Anda di halaman 1dari 27

SILABUS MATA PELAJARAN

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSYANAWIYAH


(SMP/MTs)

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
(PPKn)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2
JAKARTA, 2016DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
I. PENDAHULUAN
1
A. Rasional
B. Kompetensi setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Pendidikan 1
Menengah
C. Kompetensi setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah 2
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Sekolah Menengah 3
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
E. Pembelajaran dan Penilaian 4
F. Kontekstualisasi Pembelajaran sesuai dengan Kondisi
Lingkungan dan Peserta Didik 6
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN DAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
8
A. Kelas VII
12
B. Kelas VIII
17
C. Kelas IX

i
ii
I. PENDAHULUAN

A.Rasional
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
memiliki visi dan misi mengembangkan siswa menjadi warga negara yang
baik yang memiliki rasa kebanggaan terhadap Negara Indonesia, cinta
tanah air, jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi di lingkungan rumah, sekolah, dan sekitarnya serta
berbangsa dan bernegara. Untuk itu dikembangkan substansi
pembelajaran yang dijiwai oleh 4 (empat) konsensus kebangsaan yaitu (1)
Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi nasional, dan pandangan hidup
bangsa; (2) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, sebagai hukum dasar tertulis yang menjadi landasan konstitusional
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (3) Negara
Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk negara
Republik Indonesia; (4) dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi
kesatuan dalam keberagaman yang melandasi dan mewarnai harmoni
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pembelajaran PPKn dirancang sebagai wahana untuk mengembangkan


keterampilan abad ke-21 (The 21st Century Skills) agar para guru PPKn
menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola dan mengembangkan
pembelajarannya. Silabus PPKn di SMP/MTs disusun dengan format dan
penyajian/penulisan yang sederhana agar mudah dipahami dan
dilaksanakan guru dengan tetap mempertimbangkan tata urutan
(sequence) materi dan kompetensinya. Prinsip penyusunan silabus antara
lain mudah diajarkan/dikelola oleh guru (teachable); mudah dipelajari
oleh siswa (learnable); terukur pencapaiannya (measurable assessable),
dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk
kehidupan dan kelanjutan pendidikan siswa.

B. Kompetensi setelah Mempelajari PPKn di Pendidikan Dasar dan


Pendidikan Menengah
Mata Pelajaran PPKn diharapkan dapat berfungsi sebagai wahana bagi
siswa untuk menumbuhkembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan kewarganegaraan dalam kehidupan sehari – hari. Untuk itu
pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan
tidak langsung untuk penguasaan kompetensi yang merepresentasikan
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya. Kompetensi setelah
mempelajari mata pelajaran PPKn di Pendidikan Dasar dan Menengah
adalah

 Bertanggungjawab pada setiap keputusan bersama berdasar nilai-nilai


Pancasila sebagai Dasar Negara dan penghargaan atas kewajiban dan
hak warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
 Melaksanakan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga
negara yang mendukung pelindungan dan penegakkan hukum dalam
menjamin keadilan dan kedamaian berdasar Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
 Bertoleransi terhadap masalah-masalah dalam bidang sosial, budaya,
ekonomi, dan gender, serta mengantisipasi pengaruh positif dan negatif
kemajuan iptek terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,

1
 Mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai wujud rasa
cinta dan bangga dalam upaya menjaga dan mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

C. Kompetensi setelah Mempelajari PPKn di Sekolah Menengah


Pertama/Madrasah Tsanawiyah

Berdasarkan pada aspek materi PPKn, maka kompetensi yang harus


dicapai siswa setelah mempelajari PPKn di SMP/MTs sebagai berikut:

Tabel 1: Kompetensi setelah mempelajari PPKn di SMP/MTs

Kelas Rendah Kelas Tinggi SMP SMA


Mencintai Berperilaku Berintegritas Bangga sebagai
lambang garuda sesuai nilai-nilai sesuai dengan bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Pancasila yang nilai-nilai yang menghargai
dasar Negara merupakan dasar Pancasila dalam kewajiban dan
Indonesia Negara Indonesia kehidupan hak sesuai
berbangsa dan dengan nilai-nilai
bernegara Pancasila

Bekerjasama Melaksanakan Berperan serta Berpartisipasi


melaksanakan kewajiban dengan dalam menjaga aktif dalam upaya
kewajiban dan penuh kedaulatan pelindungan dan
memenuhi hak tanggungjawab Negara sesuai penegakan
masing-masing serta peduli dengan Undang- hukum untuk
dengan penuh terhadap hak undang Dasar menciptakan
percaya diri yang dimilikinya Negara Repulbik kedamaian di
sebagai anggota sebagai anggota Indonesia tahun Negara Republik
keluarga dan masyarakat 1945 Indonesia
warga sekolah

Bertanggungjawa Berperan serta Mendukung Bangga sebagai


b melaksanakan dalam persatuan dan bangsa Indonesia
berbagai aktivitas melaksanakan kesatuan dalam yang mampu
dalam suasana berbagai aktivitas menyelesaikan berperan dalam
kebersamaan di yang beragam masalah nasional kemajuan IPTEK
kehidupan yang dengan penuh (Ilmu
beragam percaya diri di Pnegetahuan dan
masyarakat Teknologi) dalam
konteks lokal dan
global

Mengenali dirinya Bertanggugjawab Mencintai Negara Berperan aktif


dalam untuk menjaga Kesatuan dalam menjaga
keberagaman persatuan dan Republik dan
anggota keluarga, kesatuan dalam Indonesia dengan mempertahankan
teman di sekolah keberagaman membela persatuan dan
dan teman kehidupan di kebenaran, kesatuan Negara
bermain di masyarakat persatuan dan Kesatuan
lingkungannya kesatuan di Republik
lingkungannya Indonesia dengan
berpikir dan
berperilaku positif

2
D.Kerangka Pengembangan Kurikulum Mata Pelajaran PPKn di Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Kompetensi Dasar PPKn disusun sesuai dengan Kompetensi Inti tiap
kelas. Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia siswa
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
KD pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti
menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Rumusan KD dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik siswa,
kemampuan awal, dan ciri khas mata pelajaran PPKn.
Pengorganisasian ruang lingkup materi PPKn dikembangkan sesuai
dengan prinsip mendalam dan meluas, mulai dari jenjang SD/MI sampai
dengan jenjang SMA/MA/SMK. Prinsip mendalam berarti materi PPKn
dikembangkan dengan materi pokok sama, namun semakin tinggi tingkat
kelas atau jenjang semakin mendalam pembahasan materi. Prinsip
meluas berarti lingkungan materi dari keluarga, teman pergaulan,
sekolah, masyarakat, bangsa dan negara, serta pergaulan dunia.
Kedalaman dan keluasan materi dapat dilihat dari rumusan KD.
Kurikulum PPKn Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah disusun
dengan ruang lingkup sebagai berikut:
 Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi nasional, dan pandangan
hidup bangsa.
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
hukum dasar tertulis yang menjadi landasan konstitusional kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk
negara Republik Indonesia.
 Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan dalam
keberagaman yang melandasi dan mewarnai harmoni kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Kerangka Pengembangan Kurikulum Mata Pelajaran PPKn.


Kurikulum Mata Pelajaran PPKn disusun dengan kerangka
pengembangan seperti pada gambar sebagai berikut:

3
Gambar 1 Kerangka Pengembangan Kurikulum Mata Pelajaran PPKn

Materi PPKn dari Kelas VII sampai Kelas IX dengan keluasan dan
kedalaman seperti tabel berikut.

Tabel 2: Peta Materi PPKn SMP/MTs

KelasVII Kelas VIII Kelas IX

1. Proses perumusan 1. Kedudukan dan 1. Langkah-langkah


dan penetapan fungsi Pancasila untuk mewujudkan
Pancasila sebagai bagi bangsa dan Pancasila sebagai
Dasar Negara negara Indonesia Dasar Negara
2. Norma-norma yang 2. Makna, 2. Isi alinea dan pokok
berlaku dalam kedudukan,dan pikiran yang
kehidupan fungsi Undang- terkandung dalam
bermasyarakat untuk Undang Dasar alinea Pembukaan
mewujudkan keadilan Negara Republik Undang-Undang Dasar
3. Kesejarahan Indonesia Tahun Negara Republik
perumusan dan 1945, serta Indonesia tahun 1945
pengesahan Undang- peraturan hukum 3. Prinsip-prinsip
Undang Dasar Negara lainnya dalam kedaulatan sesuai
Republik Indonesia sistem hukum Undang-Undang Dasar
Tahun 1945 nasional Negara Republik
4. Keberagaman suku, 3. Tata urutan Indonesia tahun 1945
agama, ras, dan antar peraturan 4. Prinsip persatuan
golongan dalam perundang- dalam keberagaman
bingkai Bhinneka undangan dalam suku, agama, ras, dan
Tunggal Ika sistem hukum antargolongan (SARA),
5. Kerjasama nasional di dalam bingkai
dalamberbagai bidang Indonesia Bhinneka Tunggal Ika
kehidupan di 4. makna dan arti 5. Prinsip harmoni dalam
Masyarakat penting Kebangkitan keberagaman sosial,
6. Karakteristik daerah nasional 1908 budaya, ekonomi, dan
tempat tinggalnya dalam perjuangan gender dalam bingkai
dalam kerangka kemerdekaan Bhinneka Tunggal Ika
Negara Kesatuan 5. Nilai dan semangat 6. Konsep cinta tanah

4
Republik Indonesia Sumpah Pemuda air/bela Negara dalam
dalam perjuangan konteks Negara
kemerdekaan Kesatuan Republik
Republik Indonesia. Indonesia
6. Semangat dan
komitmen
kebangsaan untuk
memperkuat Negara
Kesatuan Republik
Indonesia

E. Pembelajaran dan Penilaian Pembelajaran


1. Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proses Keilmuan (Scientific Approach)
yang dipersyaratkan dalam Kurikulum 2013 memusatkan perhatian
pada proses pembangunan pengetahuan (KI-3, keterampilan (KI – 4),
sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2) melalui transformasi
pengalaman empirik dan pemaknaan konseptual. Pendekatan tesebut
memiliki langkah generik sebagai berikut:

a. Mengamati (observing),
b. Menanya (questioning),
c. Mengeksplorasi/mencoba (exploring),
d. Mengasosiasi/menalar (assosiating),
e. Mengomunikasikan (communicating)
Pendekatan tersebut merupakan pengalaman belajar yang dapat
diwujudkan melalui berbagai variasi model pembelajaran. Langkah-
langkah di atas tidak harus selesai dalam satu kali tatap muka. Dalam
suatu kegiatan pembelajaran dapat terjadi beberapa pengalaman
belajar secara bersamaan. Kegiatan pembelajaran yang tercantum
dalam silabus dapat divariasikan dengan model-model pembelajaran
yang lain, yang lebih sesuai dengan karakteristik KD, maupun
karakteristik siswa.
Kegiatan belajar dan pembelajaran menekankan pada hal-hal antara
lain sebagai berikut:
 Meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder) terkait
hal-hal baik yang bersifat empirik maupun konseptual;
 Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation) dalam
konteks yang lebih luas, bukan hanya yang bersifat kasat mata tetapi
juga yang syarat makna;
 Melakukan analisis (Push for analysis) untuk mendapatkan keyakinan
nilai dan moral yang berujung pada pemilikan karakter tertentu dan
 Berkomunikasi (Require communication), baik yang bersifat
intrapersonal (berkomunikasi dalam dirinya)/kontemplasi maupun
interpersonal mengenai hal yang terpikirkan maupun yang bersifat
meta kognitif.

2. Penilaian

a. Penilaian Sikap
5
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu
sikap spiritual (ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; dan toleransi dalam
beribadah) yang terkait dengan pembentukan siswa yang beriman
dan bertakwa, dan sikap sosial (jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri) yang terkait dengan pembentukan
siswa yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung
jawab.
Teknik penilaian sikap yang digunakan meliputi: penilaian diri,
penilaian antar teman, observasi, dan jurnal. Teknik penilaian diri
dan penilaian antar-teman (peer evaluation) dapat dilakukan dalam
rangka pembinaan dan pembentukan karakter siswa, sehingga
hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dari hasil
penilaian sikap oleh pendidik. Penilaian observasi dan jurnal
dilakukan oleh pendidik selama periode tertentu.
Khusus mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan
Mata pelajaran PPKn penilaian sikap dlaksanakan pada setiap
Kompetensi dasar (KD), karena KD KI-1 dan KD KI-2 pada dua mata
pelajaran tersebut koheren dan linier dengan KD dari KI-3 dan KD
dari KI-4. Sehingga KD tersebut dijabarkan dalam indicator, materi
dan indikator penilaian.
Penilaian sikap tidak dilaksanakan pada setiap Kompetensi Dasar
(KD) dan penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung, serta tidak hanya di dalam kelas. Hasil penilaian sikap
berupa deskripsi yang menggambarkan perilaku siswa.

b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan (KI-3) dilakukan dengan cara mengukur
penguasaan peserta didik yang mencakup pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural dalam berbagai tingkatan proses berpikir.
Penilaian dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk
mendeteksi kesulitan belajar (assesment as learning), penilaian
sebagai proses pembelajaran (assessment for learning), dan penilaian
sebagai alat untuk mengukur pencapaian dalam proses pembelajaran
(assessment of learning). Melalui penilaian tersebut diharapkan siswa
dapat menguasai kompetensi yang diharapkan. Untuk itu, digunakan
teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan kompetensi yang akan
dinilai, yaitu tes tulis, lisan, dan penugasan. Instrumen tes tulis
berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah,
menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes lisan berupa daftar
pertanyaan. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah
dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok
sesuai dengan karakteristik tugas.
Prosedur penilaian pengetahuan dimulai dari penyusunan
perencanaan, pengembangan instrumen penilaian, pelaksanaan
penilaian, pengolahan, dan pelaporan, serta pemanfaatan hasil
penilaian. Untuk mengetahui ketuntasan belajar (mastery learning),

6
penilaian ditujukan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
(diagnostic) proses pembelajaran. Hasil tes diagnostik, ditindaklanjuti
dengan pemberian umpan balik (feedback) kepada siswa, sehingga
hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu
pembelajaran.
Penilaian KI-3 menggunakan angka dengan rentang capaian/nilai 0
sampai dengan 100 dan deskripsi. Deskripsi dibuat dengan
menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan
kata/frasa yang bernada positif. Deskripsi berisi beberapa
pengetahuan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai oleh peserta
didik dan yang penguasaannya belum optimal.

c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan mengidentifikasi
karateristik kompetensi dasar aspek keterampilan untuk
menentukan teknik penilaian yang sesuai. Tidak semua kompetensi
dasar dapat diukur dengan penilaian kinerja, penilaian proyek, atau
portofolio. Penentuan teknik penilaian didasarkan pada karakteristik
kompetensi keterampilan yang hendak diukur. Penilaian
keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan siswa
untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan
sesungguhnya (dunia nyata).
Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentang skor 0
sampai dengan 100 dan deskripsi. Teknik penilaian keterampilan
menggunakan penilaian kinerja/praktek, penilaian produk, penilaian
proyek, dan portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek
atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

F. Kontekstualisasi Pembelajaran sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan


Siswa
Kegiatan pembelajaran pada silabus ini dapat disesuaikan dan diperkaya
dengan konteks daerah/sekolah dan konteks global untuk mencapai
kualitas optimal hasil belajar siswa. Kontekstualisasi pembelajaran
tersebut agar siswa tetap berada pada budayanya, mengenal dan
mencintai alam serta sosial di sekitarnya, dan dengan perspektif global
sekaligus menjadi pewaris bangsa, sehingga akan menjadi generasi
tangguh dan berbudaya Indonesia.
Dalam konteks pembelajaran PPKn, lingkungan (alam, sosial, budaya,
dan sipritual) merupakan kelas global yang terbuka (open global
classroom) yang berfungsi sebagai sumber belajar. Oleh karena itu guru
PPKn harus selalu berupaya untuk memanfaatkan lingkungan dalam
rangka memberikan pengalaman belajar (learning experience) siswa
dengan memberikan tugas belajar (learning task) yang digali dari
lingkungan belajar dengan prinsip semakin meluas, misalnya:
karyawisata/studiwisata, dan proyek belajar kewarganegaraan.
Dalam abad teknologi dan informasi (TI) saat ini, guru dan siswa

7
merupakan warga sekolah, warga negara, dan warga jaringan (netizen).
Oleh karena itu guru dan siswa sebagai pendatang baru dan pengguna TI
memerlukan pelatihan pemanfaatan TI agar tidak terjadi kesenjangan
informasi. Guru dapat juga menggunakan dan memanfaatkan sumber
belajar bebas/open education resources (OERS) baik nasional maupun
global, sehingga guru PPKn harus berupaya mengembangkan
pembelajaran berbasis jaringan (pembelajaran daring). Dengan demikian
pembelajaran PPKn menjadi proses belajar yang terpadu/teraduk
(blended learning). Guru yang belum maksimal memanfaatkan TI tetap
dapat menggunakan sumber belajar yang konvensional/nonteknologi
seperti buku teks dan lembar kerja siswa (LKS).
Buku teks pelajaran kurikulum 2013 dapat digunakan sebagai salah satu
referensi dalam pembelajaran. Sedangkan LKS bukan hanya sekedar
kumpulan soal, melainkan harus dikembangkan menjadi media belajar
yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar menganalisis,
menerapkan dan melakukan kegiatan lain yang berdampak pada
peningkatan kemampuan berpikir tingkat tingi (higher order thinking
skills).

8
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN,
DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Kelas VII
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu

Materi Pembelajaran
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Siswa mampu: Proses Perumusan  Siswa mengamati


dan Penetapan Video/film/gambar tentang
1.1mensyukuri Pancasila Pancasila sebagai sidang BPUPKI dengan
sebagai Dasar Negara dasar negara: penuh rasa syukur pada
serta proses Tuhan YME dan mencatat
perumusannya
 Sejarah
hal-hal yang penting dari
perumusan
isi video tersebut termasuk
2.1 menghargai proses Pancasila
tokoh pengusul dasar
perumusan dan  Pembentukan negara dan Panitia
penetapan Pancasila BPUPKI dan Sembilan BPUPKI.
sebagai dasar Negara Usulan Dasar
 Siswa mengidentifikasi
Negara oleh tokoh
3.1 menggali proses pertanyaan berkaitan
perumus Pancasila
perumusan dan dengan perumusan dan
penetapan Pancasila  Penetapan penetapan Pancasila serta
sebagai dasar Negara Pancasila sebagai Sidang BPUPKI dengan
dasar negara penuh rasa tanggungjawab
4.1 melaksanakan
 Komitmen  Siswa mencari informasi
tanggung jawab atas
kebangsaan para dari berbagai sumber
keputusan bersama pendiri negara (buku, Koran, internet dsb)
dengan semangat dalam perumusan tentang proses perumusan
konsensus tokoh dan penetapan dan penetapan Pancasila
nasional dalam Pancasila sebagai dasar Negara dan
perumusan Pancasila Sidang BPUPKI dengan
 Nilai semangat dan rasa ingin tahu dan penuh
komitmen para percaya diri
pendiri negara
dalam perumusan  Siswa mendiskusikan
dan penetapan dalam kelompok tentang
Pancasila sebagai hubungan atas berbagai
dasar negara informasi berkaitan dengan
perumusan dan penetapan
Pancasila yang
diperolehnya dengan
kerjasama dan penuh
tanggungjawab.
 Siswa menyimpulkan hasil
diskusi dan
mempresentasikannya baik
secara tertulis maupun
lisan di depan kelas dengan
rasa percaya diri.
 Siswa mensimulasikan
kegiatan kepentingan
bersama atau kepentingan
masyarakat

Siswa mampu: Norma-norma dalam  Siswa mengamati aktivitas


kehidupan masyarakat (berdasarkan
1.2 menghargai norma-

9
norma yang berlaku bermasyarakat norma agama, kesopanan,
di masyarakat kesusilaan, hukum) di
 Norma yang
lingkungan sekolah
2.2 mematuhi norma- berlaku dalam
bedasarkan Kelompok Asal
norma yang berlaku masyarakat
(Model JigSaw) terkait
dalam kehidupan  Arti penting norma
dengan kehidupan sehari-
bermasyarakat dalam kehidupan
hari dengan
untuk mewujudkan bermasyarakat
mengedepankan sikap
keadilan dan bernegara
saling menghormati dan
3.2 mengidentifikasi  Perilaku sesuai
rasa syukur terhadap
norma-norma yang norma yang
Tuhan Yang Maha Esa atas
berlaku dalam berlaku
perbedaan yang ada
kehidupan  Siswa mengidentifikasikan
bermasyarakat untuk berbagai pertanyaan dari
mewujudkan hasil pengamatannya
keadilan tentang norma-norma yang
4.2 menunjukkan berlaku dalam aktivitas
perilaku sesuai masyarakat tersebut.
norma-norma yang  Siswa mendiskusikan
berlaku dalam dengan Kelompok Asal
kehidupan tentang barbagai norma
bermasyarakat untuk yang berlaku di masyarakat
mewujudkan dengan penug tanggung
keadilan jawab
 Siswa mendiskusikan
dengan Kelompok Ahli
tentang berbagai norma
yang ada di masyarakat
dengan penuh percaya diri
 Siswa menyimpulkan hasil
diskusi dan
mempresentasikannya di
depan kelas dengan
percaya diri dan
kebersamaan Kelompok
Asal
 Siswa memperagakan atau
mensimulasikan perilaku
yang sesuai dengan norma
masyarakat

Siswa mampu: Kesejarahan  Siswa diminta membaca


1.3 menghayati nilai perumusan dan Pembukaan UUD Negara
kesejarahan pengesahan Republik Indonesia Tahun
perumusan dan Undang-Undang 1945 dan Naskah
pengesahan Undang- Dasar Negara Proklamasi Kemerdekaan
Undang Dasar Republik Indonesia dengan cermat dan rasa
Negara Republik Tahun 1945 syukur terhadap Tuhan
Indonesia Yang Maha Esa atas
 Perumusan UUD
Tahun1945 selesainya kedua naskah
Negara Republik
2.3 mendukung nilai Indonesia Tahun tersebut bagi Negara
kesejarahan 1945 Kesatuan Republik
perumusan dan

10
pengesahan Undang-  Pengesahan UUD Indonesia
Undang Dasar Negara Republik  Siswa mengidentifikasi
Negara Republik Indonesia Tahun pertanyaan tentang Sejarah
Indonesia Tahun 1945 Perumusan dan
1945  Arti penting UUD Pengesahan UUD Negara
3.3 menggali Negara Republik Republik Indonesia Tahun
kesejarahan Indonesia bagi 1945 sebagai wujud sikap
perumusan dan Bangsa dan menghormati
Negara
pengesahan Undang-  Siswa menyusun
Undang Dasar Indonesia pertanyaan yang terkait
Negara  Peran Tokoh dengan Sejarah Perumusan
RepublikIndonenesia perumus UUD dan Pengesahan UUD
Tahun 1945 Negara Republik Negara Republik Indonesia
4.3 menyajikan hasil Indonesia Tahun 1945 dengan penuh
temuan tentang Tahun1945 tanggung jawab
proses kesejarahan  Siswa mengumpulkan
perumusan dan berbagai informasi terkait
pengesahan Undang- dengan pertanyaan dari
Undang Dasar Negara buku penunjang dan
Republik Indonesia internet
Tahun 1945  Siswa menghubungkan
informasi yang diperoleh
untuk menyimpulkan
tentang Sejarah Perumusan
dan Pengesahan UUD
Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
 Siswa menyusun laporan
dan menyajikan hasil
telaah tentang Sejarah
Perumusan dan
Pengesahan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun
1945 secara tertulis dengan
bangga dan percaya diri
 Siswa mensimulasikan
kepatuhan terhadap tata
tertib atau perundang-
undangan

Siswa mampu: Keberagaman  Siswa mengamati gambar


1.4 mensyukuri Masyarakat keanekaragaman norma,
keberagaman Indonesia dalam suku, agama, ras, yang
suku,agama, ras, bingkai Bhinneka berlaku dalam masyarakat
dan antargolongan Tunggal Ika di sekitar tempat tinggal
sebagai makhluk secara adil sebagai sesama
 Makna Bhinneka
ciptaan Tuhan Yang ciptaan Tuhan Yang Maha
Tunggal Ika
Maha Esa Esa
 Keberagaman
2.4 menghargai
dalam masyarakat  Siswa mengidentifikasi
keberagaman
Indonesia pertanyaan berkaitan
suku,agama, ras,dan dengan keberagaman suku,
 Arti penting
antargolongan dalam agama, ras, antar golongan
memahami
bingkai Bhinneka dalam bingkai Bhinneka

11
Tunggal Ika keberagaman Tunggal Ika sebagai wujud
dalam masyarakat sikap toleransi
3.4 mengidentifikasi
Indonesia  Siswa mengumpulkan
keberagaman suku,
agama, ras, antar  Perilaku toleran informasi tentang
terhadap keberagaman suku, agama,
golongan dalam
keberagaman ras, antar golongan dalam
bingkai Bhinneka bingkai Bhinneka Tunggal
Tunggal Ika norma, suku,
Ika dengan penuh percaya
agama, ras, dan
4.4 melaksanakan diri
antargolongan
tanggungjawab  Siswa menghubung-
terkait keberagaman hubungkan dengan saling
suku, agama ras, dan menghormati jawaban dari
antargolongan dalam teman kelompok berbagai
bingkai Bhinneka informasi tentang Arti
Tunggal Ika Penting dan Perilaku
Toleran terhadap
keberagaman masyarakat
Indonesia
 Siswa menyusun dan
menyajikan laporan hasil
pengamatan di depan kelas
dengan penuh tanggung
jawab tentang
keberagaman suku, agama,
ras dan antargolongan
 Siswa menerapkan saling
menghormati dan bekerja
sama terkait keberagaman
suku, agama, ras dan
antargolongan

Siswa mampu: Kerjasama dalam  Siswa mengamati tayangan


berbagai bidang video/gambar tentang
1.5 menghargai kehidupan di
kerjasama dalam kerjasama di berbagai
masyarakat
berbagai bidang bidang kehidupan di
kehidupan di
 Makna kerjasama masyarakat yang tercipta
dalam hidup atas dasar sikap saling
masyarakat bermasyarakat menghargai
2.5 mengamalkan  Pentingnya  Siswa mengidentifikasi dan
kerjasama dalam kerjasama menyampaikan pertanyaan
berbagai bidang berkaitan dengan
kehidupan di
 Bentuk-bentuk
kerjasama dalam kerjasama dalam berbagai
masyarakat berbagai bidang bidang kehidupan di
3.5menelaah pentingnya kehidupan di masyarakat dengan penuh
kerjasama dalam masyarakat tanggung jawab
berbagai bidang  Siswa mencari informasi
kehidupan di dan mendiskusikan
masyarakat jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang ada
4.5 menunjukkan
perilaku dengan kerjasama
bertanggungjawab kelompok
dalam bekerjasama  Siswa menghubungkan
di berbagai bidang berbagai informasi yang

12
kehidupan di diperoleh dan
masyarakat menyimpulkan kerjasama
dalam berbagai bidang
kehidupan di masyarakat
 Siswa menyajikan hasil
telaah kerjasama dalam
berbagai bidang kehidupan
di masyarakat dengan rasa
percaya diri
 Siswa melakukan gotong
royong di sekolah

Siswa mampu: Karakteristik daerah  Siswa mengamati gambar


tempat tinggal tentang Peta Indonesia dan
1.6 menghargai dalam kerangka
karakteristik daerah sebaran budayanya sebagai
NKRI
tempat tinggalnya wujud rasa syukur
dalam kerangka
 Makna Persatuan terhadap Tuhan Yang Maha
dan Kesatuan Esa
Negara Kesatuan
Republik Indonesia  Arti penting  Siswa mengidentifikasi
sebagai anugerah Memahami pertanyaan tentang
karakteristik karakteristik daerah tempat
Tuhan Yang Maha
daerah tempat tinggal dalam kerangka
Esa tinggalnya NKRI dengan penuh rasa
2.6 menampilkan  Mempertahankan ingin tahu
karakteristik daerah persatuan dan  Siswa mencari informasi
tempat tinggalnya kesatuan Indoneia untuk menjawab
dalam kerangka pertanyaan yang sudah
Negara Kesatuan disusun dengan kerjasama
Republik Indonesia kelompok
3.6 menggali dan  Siswa menghubungkan
menemukan informasi yang diperoleh
karakteristik daerah dari beberapa teman
tempat tinggalnya kelompok dengan sikap
dalam kerangka saling menghargai untuk
Negara Kesatuan menyimpulkan
Republik Indonesia karakteristik daerah tempat
tinggal dalam kerangka
4.6 menunjukkan contoh
karakteristik daerah NKRI
tempat tinggalnya  Siswa menyusun laporan
dalam kerangka dan menyajikan hasil
Negara Kesatuan telaah tentang karakteristik
Republik Indonesia. daerah tempat tinggal
dalam kerangka NKRI
dengan percaya diri dan
rasa syukur terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
 Siswa mensimulasikan
menghormati adat,
kebiasaan masyarakat yang
berbeda

B. Kelas VIII

13
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Siswa mampu: Kedudukan dan  Siswa mengamati gambar


fungsi Pancasila tokoh pengusul dasar
1.1 mensyukuri
bagi bangsa dan negara dan Lambang
kedudukan dan
Negara Indonesia Garuda Pancasila sebagai
fungsi Pancasila bagi
bangsa dan negara wujud syukur terhadap
 Kedudukan,
Idonesia Tuhan Yang Maha Esa
fungsi, dan arti
penting Pancasila  Siswa mengidentifikasi
2.1 menunjukkan sikap berbagai pertanyaan dengan
peduli terhadap sebagai Dasar
Negara dan kerjasama kelompok
kedudukan dan tentang kedudukan dan
fungsi Pancasila bagi pandangan hidup
bangsa fungsi Pancasila bagi
bangsa dan negara bangsa dan Negara
Indonesia  Nilai-nilai
Indonesia
3.1mengidentifikasi Pancasila sebagai
dasar Negara dan  Siswa mencari informasi
kedudukan dan dan mendiskusikan
fungsi Pancasila bagi pandangan hidup
bangsa jawaban atas pertanyaan
bangsa dan negara yang sudah disusun dengan
Indonesia  Membiasakan
penuh percaya diri dan
4.1 menyajikan hasil berperilaku
tanggung jawab sebagai
identifikasi tentang sesuai nilai-nilai
anggota kelompok
kedudukan dan Pancasila sebagai
dasar Negara dan  Siswa mendiskusikan
fungsi Pancasila bagi
pandangan hidup dengan sikap saling
bangsa dan Negara
bangsa menghormati dan
Indonesia
menghargai hubungan atas
berbagai informasi yang
sudah diperoleh
sebelumnya dan
menyimpulkan tentang
kedudukan dan fungsi serta
arti penting Pancasila
sebagai dasar negara
 Siswa menyusun dan
menyajikan laporan hasil
telaah kedudukan, fungsi,
dan arti penting Pancasila
sebagai dasar Negara
dengan penuh percaya diri
dan rasa syukur terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
 Siswa mensimulasikan
peran tokoh dalam
merumuskan Pancasila

Siswa mampu: Kedudukan dan  Siswa membaca artikel


1.2 menghargai makna, fungsi UUD 1945 tentang kedudukan dan
kedudukan, dan Dalam Sistem fungsi UUD 1945 dalam
fungsi Undang- Hukum Nasional sistem hukum nasional
Undang Dasar sebagai wujud peduli dan
 Makna UUD 1945
Negara Republik syukur terhadap Tuhan

14
Indonesia Tahun Dalam Sistem Yang Maha Esa.
1945 secara adil Hukum Nasional  Siswa mengidentifikasi
sebagai bentuk sikap  Fungsi dan pertanyaan tentang makna
beriman dan Kedudukan UUD UUD 1945 dan kedudukan
bertakwa 1945 Dalam serta fungsi UUD 1945
2.2 mendukung Sistem Hukum dalam sistem hukum
kedudukan, fungsi Nasional nasional secara
dan makna  Kedudukan berkelompok dengan penuh
konstitusi negara, Peraturan rasa kekeluargaan.
serta peraturan Perundangan  Siswa mencari informasi
perundangan lainnya Dalam Sistem untuk menjawab
3.2 menelaah Hukum Nasional pertanyaan yang sudah
makna,kedudukan disusun terkait fungsi dan
dan fungsi Undang- kedudukan UUD 1945
Undang Dasar dalam sistem hukum
Negara Kesatuan nasional dengan rasa ingin
Republik Indonesia tahu dan semangat
Tahun 1945,serta tanggung jawab kelompok.
peraturan hukum  Siswa menghubungkan
lainnya dalam sistem informasi yang diperoleh
hukum nasional dan mengambil kesimpulan
berdasarkan informasi yang
4.2 menyajikan hasil diperoleh dengan percaya
telaah tentang diri.
makna, kedudukan
 Siswa menyusun laporan
dan fungsi Undang-
dan menyajikan hasil telaah
Undang Dasar
tentang makna, fungsi, dan
Negara Republik
kedudukan UUD 1945
Indonesia Tahun
dalam sistem hukum
1945
nasional juga peraturan –
peraturan lainnya dengan
percaya diri dan tanggung
jawab.
 Siswa mensimulasikan
peran tokoh dalam dalam
merumuskan Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun
1945.

Siswa mampu: Tata urutan  Siswa mengamati gambar


1.3 menghargai tata peraturan tentang urutan peraturan
uturan peraturan perundang- perundang-undangan dan
perundang- undangan dalam membaca
undangan dalam sistem hukum beragam peraturan
sistem hukum Nasional di perundang-undangan dan
nasional di Indonesia implementasinya sebagai
Indonesia  Makna tata wujud peduli dan syukur
2.3 menunjukkan sikap urutan peraturan terhadap Tuhan Yang Maha
mematuhi tata  Proses Esa.
urutan peraturan pembentukan  Siswa mengidentifikasi
perundang- peraturan berbagai pertanyaan dengan
undangan sesuai perundang- penuh rasa ingin tahu dan

15
dengan Undang- undangan disiplin kelompok terhadap
Undang Dasar  Ketaatan pengamatan yang telah
Negara Republik terhadap dilakukannya.
Indonesia Tahun peraturan  Siswa mencari informasi
1945 perundang- dari berbagai sumber untuk
3.3 menggali tata urutan undangan menjawab pertanyaan yang
peraturan sudah disusun dengan
perundang- kerjasama kelompok
undangan dalam  Siswa menghubungkan
sistem hukum informasi yang diperoleh
Nasional di Indonesia untuk menyimpulkan
4.3 menyajikan hasil tentang makna tata urutan
temuan terhadap peraturan perundang-
tata urutan undangan dan mengambil
perundang- kesimpulan secara jujur
undangan dalam dan bertanggung jawab
sistem hukum  Siswa menyusun laporan
Nasional di Indonesia hasil telaah tentang makna
tata urutan peraturan
perundang-undangan
secara tertulis dan
menyajikan hasil telaah di
kelas serta memajang hasil
telaah (display) di dinding
kelas dengan bangga dan
penuh rasa tanggung jawab
 Siswa mensimulasikan
peran tokoh dalam
menyusun tata urutan
perundang-undangan

Siswa mampu: Kebangkitan  Siswa mengamati gambar


1.4mensyukuri nilai dan Nasional 1908 tentang Kebangkitan
semangat Dalam Perjuangan Nasional 1908 dengan
Kebangkitan Nasional Kemerdekaan ikhkas sebagai wujud
1908 dalam  Makna syukur terhadap Tuhan
perjuangan Kebangkitan Yang Maha Esa
kemerdekaan Nasional dalam  Siswa dengan kerjasama
Kemerdekaan Perjuangan kelompok mengidentifikasi
Indonesia secara Kemerdekaan pertanyaan tentang makna
tulus  Arti Penting Kebangkitan Nasional 1908
2.4 menunjukkan rasa Kebangkitan bagi bangsa Indonesia
bangga terhadap Nasional Dalam  Siswa mencari informasi
peristiwa Perjuangan untuk menjawab
kebangkitan Nasional Kemerdekaan pertanyaan tentang arti
1908 dalam  Peran Tokoh Kebangkitan Nasional 1908
perjuangan Kebangkitan bagi perjuangan
kemerdekaan Nasional Dalam kemerdekaan bangsa
Republik Indonesia Perjuangan Indonesia dengan penuh
Kemerdekaan rasa tanggung jawab
3.4 menemukan makna Nasional  Siswa menghubungkan
dan arti penting
informasi yang
Kebangkitan Nasional
diperoleh secara jujur

16
1908 Kebangkitan untuk menyimpulkan
Nasional dalam tentang makna Kebangkitan
perjuangan Nasional 1908 bagi bangsa
kemerdekaan Indonesia
4.4 menyaji hasil temuan  Siswa menyusun laporan
tentang peran dan menyajikan hasil telaah
kejuangan tokoh tentang makna Kebangkitan
Kebangkitan Nasional Nasional 1908 dengan
1908 dalam percaya diri
perjuangan  Siswa mensimulasikan
kemerdekaan peran tokoh kejuangan
Kebangkitan Nasional

Siswa mampu: Sumpah Pemuda  Siswa mengamati gambar


tahun 1928 dalam tentang persitiwa Sumpah
1.5 menghayati nilai dan
bingkai Bhinneka Pemuda dan keberagaman
semangat Sumpah
Tunggal Ika masyarakat Indonesia
Pemuda tahun 1928
dalam bingkai  Makna Sumpah sebagai wujud syukur
Bhinneka Tunggal Ika Pemuda terhadap Tuhan Yang Maha
 Arti penting esa
2.5 menghargai nilai dan Sumpah Pemuda  Siswa bekerjasama dengan
semangat Sumpah bagi prjuangan kelompok mengidentifikasi
Pemuda tahun 1928 Indonesia Pertanyaan-pertanyaan
dalam bingkai  Semangat dan tentang makna Sumpah
Bhinneka Tunggal Ika komitmen Pemuda 1928 dalam bingkai
3.5 mengidentifikasi nilai sumpah pemuda Bhinneka Tunggal Ika
dan semangat bagi bangsa dan  Siswa mencari informasi
Sumpah Pemuda Negara Indonesia bersama dengan anggota
tahun 1928 dalam kelompok yang beragam
bingkai Bhinneka untuk menjawab
Tunggal Ika pertanyaan tentang arti
Sumpah Pemuda bagi
4.5 melaksanakan nilai-
perjuangan kemerdekaan
nilai kejuangan tokoh
bangsa Indonesia dalam
Sumpah Pemuda
bingkai Bhinneka Tunggal
tahun 1928
Ika
 Siswa menghubungkan
informasi yang
diperoleh untuk
menyimpulkan tentang
makna Sumpah Pemdua
bagi bangsa Indonesia
dengan penuh rasa
tanggung jawab
 Siswa menyusun laporan
hasil telaah tentang makna
Sumpah Pemuda dan
menyajikan hasil telaah di
depan kelas dengan
semangat saling
menghargai dan
menghormati

17
 Siswa mensimulasikan
peran tokoh Sumpah
Pemuda,

Siswa mampu: Semangat dan  Siswa mengamati gambar /


komitmen tayangan vidio sidang MPR
1.6 mensyukuri
kebangsaan untuk dalam membuat
semangat kebangsaan
memperkuat NKRI keputusan/komitmen
yang memperkuat
Negara Kesatuan dengan penuh bangga dan
 Makna semangat
Republik Indonesia syukur terhadap Tuhan
dan komitmen
Yang Maha Esa
2.6 menunjukkan sikap kebangsaan
 Siswa mengidentifikasi
semangat kebangsaan  Arti penting
pertanyaan-pertanyaan
untuk memperkuat Semangat dan
secara bekerjasama dengan
Negara Kesatuan Komitmen
kelompoknya terkait dengan
Republik Indonesia Kebangsaan
pentingnya semangat dan
untuk untuk
3.6 menggali pentingnya komitmen kebangsaan
memperkuat NKRI
semangat dan untuk memperkuat NKRI
 Peran Tokoh
komitmen kebangsaan  Siswa mencari informasi
Masyarakat akan
untuk memperkuat dari berbagai sumber secara
pentingnya
Negara Kesatuan bertanggung jawab untuk
Semangat dan
Republik Indonesia menjawab berbagai
Komitmen
pertanyaan yang telah
4.6 menyajikan peran Kebangsaan
tersusun
tokoh masyarakat untuk
memperkuat NKRI  Siswa dengan penuh
sebagai bentuk
disiplin dan kerjasama
komitmen kebangsaan
kelompok menghubungkan
untuk memperkuat
berbagai informasi yang
Negara Kesatuan
didapatkannya untuk
Republik Indonesia
membuat simpulan jawaban
terhadap pertanyaan yang
ada
 Siswa menyusun laporan
hasil telaah tentang
semangat dan komitmen
kebangsaan untuk
memperkuat NKRI dengan
penuh rasa tanggung jawab
 Siswa mensimulasikan
peran tokoh masyarakat
akan pentingnya semangat
dan komitmen kebangsaan
untuk memperkuat NKRI

C. Kelas IX
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/Minggu

Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Siswa mampu: Dinamika perwujudan  Siswa membaca berita/


Pancasila sebagai artikel tentang dinamika
1.1 mensyukuri Pancasila
dasar negara dan Pancasila sebagai dasar

18
sebagai dasar negara pandangan hidup negara dan pandangan
yang merupakan bangsa hidup dan menyimak dari
anugrah Tuhan Yang berbagai sumber tentang
 Penerapan Pancasila
Maha Esa perwujudan Pancasila
dari masa ke masa
sebagai dasar negara dan
2.1 mendukung  Dinamika nilai-nilai
pandangan hidup bangsa
perwujudan nilai-nilai Pancasila sesuai
dengan penuh rasa syukur
Pancasila sebagai dengan
terhadap Tuhan Yang
dasar negara perkembangan
Maha Esa
3.1 mengidentifikasi jaman
dinamika perwujudan  Siswa mengidentifikasi
 Langkah-langkah
Pancasila sebagai pertanyaan tentang
perwujudan nilai-
dasar negara dan langkah-langkah untuk
nilai Pancasila
pandangan hidup mewujudkan Pancasila
sebagai dasar
bangsa sebagai dasar dengan
negara dalam
4.1 mendemonstrasikan penuh rasa ingin tahu dan
berbagai kehidupan
peran teladan tokoh- kerjasama kelompok
tokoh nasional dalam  Siswa mencari informasi
perwujudan Pancasila dari berbagai sumber
sebagai dasar Negara tentang arti penting
dan pandangan hidup mempertahankan
bangsa Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan
hidup bangsa dengan
penuh rasa ingin tahu dan
semangat gotong royong
 Siswa menghubungkan
berbagai informasi yang
didapat untuk menjawab
berbagai pertanyaan yang
telah disusun dengan
kerjasama kelompok
 Siswa menyusun dan
menyajikan hasil analisis
tentang dinamika
perwujudan Pancasila
sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa
dengan penuh rasa
tanggung jawab
 Siswa mensimulasikan
mendemonstrasikan peran
tokoh nasional dalam
perwujudan Pancasila
sebagai dasar Negara

Siswa mampu: Pokok-pokok pikiran  Siswa mengamati dari


dalam Pembukaan video/film/gambar tentang
1.2 menghayati isi alinea
UUD Negara Republik makna pokok-pokok
dan pokok pikiran
Indonesia Tahun 1945 pikiran dalam Pembukaan
yang terkandung
dalam Pembukaan UUD Negara Republik
 Makna alinea
Undang-Undang Dasar Indonesia Tahun 1945
Pembukaan
Negara Republik sebagai wujud syukur
Undang-Undang
terhadap Tuhan Yang

19
Indonesia Tahun 1945 Dasar Republik Maha Esa
Indonesia Tahun  Siswa mengidentifikasi dan
2.2 menunjukkan sikap
1945 mengajukan pertanyaan
mendukung isi alinea
dan pokok pikiran  Makna pokok-pokok tentang arti penting pokok-
yang terkandung pikiran dalam pokok pikiran dalam
dalam Pembukaan Pembukaan UUD Pembukaan UUD Negara
Undang-Undang Negara Republik Republik Indonesia Tahun
Dasar Negara Indonesia Tahun 1945 dengan penuh
Republik Indonesia 1945 tanggung jawab
Tahun 1945  Sikap positif  Siswa mencari informasi
terhadap pokok- dari berbagai sumber
3.2 menggali dan pokok pikiran dalam tentang pokok-pokok
menemukan isi Pembukaan UUD pikiran dalam Pembukaan
alinea dan pokok Negara Republik UUD Negara Republik
pikiran yang Indonesia Tahun Indonesia Tahun 1945
terkandung dalam 1945  Siswa menyimpulkan
alinea Pembukaan makna pokok-pokok
Undang-Undang pikiran dalam Pembukaan
Dasar Negara UUD Negara Republik
Republik Indonesia Indonesia Tahun 1945
Tahun 1945 sebagai hasil kerjasama
4.2 menyajikan isi alinea kelompok
dan pokok-pokok  Siswa menyusun paparan
pikiran yang dan mempresentasikan
terkandung dalam secara kelompok tentang
Pembukaan Undang pokok-pokok pikiran yang
Dasar Negara terkandung dalam
Republik Indonesia pembukaan UUDNegara
Tahun 1945 Repuplik Indonesia dengan
penuh disiplin dan
tanggung jawab
 Siswa menerapkan isi
alinea dan pokok
pembukaan UUD 1945 di
kelas

Siswa mampu: Kedaulatan Negara  Siswa mengamati dari


Kesatuan Republik video/film/gambar tentang
1.3 menghargai ketentuan
Indonesia kedaulatan Negara RI
tentang bentuk dan
kedaulatan negara  Hakekat dan teori sebagai wujud syukur
sesuai dengan tentang terhadap Tuhan Yang
Undang-Undang Dasar Kedaulatan Maha Esa
Negara Kesatuan  Bentuk  Siswa mengidentifikasikan
Republik Indonesia Kedaulatan yang pertanyaan tentang
Tahun 1945 secara sesuai dengan hakekat kedaualatan dan
adil Undang-Undang kedaulatan menurut UUD
Dasar Negara 1945 serta prinsip-prinsip
2.3 menunjukkan sikap Republik Indonesia kedaulatan yang sesuai
peduli terhadap tahun 2015 dengan UUD Negara
ketentuan bentuk dan  Prinsip-prinsip Kesatuan Republik
kedaulatan negara kedaulatan sesuai Indonesia tahun 1945
sesuai Undang- dengan Undang- dengan penuh disiplin
Undang Dasar Negara Undang  Siswa mengumpulkan

20
Kesatuan Republik DasaNegara informasi dari berbagai
Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia sumber tentang prinsip-
tahun 1945 prinsip kedaulatan sesuai
3.3 menggali prinsip-
prinsip kedaulatan  Melaksanakan dengan Undang-Undang
prinsip-prinsip Dasar Negara Kesatuan
sesuai Undang-
kedaulatan sesuai Republik Indonesia tahun
Undang
dengan Undang- 1945 dengan penuh
Dasar Negara
Undang tanggung jawab
Republik Indonesia
Tahun 1945 DasaNegara  Siswa menyimpulkan
Republik Indonesia tentang tentang prinsip-
4.3 mewujudkan prinsip- tahun 1945 prinsip kedaulatan dengan
prinsip kedaulatan penerapan kedaulatan
sesuai Undang- yang sesuai dengan UUD
Undang Dasar Negara Negara Kesatuan Republik
Republik Indonesia Indonesia tahun 1945
Tahun 1945  Siswa menyajikan hasil
telaah tentang kedaulatan
yang sesuai dengan UUD
Negara Kesatuan Republik
Indonesia tahun 1945
dengan penuh rasa
tanggung jawab
 Siswa mensimulasikan
pemilihan ketua RT/Bupati

Siswa mampu: Keberagaman  Siswa mengamati


masyarakat dalam masalah-masalah yang
1.4 peduli terhadap
bingkai Bhinneka terjadi di lingkungan
masalah-masalah
Tunggal Ika sekitar dengan jujur
yang muncul dalam
keberagaman,suku,  Makna Persatuan  Siswa mengidentifikasi
agama, ras, antar dalam Kebangsaan pertanyaan tentang
golongan (SARA) di masalah yang muncul
 Prinsip persatuan
masyarakat serta dalam keberagaman
dalam
cara pemecahannya masyarakat dengan
keberagaman
dalam bingkai kerjasama kelompok.
suku, agama, ras
Bhinneka Tunggal dan antargolongan  Siswa mengajukan
Ika pertanyaan tentang
 Permasalahan
berbagai masalah yang
2.4 menunjukkan sikap yang muncul
muncul dalam
menyelesaikan dalam
keberagaman masyarakat
masalah-masalah keberagaman
dan cara pemecahannya
yang muncul dalam suku, agama, ras
dengan saling
keberagaman dan antargolongan
menghormati.
suku,agama,ras,antar  Upaya pencegahan
golongan (SARA) di konflik yang  Siswa mengumpulkan
masyarakat serta cara bersifat SARA data dari berbagai sumber
tentang masalah-masalah
pemecahannya dalam
dalam masyarakat yang
bingkai Bhineka dapat diselesaikan dengan
Tunggal Ika cara kekeluargaan
3.4 menelaah prinsip  Siswa menentukan
persatuan dalam hubungan berbagai
keberagaman masalah yang muncul
suku,agama,ras, antar dengan keberagaman

21
golongan (SARA), masyarakat dan cara
sosial, budaya, pemecahan serta
ekonomi dan gender pencegahan dengan
dalam bingkai kerjasama kelompok
Bhinneka Tunggal Ika  Siswa menyajikan hasil
4.4 menyajikan contoh telaah rencana tindakan
persatuan dalam dalam rangka
keberagaman menyelesaikan berbagai
suku,agama,ras, antar masalah dalam
golongan (SARA), masyarakat dengan sikap
sosial, budaya, saling menghargai
ekonomi dgender  Siswa mensimulasikan
dalam bingkai peran mediator dalam
Bhinneka Tunggal Ika menyelesaikan masalah
SARA

Siswa mampu: Harmoni  Siswa membaca dari


Keberagaman berbagai sumber dan
1.5peduli terhadap
Masyarakat Indonesia mendiskusikan tentang
masalah-masalah yang
muncul dalam bidang masalah yang muncul
 Makna harmoni
sosial,budaya ekonomi dalam keberagaman
keberagaman dalam
dan gender dalam masyarakat dan cara
bidang sosial,
masyarakat dan cara pemecahannya sebagai
budaya, ekonomi
pemecahannya dalam wujud syukur terhadap
dan gender dalam
bingkai Bhinneka Tuhan Yang Maha Esa.
Bhinneka Tunggak
Tunggal Ika Ika  Siswa mengidentifikasi
pertanyaan tentang
2.5menghargai pendapat  Permasalahan
masalah yang muncul
tentang masalah- keberagaman
dalam keberagaman
masalah yang muncul masyarakat
masyarakat dan cara
dalam bidang Indonesia
pemecahannya dengan
sosial,budaya,ekonomi,  Akibat yang
sikap saling menghargai
dan gender di ditimbulkan oleh
masyarakat dan cara terjadinya masalah  Siswa mengumpulkan
pemecahannya dalam yang muncul data dari berbagai sumber
 Upaya tentang masalah-masalah
bingkai Bhinneka
menyelesaikan dalam masyarakat yang
Tunggal Ika dapat diselesaikan dengan
masalah yang
3.5 menggali prinsip cara kekeluargaan
muncul dalam
harmoni dalam  Siswa menentukan
keberagaman
keberagaman sosial, hubungan berbagai
masyarakat
budaya, ekonomi dan masalah yang muncul
Indonesia
gender dalam bingkai dengan keberagaman
Bhinneka Tunggal Ika masyarakat dan cara
4.5 menyajikan contoh pemecahannya dengan
harmoni dalam kerjasama kelompok
keberagaman suku,  Siswa menyajikan hasil
agama, ras, dan telaah rencana tindakan
antargolongan (SARA) dalam rangka
sosial,budaya,ekonomi menyelesaikan berbagai
, dan gender dalam masalah dalam
bingkai Bhinneka masyarakat dengan penuh
tanggung jawab

22
Tunggal Ika  Siswa mensimulasikan
peran mediator dalam
menyelesaikan masalah
social, budaya, ekonomi
dsn gender

Siswa mampu: Konsep Cinta Tanah  Siswa mengamati


Air/ Bela Negara film/wacana dan mengkaji
1.6 menghargai secara
dalam konteks Negara dari berbagai sumber
jujur konsep bela
Kesatuan Republik informasi tentang sejarah
negara dalam konteks
Indonesia perjuangan
Negara Kesatuan
Republik Indonesia a. Makna Bela Negara mempertahankan NKRI
b. Perundang- secara jujur sebagai wujud
2.6 menunjukkan sikap orang yang beriman.
undangan yang
mendukung bela  Siswa mengidentifikasi/
mengatur bela
negara dalam konteks mengajukan pertanyaan
Negara.
Negara Kesatuan tentang perjuangan
c. Perjuangan
Republik Indonesia mempertahankan NKRI
mempertahankan
3.6 mengidentifikasi NKRI dan ancaman terhadap
konsep bela negara d. Ancaman terhadap NKRI saat ini dengan
dalam konteks Negara NKRI saat ini penuh disiplin
Kesatuan Republik e. Semangat dan  Siswa mengumpulkan data
Indonesia komitmen dari berbagai sumber
persatuan dan tentang berbagai ancaman
4.6 mendemonstrasikan
kesatuan nasional terhadap NKRI saat ini
peran anggota
dalam mengisi dan dengan semangat
masyarakat untuk
mempertahankan kerjasama kelompok
bela negara dalam
NKRI  Siswa menghubungkan
konteks Negara
berbagai informasi untuk
Kesatuan Republik
menjawab berbagai
Indonesia
pertanyaan yang ada
dengan semangat
kebersamaan dan
kekeluargaan enentukan
hubungan
 Siswa mencoba menyusun
dan menyajikan gagasan
penguatan komitmen
mempertahankan NKRI
sebagai wujud syukur
terhadap Tuhan YME
 Siswa mensimulasikan
peran pahlawan dalam
membela NKRI

23

Anda mungkin juga menyukai