LKJ IP
LKJ IP
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan BPKP Sumitro, pada kesempatan
yang sama menyatakan bahwa Kepala BPKP memerintahkan Puslitbangwas untuk melakukan
penelitian terkait dengan ukuran kinerja Kepala Daerah. Selama ini memang sudah ada Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP), oleh karena itu apakah bisa membuat laporan yang terintegrasi termasuk di dalamnya
terdapat indikator tingkat maturitas SPIP dan tingkat Kapabilitas APIP.
Dadang Kurnia menjelaskan, Deputi PKD telah mengemukakan gagasan untuk menyatukan
semua laporan daerah kepada Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sehingga nanti hanya ada dua laporan, yaitu
laporan keuangan dan laporan kinerja. Dijelaskan pula nantinya LPPD dan LKjIP dapat
disatukan menjadi satu laporan saja yaitu laporan kinerja. Hal ini masih dalam proses
pembahasan baik di tingkat Kemendagri dan Kemenpan RB.
Dadang juga menyatakan bahwa Puslitbangwas perlu untuk melakukan kajian atau penelitian
dengan melakukan pemetaan indikator baik yang ada dalam LPPD dan LKjIP. Menurutnya hal ini
perlu dilakukan, karena antara LPPD dan LKjIP mempunyai penekanan dan pembobotan yang
berbeda. LPPD penekanannya lebih terkait dengan hasil penyelenggaraan pemerintah daerah,
sedangkan LKjIP penekanannya lebih terkait pada perencanaan. “Dengan melakukan pemetaan
tersebut akan terlihat indikator mana yang kurang lengkap dan bisa menambahkan indikator
baru, seperti tingkat maturitas SPIP dan kapabilitas APIP,” ungkapnya.
Usai mendapatkan arahan dari Deputi PKD, Puslitbangwas akan melakukan diskusi dengan
Direktur di lingkungan kedeputian PKD dan beberapa pemda sebagai penguatan hasil penelitian.
Diharapkan dengan kegiatan ini dapat mempercepat penyelesaian kegiatan penelitian yang
dilakukan oleh Puslitbangwas BPKP dan hasilnya sesuai dengan harapan Kepala BPKP serta
dapat dimanfaatkan oleh stakeholders BPKP.
(Humas Puslitbangwas: Pakde/Ikeu/y@d/end)