Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PERBANDINGAN MINAT BERWIRAUSAHA

DAN BEKERJA SEBAGAI KARYAWAN DI MASA PANDEMI COVID-19


(Studi Kasus Mahasiswa Prodi Manajemen UINSA)

Anisa Yusrin Nanda


Program Studi Manajemen, UIN Sunan Ampel Surabaya
email: anisayusrinn@gmail.com

Abstract
. The Covid-19 pandemic not only affects the health sector, but also the economic sector. Many
workers are threatened by the impact of the Covid-19 pandemic. Likewise with entrepreneurs, who
experience losses due to social distancing that limit the space for business actors. This research was
conducted with the aim of looking at the comparison between interest of entrepreneurship and working as
an employee during the Covid-19 pandemic. This research uses a descriptive qualitative method. Based
on the sampling technique using the purposive sampling method, then obtained 26 respondents. Data
gathering techniques are conducted through interviews with sources. Data analysis using the Miles and
Huberman model data analysis. Research results show that the interest of entrepreurship during the
pandemic is higher than that interest of employees. Interest in entrepreneurship is superior, namely 17
respondents, while the remaining 9 respondents are interested in working as employees during the Covid-
19 pandemic.
Keywords: Entrepreneurship, Employees, Pandemic Covid-19
1. PENDAHULUAN kebutuhan sehari-hari, sedangkan sektor UMKM
yang paling terdampak yakni makanan dan
Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri minuman. Para pengelola koperasi merasakan
bahwa Indonesia tengah menghadapi masalah turunnya penjualan, kekurangan modal dan
keterbatasan kesempatan kerja bagi para lulusan terhambatnya distribusi. Sementara itu, sektor
perguruan tinggi dengan semakin meningkatnya UMKM yang terguncang selama pandemi
jumlah pengangguran belakangan ini. Menurut Covid19, selain makanan dan minuman, adalah
data Badan Statistika Pusat, terhitung sampai industri kreatif dan pertanian. Dalam situasi
bulan Agustus 2020 jumlah pengangguan di pandemi ini, menurut KemenkopUMKM ada
Indonesia sebanyak 2,56 juta orang [1]. sekitar 37.000 UMKM yang memberikan
Di masa pandemi Covid-10 ini, laporan bahwa mereka terdampak sangat serius
karyawan perusahaan atau pabrik-pabrik dengan adanya pandemi ini ditandai dengan
mengalami PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sekitar 56 persen melaporkan terjadi penurunan
dan dirumahkan sampai dengan waktu yang penjualan, 22 persen melaporkan permasalahan
belum pasti kapan berakhir. Tentu banyak dari pada aspek pembiayaan, 15 persen melaporkan
mereka yang masih menunggu kepastian, apakah pada masalah distribusi barang, dan 4 persen
tetap bisa bekerja seperti sedia kala atau pasrah melaporkan kesulitan mendapatkan bahan baku
dengan kondisi yang terjadi saat ini. mentah. [2]
Pandemi COVID-19 ini juga berdampak Dengan begitu, salah satu masalah
pada sektor UMKM. juga yang telah mendasar yang dihadapi oleh perguruan tinggi
menghantam UMKM adalah sebanyak 1.785 adalah masalah relevansi dan mutu yang belum
koperasi dan 163.713 pelaku usaha mikro kecil menggembirakan. Pendidikan tinggi belum bisa
menengah terdampak pandemi virus corona menjadi faktor penting yang mampu melahirkan
(Covid-19). Kebanyakan koperasi yang terkena enterpreneur dengan orientasi job creating dan
dampak Covid-19 bergerak pada bidang
kemandirian [3]. Pengangguran terdidik dari Pada awal-awal kewirausahaan
hasil pendidikan perguruan tinggi terus dikenalkan kepada masyarakat dan dunia dalam
bertambah, problem pengabdian masyarakat pendidikan. Terdapat pandangan yang berbeda-
dimana perguruan tinggi tersebut dirasa kurang beda tentang kewirausahaan ini, antara lain:
responsif, dan berkontribusi terhadap
problematika masyarakat. a. Kewirausahaan adalah ilmu pengetahuan.
Karena kewirausahaan merupakan sebuah
hasil uji di lapangan, dikumpulkan, diteliti,
dan diranngkai sebagai sumber informasi
yang berguna bagi orang lain yang
membutuhkannya.
b. Kewirausahaan adalah suatu bentuk
kepribadian atau sikap, karena unsur yang
ada didalam diri jiwa wirausaha adalah skap
positif, kepribadian yang ulet, pantang
Gambar 1.1 Persentase Penduduk Bekerja Menurut menyerah dan tidak mudah puas diri.
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Agustus 2018– c. Kewirausahaan adalah skill, karena
Agustus 2020 kewirausahaan merupakan penggabungan
dua konsep penting yaitu pengetahuan dan
Pada Agustus 2020, penduduk bekerja
pengalaman yang dirasakan serta dilakukan
masih didominasi oleh mereka yang
melaului jatuh-bangun untuk menjadi
berpendidikan SD ke bawah. Sementara tenaga
terampil dan akhirnya menjadi sebuah
kerja yang berpendidikan tinggi, yaitu Diploma
keahliam dalam menjalankan roda bisnis.
dan Universitas menduduki peringkat paling
d. Kewirausahaan adalah sebuah profesi.
bawah [1].
Menjadi wirausaha merupakan sebuah
Menjadi pengusaha maupun karyawan profesi sebagai pilihan hidup. Karena dengan
merupakan sebuah profesi yang paling diminati menjadi wirausaha, seseorang akan
para lulusan perguruan tinggi. Berwirausaha menciptakan lapangan kerja [4].
merupakan suatu kegiatan menciptakan usaha
Dari beberapa pengertian diatas dapat
atau memulai suatu usaha. Kewirausahaan
diambil kesimpulan bahwa kewirausahaan
dikatakan sangat penting karena dapat
adalah kemampuan seseorang untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari
umum di suatu negara. Berwirausaha dapat
yang telah ada dengan tujuan untuk mencapai
menjadi solusi atas masalah pengangguran dan
kemakmuran melalui penciptaan peluang.
kemiskinan yang angkanya masih tinggi di
negara kita. Begitu juga menjadi karyawan, Pekerja/Karyawan
instansi atau perusahaan dapat berkembang jika
terdapat karyawan-karyawan yang berpotensi Tenaga kerja, pekerja, karyawan,
untuk mengembangkan sebuah perusahaannya. potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi
dalam mewujudkan eksistensinya atau potensi
Bedasarkan masalah yang telah yang merupakan aset dan berfungsi sebagai
dipaparkan diatas, peneliti ingin mengetahui modal non material dalam organisasi bisnis yang
perbandingan antara mahasiswa yang minat dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara
berwirausaha dan bekerja sebagai karyawan fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi
dimasa Pandemi Covid’19. Tujuan penelitian ini organisasi (Nawawi, 2011). Karyawan adalah
dilakukan untuk mengetahui perbandingan minat setiap orang yang bekerja dengan menjual
berwirausaha dan bekerja sebagai karyawan di tenaganya (fisik dan pikiran) kepada suatu
masa pandemic Covid-19. perusahaan dan memperoleh balas jasa yang
sesuai dengan perjanjian sebelumnya [5].
URAIAN TEORITIS
Minat Berwirausaha
Kewirausahaan
Minat merupakan kecenderungan atau Pandemi COVID-19 yang terjadi di
kegairahan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat Indonesia menyebabkan pemerintah menerapkan
menjadi wirausaha dapat diartikan sebagai kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
keinginan seseorang untuk bekerja mandiri (self- (PSBB) di beberapa daerah. Kebijakan tersebut
employed) atau menjalankan usahanya sendiri. mengubah aktivitas social ekonomi masyarakat
Budiati, Yani, dan Universari (2012) dalam seperti transportasi terbatas, pusat perbelanjaan,
penelitian yang berjudul Sikap, Motivasi, dan tempat rekreasi dan hiburan ditutup. Keadaan ini
Minat Berwirausaha Mahasiswa menyatakan berdampak luas terhadap kondisi social ekonomi
bahwa minat mahasiswa menjadi wirausaha masyarakat termasuk keberlangsungan pekerjaan
dibagi dalam empat kelompok yaitu: 1) Minat dan penurunan pendapatan pekerja serta
untuk memulai wirausaha dalam jangka waktu menghambat keberlangsungan para UMKM.
dekat 2) Minat untuk memulai wirausaha dua Pemerintah memberlakukan social
tahun mendatang 3) Minat untuk memulai distancing, phycial distancing dan lockdown
wirausaha untuk jangka panjang, dan 4) Tidak untuk membatasi ruang gerak masyarakat.
memiliki minat berwirausaha [6]. Tujuan pemerintah menerapkan kebijakan
tersebut agar dapat menghambat penularan Virus
Indikator minat berwirausaha merujuk Corona. Lockdown mengakibatkan masyarakat
pada pendapat Iskandar (2001) adalah tidak bisa beraktivitas di luar rumah bahkan
ketertarikan terhadap kewirausahaan, kesediaan mereka yang bekerja harian atau pedagang kaki
untuk terlibat dalam kegiatan kewirausahaan, lima. Banyak pihak yang merasakan dampak
melihat peluang untuk berwirausaha, dari pandemi ini, seperti pegurangan jam kerja,
memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk pendapatan masyarakat berkurang, terutama
berwirausaha, keberanian dalam menghadapi yang berpenghasilan harian seperti buruh,
resiko, keberanian dalam menghadapi tantangan, pelaku usaha, ojek online dan lainnya
perasaan senang terhadap kegiatan sebagainya.
kewirausahaan, keinginan untuk mewujudkan
cita-cita dalam kewirausahaan [7]. Minat 2. METODE PENELITIAN
berwirausaha juga dapat dikatakan sebagai
kecenderungan seseorang untuk menjalankan Jenis Penelitian
bisnis/usaha.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
Minat Bekerja Sebagai Karyawan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
Pilihan pekerjaan merupakan suatu Sumber data dalam penelitian menggunakan
tindakan ekspresif yang merupakan refleksi dari data primer dan sekunder. Data primer dalam
motivasi, pengetahuan, kepribadian, dan penelitian ini yaitu hasil dari wawancara daring
kemampuan individu. Melalui pemahaman yang dengan beberapa mahasiswa Program Studi
benar akan pekerjaan yang sesuai bagi diri Manajemen melalui aplikasi Google Meet.
individu, maka akan dapat dipilih jenis Sedangkan data sekunder merupakan data yang
pekerjaan tertentu yang sesuai dengan harapan didapat dari berbagai literasi seperti buku,
dan potensi yang dimiliki individu tersebut artikel, jurnal, dan lain sebagainya.
(Spokane, 1996). Minat bekerja sebagai
karyawan merupakan sebuah keinginan atau Tempat Penelitian
ketertarikan terhadap pekerjaan yang diawali
dari upaya pencarian informasi tentang Penelitian ini dilakukan secara online untuk
lowongan pekerjaan, berdasarkan informasi- menghambat proses penyebaran virus Corona.
informasi yang didapat tersebut, calon karyawan Populasi dan Sampel
kemudian menentukan pilihan dan mengambil
suatu keputusan untuk menentukan perusahaan Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa
mana yang diinginkan [8]. Program Studi Manajemen angkatan 2018.
Teknik sampling yang digunakan dalam
Pandemi Covid-19 penelitian ini adalah teknik purposive sampling,
yaitu teknik pengambilan sumber data Reduksi data merupakan proses pemilihan,
dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan
digunakan yaitu sebanyak 26 narasumber. transformasi data “kasar” yang muncul dari
catatan di lapangan. Telah ditemukan beberapa
Teknik Pengumpulan Data data atau pertanyaan yang berkaitan dengan
minat berwirausaha di masa Pandemi Covid-19
Teknik pengumpulan data yang digunakan
sebagai berikut.
dalam penelitian ini melalui wawancara dengan
narasumber dari mahasiswa Program Studi 1. Alasan minat berwirausaha (P1)
Manajemen UIN Sunan Ampel Surabaya 2. Apakah terdapat tuntutan dari orang
angkatan 2018. terdekat (P2)
Teknik Analisis Data Serta terdapat beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan minat bekerja sebagai
Teknik analisis data dalam penelitian ini
karyawan di masa Pandemi Covid-19 yakni
menggunakan analisis model Miles and
sebagai berikut:
Huberman. Miles and Huberman (1984)
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis 1. Alasan minat bekerja sebagai kayawan (P3)
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan 2. Apakah terdapat tuntutan dari orang
berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, terdekat (P4)
sehingga datanya sudah jenuh[9]. Aktivitas
dalam analisis data ini yaitu meliputi Berbagai data yang telah didapat, kemudian
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dimasukkan dalam tahap berikutnya yaitu
dan kesimpulan. penyajian data dan penarikan kesimpulan atau
verifikasi. Pada penelitian ini, peneliti
3. HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan penyajian deskriptif analitis untuk
data hasil wawancara dan observasi. Seluruh
Pandemi Covid-19 merupakan musibah
responden telah bersedia untuk memberikan data
yang sangat memprihatinkan untuk seluruh
yang berkaitan dengan berbagai hal diatas. Hasil
manusia. Pandemi Covid-19 menyebabkan
tanggapan responden terhadap seluruh
beberapa perusahaan untuk memulangkan
pertanyaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
sebagian besar karyawan. Begitu juga para
pelaku usaha, tidak banyak dari mereka merasa Tabel 3.1 Tanggapan responden mengenai P1
bahwa pandemi Covid-19 ini menjadi momok No Alasan minat berwirausaha Jumlah
tersendiri. 1 Mengembangkan potensi diri 2
Karakteristik Responden 2 Mengimplementasikan ilmu 3
kewirausahaan
Responden dalam penelitian ini ialah mahasiswa 3 Ingin membuka lapangan 6
Program Studi Manajemen angkatan 2018 yang pekerjaan
pernah bekerja dan berwirausaha. Penelitian ini 4 Ingin bebas mengelola 5
di mulai dari menentukan responden dengan pekerjaannya sendiri
menggunakan teknik purposive sampling dengan 5 Melanjutkan usaha keluarga 1
mempertimbangkan beberapa hal berikut: Jumlah 17
1) Mahasiswa program studi manajemen yang
Bedasarkan tabel 3.1 diatas, dapat
pernah bekerja, baik part time maupun full
diketahui bahwa tanggapan responden mengenai
time.
alasan minat berwirausaha di masa Pandemi
2) Mahasiswa program studi manajemen yang
Covid-19 didominasi karena responden ingin
pernah melakukan kegiatan berwirausaha.
membuka lapangan pekerjaan baru. Karena
3) Mahasiswa program studi manajemen yang
dimasa pandemi seperti ini banyak sekali
pernah bekerja dan berwirausaha.
perusahaan-perusahaan yang mengurangi jumlah
Reduksi Data pegawainya. Dengan begitu, menciptakan
lapangan pekerjaan merupakan solusi yang baik bekerja sebagai karyawan di masa Pandemi
dalam mengatasi permasalahan minimnya Covid-19. Mereka murni ingin bekerja sebagai
lapangan pekerjaan. karyawan karena keinginanpribadi, serta profesi
yang ada didalam lingkungan sekitarnya
Tabel 3.2 Tanggapan responden mengenai P2
didominasi oleh seorang karyawan.
No Adanya tuntutan dari Jumlah
lingkungan sekitar Minat Berwirausaha di Masa Pandemi
1 Tidak ada tuntutan 13 Covid-19
2 Terdapat tuntutan dari orang 4
sekitar Menurut Edi Supriyanto (2020), seorang
pengusaha bukan hanya tentang seorang yang
Jumlah 17
pemberani, tetapi juga harus mempunyai sesuatu
Bedasarkan data diatas, dapat diketahui yang bersifat inovatif dan kreatif. Menjadi
bahwa sebanyak 13 responden tidak mendapat seorang wirausaha sudah jelas adalah bentuk
tuntutan dari lingkungan terdekatnya mengenai usaha mandiri dengan memperkerjakan dirinya
berwirausaha di masa Pandemic Covid-19. sendiri dalam mengolah usahanya. Dalam
Sedangkan sebanyak 4 responden mengatakan berwirausaha akan senantiasa melibatkan dua
bahwa berwirausaha merupakan tuntutan dari unsur pokok, yaitu soal peluang dan soal
keluarga. Mereka dituntut para orang tuanya kemampuan menggapai peluang. Seorang
untuk melanjutkan bisnis yang telah dibangun entrepreneur, adanya peluang akan menjadi
sebelumnya. sebuah kesempatan, yaitu dari kesempatan kecil
tersebut akan menjadi kesempatan besar untuk
Tabel 3.3 Tanggapan responden mengenai P3 menjadi seorang pengusaha.
No Alasan minat bekerja Jumlah
1 Penghasilan pasti 5 Berdasarkan teori tersebut dapat diketahui
bahwa menjadi seorang pengusaha harus
2 Meminimalisir resiko 1
memiliki jiwa yang kreatif dan inovatif agar
3 Menambah pengalaman 1
dapat menggapai peluang untuk menjadi
4 Mencari modal untuk 2
pengusaha besar yang dikenal oleh masyarakat.
melanjutkan berwirausaha
Dengan adanya kreativitas dan inovasi dapat
Jumlah 9 membuat sesuatu yang diciptakan berbeda
dengan yang lain dan dapat menarik konsumen.
Berdasarkan table 3.1 diatas, dapat
disimpulkan bahwa alasan responden memilih Hadirnya seorang wirausahawan ditengah
minat bekerja sebagai karyawan di masa masyarakat sangat bermanfaat apalagi di kondisi
Pandemi Covid-19 didominasi karena ingin pandemi Covid-19. Dengan berwirausaha dapat
mendapatkan penghasilan tetap setiap bulannya. membuka lowongan atau kesempatan lapangan
Hal tersebut dikarenakan dengan adanya pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar,
penghasilan tetap maka perekonomian seseorang sehingga dapat membantu mengurangi tingkat
akan lebih terjamin apalagi di masa pandemi pengangguran.
Covid-19 ini.
Dari hasil survey dengan beberapa
Tabel 3.4 Tanggapan Responden mengenai P4 mahasiswa, alasan responden lebih memilih
No Adanya tuntutan dari Jumlah minat berwirausaha di masa pandemic Covid-19
lingkungan sekitar adalah karena dimasa pandemi Covid-19 seperti
1 Tidak ada tuntutan 9 ini, banyak perusahaan-perusahaan yang
2 Terdapat tuntutan dari orang - mengurangi jumlah pegawainya, jadi sulit jika
sekitar harus mencari pekerjaan. Dengan berwirausaha
Jumlah 9 mereka dapat membuka lapangan pekerjaan baru
untuk orang-orang yang terkena dampak
Bedasarkan data diatas, dapat diketahui pandemic Covid-19. Responden juga ingin
bahwa seluruh responden menjawab tidak ada mengimplementasikan ilmu kewirausahaan yang
tuntutan dari lingkungan sekitar mereka untuk telah dipelajari dimasa kuliah untuk diterapkan
setelah lulus kuliah. Serta menjadi seorang Perbandingan Minat Berwirausaha dan
pengusaha, kegiatan berwirausaha ini dapat Bekerja Sebagai Karyawan di Masa Pandemi
mengembangkan kemampuan dan potensi diri Covid-19
dalam mengelola keuangan yang jauh lebih baik
lagi ketimbang harus menjadi karyawan pada Menjadi pengusaha atau karyawan
pandemi saat ini. merupakan pilihan profesi yang paling diminati
banyak orang. Meskipun demikian, kedua
Minat Bekerja sebagai Karyawan di Masa profesi tersebut memiliki kelebihan dan
Pandemi kelemahan masing-masing.
Menurut Buchari Alma (2011), terdapat
Minat kerja menurut Walgito (2008) beberapa kelebihan menjadi wirausahawan,
dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh yaitu, 1) Mencapai tujuan yang dikehendaki
Efikasi Diri, Minat Kerja, dan Bimbingan Karir sendiri; 2) Mendemonstrasikan potensi
Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas Xi seseorang secara penuh; 3) Memperoleh manfaat
Program Keahlian Akuntansi SMKN 1 Kendal” dan keuntungan akan kering maksimal. 4)
yaitu apabila seseorang telah mempunyai Membantu masyarakat dengan usaha-usaba
informasi dan pengetahuan mengenai suatu konkret; 5) Menjadi bos minimal bagi dirinya
pekerjaan yang diminati maka seseorang sendiri. Sedangkan kelemahan menjadi
tersebut akan cenderung berupaya wirausahawan yaitu, 1) Memperoleh
mempersiapkan diri secara matang untuk pendapatan yang tidak pasti dengan memikul
mencapai suatu pekerjaan [10]. berbagai risiko; 2) Bekerja keras dan atau jam
Berdasarkan teori tersebut dapat kerja yang mungkin lebih panjang; 3) Kualitas
diketahui bahwa menjadi karyawan perlu hidup mungkin masih Rendah sampai usahanya
mempersiapkan diri untuk memasuki dunia berhasil; 4) Memiliki tanggung jawab sangat
kerja. Beberapa hal yang harus disiapkan yaitu besar, banyak keputusan yang harus dibuat
salah satunya skill. Tanpa skill yang memadai walaupun mungkin kurang menguasai
maka akan sulit untuk menyesuaikan diri di permasalahan yang dihadapinya [11].
dunia kerja. Menjadi karyawan juga memiliki
kelebihan dan kelemahan. Menurut Suparyanto
Dari hasil wawancara, mahasiswa yang (2006) kelebihannya diantara lain yaitu, 1)
memilih minat bekerja sebagai karyawan, Memiliki jam keja yang pasti; 2) tanggung
mereka menginginkan setelah mendapatkan jawab terbatas dan beresiko rendah 3)
pengalaman kerja di dunia kerja, mereka baru penghasilan relative pasti setiap bulannya.
akan mencoba untuk memulai berwirausaha. Sedangkan kelemahan bekerja sebagai karyawan
Karena dengan mendapatkan pengalaman di yaitu, 1) Harus rela diperintah; 2) Bertanggung-
dunia kerja, dapat menjadikan patokan dalam jawab kepada atasan; 3) Sukar untuk
membuat usaha. Serta penghasilan menjadi menyampaikan ide karena terkadang banyak
seorang karyawan juga lebih terjamin di masa atasan yang sering mengabaikan ide dari
pandemi dengan perekonomian yang tidak bawahan.
menentu ini.
Berdasarkan hasil wawancara dengan
Mereka juga menyampaikan bahwa responden, terdapat perbandingan antara minat
merintis suatu usaha di masa pandemi Covid-19 berwirausaha dan bekerja sebagai karyawan.
bukanlah hal yang mudah, terlebih banyak yang Perbandingan antara minat berwirausaha dan
belum memiliki cukup modal untuk dapat minat bekerja sebagai karyawan dapat dilihat
berwirausaha. Modal untuk berwirausaha dari hasil minat berwirausaha berwirausaha lebih
menjadi poin utama yang banyak dikeluhkan unggul yaitu sebanyak 17 responden dari 26
para narasumber. Oleh karena itu, bekerja responden dan sisanya sebanyak sebanyak 9
sebagai karyawan adalah keputusan yang baik responden lebih memilih untuk bekerja sebagai
untuk melanjutkan kehidupan setelah kuliah. karyawan di masa Pandemi Covid-19. Beberapa
responden mengatakan bahwa alasan utama
mereka memilih minat berwirausaha karena kukuh pada pendiriannya dan akan lebih
dengan berwirausaha seseorang dapat giat dalam mempersiapkan diri untuk
bermanfaat untuk masyarakat karena dapat bersaing dalam dunia kerja.
memberikan lapangan pekerjaan dalam kondisi
yang minim untuk perusahaan menerima 4. Daftar Pustaka
karyawan di masa pandemi Covid-19.
[1] K. K. Indonesia, “STATISTIK,” vol. 19,
Berdasarkan teori diatas dengan hasil no. 86, pp. 1–24, 2020.
wawancara terdapat kesesuaian yaitu terletak
pada kelebihan dari minat berwirausaha. Dapat [2] A. F. Thaha, “Dampak Covid-19
diketahui bahwa minat berwirausaha dapat Terhadap UMKM di Indonesia,” J.
mendemonstrasikan potensi seseorang secara Brand, vol. 2, no. 1, pp. 147–153, 2020.
penuh. Hasil wawancara dengan responden juga [3] A. Adi, “Analisis penyebab tingginya
mengungkap bahwa dengan berwirausaha, pengangguran sarjana di kecamatan
seseorang dapat mengembangkan potensi atau simeulue barat kabupaten simeulue,” pp.
skill yang dimilikinya. Begitu juga dengan 1–40, 2016.
kelebihan dari minat bekerja sebagai karyawan,
yaitu memiliki penghasilan yang pasti setiap [4] S. E. ,M. . Sayu Ketut Sutrisna Dewi,
bulannya. Hasil wawancara dengan responden “Konsep Dan Pengembangan
mengungkap bahwa dengan bekerja sebagai Kewirausahaan Di Indonesia - Sayu
karyawan dapat memiliki penghasilan tetap Ketut Sutrisna Dewi - Google Buku,” Cv
meskipun penghasilannya tidak banyak. Budi Utama. pp. 1–108, 2017,
KESIMPULAN [5] E. B. M. E. B. Madya, “Pentingnya
Pembinaan Sumber Daya Manusia
Bedasarkan hasil penelitian dan analisis Dalam Organisasi Dakwah,” Al-Idarah J.
data diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa: Pengkaj. Dakwah dan Manaj., vol. 5, no.
1. Minat berwirausaha di masa pandemi 6, pp. 1–12, 2018.
Covid-19 pada mahasiswa Program Studi [6] M. Ikramullah, A. Aslinda, and H.
Manajemen tergolong lebih tinggi yaitu Heriansah, “Faktor Determinan Minat
sebanyak 17 responden dibanding minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi
bekerja sebagai karyawan di masa pandemi Pembelajaran Kewirausahaan Di
Covid-19 yakni sebanyak 9 responden. Perguruan Tinggi Perikanan Dan
2. Alasan responden memilih minat Kelautan),” J. Kewirausahaan dan
berwirausaha karena di masa pandemi Bisnis, vol. 25, no. 2, p. 59, 2020, doi:
Covid-19 ini banyak perusahaan yang 10.20961/jkb.v25i2.44990.
mengurangi jumlah kayawannya atau
memutuskan hubungan kerja. Dengan [7] Y. Pratiwi and I. Wardana, “Pengaruh
berwirausaha, mereka akan membuka Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap
lapangan pekerjaan baru untuk orang-orang Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas
yang terkena dampak Covid-19. Serta Ekonomi Dan Bisnis Universitas
mereka juga ingin bebas dalam mengelola Udayana,” None, vol. 5, no. 8, p. 247274,
pekerjaannya sendiri. 2016.
3. Alasan responden memilih minat bekerja
[8] P. Reputasi, D. A. N. L. Kerja, K. D.
sebagai karyawan yaitu karena dengan
Permadi, I. G. Salit, and K. Netra,
bekerja sebagai karyawan mereka akan
“UNIVERSITAS UDAYANA Fakultas
mendapatkan penghasilan tetap setiap
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
bulannya. Meskipun di masa pandemic
, Bali , Indonesia Fakultas Ekonomi dan
Covid-19 ini banyak perusahaan atau
Bisnis Universitas Udayana , Bali ,
instansi yang mengurangi jumlah
Indonesia,” vol. 4, no. 10, pp. 3256–
karyawannya, para responden akan tetap
3286, 2015.
[9] Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, 10.14203/jki.v0i0.576.
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2016. [11] M. Sabyan Echdar, Business Ethics And
Entrepreneurship: Etika Bisnis Dan
[10] N. Ngadi, R. Meliana, and Y. A. Purba, Kewirausahaan. Yogyakarta:
“Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Deepublish, 2019.
Phk Dan Pendapatan Pekerja Di
Indonesia,” J. Kependud. Indones., vol.
2902, p. 43, 2020, doi:

Anda mungkin juga menyukai