Siapa Saja?
republika.co.id/berita/nhuejg/alquran-sebut-tujuh-golongan-pewaris-surga-firdaus-siapa-saja
8 January 2015
Oleh: Suprianto
Sebenarnya, Allah SWT telah menyiapkan warisan yang sangat berharga bagi setiap
hamba-Nya. Bahkan, lebih berharga dari harta warisan orang tua kita. Dalam Alquran
surah al-Mukminun [23] ayat 1-11 Allah SWT menyebutkan tujuh golongan pewaris
Firdaus. Siapa sajakah mereka? Apakah kita termasuk ke golongan itu?
Pertama, orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya. Yaitu, orang-orang yang pada
waktu salat memusatkan perhatian hanya kepada Allah serta ikhlas dalam
menjalankannya. Memang, untuk mencapai khusyuk dalam shalat sangat berat. Tapi
dengan ketulusan hati dan tetap fokus pada setiap apa yang kita baca serta menghayati
artinya, kekhusyukan akan tercapai.
1/2
Dalam tafsir Ibu Abbas, orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya, yakni orang-orang
yang merendahkan diri, tawaduk, tidak melirik ke kanan dan kiri, dan tidak pula
meninggikan tangan mereka (mengangkat kedua sikut) dalam shalat.
Kedua, orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan tidak berguna, yakni orang-
orang yang meninggalkan kebatilan dan sumpah yang tak perlu.
Ketiga, orang-orang yang menunaikan zakat. Zakat memberi banyak manfaat bagi
pelakunya, di antaranya membersihkan diri dari sifat kikir dan cinta berlebihan pada
dunia. Serta menyucikan hati sehingga menumbuhkan sifat-sifat kebaikan dalam diri.
Keempat, orang-orang yang menjaga kemaluannya dari perbuatan keji dan zina. Saat ini,
menjaga kemaluan dari hal-hal yang haram terasa berat. Karena untuk mendekati
perbuatan zina, sudah semakin mudah diakses. Untuk itu kita berusaha menahan hati
dan pandangan agar tidak tergoda mendekati perbuatan terkutuk di mata Allah SWT.
Berusahalah setia terhadap istri yang kita miliki, sesungguhnya itu tiada tercela. Barang
siapa mencari di balik itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas, yakni
orang-orang yang melanggar halal dan mengerjakan yang haram.
Keenam, orang-orang yang memelihara amanah dan menepati janji, yakni terhadap
perkara-perkara yang diamanatkan kepada mereka, seperti shaum, wudhu, mandi
janabat, titipan, dan sebagainya. Wa’ahdihim (dan janjinya) baik terhadap Allah SWT
maupun terhadap sesama manusia. Raa’uun (memelihara), yakni menjaganya dengan
cara menunaikannya.
Itulah ketujuh golongan, yakni si pemilik sifat-sifat tersebut. Humul waaritsuun (orang-
orang yang akan mewarisi) merupakan orang-orang yang akan menghuni surga Firdaus.
Mereka kekal di dalamnya.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
2/2