Anda di halaman 1dari 10

JEE 5 (1) (2016)

Journal of Economic Education

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jeec

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, MOTIVASI, DAN


KEPRIBADIAN TERHADAP MINAT WIRAUSAHA
MELALUI SELF EFFICACY

Agus Kurniawan, Muhammad Khafid, Amin Pujiati

Prodi Pendidikan Ekonomi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Pengangguran menjadi salah satu permasalahan yang harus diatasi, salah satu cara untuk mengurangi jumlah
Diterima: 20 Januari pengangguran adalah dengan menumbuhkan minat wirausaha. Minat wirausaha dipengaruhi oleh beberapa
2016 faktor diantaranya lingkungan keluarga, motivasi wirausaha, kepribadian wirausaha dan self efficacy. Penelitian
Disetujui: 28 Maret ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan keluarga, motivasi wirausaha, kepribadian wirausaha
terhadap minat wirausaha melalui self efficacy. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
2016
Subyek dalam penelitian yaitu siswa kelas XI SMK Negeri 1 Salatiga dengan populasi 458 responden, sampel
Dipublikasikan: 2 Juni
diperoleh dengan teknik propotional random sampling sebanyak 214 responden. Metode pengumpulan data
2016
menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan deskriptif persentase dan analisis jalur (path analysis). Hasil
________________ analisis data menunjukan variabel lingkungan keluarga, motivasi wirausaha, kepribadian wirausaha berpengaruh
Keywords: terhadap minat wirausaha melalui self efficacy.
Entrepreneurial; Abstract
environment; motivation;
personality; self-efficacy.
___________________________________________________________________
The unemployment becomes one of the problems that must resolved, one of ways to reduce the unemployment
____________________
was to develop interest in entrepreneurship. Interest of entrepreneurship was influenced by several factors,
suchas the environment of family, entrepreneurial motivation, entrepreneurial personality and self efficacy.
This study aimed to analyze the influenced of family environment, entrepreneurial motivation and the
personality of entrepreneurial the interests of entrepreneurial through self efficacy. The research used a
quantitative approach. Subjects of the study are XI student of SMK Negeri 1 Salatiga with population of 458
respondents, the sample was obtained by proportional random sampling technique is 214 respondents. Methods
of data analysis used questionnaires. The data analysis using descriptive percentages and path analysis (path
analysis). The results of study showed that variable family environment, entrepreneurial motivation,
entrepreneurial personality influenced for interest in entrepreneurial through self efficacy.

© 2016 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: p-ISSN 2301-7341
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
e-ISSN 2502-4485
E-mail: awan_putrakencana@yahoo.co.id

100
Agus Kurniawan, dkk. /Journal of Economic Education 5 (1) (2016)

PENDAHULUAN
Boga dan Tata Kecantikan sedangkan di SMK
Indonesia merupakan salah satu negara lainnya program keahliannya rata-rata adalah
yang sedang berkembang, namun apabila dilihat teknik. Selain itu tujuan SMK Negeri 1 Salatiga
dari sumber daya manusianya Indonesia salah satunya adalah mengembangkan
memiliki tingkat pengangguran yang tinggi. keterampilan kewirausahaan, sesuai dengan misi
Tingginya tingkat pengangguran tersebut dari pendidikan menengah kejuruan yaitu
dikarenakan peluang kesempatan kerja lebih mendidik dan melatih peserta didik memiliki
sedikit dibandingkan dengan jumlah lulusan keterampilan sesuai kompetensi keahliannya
yang mencari kerja diberbagai jenjang dan menumbuhkan jiwa dan semangat
pendidikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) wirausaha. Akan tetapi apabila dilihat dari
tahun 2015 mencatat bahwa jumlah jumlah lulusan SMK Negeri 1 Salatiga dan
pengangguran tertinggi di Indonesia adalah kemudian dibandingkan antara yang
lulusan SMK yaitu sebesar 12,65%. Ditingkat berwirausaha, bekerja dan melanjutkan
Provinsi, jumlah pengangguran di Provinsi Jawa keperguruan tinggi, maka jumlah persentase
Tengah sebesar 4,99%. Ditingkat Eks untuk berwirausaha masih sangat begitu rendah
Karesidenan, jumlah pengangguran di Eks dibanding mereka setelah lulus ingin bekerja dan
Karesidenan Semarang sebesar 5,64%. Ditingkat melanjutkan keperguruan tinggi.
Kabupaten/Kota, jumlah pengangguran di Kota Berdasarkan hasil wawancara dengan
Salatiga sebesar 4,47%. Dan di Kota Salatiga beberapa siswa kelas XI SMK Negeri 1 Salatiga
berdasarkan jenjang pendidikan, persentase yang dari berbagai progam keahlian yang ada,
pengangguran tertinggi adalah lulusan SMK diketahui bahwa ketika setelah lulus nanti
yaitu sebesar 6,65%. Untuk mengurangi jumlah mereka akan bekerja dan ada yang melanjutkan
pengangguran tersebut, maka salah satu upaya keperguruan tinggi dari pada berwirausaha.
yang dapat dilakukan adalah dengan Banyak alasan yang menjadi penyebab siswa
berwirausaha (Soemanto 2002:7). Akan tetapi kelas XI SMK Negeri 1 Salatiga tidak mau
pada kenyataannya sampai saat ini jumlah berwirausaha ketika lulus sekolah, diantaranya
penduduk khususnya di Jawa Tengah yang adalah adanya pandangan bahwa menjadi
melakukan wirausaha masih sangat sedikit. pegawai lebih bergengsi dari pada menjadi
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pencipta lapangan kerja, mereka beranggapan
(BPS) tahun 2015 jumlah wirausaha di provinsi bahwa untuk menjadi seorang wirausahawan
jawa tengah masih sangat rendah yaitu sebesar membutuhkan modal yang besar dan
2,80%. Ditingkat eks karesidenan, jumlah kemampuan serta pengalaman yang cukup agar
wirausaha di eks karesidenan Semarang adalah tidak mengalami kerugian, serta tidak
sebesar 15,81%, Ditingkat Kabupaten/Kota, dimilikinya kepercayaan diri dan keberanian
jumlah wirausaha di Kota Salatiga sebesar siswa dalam mengambil resiko. Tidak hanya itu,
4,33%. Dan dari 19 SMK yang ada di Kota alasan siswa tidak mau berwirausaha adalah
Salatiga rata-rata yang menjadi wirausaha pada tidak adanya minat serta dukungan dari
masing-masing SMK masih dibawah 50%. Akan keluarga, karena rata-rata 70% orang tua siswa
tetapi dari 19 SMK yang ada di Kota Salatiga pekerjaannya adalah sebagai petani. Disamping
SMK Negeri 1 Salatiga mempunyai persentase itu masih kurangnya motivasi dalam diri siswa
yang tinggi untuk kegiatan wirausaha yaitu untuk mampu bergerak dalam menentukan
sebesar 4,70%, ini dikarenakan di SMK Negeri 1 pilihan bahwa wirausaha adalah sebuah karir
adalah satu-satunya SMK yang memiliki yang menjanjikan.
program keahlian yang berbeda dengan SMK Melihat kenyataan yang dihadapi
lain yang ada di Kota Salatiga. SMK Negeri 1 tersebut, maka perlu adanya arah pembentukan
Salatiga memiliki 6 program keahlian siswa sebagai individu yang mampu
diantaranya adalah Akuntansi, Administrasi menciptakan pekerjaan bukan lagi sebagai
Perkantoran, Pemasaran, Tata Busana, Tata pencari pekerjaan, melainkan dengan
101
Agus Kurniawan, dkk. /Journal of Economic Education 5 (1) (2016)

berwirausaha. Cara untuk menumbuhkan bisnis dibandingkan model lainnya. Ajzen


kesadaran berwirausaha diantaranya adalah (1991) menyatakan bahwa Theory of Planned
dengan menumbuhkan minat wirausaha. Behaviour (TPB) digunakan sebagai prediktor
Dengan minat yang ada pada siswa, maka siswa untuk mengukur minat seseorang dimana minat
akan terdorong untuk mempelajari pengetahuan tersebut ditentukan atau dipengaruhi oleh
yang berkaitan dengan kewirausahaan lebih lingkungan keluarga, motivasi, kepribadian dan
serius. Menurut Suryana (2006:18) Minat self efficacy, artinya bahwa semakin kuat
wirausaha adalah kecenderungan hati dalam diri (positif) pengaruh tersebut terhadap minat
seseorang untuk tertarik menciptakan suatu individu, maka akan memperkuat keinginan
usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur, individu tersebut untuk bekerja mandiri atau
menanggung resiko dan mengembangkan usaha menjalankan usahanya sendiri.
yang diciptakannya. Dalam hal ini peran lingkungan keluarga
Minat wirausaha tidak muncul begitu saja sangat penting untuk menumbuhkan minat
tetapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan wirausaha khususnya bagi para siswa.
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Lingkungan keluarga adalah lingkungan dimana
Alma (2011:9), tumbuhnya minat wirausaha anak pertama kalinya memperoleh pendidikan.
dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya Menurut Alma (2011:7) lingkungan dalam
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor bentuk “role models” juga berpengaruh terhadap
internal yang berasal dari dalam diri minat wirausaha, role models biasanya melihat
wirausahawan dapat berupa sifat-sifat personal, kepada orang tua, saudara keluarga yang lain
sikap atau kepribadian, motivasi, kemauan dan (kakek, paman, bibi, anak), teman, pasangan
kemampuan individu yang dapat memberi atau pengusaha yang sukses. Lingkungan
kekuatan individu untuk berwirausaha. Faktor keluarga berperan penting sebagai pengarah bagi
eksternal berasal dari luar diri pelaku wirausaha masa depan anak, sehingga secara langsung
yang dapat berupa unsur dari lingkungan sekitar orang tua dapat mempengaruhi minat terhadap
seperti lingkungan keluarga, lingkungan dunia pekerjaan bagi anak dimasa yang akan datang
usaha, lingkungan fisik, dan lingkungan sosial termasuk untuk berwirausaha.
ekonomi. Menurut Alma (2011:8) Pekerjaan orang
Theory of Planned Behaviour (TPB) tua sering terlihat bahwa ada pengaruh dari
merupakan salah satu model yang dapat orang tua yang bekerja sendiri maka cenderung
digunakan untuk menilai minat seseorang, dan anaknya akan menjadi wirausaha. Karena peran
teori ini telah diakui sebagai model terbaik orang tua sebagai model sangatlah penting dan
untuk memahami perubahan perilaku dan telah akan memberikan arah pada pemilihan
dibuktikan sesuai untuk menilai minat pekerjaan anak. Minat wirausaha berkembang
wirausaha. Oleh karena itu model seperti pada diri seseorang bila lingkungan mendukung
Theory of Planned Behaviour (TPB) yang di karena minat terbentuk dari lingkungan
gagas oleh Azjen (1991) turut digunakan untuk keluarga. Berdasarkan hasil observasi dan
mengeksplorasi prilaku yang terencana ini. wawancara dengan kepala sekolah diperoleh
Lebih lanjut kewirausahaan sebagai prilaku yang data bahwa orang tua siswa SMK N 1 Salatiga
terencana terkait dengan minat yang dimiliki 70% bekerja sebagai petani, dan 30% bekerja
oleh seseorang. Hal ini senada dengan penelitian sebagai PNS, Wirausaha dan pegawai.
yang telah dilakukan oleh Budiati (2012), dan Berdasarkan hasil penelitian Yanti dkk
Putri (2014), bahwa model Theory of Planned (2014) dan Lestari dkk (2012), diperoleh hasil
Behaviour (TPB) dapat menjelaskan hubungan dalam penelitiannya bahwa lingkungan keluarga
antara pengaruh minat wirausaha. Teori ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dianggap sebagai model yang lebih baik dan minat wirausaha. Ayodele (2014), Hasil
lebih kompleks dalam menjelaskan dan penelitiannya menunjukan bahwa latar belakang
memprediksi minat wirausaha atau memulai keluarga memiliki pengaruh yang signifikan
102
Agus Kurniawan, dkk. /Journal of Economic Education 5 (1) (2016)

terhadap minat wirausaha. Hal ini berarti individu yang matang baik secara fisik maupun
lingkungan keluarga berperan dalam upaya psikologi”. Karakteristik kepribadian individu
menumbuhkan minat wirausaha siswa. sangat berpengaruh terhadap keberasilan usaha.
Sedangkan menurut Majdi (2012) dan Muzakki Seorang wirausaha yang mempunyai jiwa
(2014), dalam penelitiannya menjelaskan bahwa kepemimpinan, siap mental untuk menghadapi
lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap segala resiko dan akan tertantang untuk
minat wirausaha. Serta Paulina dan Wardono mendirikan sebuah usaha. Karena dengan
(2012), hasil penelitiannya menyatakan bahwa kepribadian yang matang untuk menghadapi
variabel lingkungan keluarga tidak berpengaruh segala permasalahan merupakan sikap yang baik
terhadap minat wirausaha. bagi seorang wirausaha. dengan adanya
Motivasi wirausaha siswa kerap dianggap pembentukan kepribadian wirausaha para siswa,
sebagai akar dari permasalahan banyaknya maka akan memberikan pengaruh positif
pengangguran. Seperti halnya di SMK Negeri 1 terhadap minat siswa untuk berwirausaha.
Salatiga, motivasi siswa untuk mampu bergerak Berdasarkan penelitian Lutfiadi (2011),
dalam menentukan pilihan berwirausaha masih kepribadian wirausaha cukup berperanan
sangat rendah, terlihat hanya 4,70% yang terhadap minat wirausaha. Aprilianty tahun
menjadi wirausaha dari total jumlah siswa yang (2012), Penelitian menunjukkan potensi
ada. Hal ini dikarenakan siswanya belum kepribadian wirausaha memberi pengaruh
memiliki motivasi yang tinggi dalam dirinya cukup berarti terhadap minat wirausaha.
untuk bekerja secara mandiri mampu Sedangkan menurut Husna dkk (2015),
berwiruasaha. Kebanyakan dari mereka hanya menyatakan bahwa variabel kepribadian tidak
mau bekerja menjadi karyawan atau ikut dengan berpengaruh terhadap minat wirausaha,
orang lain. Motivasi wirausaha menjadi hal selanjutnya menurut Pujiastuti (2013), diperoleh
yang sangat penting dan merupakan salah satu hasil bahwa tidak terdapat pengaruh yang
faktor dari dalam diri siswa yang juga signifikan antara kepribadian terhadap minat
menentukan berhasil tidaknya siswa untuk wirausaha.
menjadi wirausaha. Menurut Owoseni dan Dari semua hasil penelitian yang telah
Olakitan (2014), dalam penelitiannya diperoleh dipaparkan, dapat diketahui bahwa masih
hasil bahwa terdapat hubungan antara motivasi adanya perbedaan hasil penelitian antara
terhadap minat wirausaha. Kumalasari (2013), penelitian satu dengan penelitian yang lain,
berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan maka untuk itu perlu dimunculkan solusi untuk
bahwa motivasi berpengaruh terhadap minat menjawab masalah dalam perbedaan hasil
wirausaha. Akan tetapi Menurut Janah dan penelitian tersebut yaitu dengan memunculkan
Winarno (2015), Hasil penelitian menunjukan mediasi self efficacy. Self efficacy merupakan
bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap istilah dalam psikologi, yaitu penilaian individu
minat wirausaha. Sedangkan menurut Rosmiati terhadap kemampuan untuk mengorganisasikan
dkk (2015), dalam penelitiannya diperoleh hasil dan melaksankan sejumlah tingkah laku yang
penelitiannya bahwa variabel sikap dan motivasi sesuai dengan unjuk kerja (Bandura 1997:21).
tidak berpengaruh signifikan terhadap minat Self efficacy memberikan kontribusi yang besar
wirausaha. terhadap minat wirausaha, persepsi dan
Selanjutnya adalah kepribadian tindakan seseorang dalam berbagai cara. Self
wirausaha, seseorang yang memiliki kepribadian efficacy mencerminkan pemahaman individu
wirausaha akan mampu mandiri, dapat tentang kemampuannya berdasarkan
menghadapi kesulitan hidup dan dapat pengalaman masa lalu dan atribusi terhadap
mengelola peluang kerja bagi dirinya dan orang kinerja dan perhatiannya untuk berusaha. Jadi,
lain. Menurut Alma (2011:79) mengatakan Self efficacy adalah kepercayaan seseorang atas
bahwa “seorang wirausaha adalah orang yang kemampuan dirinya untuk menyelesaikan suatu
memiliki kepribadian yang produktif yaitu pekerjaan.
103
Agus Kurniawan, dkk. /Journal of Economic Education 5 (1) (2016)

Semakin tinggi Self efficacy yang dimiliki (meningkatkan penghasilan) dan mendorong
seseorang maka semakin tinggi pula minat individu untuk memusatkan perhatiannya, serta
seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan. mempunyai perasaan senang dan mempunyai
Berdasarkan penelitian Utomo (2013) dan keinginan untuk terlibat dalam kegiatan
Zutiasari (2015), self efficacay adalah variabel pengambilan resiko untuk menjalankan
yang terbaik dan mampu memperkuat variabel bisnis/usaha sendiri dengan memanfaatkan
bebas dalam penelitian minat wirausaha. Selain peluang peluang bisnis yang ada untuk
itu juga dalam penelitian yang dilakukan Oyeku menciptakan bisnis baru.
et al., (2014), dari hasil penelitiannya dapat
disimpulkan bahwa self efficacy adalah Self Efficacy
prediktor yang baik terhadap minat wirausaha Menurut Ormrod (2008:20) self efficacy
dan prediktor kuat dari kinerja bisnis. Apabila adalah penilaian seseorang tentang
seseorang tidak percaya akan kemampuan yang kemampuannya sendiri untuk menjalankan
dimiliki, kecil kemungkinan orang tersebut akan perilaku tertentu atau mencapai tujuan tertentu.
memiliki minat dalam berwirausaha. Maka dari Sedangkan menurut Laura (2010:152) self efficacy
beberapa faktor tersebut dapat mempengaruhi adalah keyakinan seseorang sehingga dapat
dan menumbuhkan minat wirausaha siswa dan menguasai suatu situasi dan menghasilkan
harapannya dapat membantu pemerintah dalam berbagai hasil yang bernilai positif dan
mengurangi jumlah pengangguran yang ada bermanfaat. Sedangkan Menurut Mujiadi
dinegara ini. (2003:86) self efficacy merupakan salah satu faktor
Berdasarkan latar belakang masalah di personal yang menjadi perantara atau mediator
atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah dalam interaksi antara faktor perilaku dan faktor
untuk menganalisis adakah pengaruh secara lingkungan.
langsung maupun tidak langsung lingkungan Berdasarkan definisi di atas dapat
keluarga, motivasi wirausaha dan kepribadian disimpulkan bahwa self efficacy adalah keyakinan
wirausaha melalui self efficacy terhadap minat seorang individu terhadap kemampuannya
wirausaha siswa kelas XI SMK Negeri 1 untuk mengatur dan melaksanakan tugas
Salatiga. dengan efektif dan efisien sehingga dapat
mencapai suatu tujuan dimana individu yakin
Minat Berwirausaha mampu untuk menghadapi segala tantangan dan
Menurut Fuadi (2009), “Minat wirausaha mampu memprediksi seberapa besar usaha yang
adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
untuk bekerja keras atau berkemauan keras
untuk berusaha secara maksimal untuk Lingkungan Keluarga
memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa Menurut Ahmadi (2003:177) keluarga
takut dengan resiko yang akan terjadi, serta adalah bentuk masyarakat kecil yang
berkemauan keras untuk belajar dari terdiri dari beberapa individu yang terikat oleh
kegagalan”. Menurut Suryana (2006:18) “minat suatu keturunan, yakni kesatuan
wirausaha adalah kecenderungan hati dalam diri kecil dari bentuk-bentuk kesatuan masyarakat.
seseorang untuk tertarik menciptakan suatu Menurut Soelaeman dalam Djamarah (2004:16)
usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur, keluarga secara psikologi adalah sekumpulan
menanggung resiko dan mengembangkan usaha orang yang hidup bersama dalam satu tempat
yang diciptakannya”. tinggal yang masing-masing anggota merasakan
Jadi dapat disimpulkan bahwa minat adanya pertautan batin sehingga saling
wirausaha adalah perasaan menyukai sesuatu berpengaruh, saling memperhatikan dan saling
yang kemudian ia ingin lebih mengetahuinya menyerahkan diri.
dan akan membuktikannya dengan melakukan Dari beberapa uraian di atas dapat ditarik
kegiatan untuk meningkatkan hasil karyanya kesimpulan bahwa lingkungan keluarga
104
Agus Kurniawan, dkk. /Journal of Economic Education 5 (1) (2016)

merupakan pendidikan yang utama dan pertama dengan teknik proportional random sampling
dalam pembentukan kepribadian seorang anak, sebanyak 214 siswa.
Karena kehidupan seorang anak sebagian besar Metode pengumpulan data
terjadi dalam sebuah lingkungan keluarga. menggunakan kuesioner. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Skala
Motivasi Wirausaha Likert, meliputi angka 1 sampai 5. Dengan
Menurut Robbins (2001) motivasi adalah ketentuan sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4),
kesediaan individu untuk mengeluarkan ragu-ragu (skor 3), tidak setuju (skor 2), dan
berbagai upaya dalam memenuhi kebutuhan- sangat tidak setuju (skor 1).
kebutuhannya. Motif, dalam bahasa inggrisnya Uji coba instrumen dilakukan pada 30
“motive” berarti gerak atau bergerak. Maka siswa kelas XI, kemudian dilakukan uji validitas
motivasi dipandang sebagai dorongan mental dan reliabilitas. Uji validitas dilakukan dengan
yang menggerakan dan mengarahkan prilaku membandingkan nilai r hitung dengan r tabel
manusia atas dasar kebutuhan (Basrowi, 2011). untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat ini n adalah jumlah sampel. Berdasarkan hasil
disimpulkan bahwa Motivasi adalah tenaga uji coba validitas instrumen kuesioner pada 30
yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas siswa kelas XI SMK Negeri 1 Salatiga, dari 62
seseorang agar dapat mencapai suatu tujuan. butir soal diperoleh 54 butir soal dengan kriteria
Dalam wirausaha peran motivasi, terutama valid dan 8 butir soal dengan kriteria tidak valid.
motivasi untuk berhasil menjadi sangat penting. Butir soal dengan kriteria tidak valid dibuang,
karena sudah terwakili oleh butir soal lain.
Kepribadian Wirausaha Kemudian dilakukan uji reliabilitas,
Kepribadian wirausaha menurut Fromm Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan
dalam Alma (2011:78) menyatakan bahwa cara, yaitu one shot atau pengukuran sekali saja.
kepribadian adalah merupakan keseluruhan SPSS memberi fasilitas untuk mengukur
kualitas psikis yang diwarisi atau diperoleh yang reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha
khas pada seseorang yang membuat unik. (a). “Suatu kontruk atau variabel dikatakan
Sedangkan menurut Alisyahbana dalam Alma reliabel jika memberikan nila Cronbach Alpha >
(2011:79) menyatakan bahwa kepribadian 0.70”. Nunnaly dalam Ghozali (2011: 48).
adalah keseluruhan karakteristik dari diri Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diketahui
seseorang, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata bahwa nilai Cronbach Alpha lebih besar dari nilai
hati, temperamen dan watak (karakter). Cut Value Cronbach Alpha. Sehingga dapat
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam uji
diambil pengertian bahwa kepribadian meliputi reliabilitas dapat dikatakan reliabel.
segala corak perilaku dan sifat yang khas dan
dapat diperkirakan pada diri seseorang, yang HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan
diri terhadap rangsangan, sehingga corak Berdasarkan hasil uji statistik dengan
tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan menggunakan SPSS, maka dapat diketahui
fungsional yang khas bagi individu itu. bahwa lingkungan keluarga, motivasi
wirausaha, dan kepribadian wirausaha,
METODE PENELITIAN berpengaruh terhadap minat wirausaha melalui
self efficacy. Hasil uji tersebut dapat dilihat pada
Penelitian ini menggunakan pendekatan tabel dibawah ini:
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kota Salatiga
tahun ajaran 2015/2016, yang berjumlah 458
siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
105
Agus Kurniawan, dkk. /Journal of Economic Education 5 (1) (2016)

Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi 1 Berdasarkan Tabel 4.9, 4.10 dan gambar 4.1
Variabel Beta T Sig. diatas menunjukan hasil output SPSS dengan
(Constant) -9.324 -2.659 0.008 jelas bahwa:
Lingkungan keluarga 0.294 5.535 0.000
Motivasi wirausaha 0.260 4.724 0.000 Pengaruh Lingkungan Keluarga, Motivasi
Kepribadian 0.152 3.047 0.003 Wirausaha, Kepribadian Wirausaha dan Self
wirausaha Efficacy Terhadap Minat Wirausaha
Self efficacy 0.337 6.828 0.000 Berdasarkan hasil uji statistik dengan
R Square = 0.577 SPSS pada variabel lingkungan keluarga
Adjusted R = 0.569 diperoleh nilai t hitung = 5,535 dengan sig. =
Square 0,000 < 0,05, hal ini berarti bahwa lingkungan
F Hitung = 71.308 keluarga berpengaruh terhadap minat wirausaha
sebesar 0,294. Artinya semakin tinggi
Sumber: Data primer diolah, 2016. lingkungan keluarga maka semakin tinggi
pengaruhnya terhadap minat wirausaha. Hasil
Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi 2 uji statistik dengan SPSS pada variabel motivasi
Variabel Beta T Sig. wirausaha diperoleh nilai t hitung = 4,724
(Constant) 16.673 7.195 0.000 dengan sig. = 0,000 < 0,05, hal ini berarti bahwa
Lingkungan 0.220 3.022 0.003 motivasi wirausaha berpengaruh terhadap minat
keluarga wirausaha sebesar 0,260. Artinya semakin tinggi
Motivasi wirausaha 0.161 2.117 0.035 motivasi wirausaha maka semakin tinggi
Kepribadian 0.150 2.166 0.031 pengaruhnya terhadap minat wirausaha. dan
wirausaha hasil uji statistik dengan SPSS pada variabel
R Square = 0.170 kepribadian wirausaha diperoleh nilai t hitung =
Adjusted R = 0.158 3,047 dengan sig. = 0,003 < 0,05, hal ini berarti
Square bahwa kepribadian wirausaha berpengaruh
F Hitung = 14.296 terhadap minat wirausaha sebesar 0,152.
Artinya semakin tinggi kepribadian rwirausaha
Sumber: Data primer diolah, 2016 maka semakin tinggi pengaruhnya terhadap
minat wirausaha. serta hasil uji statistik dengan
SPSS pada variabel self efficacy diperoleh nilai t
hitung = 6,828 dengan sig. = 0,000 < 0,05, hal
ini berarti bahwa self efficacy berpengaruh
terhadap minat wirausaha sebesar 0,337.
Artinya semakin tinggi self efficacy maka semakin
tinggi pengaruhnya terhadap minat wirausaha.
Pengaruh Lingkungan Keluarga, Motivasi
Wirausaha dan Kepribadian Wirausaha

Terhadap Minat Wirausaha Melalui Self


Efficacy
Sesuai syarat uji jalur dibuktikan total
pengaruh (total effect) > pengaruh langsung
(dirrect effect) = (0,368 > 0,294) maka dapat
dinyatakan bahwa ada pengaruh lingkungan
keluarga melalui self efficcay terhadap minat
wirausaha. Artinya semakin tinggi lingkungan
keluarga dengan self efficacy maka semakin tinggi
106
Agus Kurniawan, dkk. /Journal of Economic Education 5 (1) (2016)

pengaruhnya terhadap minat wirausaha. dan uji 2. Saran bagi sekolah


jalur dibuktikan total pengaruh (total effect) > Sekolah hendaknya lebih sering
pengaruh langsung (dirrect effect) = (0,314 > mendatangkan tamu motivator wirausaha,
0,260) maka dapat dinyatakan bahwa ada karena untuk menumbuhkan minat
pengaruh motivasi wirausaha melalui self efficcay berwirausaha dalam diri siswa. Selanjutnya BK
terhadap minat wirausaha. Artinya semakin (bimbingan konseling) hendaknya menerapkan
tinggi motivasi wirausaha dengan self efficacy konseling karir, konseling karir adalah suatu
maka semakin tinggi pengaruhnya terhadap proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap
minat wirausaha. serta sesuai syarat uji jalur siswa agar dapat mengenal dan memahami diri,
dibuktikan total pengaruh (total effect) > mengenal dunia kerja, merencanakan masa
pengaruh langsung (dirrect effect) = (0,202 > depan agar sesuai dengan yang diharapakan
0,152) maka dapat dinyatakan bahwa ada siswa serta membekali siswa setelah lulus agar
pengaruh kepribadian wirausaha melalui self mampu mengambil keputusan untuk
efficcay terhadap minat wirausaha. Artinya berwirausaha.
semakin tinggi kepribadian wirausaha dengan
self efficacy maka semakin tinggi pengaruhnya 3. Saran bagi peneliti selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya disarankan
terhadap minat wirausaha.
agar menambahkan variabel-variabel yang lebih
banyak dalam mempengaruhi minat wirausaha,
SIMPULAN DAN SARAN
dan analisis data yang lebih rinci, sehingga
faktor-faktor yang mempengaruhi minat
Berdasarkan hasil penelitian dan
wirausaha dapat diidentifikasi lebih lanjut.
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa
lingkungan keluarga, motivasi wirausaha,
DAFTAR PUSTAKA
kepribadian wirausaha berpengaruh secara
langsung maupun tidak langsung melalui self
Ahmadi, A. 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta:
efficacy sebagai mediasi terhadap minat
Rineka Cipta.
wirausaha siswa kelas XI SMK Negeri Salatiga.
Ajzen, I. 1991. Atitudes, Personality, and Behavior
(Second Edition). Library of Congres
1. Saran bagi siswa
Dari variabel minat wirausaha dapat Cataloging-in-Publication Data: New
diketahui bahwa diantara indikator merasa York.
tertarik untuk berwirausaha, merasa senang Alma, B. 2011. Kewirausahaan Untuk Mahasiswa
berwirausaha, dan berkeinginan untuk dan Umum. Bandung: Alfabeta.
berwirausaha masih tergolong kriteria cukup Aprilianty, E. 2012. “Pengaruh Kepribadian
baik. Untuk itu dari indikator tersebut masih Wirausaha, Pengetahuan
perlu untuk dinaikan kriterianya, dengan cara Kewirausahaan, dan Lingkungan
mengikuti pelatihan-pelatihan kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
yang telah diselenggarakan pemerintah maupun SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2. No.
sekolah karena dengan mengikuti pelatihan- 3.
pelatihan akan membekali siswa. Serta Ayodele, S. 2014. “Family Background and
melakukan kunjungan ditempat-tempat para Entrepreneurial Intention of Fresh
pelaku wirausaha yang nantinya akan Graduates in Nigeria”. Journal of Poverty,
menambah pengalaman siswa, sehingga akan Investment and Development, Vol. 5.
timbul rasa senang dan ketertarikan ketika Badan Pusat Statistik. 2015. Jawa Tengah dalam
melihat para wirausaha yang sukses. Dengan itu Angka Tahun 2015.
maka siswa akan memantapkan keinginan atau Badan Pusat Statistik. 2015. Kota Salatiga Dalam
minatnya untuk melakukan kegiatan Angka Tahun 2015.
berwirausaha.
107
Agus Kurniawan, dkk. /Journal of Economic Education 5 (1) (2016)

Bandura, A. 1997. Self Efficacy The Exercise Of a Di Kota Bekasi”. Jurnal Agribisnis dan
Control New York, W.H. Freeman and Pengembangan Wilayah, Vol. 3. No. 1.
company. Majdi, M. Z. 2012. “Pengaruh Pembelajaran
Basrowi. 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Kewirausahaan, Internalisasi Nilai
Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia. Kewirausahaan di Keluarga dan Motivasi
Budiati, Y., Yani, T. E., & Univesari, N. 2012. Minat Kewirausahaan”. Jurnal Education,
“Minat Mahasiswa Menjadi Wirausaha Vol. 7 No. 2. Hal: 1-25.
(Studi Pada Mahasiswa Fakultas Mujiadi. 2003. Psikologi Perkembangan. Bogor:
Ekonomi Universitas Semarang)”. Jurnal Ghalia Indonesia.
Dinamika Sosbud, Vol. 14 No. 1. Hal: 89- Ormrod, J. E. 2008. Psikologi Pendidikan
101. Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang.
Djamarah, S. B. 2004. Pola Komunikasi Orangtua Jakarta: Erlangga.
& Anak Dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Owoseni, & Olakitan, O. 2014. “The Influence
Cipta. of Some Personality Factors on
Fuadi, I, F. 2009. “Hubungan Minat Entrepreneurial Intentions”. International
Berwirausaha dengan Prestasi Praktik Journal of Business and Social Science, Vol. 5
Kerja Industri Siswa Kelas XII Teknik No. 1.
Otomotif SMK Negeri 1 Adiwerna Oyeku, O. M., Oduyoye, O. O., Kabouh, M.,
Kabupaten Tegal”. Jurnal PTM, Vol 9 des Elemo, G. N., Karimu, F. A., &
2009, 92-98. Akindoju A. F. 2014. “On
Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Entrepreneurial Self Efficacy and
dengan Program Ibm SPSS19. Semarang: Entrepreneurial Success: A Conceptual
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. and Theoretical Framework”. European
Husna, N., Yuhelmi., & Trianita, M. 2015. Journal of Business and Management, Vol. 6.
“Pengaruh Kepribadian dan Mata Kuliah No. 26.
Kewirausahaan Terhadap Intensi Paulina, I. & Wardoyo. 2012. “Faktor
Berwirausaha Pada Mahasiswa Penerima Pendukung Terhadap Intensi
Dana Program Mahasiswa Wirausaha Berwirausaha Pada Mahasiswa”. Jurnal
(PMW) di Fakultas Ekonomi Universitas Dinamika Manajemen, Vol. 3, No. 1.
Bung Hatta”. Jurnal Apresiasi Ekonomi, Pujiastuti, E. E. 2013. “Pengaruh Kepribadian
Vo. 3. No. 2. Hal: 167-171. dan Lingkungan Terhadap Minat
Kumalasari. 2013. “Pengaruh Motivasi dan Berwirausaha Pada Usia Dewasa Awal”.
Hasil Belajar Kewirausahaan Terhadap Jurnal Buletin Ekonomi, Vol. 11. No. 1.
Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII Di Hal: 1-86.
SMK Negeri 4 Purworejo”. Putri, T. S., Garnasih, R. L., & Ibrahim, R.
JurnalOikonomia, Vol. 2 No. 2. 2014. “Pengaruh Sosio Demografi dan
Laura, K. 2010. Psikologi Umum. Jakarta: Kemampuan Terhadap Minat
Salemba Humanika. Berwirausaha Mahasiswa Fakultas
Lestari., Indah, D., Harnanik., & Hadi, S. 2012. Ekonomi di Universitas Islam Riau”.
“Pengaruh Prakerin, Prestasi Belajar, Jurnal Jom FEKON, Vol. 1 No. 2.
Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Robbins, S. P. 2001. Organization Behavior. New
Berwirausaha Siswa”. Jurnal Pendidikan Jersey: Prentice-Hall.
Ekonomi FE Unnes, Vol.1 No. 2. Rosmiati., Junias, D. T. S., & Munawar. 2015.
Lutfiadi, R. & Rahmanto, M. I. 2011. “Analisis “Sikap, Motivasi, dan Minat
Peran Pendidikan Kewirausahaan, Berwirausaha Mahasiswa”. Jurnal JMK,
Kepribadian, dan Lingkungan Terhadap Vol. 17. No. 1. Hal: 21-30.
Minat Siswa SMK Untuk Berwirausaha Soemanto, W. 2002. Pendidikan Wiraswasta.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
108
Agus Kurniawan, dkk. /Journal of Economic Education 5 (1) (2016)

Suryana. 2006. Kewirausahaan, Pedoman Praktis,


Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta:
Salemba Empat.
Utomo, B. B., Mashudi., & Asriati, N. 2013.
“Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan
dalam Keluarga dan di Sekolah Terhadap
Minat Berwirausaha dengan Mediasi Self-
Efficacy Siswa Kelas XI”. Tesis. Program
Magister Pendidikan Ekonomi.
Yanti, P. E. D., Nuridja, I. M., & Dunia, I. K.
2014. “Pengaruh Dorongan Keluarga
Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja”.
Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 4. No. 1.
Zutiasari, I. 2015. “Pengaruh Pendidikan
Kewirausahaan dalam Lingkungan
Keluarga dan Sekolah terhadap Niat
Berwirausaha melalui Self-Efficacy”. Tesis.
Program Studi Pendidikan Bisnis dan
Manajemen, Program Magister
Pascasarjana. Universitas Negeri Malang.

109

Anda mungkin juga menyukai