9
10
5. Orang
Adalah semua pelaku yang memainkan sebagian penyajian jasa dan
karenanya mempengaruhi persepsi pembeli.
6. Bukti fisik
Merupakan lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan dimana perusahaan
dan konsumennya berinteraksi, serta setiap komponen tangible memfasilitasi
penampilan atau komunikasi jasa tersebut.
7. Proses
Yaitu semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas dengan mana
jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atau operasi jasa.
Dari ketujuh alat-alat pemasaran di atas mencerminkan penjual terhadap
alat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Dari sudut pandang
pemasar, setiap alat pemasaran dirancang untuk memberikan manfaat kepada
pelanggan. Jadi perusahaan pemenang adalah perusahan yang dapat memenuhi
kebutuhan konsumen/ pelanggan secara ekonomis, mudah, dan dengan
komunikasi yang efektif.
2.1.2. Lokasi
Salah satu variabel atau faktor dari pemasaran jasa yaitu saluran distribusi
atau lokasi tak luput pula memberikan andil dalam kesuksesan suatu restoran atau
cafe. Karena harus diakui bahwa konsumen atau calon konsumen akan sangat
terbantu sekali apabila ketika mereka menginginkan suatu produk atau jasa maka
mereka menginginkan untuk sesegera mungkin menikmati produk atau jasa
tersebut. Lokasi itu sendiri merupakan perencanaan dan pelaksanaan program
penyaluran produk atau jasa melalui tempat atau lokasi yang tepat (Levy;
2007:213). Pentingnya lokasi dari suatu cafe tidak bisa diremehkan. Pemilihan
suatu lokasi dalam bisnis cafe bisa juga dianalogikan dalam bisnis retail. Dalam
bisnis retail, pemilihan lokasi merupakan tiga (3) hal yang sangat penting dalam
industri tersebut.
12
Citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh
seseorang terhadap suatu objek (Kotler & Keller; 2012:274). Mengembangkan
citra yang kuat membutuhkan kreatifitas dan kerja keras. Citra tidak dapat
ditanamkan dalam pikiran manusia dalam semalam atau disebarkan melalui media
masa. Sebaliknya, citra itu harus disampaikan melalui tiap sarana komunikasi
yang tersedia dan disebarkan secara terus menerus. Untuk berhasil memperoleh
dan mempertahankan konsumennya maka perusahaan harus berusaha semaksimal
mungkin untuk menampilkan produk dengan memiliki citra merek yang positif di
mata konsumen. Dengan menampilkan produk yang memiliki citra merek yang
positif dapat mempertinggi kepercayaan konsumen terhadap produknya dan
mendorong konsumen untuk menentukan keputusan pembelian.
Menurut Kotler & Keller (2012:276) citra adalah persepsi masyarakat
terhadap perusahaan atau produknya. Citra dipengaruhi oleh banyak faktor yang
di luar kontrol perusahaan. Citra yang efektif melakukan tiga hal :
a. Memanfaatkan karakter produk.
15
bagi perusahaan. Salah satunya dengan cara mempertahankan citra mereka dimata
konsumen terlebih dimata para pelanggan yang meletakan loyalitasnya pada
perusahaan. Perasaan puas atau tidaknya konsumen terjadi setelah mempunyai
pengalaman dengan perusahaan yang diawali dengan adanya keputusan
pembelian, sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan citra yang baik,
penting sebagai sumber daya internal objek dalam menentukan hubungannya
dengan perusahaan.
Citra perusahaan merupakan suatu konsep yang sangat intuitif dan sangat
subyektif. Dari awal penelitian terhadap konsep ini sampai dengan sekarang
sangat sedikit sekali persetujuan atau konsensus mengenai citra perusahaan dan
bagaimana konsep ini harus dioperasionalisasikan. Namun, dari perspektif
organisasi, citra perusahaan dikonseptualisasikan sebagai suatu cara dimana
anggota organisasi mempercayai pandangan dari stakeholder eksternal mengenai
organisasi mereka atau suatu cara dimana para manajer organisasi menginginkan
pihak luar memandang perusahaan (Pina; 2011:8).
Sementara itu, menurut Gregory dalam bukunya Marketing Corporate
Image (2011:63) mengemukakan bahwa citra perusahaan merupakan kombinasi
dampak terhadap observer dari semua komponen-komponen verbal maupun visual
perusahaan baik yang direncanakan ataupun tidak atau dari pengaruh eksternal
lainnya. Bisa dikatakan bahwa citra perusahaan merupakan segala sesuatu yang
mempengaruhi bagaimana suatu perusahaan diterima dan dipahami oleh semua
segmen market yang dijadikan target atau bahkan hanya oleh seorang konsumen
saja.
Dari definisi-definisi diatas, maka untuk penelitian ini penulis
mengembangkan benang merah dari definisi-definisi tersebut diatas dimana citra
perusahaan itu sendiri merupakan segala sesuatu yang mempengaruhi bagaimana
suatu perusahaan diterima dan dipahami oleh semua segmen market yang
dilambangkan oleh konsumen melalui kepercayaan, tingkah laku, daya tarik dan
asosiasi terhadap perusahaan tersebut.
Citra perusahaan yang baik akan meningkatkan penjualan melalui
kepuasan dan loyalitas konsumen, sebagai daya tarik tersendiri bagi investor dan
17
calon-calon karyawan. Selain itu, hal ini bisa melemahkan efek negatif dari
pesaing dan membuat perusahaan mampu untuk mencapai laba yang lebih tinggi
(Pina; 2011:8). Karenanya, citra perusahaan ini harus benar-benar dijaga dan terus
dikembangkan agar memberikan manfaat yang lebih optimal dan tentu saja
menguntungkan bagi perusahaan baik dalam jangka panjang maupun dalam
jangka pendek.
Menurut Keller yang dikutip oleh Arslan (2010:7) menjelaskan bahwa ada
tiga aspek penting dari citra yaitu keberuntungan, kekuatan, dan keunikan asosiasi
merek. Citra akan efektif apabila melakukan tiga hal yaitu :
1. Memantapkan karakter produk dan usulan nilai.
2. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak
dikacaukan oleh karakter pesaing.
3. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental.
Citra perusahaan yang baik sangatlah penting bagi kelangsungan suatu
perusahaan, karena akan berpengaruh terhadap seluruh elemen yang ada di dalam
perusahaan tersebut. Citra perusahaan merupakan kesan objek terhadap
perusahaan yang terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari
berbagai sumber informasi yang terpercaya. Pentingnya citra perusahaan
dikemukakan Gronroos (Sutisna; 2008:332) sebagai berikut :
1. Menceritakan harapan bersama kampanye pemasaran eksternal. Citra positif
memberikan kemudahan perusahaan untuk berkomunikasi dan mencapai
tujuan secara efektif sedangkan citra negatif sebaliknya.
2. Sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatan perusahaan.
Citra positif menjadi pelindung terhadap kesalahan kecil, kualitas teknis atau
fungsional sedangkan citra negatif dapat memperbesar kesalahan tersebut.
3. Sebagai fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen atas kualitas
pelayanan perusahaan.
4. Mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen atau dampak internal.
Comprehensive
2. Reputasi
Hak yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan
pengalaman sendiri maupun pihak lain seperti kinerja keamanan transaksi
sebuah bank.
3. Nilai
Nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya perusahaan
seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan, karyawan yang cepat
tanggap terhadap permintaan maupun keluhan pelanggan.
4. Identitas Perusahaan
Komponen-komponen yang mempermudah pengenalan publik sasaran
terhadap perusahaan seperti logo, warna, dan slogan.
merek. Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produk yang harganya
mahal, tidak sering dibeli, beresiko, dan membeli secara relatif cepat karena
perbedaan merek tidak terlihat, seperti karpet, keramik, dan lain-lain.
3. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Konsumen membeli suatu produk berdasarkan kebiasaan, bukan berdasarkan
kesetiaan terhadap merek. Konsumen memilih produk secara berulang bukan
karena merek produk, tetapi karena mereka sudah mengenal produk tersebut.
Setelah membeli, mereka tidak mengevaluasi kembali mengapa mereka
membeli produk tersebut karena mereka tidak terlibat dengan produk.
Perilaku ini biasanya terjadi pada produk-produk seperti gula, garam, sabun
cuci, dan lain-lain.
4. Perilaku pembelian yang mencari variasi
Perilaku ini memiliki keterlibatan yang rendah, namun masih terdapat
perbedaan merek yang jelas. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari
keragaman dan bukan kepuasan. Jadi merek dalam perilaku ini bukan
merupakan sesuatu yang mutlak. Perilaku seperti ini biasanya terjadi pada
produk-produk yang sering dibeli, harga murah dan konsumen sering
mencoba merek-merek baru.
b. Keluarga
Para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap
perilaku pembeli. Keluarga dalam kehidupan pembeli dapat juga
disebutkan dengan keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari
orang tua, dimana dari orang tua seseorang dapat sumber orientasi
terhadap agama, politik, ekonomi, ambisi pribadi haga diri serta cinta
kasih. Sedangkan sebagai sumber keturunan yakni pasangan-pasangan
suami istri beserta anak-anaknya. Keluarga adalah organisasi konsumen
pembeli yang terpenting dalam masyarakat.
c. Peranan dan Status
Sepanjang kehidupannya, seseorang terlibat dalam beberapa kelompok,
yakni keluarga, klub dan organisasi, dimana kedudukan seseorang dalam
kelompok dapat ditentukan dengan peranan dan status.
3. Faktor Pribadi
a. Usia dan Tahap Daur Hidup
Orang membeli suatu barang dan jasa yang berubah-ubah selama
hidupnya, mereka makan makanan bayi pada waktu tahun-tahun awal
kehidupannya, memerlukan makanan paling banyak pada waktu
meningkat besar dan menjadi dewasa serta memerlukan diet khusus pada
waktu menginjak usia lanjut. Selera orang pun dalam pakaian, perabot, dan
rekreasi berhubungan dengan usia.
b. Pekerja
Pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh pekerjaanya, dimana
seseorang pekerja kasar akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja, kotak
makanan. Sedangkan seorang manajer perusahaan akan membeli pakaian
yang lebih baik dan mahal rekreasi dengan pesawat terbang, menjadi
anggota perkumpulan.
c. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan besar sekali pengaruhnya terhadap
pilihan produk. Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang
dapat dibelanjakan (tingkatan, kestabilannya, dan pola waktu), tabungan
26
Citra perusahaan yang baik menjadi daya tarik kuat untuk menggiring
konsumen mengkonsumsi produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Atau
31
setidaknya akan membangkitkan keinginan atau minat yang kuat dari konsumen
untuk menikmati atau mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan dalam
menentukan proses keputusan pembelian.
Faktor saluran distribusi atau lokasi diakui ataupun tidak memberikan
andil dalam kesuksesan suatu restoran atau cafe. Karena seorang konsumen atau
calon konsumen akan sangat terbantu sekali apabila ketika mereka menginginkan
suatu produk atau jasa tertentu dan jasa tersebut dapat dengan mudah dijangkau.
Apabila faktor lokasi ini sudah optimal maka akan muncul persepsi tersendiri dari
konsumen atas kinerja tersebut untuk melakukan proses keputusan pembelian.
Proses dalam melakukan keputusan pembelian yang dilakukan konsumen
tidak muncul begitu saja. Kemunculan terjadi setelah melewati beberapa tahap.
Tahap pertama yaitu pengenalan masalah dimana konsumen mempunyai
kebutuhan akan produk/ jasa yang ditawarkan lalu berlanjut ke tahap kedua yaitu
pencarian informasi dimana konsumen mencari referensi tempat produk/ jasa
tersebut ditawarkan lalu berlanjut pada tahap ketiga yaitu evaluasi alternatif
dimana konsumen membuat pertimbangan tempat yang akan dipilih setelah
mendapatkan informasi yang telah didapatkan lalu berlanjut pada tahap keempat
yaitu keputusan pembelian dimana konsumen sudah membuat kepastian dan
keputusan mengenai tempat produk/ jasa yang ditawarkan dan tahap kelima yaitu
perilaku pasca pembelian dimana konsumen telah melakukan pembelian lalu
mempunyai pengalaman atas pembelian produk/ jasa yang telah dilakukan. Untuk
mendapatkan citra yang positif di mata konsumen dan mengetahui kebutuhan
keinginan konsumen dalam melakukan pembelian terhadap produk yang
ditawarkan maka perusahaan harus mempertimbangkan terlebih dahulu sikap
konsumen terhadap suatu produk. Bila hanya sedikit konsumen yang menyatakan
kepastian untuk melakukan pembelian, maka tugas dari komunikator untuk
mengetahui alasannya dan kemudian mengembangkan upaya-upaya untuk
mendorong perasaan menyukai. Komunikator juga terus berupaya membangun
preferensi konsumen dengan mempromosikan kualitas, nilai, cita rasa, lokasi/
tempat, fasilitas, kinerja, dan keistimewaan lain produk tersebut agar dapat
menarik konsumen untuk datang. Komunikator dapat menilai keberhasilan
32
7. Tina Susanti Analisis Populasi yang Variabel Variabel X1 : Berdasarkan analisis data
C2A008246 Pengaruh digunakan independen : Porsi yang pas, kualitas statistik, indikator-indikator
Kualitas adalah para X1= Kualitas rasa yang unggul, dan dalam penelitian ini bersifat
Produk, konsumen produk kebersihan terjamin. valid dan relaibel. Pada
Harga, Waroeng X2= Harga pengujian asumsi klasik,
Lokasi, dan Spesial X3= Lokasi Variabel X2 : model regresi bebas
Kualitas Sambal X4= Kualitas Harga terjangkau, Harga multikolonieritas, tidak terjadi
Pelayanan cabang pelayanan sesuai dengan rasa, daya heteroskedastisitas, dan
terhadap Tembalang saing harga, dan harga berdistribusi normal. Variabel
Keputusan dengan Variabel yang bervariasi. yang paling berpengaruh
Pembelian jumlah sampel dependen : adalah variabel harga
(Studi pada sebanyak 100 Y= Keputusan Variabel X3 : sedangkan variabel yang
Waroeng responden pembelian Mudah dijangkau, parkir paling kecil mempengaruhi
35
2. Hossein Exploring Hierarchy Marketing Mix • Product Hasil penelitian menunjukkan bahwa,
Nezakati, Situation of 4A • Price aksesibilitas yang terletak di bagian atas dari
MimibLia Marketing Mix on • Promotion hirarki, penerimaan, kesadaran dan
na Abu Malaysia’s Fast • Tempat keterjangkauan masing-masing peringkat. Oleh
and Food Restaurants karena itu, sangat penting untuk restoran cepat
Cowan saji dan pembuat kebijakan pemasaran untuk
Toh Sumber: memperhitungkan keempat faktor hirarki untuk
www.idosi.org/wasj memperkaya strategi pemasaran koresponden.
/wasj15(8)11/16.pdf
3. Stephen The Effect of Brand • Brand Image • Functional Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek
L. Sondoh Image on Overall • Satisfaction • Symbolic berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas
Jr, Satisfaction and • Loyalty • Social dan kepuasan secara keseluruhan tidak
Maznah Loyalty Intention in • Experiential mempengaruhi loyalitas pelanggan, maka
Wan The Context of • Appearance pemasar harus fokus pada manfaat citra merek di
Omar, Color enhances pelanggan untuk mencapai loyalitas pelanggan.
Nabsiah Cosmetic(2007)
Abdul
Wahid,Ish Sumber :
ak Ismail, http://web.usm.my/a
and amj/12.1.2007/aamj
Amran %2012-1-6.pdf
Harun
4. Prof. Dr. Impact of Brand • Brand Image • Recognation Hasil dari penelitian ini adalah menguntungkan
Muhamm Image, Service • Service • Reputation dan akan membantu penyedia layanan
ad Ehsan Quality and price on Quality • Affinity telekomunikasi untuk membentuk mereka produk
Malik, customer • customer • Domain dan kebijakan harga sedemikian rupa sehingga
Muhamm satisfaction in satisfaction mereka bisa memaksimalkan kepuasan pelanggan
ad Pakistan dan mempertahankan mereka pelanggan untuk
Mudasar Telecommunication mencapai pangsa pasar yang lebih tinggi.
Ghafoor, sector (2012)
Hafiz
Kashif Sumber,
Iqbal http://ijbssnet.com/j
ournals/Vol_3_No_
23_December_2012
/13.pdf
38
6. Sharareh Factors Influencing • Brand Image • Recognation Hasil penelitian menekankan pentingnya citra
Momeni,S Brand Image in • Reputation merek dalam industri perbankan . penelitian ini
habnam Banking Industry of • Affinity menggaris bawahi dua faktor penting dapat
Mousavi Iran. (2013) • Domain mempengaruhi citra merek dalam industri ini .
Khesal, • Including pertama Iklan sebagai alat yang ampuhdapat
Nasim Sumber, • Tangibles diterapkan oleh TV , media cetak , atau online .
Roustapis http://journal- • Reliability Di sisi lain kualitas layanan adalah faktor kedua
heh,Mahm archieves33.webs.c termasuk ,tangibles, reliability ,assurance
• Assurance
ood om/502-508.pdf ,responsiveness , dan empathy.
• Responsivene
Zohoori
ss
• Empathy
7. Imran Impact of Brand • Brand • Brand Hasil penelitian ini mengidentifikasi bahwa
Khan, Related Attributes Related knowledge pengetahuan merek dan iklan merek memiliki
Tauqir on Purchase Attributes • Brand dampak yang sama pada pria dan wanita .
Ahmad Intention of • Purchase awarrness pengalaman dan niat beli yang tinggi pada
Ghauri Customers. A Study Intention of pelanggan wanita kemudian laki-laki. Tapi
and About The Customers pelanggan laki-laki memiliki hubungan merek
Salman Customers of kuat maka pelanggan wanita . Niat perilaku dan
Majeed Punjab, Pakistan. pembelian niat karyawan Punjab atas adalah
(2012) tinggi. Dampak iklan dan pengetahuan tentang
Sumber, merek meningkat seiring dengan meningkatnya
http://www.idosi.or usia nasabah . Semua faktor merek terkait
g/wasj/wasj13(2)/15 menunjukkan positif hubungan dengan niat
.pdf pembelian pelanggan .
8. Cheng Ekuitas merek , • ekuitas • brand image Hasil menunjukkan bahwa merek dan citra
Kung kualitas hubungan , pelanggan • citra perusahaan secara signifikan mempengaruhi
University nilai hubungan , dan • loyalitas perusahaan kualitas hubungan , dan kualitas hubungan
, Kota loyalitas pelanggan pelanggan • kualitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai
Tainan, : Bukti dari jasa • nilai hubungan . Namun, loyalitas pelanggan tidak
Taiwan telekomunikasi terpengaruh oleh salah satu dimensi citra dan
Republik Ching- Fu Chena kualitas hubungan langsung , citra lebih dan
Cina (2010) kualitas hubungan mempengaruhi loyalitas
pelanggan dimediasi oleh nilai hubungan .
Sumber ,
http://www.cjournal
.cz/files/139.pdf
9. Fazlzadeh Kualitas produk , • Kualitas • Nilai Hasil menyatakan bahwa kualitas pelayanan
Alireza, Nilai, Citra, dan produk fungsional secara langsung mempengaruhi nilai yang
Khoshmar Kepuasan terhadap • Nilai • Nilai hedonis dirasakan , persepsi citra dan kepuasan pelanggan
am Ali, Loyalitas pada Iran pelanggan • Nilai , bahwa nilai dan citra mempengaruhi kepuasan ,
Feyzipour Telecom (2008) • Citra emosional bahwa nilai pengaruh citra perusahaan , dan
Aram • Kepuasan • Biaya bahwa kedua kepuasan pelanggan dan citra
• Loyalitas perusahaan merupakan penentu signifikan
39
10. Mahmud Role of Different E- • Purchase • Purchase Penelitian ini untuk mengetahui persepsi kualitas
Akhter Commerce Quality decision decision yang diperlukan bagi konsumen keputusan
Shareef, Factors on Purchase • EC quality • EQ quality pembelian di EC. Hasil dari penelitian ini Model
Uma Decision: A • Market QPI disempurnakan untuk negara-negara
Kumar, Developing Country Segmentation berkembang menunjukkan bahwa keputusan
Vinod Perspective (2008) • Cultural pembelian on-line secara signifikan dipengaruhi
Kumar Difference oleh layanan pelanggan yang dirasakan , nilai
Sumber: • Developing pelanggan , dirasakan keamanan operasional ,
http://www.csulb.ed country keamanan situs yang dirasakan , dan dirasakan
u/journals/jecr/issue kepercayaan . Model TD kami untuk negara-
s/20082/paper2.pdf negara berkembang menunjukkan bahwa
kepercayaan yang dirasakan terhadap pembelian
on-line secara signifikan dipengaruhi oleh
kepercayaan sikap disposisi , dirasakan keamanan
lingkungan setempat , dirasakan keamanan
operasional , dan dirasakan keamanan situs web .
Sikap kepercayaan disposisi dan dirasakan lokal
keamanan lingkungan adalah atribut yang berasal
dari niat pribadi perilaku , budaya negara , dan
sosialnilai-nilai . Pada saat yang sama , privasi
bukan merupakan faktor yang signifikan untuk
keputusan pembelian sedangkan untuk negara-
negara maju ,privasi memainkan peran yang
sangat signifikan untuk keputusan pembelian on-
line.
11. H. Ostad- Quality and • Quality • Eco-products Tulisan ini membahas sebuah proyek di mana
Ahmad- Sustainability criteria • Quality remaja yang disurvei untuk mengetahui tentang
Ghorabi1 Criteria in Purchase • Sustainability criteria pentingnya aspek keberlanjutan dan kualitas
and Decisions of criteria • Market produk dalam melakukan pembelian. Hasil
D.Collado Teenagers (2012) • Purchase survey penelitian ini jika produk yang dinilai sebagai
Ruiz Sumber: decisions • Teenagers yang berkelanjutan , dapat diduga dianggap
http://fundamentaljo sebagai berkualitas tinggi juga.
urnals.org/ijfps/dow
nloads/25-
Hesam151211.pdf
12. James Combining Value • Combining • Utility Tujuan darin penelitian ini yaitu bagaimana
C.Anderso and Price to Make value functions manajer pembelian menggabungkan informasi
n, James Purchase Decisions • Price • Separate tentang produk nilai penawaran dan harga untuk
B. L. in Business Markets • Purchase functions membuat keputusan pembelian. Hasil dari
Thomson (2000) decisions • Higher- penelitian yaitu menunjukkan bahwa manajer
and Finn Sumber: valued tidak menganggap perubahan moneter-setara
Wynstra http://selenium2.sm • Higher-priced dalam nilai dan harga harus sama. Menggunakan
eal.psu.edu/isbm_s • Purchase referensi teori dependent, penulis menunjukkan
meal_psu_edu/resou decisions bahwa, daripada fungsi utilitas tunggal, fungsi
rces/working-paper- terpisah untuk nilai dan harga tampaknya
articles/2000- mendasari keputusan pembelian.
working-papers/19-
2000-combining-
value-and-price.pdf
40
Salah satu variabel atau faktor dari pemasaran jasa yaitu saluran
distribusi atau lokasi tak luput pula memberikan andil dalam kesuksesan suatu
restoran atau cafe. Karena harus diakui bahwa konsumen atau calon konsumen
akan sangat terbantu sekali apabila ketika mereka menginginkan untuk sesegera
mungkin menikmati produk atau jasa tersebut.
Begitu pula halnya dengan Kedai Ling-Ling yang memiliki lokasi sangat
strategis. Lokasinya yang terletak di salah satu jalan utama di kota Bandung yaitu
jalan Sukajadi tentu saja sangat mudah dijangkau dengan akses jalan yang sangat
banyak. Selain itu, jasa angkutan yang tersedia untuk mencapai lokasi tersebut
banyak pilihannya dan hampir dua puluh empat jam tersedia. Pemilihan lokasi ini
juga tidak terlepas dari pertimbangan-pertimbangan seperti hal itu.
Seperti dalam bisnis retail, pemilihan lokasi merupakan tiga (3) hal yang
sangat penting dalam industri tersebut. Levy dan Weitz (2007:185) mengatakan
bahwa pemilihan lokasi sangat penting dalam industry ini dikarenakan :
1. Lokasi merupakan faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam
pemilihan toko atau penyedia jasa yang mereka inginkan.
2. Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting karena faktor ini bisa
digunakan untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang mapan.
3. Pemilihan lokasi sangat beresiko
Lokasi atau tempat juga tidak hanya merepresentasikan suatu kemudahan
yang akan didapat oleh konsumen. Seperti yang telah dikatakan oleh Kotler
(2003:94-95), lokasi atau tempat juga harus bisa memasarkan atau
mempromosikan dirinya sendiri. Karenanya, lokasi atau tempat pada dasarnya
melakukan empat aktivitas yaitu: jasa yang ditawarkan harus sesuai dengan
kebutuhan masyarakat; harga yang ditawarkan harus bisa menarik konsumen dan
memperkuat citra yang ingin dibentuk; membentuk lokasi yang strategis sehingga
memudahkan bagi konsumen; dan yang tak kalah penting adalah bahwa lokasi
atau tempat akan mempromosikan nilai dan citra dari tempat atau lokasi itu
sendiri sehingga konsumen bisa membedakannya dengan Cafe lain.
Seiring dengan berjalannya waktu, maka suatu perusahaan baik yang
menghasilkan suatu produk maupun jasa akan dengan sendirinya mendapatkan
42
persepsi dari konsumen bahkan dari masyarakat luas terkait dengan kinerjanya.
Persepsi ini bisa terbentuk dengan sendirinya ataupun memang sengaja dibentuk
oleh perusahaan tersebut. Citra perusahaan yang baik menjadi daya tarik kuat
untuk menggiring konsumen mengkonsumsi produk atau jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan atau setidaknya akan membangkitkan keinginan atau minat yang
kuat dari konsumen untuk menikmati atau mengkonsumsi produk atau jasa yang
ditawarkan oleh produsen dalam proses menentukan keputusan pembelian.
Keputusan pembelian berdasarkan minat yang kuat dari seorang konsumen
tentu saja tidak muncul begitu saja. Kemunculan terjadi setelah mengalami
beberapa tahap, misalnya bagaimana konsumen mengalami tahap perhatian lalu
berlanjut ke tahap minat. Lebih jauh lagi bahwa konsumen tersebut bisa menuju
ke tahap kehendak. Ketika sudah mencapai tahap ini, setidaknya calon konsumen
sudah mempunyai keinginan yang kuat untuk menikmati jasa tersebut namun
belum menemukan waktu dan kesempatan yang tepat dalam menentukan
keputusan pembelian. Proses yang dilakukan konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian. Tahap pertama yaitu pengenalan masalah dimana konsumen
mempunyai kebutuhan akan produk/jasa yang ditawarkan lalu berlanjut ke tahap
kedua yaitu pencarian informasi dimana konsumen mencari referensi tempat
produk/ jasa tersebut ditawarkan lalu berlanjut pada tahap ketiga yaitu evaluasi
alternatif dimana konsumen membuat pertimbangan tempat yang akan dipilih
setelah mendapatkan informasi yang telah didapatkan lalu berlanjut pada tahap
keempat yaitu keputusan pembelian dimana konsumen sudah membuat kepastian
dan keputusan mengenai tempat produk/ jasa yang ditawarkan dan tahap kelima
yaitu perilaku pasca pembelian dimana calon konsumen telah menikmati produk/
jasa yang ditawarkan dan memiliki pengalaman.
Untuk bisa mencapai ke dalam tahapan-tahapan tersebut, maka diperlukan
berbagai upaya dari café agar calon konsumen setidaknya mengetahui keberadaan
dari cafe. Misalnya adalah dengan menggunakan bauran pemasaran dan
pembentukan citra merek dan citra perusahaan yang baik. Citra perusahaan itu
sendiri merupakan segala sesuatu yang mempengaruhi bagaimana suatu
perusahaan diterima dan dipahami oleh semua segmen market yang dilambangkan
43
oleh konsumen melalui kepercayaan, tingkah laku, daya tarik, dan asosiasi
terhadap perusahaan tersebut. Karena itulah, faktor citra perusahaan dan lokasi
bisa dijadikan sebagai faktor-faktor yang mendukung keberhasilan dari café itu
sendiri dan akan menentukan proses keputusan pembelian konsumen itu sendiri.
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka dapat dibuat
kerangka pemikirannya seperti yang terlihat pada gambar 2.6 :
KEDAI LING-LING
CITRA LOKASI
PERUSAHAAN
Model Keputusan
Pembelian
1. 2. 3. 4. 5.
Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku
Masalah Informasi Alternatif pembelian Pasca
Pembelian
Proses Keputusan
Pembelian
Umpan balik
Gambar 2.6. Kerangka Pemikiran
44
CITRA PERUSAHAAN
• Kualitas Produk
• Kualitas Pelayanan
Karyawan
• Identitas Perusahaan
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
KONSUMEN KEDAI
LING-LING
• Pengenalan Masalah
• Pencarian Informasi
LOKASI • Evaluasi alternatif
a. Alur Lalu Lintas dan • Keputusan Pembelian
Aksesbilitas • Perilaku Pasca Pembelian
• Kestrategisan Lokasi
• Ketersediaan
Angkutan Umum
b. Karakteristik Lokasi
• Akses Keluar Masuk
Kedai
• Visibilitas Kedai