliki arti bahwa setiap manusia memiliki
kebebasan untuk bermuammalah. Dalam bermuammalah, manusia
diwajibkan meneladani sifat Rasul (siddiq, amanah, tabligh,
fathanah). Selain itu harus tetap berjunjung tinggi nilai keadilan dan
taat terhadap aturan yang berlaku dalam pemerintahan agar tidak
terjadi distorsi dalam perekonomian.
3. Social justice (keadilan sosial)
Social justice merupakan turunan dari nilai khilafah dan ma’ad.
Nilai ini memiliki arti bahwa pemerintah bertanggung jawab atas
pemenuhan kebutuhan pokok dan terciptanya keseimbangan sosial
sehingga tidak terjadi ketimpangan antara kaya dan miskin.
Seperti fungsi atap dalam sebuah bangunan, nilai yang berfungsi untuk
melindungi bangunan dari ancaman luar adalah akhlak. Akhlak merupakan sikap
manusia dalam bertingkah laku yang diharapkan sesuai dengan teori dan sistem
ekonomi islam.

C. Pengertian Riba

Riba menurut pengertian bahasa adalah ziyadah yang berarti tambahan.


Adapun secara istilah riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau
modal secara bathil.

6| Sistem Ekonomi Islam


Allah Swt telah mengingatkan dalam firman-Nya,

ِ ‫يَأَيُّهَاالَّ ِذيْنَ َءا َمنُوْ االَتَأْ ُكلُوْ اأَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْال‬...
‫بط ِل‬

            “Hai orang-orang yang beriman,janganlah kamu saling memakan harta


sesamamu dengan jalan yang bathil...” (an-Nisaa’: 29)

Adapun pengertian riba menurut beberapa Ulama adalah sebagai berikut :


1. Menurut Mughni Muhtaj oleh Syarbini
Riba adalah suatu akad atau transaksi atas barang yang ketika
akad berlangsung tidak diketahui kesamaannya menurut syariat atau
dengan menunda penyerahan kedua barang yang menjadi objek
akad atau salah satunya.
2. Menurut Al-Jurnaini
Riba yaitu kelebihan atau tambahan pembayaran tanpa ada
ganti atau imbalan yang disyariatkan dari salah seorang bagi dua
orang yang membuat akad.
3. Menurut iman Ar-Razi dalam tafsir Al-Qur’an
Riba adalah suatu perbuatan mengambil harta kawannya tanpa
ganti rugi, sebab orang yang meminjamkan uang 1000 rupiah
mengganti dengan 2000 rupiah, maka ia mendapat tambahan 1000
rupiah tanpa ganti.
4. Menurut Itjima Fatwa Ulama Indonesia
Riba adalah tambahan tanpa imbalan yang terjadi karena
penanggungan dalam pembayaran yang diperjanjikan sebelumnya
atau biasa disebut dengan riba nasi’at.

Dapat disimpulkan bahwa Riba adalah suatu akad atau transaksi atas barang
yang ketika akad berlangsung tidak ketahui kesamaannya menurut syariat atau
dengan menunda penyerahan kedua barang yang menjadi objek akad.

7| Sistem Ekonomi Islam


D. Macam macam Riba
Secara garis besar, Riba dibagi menjadi 2. Masing-masingnya adalah
Riba utang piutang dan Riba jual beli. Kelompok pertama (Riba utang
piutang) terbagi lagi menjadi riba qardh dan riba jahiliyah. Adapun
kelompok kedua (Riba jual beli) terbagi menjadi Riba Fadhl dan Riba
Nasi’ah.
1. Riba Qardh
Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan
terhadap yang berutang.
2. Riba Jahilliyah
Utang dibayar atau lebih dari pokoknya, karena si peminjam
tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan.
3. Riba Fadhl
Pertukaran antar barang sejenis dengan takaran yang berbeda,
sedangkan barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam jenis
barang ribawi.
4. Riba nasi’ah
Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi
yang di pertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba dalam
nasi’ah muncul karena adanya perbedaan, perubahaan, atau
tambahan antara yang diserahkan saat ini dan yang diserahkan
kemudian.

E. Bahaya Riba
Bahaya Riba Dalam Islam bukan hanya bentuk bunga (bank) semata, tapi
sangat banyak turunan dan ragam macamnya. Mulai dari aneka ragam kredit
(KPR, KUR, KKB, KCR, KIR, KPL, KYG, KRK, KPA, KTA dsb) hingga
yang dikemas dalam istilah yang seolah-olah sudah sesuai syariah padahal
sesungguhnya tetap hukumnya riba. Maka seorang muslim sangat penting
memahami Arti Riba dan Hukum Riba Dalam Islam.

8| Sistem Ekonomi Islam


1. Bahaya Riba Hartanya Tidak Diberkahi Dan Akan Dimusnahkan Allah

Allah SWT berfirman:

‫ت‬ َّ ‫ق هَّللا ُ ال ِّربَا َويُرْ بِي ال‬


ِ ‫ص َدقَا‬ ُ ‫يَ ْم َح‬

“Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah.” (QS. Al-Baqarah:


276)

Rasulullah SAW bersabda,

“Jangan membuatmu takjub, kepada seseorang yang memperoleh harta dari


cara yang haram (salah satunya dengan jalan Riba). Jika dikembangkan
maka tidak diberkahi.” (HR Thabrani dan Baihaqi)

Tentu harus dipahamai makna berkah itu sendiri. Berkah bukan


ditampakkan dengan bertambahnya rezeki, karena jika demikian, maka
Koruptor, perampok termasuk mereka yg hartanya diberkahi  :). Berkah
dalam pandangan Islam adalah dengan harta yang kita miliki justru semakin
mendekatkan kita dan setiap anggota keluarga kita pada Allah swt. Bisa
ditampakkan dari individu suami, istri, anak- anak yang semakin soleh
sholehah, hubungan antar anggota keluarga yg semakin sejuk dan mesra,
diringankan dalam menjalankan ibadah, dimudahkan dalam ketaatan dst.
Jika yg terjadi sebaliknya, maka mulailah introspeksi dimulai dari sumber
pemasukan harta dan pemanfaatannya. Wallahu a’lam.

2. Dibangkitkan Dalam Keadaan Gila

Allah SWT berfirman:

‫ ُع‬t‫ا ْالبَ ْي‬tt‫الُوا إِنَّ َم‬ttَ‫أَنَّهُ ْم ق‬ttِ‫الَّ ِذينَ يَأْ ُكلُونَ ال ِّربَا ال يَقُو ُمونَ إِال َك َما يَقُو ُم الَّ ِذي يَتَ َخبَّطُهُ ال َّش ْيطَانُ ِمنَ ْال َمسِّ َذلِكَ ب‬
‫ِم ْث ُل ال ِّربَا َوأَ َح َّل هَّللا ُ ْالبَ ْي َع َو َح َّر َم ال ِّربَا‬

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan


seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit
gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba..” (QS. Al-Baqarah :
275)

Rasulullah SAW bersabda,

9| Sistem Ekonomi Islam


“Jauhkan dirimu dari dosa-dosa yang tidak diampuni (salah satunya adalah)
memakan riba. Maka barangsiapa memakan riba, kelak akan dibangkitkan
pada hari Kiamat dalam keadaan gila dan terhuyung-huyung.” (HR
Thabrani)

3. Dosa Riba Pelakunya Dimasukkan Ke Dalam Neraka Selama-Lamanya

Allah SWT berfirman:

ِ َّ‫ َحابُ الن‬t‫ص‬


‫ا‬ttَ‫ار هُ ْم فِيه‬ َ tِ‫فَ َم ْن َجا َءهُ َموْ ِعظَةٌ ِم ْن َربِّ ِه فَا ْنتَهَى فَلَهُ َما َسلَفَ َوأَ ْم ُرهُ إِلَى هَّللا ِ َو َم ْن عَا َد فَأُولَئ‬
ْ َ‫ك أ‬
َ‫خَ الِ ُدون‬

“Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu


terus berhenti (dari transaksi riba), maka baginya apa yang telah diambilnya
dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Orang yang kembali mengulangi (bertransaksi riba), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah:
275)

4. Berenang Di Sungai Darah Dan Mulutnya Dilempari Batu

Diriwayatkan dari Samuroh bin Jundub ra, ia berkata :

Rasulullah SAW menceritakan tentang siksaan Allah kepada para pemakan


riba, bahwa “Ia akan berenang di sungai darah, sedangkan di tepi sungai ada
malaikat yang di hadapannya terdapat bebatuan, setiap kali orang yang
berenang dalam sungai darah hendak keluar darinya, lelaki (Malaikat) yang
berada di pinggir sungai tersebut segera melemparkan bebatuan ke dalam
mulut orang tersebut, sehingga ia terdorong kembali ke tengah sungai, dan
demikian itu seterusnya.” (HR. Bukhari).

5. Akibat harta riba tidak akan diterima zakat dan sedekahnya.

Rasulullah SAW bersabda :

‫أَيُّهَا النَّاسُ إِ َّن هَّللا َ طَيِّبٌ الَ يَ ْقبَ ُل إِالَّ طَيِّبًا‬

“Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan tidak akan
menerima sesuatu kecuali yang baik.” (HR. Muslim).

“Jangan membuatmu takjub, seseorang memperoleh harta dengan cara yang


haram. Jika dia infakkan atau sedekahkan maka tidak akan diterima.” (HR
Thabrani dan Baihaqi)

| Sistem Ekonomi Islam


10
6. Doanya tidak dikabulkan allah. Daging yang tumbuh dari riba, neraka
lebih layak untuknya.

Rasullullah SAW bersabda,

ْ ‫ث أَ ْغبَ َر يَ ُم ُّد يَ َد ْي ِه إِلَى ال َّس َما ِء يَا َربِّ يَا َربِّ َو َم‬
ُ‫ط َع ُمهُ َح َرا ٌم َو َم ْش َربُه‬ َ ‫ثُ َّم َذ َك َر ال َّرج َُل يُ ِطي ُل ال َّسفَ َر أَ ْش َع‬
َ‫ى بِ ْال َح َر ِام فَأَنَّى يُ ْست ََجابُ لِ َذلِك‬
َ ‫» َح َرا ٌم َو َم ْلبَ ُسهُ َح َرا ٌم َو ُغ ِذ‬.

“Bahwa ada seseorang yang melakukan safar, kemudian menengadahkan


kedua tangannya ke langit seraya berdo’a, “Wahai Tuhanku, wahai
Tuhanku!” Akan tetapi makanan dan minumannya berasal dari yang haram,
pakaiannya haram dan dikenyangkan oleh barang yang haram. Maka
bagaimana mungkin do’anya akan dikabulkan (oleh Allah) ?”. (HR.
Muslim).

‫ت النَّا ُر أَوْ لَى بِ ِه‬


ِ َ‫ت إِالَّ َكان‬
ٍ ْ‫يَا َكعْبُ ْبنَ عُجْ َرةَ إِنَّهُ الَ يَرْ بُو لَحْ ٌم نَبَتَ ِم ْن سُح‬

“Wahai Ka’ab bin ‘Ujroh, sesungguhnya daging yang tumbuh dari harta
yang haram, akan dibakar dalam api neraka.” (HR. At-Tirmidzi).

7. Bahaya riba pelakunya dilaknat Allah dan rasulnya.

Rasulullah SAW bersabda :

‫ آ ِك َل ال ِّربَا َو ُمو ِكلَهُ َو َكاتِبَهُ َو َشا ِه َد ْي ِه َوقَا َل هُ ْم‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ لَ َعنَ َرسُو ُل هَّللا‬: ‫ع َْن َجابِ ٍر قَا َل‬
‫َس َوا ٌء‬

Dari Jabir ra, ia berkata: “Rasulullah SAW melaknat pemakan riba, pemberi
riba, dua saksinya dan penulisnya.” Dan Beliau bersabda, “Mereka semua
sama (derajat dosanya). (HR Muslim).

8. Akibat Riba Pelakunya Diperangi Allah Dan Rasulnya

Allah SWT berfirman,

ْ ُ‫َظلِ ُمونَ َوالَ ت‬


َ‫ظلَ ُمون‬ ْ ‫ب ِّمنَ هّللا ِ َو َرسُولِ ِه َوإِن تُ ْبتُ ْم فَلَ ُك ْم ُر ُؤوسُ أَ ْم َوالِ ُك ْم الَ ت‬ ْ ُ‫وا فَأْ َذن‬
ٍ ْ‫وا بِ َحر‬ ْ ُ‫فَإِن لَّ ْم تَ ْف َعل‬

“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa transaksi riba),


maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika
kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu
tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (QS Al Baqarah : 279)

| Sistem Ekonomi Islam


11
9. Dosa riba lebih besar daripada zina dengan ibu kandungnya sendiri.

Rasulullah SAW bersabda :

ً‫ِدرْ هَ ُم ِربًا يَأْ ُكلُهُ ال َّر ُج ُل َوهُ َو يَ ْعلَ ُم أَ َش ُّد ِم ْن ِستَّ ِة َوثَالَثِ ْينَ زَ ْنيَة‬

“Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba


sedangkan dia mengetahui, dosanya lebih besar daripada melakukan
perbuatan zina sebanyak 36 kali.” (HR. Ahmad dan Al Baihaqi).

‫الربَا ثَالَثَةٌ َو َس ْبعُوْ نَ بَابًا أ ْي َس ُرهَا ِم ْث ُل أَ ْن يَ ْن ِك َح الرُّ ُج ُل أُ َّمهُ َوإِ ْن أَرْ بَى ال ِّربَا ِعرْ ضُ ال َّر ُج ِل‬
ِ
‫ْال ُم ْسلِ ِم‬

“Dosa Riba itu ada 73 pintu. Yang paling ringan adalah seperti dosa
seseorang yang menzinai ibu kandungnya sendiri.” (HR. Al Hakim dan Al
Baihaqi).

| Sistem Ekonomi Islam


12
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Riba berarti menetapkan bunga/melebihkan jumlah pinjaman saat
pengembalian berdasarkan presentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok,
yang dibebankan kepada peminjam. Riba secara bahasa bermakna: ziyadah
(tambahan). Dalam pengertian lain, secara linguistik riba berarti tumbuh dan
membesar. Sedangkan menurut istilah teknik riba berarti pengambilan
tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil. Ada beberapa pendapat
dalam menjelaskan riba adalah pengembalian tambahan, baik dalam
transaksi jual-beli maupun pinjam meminjam secara bathil atau bertentangan
dengan prinsip muamalat dalam Islam.
Secara garis besar riba dibagi menjadi dua. Yaitu ribu hutang piutang dan
riba jual beli. Riba hutang piutang terbagi lagi menjadii riba qardh dan riba
jahiliyah. Sedangkan riba jual beli terbagi atas riba fadhll dan riba nasi’ah
Sedangkan dalam agama yahudi juga melarang praktek pengembalian
bunga pelarangan ini banyak terdapat dalam kitab suci agama yahudi. Baik
dalam perjanjian lama maupun undang undang Talmud. Kitab keluaran 22:25
menyatakan :
“ jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang umatku, orang
yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai penagih
hutang terhadap dia, janganlah engkau bebankan bunga terhadapnya ”

2. Saran
Setelah membaca dan mengkaji makalah yang telah kami susun, kami
berharap kepada teman – teman untuk mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Dan kami juga berharap kritik yang membangun agar kami dapat
memperbaiki penyusunan makalah kami.

| Sistem Ekonomi Islam


13
DAFTAR PUSTAKA

Muiz, Adam. “Artikel Pengertian ekonomi menurut para Ahli dari seluruh dunia”,
https://www.jagad.id/pengertian-ekonomi-menurut-para-ahli
( diakses pada tanggal 01 Oktober 2018 pukul 20.30 )
Karim, Adiwarman. 2012. Ekonomi Mikro Islam Edisi Keempat. Cet ke-5. Jakarta :
Raja Grafindo Persada
Mannan, M. Abdul, 1997. Teori dan Prakttik Ekonomi Islam.Yogyakarta:
Amanah Bunda Sejahtera
Ad-Daaimah, Al-Lajnah.2009. Fatwa-Fatwa Jual Beli. Pustaka Imam Syafii. Jakarta
Arifin, Muhammad bin Badri M.A. 2010. Riba dan Tinjauan Praktis Perbankan
Syariah. Pustaka Darul Ilmi. Jakarta.

| Sistem Ekonomi Islam


14

Anda mungkin juga menyukai