Anda di halaman 1dari 17

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/333015325

Analisis Korelasional

Preprint · May 2019

CITATIONS READS
0 347

1 author:

Sumbara Hambali
STKIP Pasundan Cimahi
20 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Teaching and Learning View project

All content following this page was uploaded by Sumbara Hambali on 11 May 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Oleh:
Sumbara Hambali, M.Pd
NIDN. 0423109002

ANALISIS KORELASI SEDERHANA (KORELASI TUNGGAL)

Korelasi merupakan suatu teknik dalam pengujian statistik yang digunakan untuk mengukur
kekuatan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya, serta juga untuk mengetahui
jenis hubungan diantara variabel-variabel tersebut (Koefisien Korelasi). Kekuatan hubungan
variabel yang dimaksud adalah apakah hubungan tersebut kuat, sedang, atau lemah. Sedangkan
jenis hubungan menandakan apakah hubungannya Positif ataupun Negatif.
Koefisien Korelasi sederhana dilambangkan dengan symbol huruf “r”. Nilai Koefisian r akan
selalu berada di antara -1 sampai +1 (r = -1 ≤ r ≤ +1).

1. Korelasi Positif
Jenis korelasi positif merupakan satu nilai variabel yang diikuti perubahan nilai variabel lain secara
teratur dengan arah yang sama. Jika Nilai variabel X mengalami peningkatan atau semakin besar,
maka nilai variabel Y akan ikut meningkat atau semakin besar pula. Sebaliknya jika Nilai variabel
X mengalami penurunan, maka nilai variabel Y akan ikut turun juga.

2. Korelasi Negatif
Jenis korelasi negatif merupakan satu nilai variabel yang diikuti perubahan nilai variabel lain
secara teratur dengan arah yang berlawanan. Jika Nilai variabel X mengalami peningkatan atau
semakin besar, maka nilai variabel Y akan mengalami penurunan atau semakin kecil. Sebaliknya
jika Nilai variabel X mengalami penurunan, maka nilai variabel Y akan mengalami peningkatan
atau semakin besar.

3. Pendekatan dan Kriteria


Koefisien Korelasi Sederhana disebut juga dengan Koefisien Korelasi Pearson. Rumus yang
dipergunakan untuk menghitung Koefisien Korelasi Sederhana adalah sebagai berikut:

𝑛 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
𝑟= (Pearson Product Moment)
√[𝑛 (∑ 𝑋 2 )−(∑ 𝑋)2 ][𝑛 (∑ 𝑌 2 )−(∑ 𝑌)2 ]
Oleh:
Sumbara Hambali, M.Pd
NIDN. 0423109002

Keterangan:
n = Banyaknya Sampel
Σx = Total Jumlah dari Variabel X
Σy = Total Jumlah dari Variabel Y
Σx2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X
Σy2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y
Σxy = Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y

Kriteria / Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2013:250)
CONTOH SOAL!
Seorang guru Penjas ingin meneliti tingkat hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar
pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani kepada 10 orang siswa. Setelah guru tersebut melakukan
pengukuran, maka didapatlah data sebagai beriku:
Motivasi Belajar Prestasi Belajar
No
(X) (Y)
1 63 70
2 65 72
3 62 70
4 60 68
5 68 75
6 71 80
7 67 75
8 64 71
9 65 73
10 66 74

 Carilah, apakah terdapat hubungan diantara variabel-variabel tersebut?


Oleh:
Sumbara Hambali, M.Pd
NIDN. 0423109002
JAWAB
1. Carilah jumlah nilai dari masing-masing variabel (X dan Y), jumlah nilai X2, Y2 dan jumlah
nilai dari perkalian X dengan Y menggunakan tabel bantuan berikut ini:
No X Y X2 Y2 XY
1 63 70 3969 4900 4410
2 65 72 4225 5184 4680
3 62 70 3844 4900 4340
4 60 68 3600 4624 4080
5 68 75 4624 5625 5100
6 71 80 5041 6400 5680
7 67 75 4489 5625 5025
8 64 71 4096 5041 4544
9 65 73 4225 5329 4745
10 66 74 4356 5476 4884
∑ 651 728 42469 53104 47488

2. Substitusikan nilai-nilai tersebut pada rumus pearson product moment berikut ini:
𝑛 (∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
𝑟=
√[𝑛 (∑ 𝑋 2 ) − (∑ 𝑋)2 ] [𝑛 (∑ 𝑌2 ) − (∑ 𝑌)2 ]
10 (47488) − (651)(728)
𝑟=
√[10 (42469) − (651)2 ][10 (53104) − (728)2 ]
474880 − 473928
𝑟=
√[424690 − 423801] [531040 − 529984]
952
𝑟=
√[889] [1056]
952
𝑟=
√938784
952
𝑟=
968,91
𝒓 = 𝟎, 𝟗𝟖𝟐
Berdasarkan perhitungan tersebut yang menunjukan bahwa nilai korelasi antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar adalah sebesar 0,982, maka dapat disimpulkan variabel tersebut memiliki
korelasi positif yang sangat kuat.
Oleh:
Sumbara Hambali, M.Pd
NIDN. 0423109002
TUGAS!
Carilah besarnya korelasi dari data berikut, dan tentukan apakah korelasinya positif atau negatif?

Tabel: Hasil Tes dari Setiap Variabel


Kekuatan Otot Lengan Smash Bolavoli
No
(X) (Y)
1 35 23
2 38 25
3 38 24
4 30 20
5 32 21
6 31 20
7 37 24
8 35 22
9 30 18
10 33 19
11 35 20
12 28 16
13 27 17
14 33 18
15 40 25
Oleh:
Sumbara Hambali, M.Pd
NIDN. 0423109002
UJI KORELASI GANDA (KORELASI MULTIPLE)

Korelasi ganda (multiple correlasional) merupakan hubungan antara tiga variabel atau lebih,
dimana minimal terdapat dua variabel bebas secara bersama-sama dihubungankan dengan variabel
terikatnya. Bentuk hubungan dapat digambarkan dalam bentuk desain berikut ini:

X1

X2 Y

Xn

Keterangan:
X1, X2, …, Xn = Variabel Bebas
Y = Variabel Terikat

Agar dapat menghitung korelasi tunggal, maka sebagai dasar harus menguasai dan memahami
korelasi tunggal, terutama dalam mencari nilai koefisien korelasi tunggal “r”. Koefisien korelasi
ganda dinyatakan atau dilambangkan menggunakan huruf “R”.
Untuk mendapatkan nilai “R” jika variabel bebasnya terdapat dua (X1 dan X2) secara bersama-
sama pada satu variabel terikat (Y) adalah sebagai berikut:

Rumus 1.1

Keterangan:
Ry.x1x2 = Koefisien korelasi ganda antara X1 dan X2 secara bersama-sama dengan Y
Ry.x1 = Koefisien korelasi X1 dengan Y
Ry.x2 = Koefisien korelasi X2 dengan Y
Rx1x2 = Koefisien korelasi X1 dengan X2
Oleh:
Sumbara Hambali, M.Pd
NIDN. 0423109002
Contoh Soal:
Diketahui misalkan seorang mahasiswa melakukan penelitian dengan judul : “Hubungan Panjang
Tungkai dan Kekuatan Otot Tungkai dengan Hasil Lompatan”. Ditanyakan berapakah besarnya
korleasi antara panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai secara bersama-sama dengan hasil
lompatan.
Jawaban:
1. Tentukan variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Dimana pada soal diatas yang menjadi
variabel bebas (X) ada 2, yaitu Panjang Tungkai (X1) dan Kekautan Otot Tungkai (X2),
sedangkan variabel terikat adalah Hasil Lompatan (Y).
2. Tentukan besarnya nilai korelasi tunggal antara X1 dengan Y, X2 dengan Y, dan X1 dengan X2.
Misalnya pada kasus ini telah diketahui besarnya nilai korelasi untuk variabel-variabel tersebut
adalah sebagai berikut:

ryx1 (Korelasi X1 dengan Y) = 0,60


ryx2 (Korelasi X2 dengan Y) = 0,70
rx1x2 (Korelasi X1 dengan X2) = 0,50

X1 (Panjang Tungkai)
ryx1 = 0,60

rx1x2 = 0,50 Y (Hasil Lompatan)

ryx2 = 0,70
X2 (Kekuatan Otot Tungkai)

Ryx1x2 = ?

3. Substitusikan nilai-nilai tersebut pada rumus 1.1 berikut:

0,602 +0,702 -2 (0,60)(0,70)(0,50)


Ryx1x2 =√ = 0,757
1-0,502

Jadi besarnya korelasi antara panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai secara bersama-
sama dengan hasil lompatan adalah 0,757.
Oleh:
Sumbara Hambali, M.Pd
NIDN. 0423109002
UJI KEBERMAKNAAN/SIGNIFIKANSI KOEFISIEN KORELASI

Pada pembahasan sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang hubungan antar variable yang
dinyatakan dalam koefisien korelasi. Kali ini akan dibahas mengenai kebermaknaan atau
signifikansi dari koefisien korelasi tersebut, sejauhmana hubungan keberartian koefisien korelasi
tersebut menjelaskan variable-variabelnya.
Pengujian kebermaknaan pada korelasi yang dibahas ada dua, yaitu uji kebermaknaan korelasi
tunggal dan uji kebermaknaan korelasi ganda.

A. Uji kebermaknaan koefisien korelasi tunggal/sederhana (r)


Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mencari pengujian signifikansi koefisien
korelasi tunggal/sederhana:
1. Tulis H0 dan H1 dalam bentuk kalimat berikut:
H0 = Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variable X dengan variable Y
H1 = Terdapat hubungan yang signifikan antara variable X dengan variable Y

2. Tulis H0 dan H1 dalam bentuk statistik berikut:


H0 : r = 0
H1 : r ≠ 0

3. Cari besarnya signifikansi dengan menggunakan rumus t hitung berikut ini:

𝑛−2
𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟 √
1 − 𝑟2

4. Tetapkan taraf signifikansinya (𝛼).


5. Tentukan kriteria pengujian signifikansi koefisien korelasinya, dengan cara:
Jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima atau korelasinya tidak signifikan.
6. Tentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus dk = n – 2. Pada taraf signifikansi di langkah 4
dengan menggunakan tabel distribusi t sebesar t = (1 – 1/2𝛼) (dk).
7. Bandingkan nilai pada thitung dengan ttabel sesuai dengan kriteria pada langkah 5 dan 6.
8. Membuat kesimpulan.
Oleh:
Sumbara Hambali, M.Pd
NIDN. 0423109002
Contoh soal:
Seorang mahasiswa melakukan pengukuran terhadap panjang tungkai dengan kecepatan lari
sprint. Pengukuran dilakukan pada sampel sebanyak 27 orang. Berdasarkan perhitungan yang telah
dilakukan di dapat besarnya koefisien korelasi adalah 0,28.
Pertanyaannya adalah apakah panjang tungkai memiliki hubungan yang signifikan dengan
kecepatan lari sprint ?

Jawab:
1. Tulis H0 dan H1 dalam bentuk kalimat berikut:
H0 = Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dengan kecepatan lari
H1 = Terdapat hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dengan kecepatan lari

2. Tulis H0 dan H1 dalam bentuk statistik berikut:


H0 : r = 0
H1 : r ≠ 0

3. Mencari nilai t hitung: dengan nilai r = 0,28 dan n = 27, maka:

𝑛−2
𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟 √
1 − 𝑟2

27 − 2
= 0,28√ = 1,458
1 − (0,28)2

4. Tetapkan taraf signifikansinya 𝛼 = 0,05


5. Tentukan kriteria pengujian signifikansi koefisien korelasinya, dengan cara:
Jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima atau korelasinya tidak signifikan.
6. Menentukan derajat kebebasan (dk) = 27 – 2 = 25. Pada taraf signifikansi 𝛼 = 0,05 dengan
menggunakan tabel distribusi t sebesar t = (1 – ½ 0,05) (25) = t(0,975) (25) = 2,060
7. Membandingkan nilai thitung dengan ttabel, yaitu maka:
-2,060 ≤ 1,458 ≤ 2,060
8. Kesimpulan : H0 diterima, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara panjang
tungkai dengan kecepatan lari.
Oleh:
Sumbara Hambali, M.Pd
NIDN. 0423109002
B. Uji kebermaknaan koefisien korelasi Ganda (R)

Uji kebermaknaan koefisien korelasi ganda digunakan untuk menguji apakah kedua variabel dari
pariabel bebas (X) secara bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan terhadap variabel
terikat (Y). Untuk lebih memahaminya, berikut disertakan contoh soal sebagai berikut:

Contoh soal:

Seorang mahasiswa telah melakukan analisis pengujian data penelitian korelasi kepada 10 orang
atlet, yaitu antara variabel panjang tungkai dan power tungkai secara bersama-sama dengan hasil
ketepatan smash bola voli. Besarnya nilai koefisien korelasinya adalah 0,781.

Ditanyakan: Apakah korelasinya signifikan?

Jawab:

1. Tulis H0 dan H1 dalam kalimat sebagai berikut:


H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel (X1) panjang tungkai dan (X2)
power tungkai secara bersama-sama dengan variabel (Y) ketepatan smash bola voli.
H0 : Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel (X1) panjang tungkai dan (X2) power
tungkai secara bersama-sama dengan variabel (Y) ketepatan smash bola voli.
2. Tulis H0 dan H1 dalam bentuk statistiknya sebagai berikut:
H0 : RYx1x2 = 0
H1 : RYx1x2 ≠ 0
3. Mencari nilai signifikansi menggunakan uji Fhitung, dengan rumus berikut:

n = Banyaknya Sampel (10)


𝑅2 /𝑘
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = k = Banyaknya Variabel Bebas (2)
(1 − 𝑅2 )/𝑛 − 𝑘 − 1
R = Besarnya korelasi Ganda (0,781)

Maka, diperoleh hasil sebagai berikut:


𝑅2 /𝑘 (0,7812 )/2 0,3049806
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2
= 2
= = 𝟓, 𝟒𝟕𝟑
(1 − 𝑅 )/𝑛 − 𝑘 − 1 (1 − 0,781 )/10 − 2 − 1 0,0557198
4. Tetapkan taraf signifikansinya (𝛼 = 0,05) dan tentukan kriteria pengujian signifikansi
korelasinya, yaitu dengan cara sebagai berikut:
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima dan hal lain ditolak.
Oleh:
Sumbara Hambali, M.Pd
NIDN. 0423109002
5. Hitung Ftabel dengan menggunakan rumus berikut:
Ftabel = F (𝛼 ) (dk pembilang, dk penyebut)
dk pembilang = k (banyaknya variabel) = 2
dk penyebut = n – k – 1 = 10 – 2 – 1 = 7
Ftabel = F (𝛼 ) (dk pembilang, dk penyebut) = F(0,05) (2,7) = 4,74 (Lihat pada tabel distibusi F)
6. Bandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel dan sesuaikan dengan kriteria pada tahap no. 4,
sehingga: Ternyata Fhitung = 5,473 > 4,74 = Ftabel, maka dengan begitu H0 ditolak atau H1 diterima
(Korelasinya Signifikan).
7. Membuat kesimpulan sebagai berikut: Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel
(X1) panjang tungkai dan (X2) power tungkai secara bersama-sama dengan variabel (Y)
ketepatan smash bola voli.
Oleh:
Sumbara Hambali, M.Pd
NIDN. 0423109002
Contoh Tugas!

1. Perhatikan desain koefisien korelasi di bawah ini:

X rxy = 0,40 Y

Tentukan, apakah korelasi tersebut signifikan?

𝑛−2
Gunakan rumus: 𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟√1−𝑟 2

2. Perhatikan desain koefisien korelasi di bawah ini:

X1

X2

Rx1x2y = 0,67

Tentukan, apakah korelasi tersebut signifikan?

𝑅2 /𝑘
Gunakan rumus: 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
(1−𝑅2 )/𝑛−𝑘−1
Oleh:
Sumbara Hambali, M.Pd
NIDN. 0423109002

Tabel Distribusi Z
Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0,0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 0359
0,1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 0753
0,2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 1141
0,3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 1517
0,4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 1879
0,5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 2224
0,6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2517 2549
0,7 2580 2612 2642 2673 2703 2734 2764 2794 2823 2852
0,8 2881 2910 2939 2967 2995 3023 3051 3078 3106 3133
0,9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 3389
1,0 3413 3438 3461 3485 3508 3531 3554 3577 3599 3621
1,1 3643 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 3830
1,2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 4015
1,3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 4177
1,4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 4319
1,5 4332 4345 4357 4370 4382 4394 4406 4419 4429 4441
1,6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 4545
1,7 4554 4564 4573 4582 4591 4599 4608 4616 4625 4633
1,8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4693 4699 4706
1,9 4713 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 4767
2,0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4808 4808 4812 4817
2,1 4821 4826 4830 4834 4838 4842 4846 4850 4854 4857
2,2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4890
2,3 4898 4896 4898 4901 4004 4906 4909 4911 4913 4916
2,4 4918 4920 4922 4025 4927 4929 4931 4932 4934 4936
2,5 4938 4940 4941 4043 4945 4946 4948 4949 4951 4952
2,6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 4964
2,7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 4974
2,8 4074 4975 4976 4977 4977 4987 4979 4979 4980 4981
2,9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 4986
3,0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 4990
3,1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 4993
3,2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4994 4995 4995
3,3 4995 4995 4995 4986 4996 4996 4996 4996 4997 4997
3,4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4998
3,5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998
3,6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3,7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3,8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3,9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000
Oleh:
Sumbara Hambali, M.Pd
NIDN. 0423109002
TABEL DISTRIBUSI F
(Baris Atas p = 0,05 dan Baris Bawah p = 0,01)
Oleh:
Sumbara Hambali, M.Pd
NIDN. 0423109002
Oleh:
Sumbara Hambali, M.Pd
NIDN. 0423109002
Oleh:
Sumbara Hambali, M.Pd
NIDN. 0423109002

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai