Anda di halaman 1dari 3

1.

Dalam kaitannya dengan penjabaran pancasila dalam pasal-pasal UUD 1945, bahwa
pancasila merupakan nilai dasar yang sifatnya permanen dalam arti secara ilimiah-
akademis, terutama ilmu hukum, tidak dapat diubah karena merupakan asas kerohanian
atau nilai inti dari pembukaan UUD 1945 sebagai kaidah negara yang fundamental.
Setiap pasal dalam UUD 1945 tidak sepenuhnya mencerminkan nilai dari suatu sila
dalam pancasila secara utuh. Suatu pasal dalam UUD 1945 dapat mencerminkan sebagian
nilai yang terkait dengan beberapa sila dalam pancasila. Hal tersebut dapat dipahami
karena pasal-pasal UUD 1945 sebagai nilai instrumental dapat terkait dengan satu bidang
kehidupana atau terkait dengan beberapa bidang kehidupan bangsa secara integral. Nilai-
nilai pancasila satu sama lain saling berkaitan tidak terpisah-pisah, melainkan merupakan
suatu kesatuan yang utuh dan harmonis.
- Sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa yang merupakan inti pemikiran keempat
yang kemudian dijelaskan dalam pasal 29 ayat 1 serta ayat 2, dan amandemen kedua
UUD 1945 pasal 28 E ayat 1 serta pasal 28 I ayat 1.
- Sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab yang merupakan inti pemikiran
dari sila keempat yang kemudian dijelaskan pada pasal 27 ayat 1,2 pasal
28,29,30,31,32,33, serta 34.
- Sila ketiga yaitu persatuan Indonesia yang merupakan inti pemikiran dari sila pertama
yang kemudian dijelaskan pada pasal 1 ayat 1, pasal 18, 18 A serta 18 B, pasal 35 B,
pasal 36 A, 36 B, 36 C, serta 36 D.
- Sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan yang inti pemikiran dari sila ketiga yang dijelaskan
pada pasal 2 sampai dengan pasal 25.
- Sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang merupakan inti
pemikiran dari sila kedua yang kemudian dijelaskan pada pasal 33 serta 34.

2. Implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara antara lain :


a) Bidang Politik
Dibuatnya berbagai macam bentuk pasal yang akan mengatur kebijakan negara
terhadap kehidupan politik.
- Pasal 26 ayat 1 yang mengatur tentang orang yang menjadi warga Negara
Republik Indonesia.
- Pasal 27 ayat 1 yang memberikan pernyataan terhadap kedudukan warga negara
yang berada didalam hukum dan juga pemerintahan tanpa adanya kekecualian.
b) Bidang Ekonomi
Dibuatnya berbagai macam bentuk pasal yang akan mengatur kebijakan negara
terhadap kehidupan ekonomi.
- Pasal 27 Ayat 1 yang dimana berbunyi "Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan".
- Pasal 33 Ayat 1 yang berbunyi "Disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan".
- Pasal 34 Ayat 1 yang berbunyi "Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar
dipelihara oleh negara".
c) Bidang Sosial Budaya

Dibuatnya berbagai macam bentuk pasal yang akan mengatur kebijakan negara
terhadap kehidupan sosial budaya.

- Pasal 31 Ayat 1 yang berbunyi "Setiap warga negara untuk berhak mendapatkan
pendidikan, ketentuan ini menegaskan bahwa mendapat pendidikan adalah
HAM".
- Pasal 32 Ayat 2 yang berbunyi "Negara memajukan kebudayaan nasional
Indonesia di tengah peradaban dunia".
d) Bidang HanKam
Dibuatnya berbagai macam bentuk pasal yang akan mengatur kebijakan negara
terhadap kehidupan pertahanan dan keamanan.
- Pasal 27 Ayat 3 yang berbunyi “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara".

3. Pancasila memiliki posisi sendiri dari ideologi-ideologi lain di dunia. Negara Indonesia
merupakan negara demokrasi, yang berarti Indonesia mengarah ke Liberalisme dalam hal
ini. Liberalisme merupakan suatu paham yang mengutamakan kebebasan individu. Hak
setiap individu dilindungi dan diakui dalam liberalisme. Dalam negara demokrasi, tentu
mementingkan suara rakyat dan memberikan kebebasan dalam setiap aspek kehidupan,
seperti kebebasan dalam hak memberi suara untuk pemilu.
Selain Liberalisme, Pancasila juga mengarah ke ideologi sosialisme dalam kehidupan
sosial masyarakat Indonesia. Sosialisme merupakan ideologi yang menekankan
keberadaan kelompok. Sosialisme mengutamakan paham pertemanan atau persahabatan
dan bertentangan dengan individualisme. Warga Indonesia masih menekankan
kepentingan sosial daripada individualis. Sosialisme juga merupakan bentuk perlawanan
terhadap konsep kepemilikan privat atas alat-alat produksi para pekerja, mengambil alih
kepemilikan alat-alat produksi yang kemudian akan digunakan oleh pemerintah (sebagai
representasi dari kaum pekerja) untuk memenuhi kebutuhan sosial secara merata.

Anda mungkin juga menyukai