Disusun Oleh:
21220044
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2020-2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Waktu : 30 Menit
I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 15 menit diharapkan Ny.R mampu
memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari – hari.
IV. Metode
a. Ceramah
b.Diskusi / Tanya Jawab
V. Media
Leaflet
VI. Pengorganisasian
Pemateri : Nadia Anggita Sari
Peserta : Ny.R
VII. Kegiatan Pembelajaran
2
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
Kegiatan
1. Pembukaan - Mengucapkan - Menjawab salam 5 menit
salam
- Mendengarkan dan
- Memperkenalkan memperhatikan
diri
- Menyampaikan
maksud dan
tujuan
penyuluhan
- Menyimpulkan
hasil dari
penyuluhan.
- Menutup sesi
acara dengan
mengucapkan
3
salam
VIII. Evaluasi
Kriteria evaluasi :
4
A. DEFINISI
Gout artritis atau biasa dikenal Asam urat adalah hasil metabolisme tubuh oleh salah
satu unsur protein yang mengandung purin. Oleh karena itu kadar asam urat didalam
darah meningkat bila seseorang banyak mengkonsumsi daging atau makanan lainnya
yang mengandung purin (Muttaqin Arif, 2008)
Penyakit asam urat adalah suatu penyakit dimana terjadi penumpukan kadar asam urat
dalam tubuh secara berlebih, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya
melalui ginjal yang menurun atau akibat peningkatan asupan makanan tinggi purin. Gout
ditandai dengan serangan berulang dari artritis (peradangan sendi) yang akut, kadang
kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar. Akibatnya, terjadi penumpukan
kristal asam urat pada daerah persendian sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar
biasa. (Sustrani, 2013).
B. ETIOLOGI
Beberapa faktor yang menyebabkan kadar asam urat tinggi adalah:
1. Faktor keturunan
2. Jenis kelamin, Presentase Pria : Wanita yaitu 2 : 1 pria lebih beresiko terjadinya
asam urat yaitu umur (30 tahun keatas), sedangkan wanita terjadi pada usia
menopouse (50-60 tahun)
3. Penyakit Diabetes Melitus
4. Adanya gangguan ginjal dan hipertensi
5. Tingginya asupan makanan yang mengandung purin. Misalnya makanan yang tinggi
purin : kacang-kacangan, rempelo dll.
6. Berat badan yang berlebih (obesitas)
7. Jumlah alkohol yang dikonsumsi
8. Penggunaan obat-obatan kimia yang bersifat diuretik/analgetik dalam waktu lama
5
terserang tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas disertai rasa
nyeri yang sangat hebat, dan persendian sulit digerakan. Serangan pertama asam urat
pada umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki,
dan seringkali hanya satu sendi yang diserang. Namun, gejala-gejala tersebut dapat juga
terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut, siku dan lain-lain.
Adapun gejala-gejalanya, yaitu:
1. Kesemutan dan linu.
2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan nyeri
luar biasa pada malam dan pagi.
4. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.
5. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit, pergelangan
tangan serta siku.
6. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan bergerak.
D. PATOFISIOLOGI
Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang mengandung
asam urat tinggi, dan sistem ekskresi asam urat yang tidak adequat akan menghasilkan
akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah (Hiperurecemia), sehingga
mengakibatkan kristal asam urat menunpuk dalam tubuh. Penimbunan ini menimbulkan
iritasi lokal dan menimbulkan respon nyeri. Biasanya, rasa nyeri yang hebat tersebut
berlangsung selama 24 jam. Selanjutnya, berangsur berkurang sampai menghilang
dalam waktu 3-7 hari. Jika kadar asam urat serangan pertama tidak diturunkan menjadi
normal, akan terjadi serangan selanjutnya dan bersifat menahun.
E. PATHWAY
6
Produksi asam urat Kurangnya
berlebihan Faktor genetik pengeluaran asam urat
Respon inflamasi
Penekanan pada
Vasodilatasi dari Odema jaringan
jaringan sendi
kapiler
Kurangnya pengetahuan
Nyeri Akut Kekuan pada sendi pengobatan dirumah
Hambatan
mobilitas fisik
7
F. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi di kemudian hari, seperti benjolan pada bagian tubuh
tertentu, kerusakan tulang dan sendi, sehingga dapat terjadi kelumpuhan, peradangan
tulang ,kerusakan ligamen dan tendon (otot ), batu ginjal, kerusakan ginjal, dan tekanan
darah tinggi (hipertensi).
G. PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan serangan akut dengan Colchicine 0,6 mg (pemberian oral), Colchicine
1,0-3,0 mg (dalam NaCl intravena), phenilbutazone, Indomethacin.
2. Sendi diistirahatkan (imobilisasi pasien)
3. Kompres dingin
4. Diet rendah purin
5. Terapi farmakologi (Analgesic dan antipiretik)
6. Colchicines (oral/IV) tiap 8 jam sekali untuk mencegah fagositosis dari Kristal asam
urat oleh netrofil sampai nyeri berkurang.
7. Nonsteroid, obat-obatan anti inflamasi (NSAID) untuk nyeri dan inflamasi.
8. Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat dan untuk mencegah
serangan.
9. Uricosuric (Probenecid dan Sulfinpyrazone) untuk meningkatkan ekskresi asam urat
dan menghambat akumulasi asam urat (jumlahnya dibatasi pada pasien dengan gagal
ginjal).
10. Terapi pencegahan dengan meningkatkan ekskresi asam urat menggunakan
probenezid 0,5 g/hari atau sulfinpyrazone (Anturane) pada pasien yang tidak tahan
terhadap benemid atau menurunkan pembentukan asam urat dengan Allopurinol 100
mg 2 kali/hari.
H. PENCEGAHAN
1. Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu : Jeroan (jantung,
hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring, Kacang-kacangan, Bayam,
Udang, Daun melinjo.
2. Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam
urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap
memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa
8
meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton yang akan mengurangi
pengeluaran asam urat melalui urine.
3. Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat
baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan
pengeluaran asam urat melalui urine.
4. Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar
asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam
jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa.
5. Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan
yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari.
Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
6. Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar
yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka,
melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut,
buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit
mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian,
karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
7. Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang
mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi
alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam
laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
8. Olahraga ringan : Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan
kelenturan sendi serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang
sendi. Selain itu, olahraga memberi efek menghangatkan tubuh sehingga
mengurangi rasa sakit dan mencegah pengendapan asam urat pada ujung-ujung
tubuh yang dingin karena kurang pasokan darah. Jalan kaki, bersepeda, dan joging
bisa dijadikan alternatif olahraga untuk mengatasi rematik dan asam urat. Selain itu,
olahraga yang cukup dan teratur memperkuat sirkulasi darah dalam tubuh.