Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU.

N G2P0A1 DENGAN ANEMIA RINGAN


DI PBM AINUN AZIZAH,S.ST
TAHUN 2020

Disusun oleh :

1. Evi Susanti, Amd. Keb


2. Hj. Fitria Noviani, Amd. Keb
3. Hj. Julia Khadarsih, Amd. Keb
4. Marini Sofyan, Amd. Keb
5. Resty Nadiah, Amd. Keb
6. Siti Zahara, Amd. Keb

Dosen Pembimbing : Evi Zahara, SST, M. Keb

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH

JURUSAN KBIDANAN PRODI D-IV

MEULABOH

2020

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat
iman dan kesehatan sehingga penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas laporan
Kelompok tentang “Asuhan Kebidanan pada Ibu. N G2P0A1 dengan ANEMIA RINGAN di
PBM Ainun Azizah, tahun 2020”
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita hantarkan untuk junjungan Nabi kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni Syariah agama islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Sekaligus pula kami
menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk ibu Ainun Azizah, S.ST
sebagai preseptor di lahan dan kepada ibu Evi Zahara, SST.M.Keb sebagai dosen pembimbing
di lahan. Penulis berharap agar laporan ini berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan
pengetahuan. Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, penulis yakin masih
banyak lagi kekurangan dalam laporan ini, Oleh kasrena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini untuk lebih baik lagi.
Demikian dan apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf .

Meulaboh, 19 Desember 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.....................................................................................................................
B. Rumusan masalah...............................................................................................................
C. Tujuan.................................................................................................................................
D. Manfaat
.............................................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kehamilan ....................................................................................................


..............................................................................................................................................
1. Pengertian.................................................................................................................
2. Etiologi kehamilan
B. ANEMIA
1. Definisi
2. Etiologi
3. Kebutuhan Zat Besi pada Wanita Hamil
4. Tanda dan gejala......................................................................................................
5. Derajat Anemia........................................................................................................
6. Macam Anemia dalam Kehamilan
7. Factor –faktor yang mempengaruhi Pembentuan Darah.........................................
8. Pengaruh Anemia pada Kehamilan ........................................................................
9. Penanganan Anemia dalam Kehamilan …………………………………………..

BAB III TIJAUAN KASUS

A. Asuhan kebidanan ..............................................................................................................


B. Pembahasan ........................................................................................................................

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................................
B. Saran ..................................................................................................................................

3
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa kehamilan adalah peristiwa yang sangat dinanti dan diharapkan oleh
pasangan suami dan istri. Biasanya kehamilan berjalan dengan normal dan melahirkan
bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir. Namun tidak semua hasil dari sebuah
kehamilan dan persalinan akan membuat bahagia seorang suami, ibu dan bayi lahir sehat,
tetapi ibu hamil bisa menghadapi kegawatan dengan derajat ringan sampai berat yang
dapat memberikan bahaya terjadinya ketidaknyamanan, ketidakpuasan, kesakitan,
kecacatan bahkan kematian bagi ibu hamil, risiko tinggi, maupun rendah yang mengalami
komplikasi dalam persalinan (Saifuddin, 2012).
Anemia atau sering disebut dengan istilah kurang darah merupakan suatu kondisi
dengan jumlah sel drah merah berkurang dan mengakibatkan oxygen-carryng capacity
tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh. Kebutuhan fisiologis tubuh
bervariasi dan setiap orang berbeda tergantung usia, jenis kelamin, ketinggian tempat
tinggal diatas permukaan laut, merokok, dan tahap kehamilan. Diperkirakan wanita yang
tinggal dinegara industri mengalami anemia, sedangkan dinegara berkembang jumlahnya
meningkat higga 56% dan merupakan factor yang menyebabkan timbulnya masalah
kesehatan pada wanita serta kematian selama kehamilan dan persalinan.

Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11
gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 gr% pada trimester 2. Nilai batas tersebut
dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama
padatrimester 2 (Prawiroharjo, 2010).

Masalah yang sedang dihadapi oleh pemerintah Indonesia salah satunya adalah
tingginya angka ibu hamil yang menderita anemia (Kementerian Kesehatan RI, 2014).
Menurut WHO (2011) prevalensi anemia kehamilan secara global mencapai angka 38,8%
atau sekitar 32 juta wanita hamil mengalami anemia, sementara itu prevalensi anemia
selama kehamilan di Asia Tenggara mencapai 48,2%, prevalensi anemia di Indonesia
pada tahun 2013 sampai tahun 2018 mengalami peningkatan. Prevalensi anemia
kehamilan di Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebesar 37,1% dan meningkat menjadi
48,9% pada tahun 2018 (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Menurut WHO (2015) prevalensi anemia di Indonesia sebesar 23%, Berdasarkan


RISKesdas (2013) terdapat 37,1% ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar HB
kurang dari 11,0 gram/dl. Salah satu faktor anemia pada ibu hamil adalah kurangnya

4
asupan zat besi yang dikonsumsi ibu setiap hari.Oleh krena itu tablet Fe perlu diberikan
kepada ibu hamil sebagai salah satu upaya untuk mencegah dan menanggulangi anemia
akibat kekurangan zat besi, pemberian tablet Fe dianggap cara yang efisien untuk
mencegah anemia pada ibu hamil di Indonesia ( Kemenkes RI, 2014).

Menurut World Health Organization (WHO) kebutuhan zat besi yang besar (1000
mg) selama hamil tidak cukup apabila didapatkan dari makanan saja, sehingga harus
dibantu dengan suplemen tablet besi ( Kemenkes RI, 2014).

Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia besi dilakukan melalui pemberian


suplemen zat besi ini diprioritaskan pada ibu hamil.Oleh karena itu untuk mencegah
anemia gizi pada ibu hamil dilakukan pemberiansuplemen zat besi dengan dosis
pemberian sehari sebanyak 1 tablet (60 mg) elemental iron 0,25 g asam folat) berturut
turut minimal selama 90 hari selama masa kehamilan.(badan Penelitian dan
pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2013).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia yang di
dokumentasikan dalam bentuk SOAP
2. Tujuan Khusus
a. Untuk dapat melakukan pengkajian data subjektif pada ibu dengan anemia ringan
b. Untuk dapat melakukan pengkajian data objektif pada ibu hamil dengan anemia
ringan
c. Untuk dapat melakukan Analisa data pada ibu hamil dengan anemia ringan
d. Untuk dapat melakukan penatalaksanaan pada ibu hamil dengan anemia ringan

C. MANFAAT
1. Bagi penulis

Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh langsung dilahan praktek dan dengan
ilmu yang diperoleh dapat memberikan Asuhan Kebidanan yang tepat dan sesuai pada ibu
hamil dengan anemia ringan untuk mengatasi risiko buruk pada masa kehamilan, pada
janin, dan pada persalinan nantinya. Sehingga mendukung program Pemerintah dalam
menurunkan AKI dan AKB

2. Bagi Institusi Kesehatan

5
Dapat memberikan gambaran tentang kejadian ibu hamil dengan anemia ringan
dan dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
dalam memberikan asuhan pada ibu hamil guna mencegah anemia rinagn dan
mengurangi risiko pada saat kehamilan, pada janin, dan pada saat persalinan.
3. Bagi Pendidikan
Menambah referensi yang dapat menunjang dalam kegiatan belajar mengajar
terkait Asuhan Kebidanan pada ibu hami dengan anemia ringan.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kehamilan


1. Pengertian

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan adalah


hasil dari penyatuan spermatozoa dengan ovum (fertilisasi) yang dilanjutkan
dengan proses nidasi atau implantasi (George Adriaansz, 2009).

Kehamilan merupakan rentan waktu dari saat fertilisasi hingga


kelahiran janin yang berlangsung sekitar 38 hingga 40 minggu (Pujiyanto,
2012).

2. Etiologi kehamilan

Proses kehamilan dimulai sejak bersatunya sel telur (ovum) dan


sperma yang biasanya disebut dengan konsepsi. Proses kehamilan (gestasi)
biasanya berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari yang dihitung dari hari
pertama menstruasi akhir (Kamariyah et al., 2014).

Kehamilan dimulai sejak peleburan dari sel sperna dan sel telur
(fertilisasi), dari persatuan itu terbentuklah zigot. Zigot itu akanberimplantasi
di uterus, dan akan terjadi pembelahanpembelahan, menjadi morula, blastula
setelah itu akan membentuk embrio.

Embrio pada minggu ke-4 hingga ke-8 akan mengalami pertambahan


ukuran yang akan membentuk jaringan, organ, dan system organ. Peristiwa ini
biasanya disebut dengan organogenesis.Embrio terdapat tiga pelindung yang
terdiri darikorion, kantong kuning telur dan amnion.

Korion sangat berpengaruh penting dalam pembentukan plasenta (ari-


ari atau tembuni) dan juga menghasilkan hormone HCG. Kantong kuning
telur ini adalah penyedia nutrisi, dan amnion (air ketuban) berfungsi untuk
melindungi janin dari tekanan, getaran, ataupun benturan.

7
Pada minggu ke-8, saat semua organ mulai terbentuk, pada saat itu
embrio disebut dengan janin (fetus). Fetus akan berkembang hingga 38
minggu sampai 40 minggu (Pujiyanto, 2012).

Seseorang dikatakan hamil apabila mengalami perubahan


berikut :

1) Mengalami perubahan hormonal


a) HCG (Human Chorionic Gonadotropin)

Hormon ini dapat dideteksi sekitar 26 hari setelah konsepsi dan


akan terus mengalami peningkatan hingga hari ke 30-60 konsepsi.
Hormon ini disekresikan lewat urine ibu yang biasanya digunakan
untuk uji kehamilan.

b) Estrogen dan Progesteron

Hormon progesterone akan mengalami peningkatan untuk


menyiapkan proses implantasi di dinding uterus pada trimester 1
kehamilan. Serta berperan dalam perkembangan alveoli kelenjar susu
yang berguna untuk proses laktasi.

Peningkatan hormone estrogen pada awal kehamilan


menimbulkan pigmentasi kulit akibat efek stimulasi melanosit. Bagian
kulit yang paling sering terjadi hiperpigmentasi pada awal kehamilan
adalah pada puting susu dan areola disekitarnya, serta pada linea
mediana abdomen, bokong, dan paha. Chloasma gravidarum adalah
hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi, dan leher) namun
akan hilang setelah kehamilan berakhir.

2) Perubahan Metabolik

Pada awal masa kehamilan, ibu sering mengalami rasa mual


dan muntah yang berlebihan atau hyperemesis.Dan rasa mudah lelah
atau fatigue.

3) Perubahan Anatomik dan Fisiologik

Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomic yang paling


nyata pada ibu hamil.Ibu dikatakan hamil jika terdapat tanda
Chadwick, Goodell, dan Hegar

a) Tanda Chadwick

8
Tanda Chadwick adalah perubahan warna menjadi kebiruan
tau keunguan pada vulva, vagina dan serviks.

b) Tanda Goodell

Perubahan konsistensi serviks dari konsistensi kenyal


(dianalogikan ujung hidung) berubah menjadi konsistensi yang
dianalogikan bibir.

c) Tanda Hegar
Pelunakan serviks menyebabkan berkurangnya kemampuan
untuk menahan beban yang disebabkan oleh pembesaran uterus.
B. ANEMIA
1. Definisi

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam


darahnya kurang dari 12 gr %. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu
dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar
haemoglobin kurang dari 10,5 gr% pada trimester 2Nilai batas tersebut dan
perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama
pada trimester 2. Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim
disebut hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah
kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi
pengenceran darah. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: plasma
30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam
kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai
puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu. Secara fisiologis,
pengenceran darah ini untuk membantu meringankan kerja jantung yang
semakin berat dengan adanya kehamilan. . Anemia kehamilan disebut “
Potentional Danger to Mother and Child” ( potensi menbahayakan ibu dan
anak) karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak
yang terkait dalam pelayanan kesehatan (Bobak, 2005;Manuaba, 2007).

Anemia menurut yang dikemukakan oleh Myers (dalam Ertiana,


astutik, 2016) yaitu suatu kondisi adanya penurunan sel darah merah atau
menurunnya kadar Hb , sehingga kapasitas daya angkut osksigen untuk
kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan anin menjadi berkurang.

2. Etiologi

Anemia dalam kehamilan sebagian besar disebabkan oleh kekurangan


besi (anemia defesiensi besi) yang disebabkan kurangnya masukan unsure
besi dalam makanan, gangguan reabsorbsi, gangguan penggunaan, atau

9
terlampau banyaknya besi keluar dari badan, misalnya pada perdarahan
(Wiknjosatro, 2006).

Anemia menurut Subroto (2009) adalah suatu kumpulan gejala yang


disebabkan oleh bermacam-macam penyebab. Selain disebabkan oleh
defisiensi besi, kemngkinan dasar penyebab anemia diantaranya adalah
penghancuran sel darah merah yang berlebihan dalam tubuh sebelum
waktunya (hemolisis), kehilangan darah atau perdarah kronik, produksi sel
darah merah yang kurang optimal, gizi yang buruk misalnya pada gangguan
penyerapan protein dan zat besi pada usus, gangguan pembentuan eritrosit
oleh sum-sum tulang belakang.

3. Kebutuhan Zat Besi pada Wanita Hamil


a. Meningkatkan sel darah ibu : 500 mgr Fe
b. Terdapat dalam plasenta : 300 mgr Fe
c. Untuk darah janin : 100 mgr Fe

Dengan jumlah keseluruhan yang dibutuhkan ibu hamil adalah 900 mgr
Fe.

Jika persediaan cadangan Fe minimal, aka setiap kehamilan akan


menguras persediaan Fe tubuh sehingga menimbulkan anemia pada
kehamilan berikutnya. Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah
ibu hamil mengalami hemodilusi (pengenceran) dengan peningkatan
volume 30% samapai dengan 40% yang puncaknya pada kehamilan 32
sampai 34 minggu. Julah peningkatan sel darah 18% sampai 30% dan
haemoglobin sekitar 19%. Bila haemoglobin ibu sebelum hamil 11 gr%
maka dengan terjadinya hemodilisis akan mengakibatkan anemia hamil
fisiologis dan Hb ibu akan menjadi 9,5 gr% sampai 10 gr%.

Setelah persalinan dengan lainnya plasenta dan perdarahan ibu akan


kehilangan zat besi sekitar 900 mgr. Saat laktasi, ibu masih memerluka
kesehatan jasmani yang optimal sehinngga dapat menyiapkan ASI untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dalam keadaan anemia laktasi tidak
mungkin dapat dilaksanakandengan baik.

4. Tanda dan Gejala

Gejala umum anemia disebut juga sebagai mekanisme kompensasi


rubuh terhadap penurunan kadabr Hb. Gejala ini muncul pada setiap kasus
anemia stelah penuruna Hb sampai kadar tertentu (Hb<8 g/dl), sindroom
anemia terdiri atas lemah, lesu, cepat lelah, telinga mendenging,
mataberkunang-kunang, kaki terasa dingin dan sesak nafas. Pada pemeriksaan

10
seperti kasus anemia lainnya. Ibu hamil tampak pucat, yang mudah dilihat
pada konjungtiva, mukosa mulut, telapak tanagan, dan jaringan dibawah kuku
(Bakta, 2009).

Menurut Soebroto (2009) gejala anemia pada ibu hamil diantaranya:

a. Cepat lelah
b. Sering pusing
c. Mata berkunang-kunang
d. Lidah luka
e. Nafsu makan turun
f. Konsentrasi hilang
g. Nafas pendek
h. Keluhan mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda.

Sedangkan tanda-tanda anemia pada ibu hamil diantaranya:

a. Terjadinya peningkatan kecepatan denyut jantung karena tubbuh


berusaha memberikan oksigenn lebih banyak ke jarinagan
b. Adanya peningkatan kecepatan pernapasan karena tubuh berusaha
menyediakan lebih banyak oksigen pada darah.
c. Pusing akibat kurangnya darah ke otak
d. Terasa lelah karena meningkatnya oksigenasi berbagai organ
termasuk otot jantung dan rangka.
e. Kulit pucat karena kurangnya oksigenasi
f. Mula akibat pennurunan aliran darah saluran cerna dan susunan saraf
pusat
g. Penuruna kualitas rambut dan kulit

Gejala anemia menurut American Pregnancy (2016) diantaranya


adalah:

a. Kelelahan
b. Kelemahan
c. Telinga berdengung
d. Sukar konsentrasi
e. Pernafasan pendek
f. Kulit pucat
g. Nyeri dada
h. Kepala terasa ringan
i. Tangan dan kaki terasa dingin
5. Derajat Anemia

11
Penentuan anemia tidaknya pada ibu hamil menggunakan dasar kadar
Hb dalam darah. Dalam menentukan derajat anemia teradapat bermacam-
macam pendapat yaitu:

a. Derajat anemia berdasarkan kadar Hb menurut WHO adalah:

1) Ringan sekali : Hb 11 g/dl - batas normal


2) Ringan : Hb 8 g/dl - 9,9 g/dl
3) Sedang : Hb 6 g/dl – 7,9 g/dl
4) Berat : Hb <5 g/dl
b. Derajat anemia menurut Manuaba (2001) yaitu:
1) Tidak anemia : Hb 11 gr%
2) Anemia ringan : Hb 9-10 gr%
3) Anemia Sedang : Hb 7-8 gr%
4) Anemia Berat : Hb <7gr%
c. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) menetapkan
derajat anemia sebagai berikut:
1) Ringan sekali : Hb 11 g/dl – batas normal
2) Ringan : Hb 8 g/dl - <11 g/dl
3) Sedang : Hb 5 g/dl – 8 g/dl
4) Berat : Hb <5 g/dl

Klasifikasi anemia pada ibu hamil berdasarkan berat ringannya,


anemia pada ibu hamil dikatagorikan adalah anemia ringan dan anemia
berat. Anemia ringan apabila kadar Hb dalam darah adalah 8 gr% sampai
kurang dari 11 gr%, anemia berat apabila kadar Hb dalam darah kurang
dari 8 gr%( Depkes RI, 2009). Dari keterangan diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa selama kehamilan, indikasi terjadi anemia jika
konsenntrasi Hb <10,5-11 g/dl.

6. Macam Anemia dalam Kehamilan

Menurut Prawirohardjo (2009) berdasarkan faktor penyebab ,


anemia dalam kehamilan meliputi:

a. Anemia defisiensi besi


b. Anemia Megaloblastik
c. Anemia Hipoplastik
d. Anemia Himolitik
e. Anemia-anemia lain

Selain keempat faktor penyebab anemia menurut Subroto (2009)


seorang ibu hamil dapat menderita anemia dikarenakan sebab lain yang

12
digolongkan sebagai anemia-anemia lain, misalnya berbagai jenis anemia
hemolitik herediter atau yang diperoleh seperti anemia karena malaria,
cacing tambang, penyakit ginjal menahun, penyakit hati, tuberculosis,
sifilis, tumor ganas. Jika ibu mengalami kondisi tersebut dan dalam
kondisi hamil, anemia yang dialami akan menjadi lebih berat, selain itu
akan mempunyai pengaruh yang tidak baik baik terhadap ibu dalam masa
kehamilan , persalina, nifas, dan bagi janin dalam kadungan.

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan darah


a. Komponen (bahan) yang berasal dari makanan terdiri dari:
 Protein, glukosa, dan lemak
 Vitamin B12, B6, asam folat, dan Vitamin C
 Elemen dasar, Fe, Ion Cu an Zink
b. Sumber pembentukan darah
 Sumsum tulang
c. Kemampuan resorbsi usus halus terhadap bahan yang diperlukan
d. Umur sel darah merah (eritrosit) terbatas sekitar 120 hari. Sel-sel darah
merah yang sudah tua dihancurkan kembali menjadi bahan baku untuk
membentuk sel darah yang baru.
e. Terjadinya perdarahan kronik
 Gangguan menstruasi
 Penyakit yang menebabkan perdarahan pada wanita seperti mioma
uteri, polip serviks, penyakit darah.
 Parasit dalam usus: askariasi, ankilostomiasis, taenia.

Berdasarkan factor-faktor tersebut anemia dapat digolongkan


menjadi:

1) Anemia defisiensi besi (kekurangan zat besi)


2) Anemia megaloblastik (kekurangan vitamin B12)
3) Anemia hemolitik (pemecahan sel-sel darah lebih cepat dari
pementukan)
4) Anemia hipoplastik (gangguan pembentukan sel-sel darah).
8. Pengaruh Anemia pada Kehamilan dan Janin
a. Pengaruh anemia terhadap kehamilan
1) Bahaya selama kehamilan:
 Dapat terjadi abortus
 Persalinan prematuritas
 Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim

13
 Mudah terjadi infeksi
 Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%)
 Mola hidatidosa
 Hiperemesis gravidarum
 Perdarahan antepartum
 Ketuban pecah dini (KPD)
2) Bahaya saat persalinan
 Gangguan his-kekuatan mengejan
 Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus
terlantar
 Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan
sering memerlukan tindakan operasi kebidanan
 Kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan
postpartum karena atonia uteri
 Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum
 Memudahkan infeksi puerperium
 Pengeluaran ASI berkurang
 Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinnan
 Anemia kala nifas
 Mudah terjadi infeksi mamae
3) Bahaya terhadap Janin

Sekalipun janin tampaknya mampu menyerap berbagai


kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi
kemampuan metabolism tubuh sehingga mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia
dapat terjadi gangguan dalam bentuk:

 Abortus
 Terjadinya kematian intrauterine
 Persalinan prematuritas tinggi
 Berat badab lahir rendah
 Kelahiran dengan anemia
 Dapat terjadi cacat bawaan
 Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
 Inteligensia rendah
9. Penanganan Anemia dalam Kehamilan

Penanganan anemia dalam kehamilan menurut tingkat pelayanan


(Saiifuddin, 2002):

14
a. Pondok Bersalin Desa (Polindes)

Anemia pada ibu hamil sebaiknya harus dideteksi dan perlu


berkunjung ke Polindes untuk mengetahui kondisi kehamilannya dan
mengetahui jika ibu hamil terjadi anemia. Penanganan anemia di
Polindes meliputi:

1) Membuat diagnosis klinik dan rujukan pemeriksaan laboratorium


ke tingkat pemeriksaan yang lebih lengkap.
2) Memberikan terapi oral pada ibu hamil yang berupa pemberian
tablet besi 90 mg/hari
3) Penyuluhan gizi ibu hamil dan menyusui
b. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

Wewenang Puskesmas untuk menangani kasus anemia pada


ibu hamil diantaranya dengan cara:

1) Membuat diagnosis dan terapi


2) Menentukan penyakit kronik (malaria, TBC) dan
penanganannya.
c. Rumah Sakit

Rumah Sakit merupakan layanan kesehatan tingkat lanjutan


jika Polindes dan Puskesmas tidak dapat menangani kasus anemia
pada ibu hamil. Wewenang Rumah Sakit dalam menangani kasus
anemia pada ibu hamil diantaranya dengan meliputi:

1) Membuat diagnosis dan terapi


2) Diagnosis thalasemia dengan elektroforesis Hb, bila ibu ternyata
pembawa sifat, perlu tes pada suami untuk mementukan resiko
pada bayi.

15
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU N G2P0A1 DENGAN ANEMIA

DI BPM BIDAN AINUN AZIZAH

A. PENGKAJIAN

Tanggal pengkajian : 10 Desember 2020

Pukul : 17.00 wib

Tempat : PBM Bidan Ainun Azizah, SST

DATA SUBJEKTIF

Ibu N Usia 27 tahun,G2P0A1 datang dengan keluhan sering pusing, HPHT


24/05/2020, ibu mengatakan pernah keguguran pada kehamilan pertama pada usia
kehamilan 3 bulan dan dikuretase di Rumah Sakit, 3 bulan kemudian ibu positif hamil.
Ibu mengatakan sudah melakukan pemeriksaan Hb di laboratorium Rumah Sakit RSU
CND Meulaboh kemarin tanggal 09 Desember 2020, hasil Hb 8,49 g/dl, GD: AB. Ibu
merasa cemas, namun ibu tidak merasa lemas atau gampang lelah. Ibu kurang
mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan selama hamil ini, hanya 1 minggu sekali dan
ibu tidak mau mengkonsumsi suplemen yang diberikan bidan maupun dr. Obgyn karena
memiliki aroma yg tidak enak menurut ibu (amis). Ibu tidak bisa tidur jika naik shift
malam dirumah sakit karena ibu adalah petugas kesehatan (perawat). Ibu sudah
mengkonsultasikan hasil pemeriksaan Hb pada dr. obgyn, dr. Obgyn menyarankan untuk
melalulan tranfusi darah.

DATA OBJEKTIF

k/u: baik, konjungtiva: pucat, skelera: putih, BB: 65 kg TB: 162 cm, TD: 120/70 mmHg,
Pols: 86 x/I, R/R: 18 x/I, TFU: 27 cm, Djj : 140 x/I, preskep. TTP: 31/02/2020

ANALISA

16
Ibu N G2P0A1 usia kehamilan 27 minggu dengan Anemia Ringan

PENATALAKSANAAN

 Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan, ibu mengerti dan megetahui kondisi yang ibu
alami saat ini.
 Menjelaskan kepada ibu tentang anemia dan pengaruh anemia terhadap kehamilan,
janin, dan persalinan, ibu mengerti dan merasa cemas.
 Menganjurkan ibu untuk minum tablet Fe dengan dosis pemberian sehari sebanyak 1
tablet (60 mg) untuk meningkatkan Hb, ibu mengerti dan akan meminumnya malam
ini sebelum tidur
 Memberitahukan kepada ibu untuk tidak menkonsumsi tablet Fe bersamaan dengan
air teh karena dapat menghambat absorbsi zat besi, tidak minum the sebelum sarapan
atau makan, boeh meminumnya 2 jam setelah makan dan masih dalam kedaan hangat.
 Menganjurkan ibu untuk rajin mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak zat
besi seperti kacang-kacangan, sayuran hijau misalnya daun kelor, daun singkong dan
lainnya, meminum sari buah bit, sari kurma dan lain-lain, ibu mengerti dan akan
mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat besi.
 Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi vitamin yang telah diberikan oleh bidan dan
dr. obgyn, ibu mengerti dan akan mengkonsumsinya setiap hari secara teratur.
 Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan tidak tidur larut malam, ibu
mengerti dan berencana untuk mengambil surat izin untuk istirahat
 Menganjurkan ibu untuk mulai mempersiapkan calon pendonor dari sekarang untuk
mengahadapi persalinan ibu mengerti dan sudah mempersiapkan calon pendonor
yaitu ibu kandung ibu yang memiliki gologan darah yang sama dengan ibu.
 Mengajurkan ibu untuk mengkonsultasikan kembali terkait kondisi ibu dengan dr.
obgyn untuk persalinan yang aman, ibu mengerti dan akan pergi konsultasi besok
sore dengan dr. Obgyn hari rabu tanggal 11 desember 2020
 Menganjurkan ibu untuk menentukan tempat bersalin yang memiliki fasilitas yang
lengkap (yang memiliki Unit Trafusi darah) seperti di Rumah Sakit, ibu mengerti dan
berencana akan bersalin di Rumah sakit Nagan Raya dengan dr. Indra, SpOG.
 Menganjurkan ibu agar tetap tenang dan berdoa supaya tidak cemas, ibu mengerti dan
merasa tidak cemas lagi.
 Menganjurkan ibu untuk melakukan kontrol teratur dan bila ada keluhan, ibu
mengerti dan akan memeriksakan kehamilan secara teratur.

B. PEMBAHASAN

Dari data sunjektif maupun data objektif diperoleh ibu mengeluh sering pusing, muka
dan konjungtiva pucat dari hasil tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa ibu anemia.
Menurut Depkes RI tingkat derajat anemia adalah Ringan sekali bila Hb 11 g/dl – batas
normal, Ringan bila Hb 8 g/dl - <11 g/dl, Sedang bila Hb 5 g/dl – 8 g/dl, Berat bila Hb <5

17
g/dl, dari data penunjang yang diperoleh dari ibu melalui pemeriksaan Hb di Rumah Sakit
pada tanggal 09 Desember 2020 dengan hasil Hb 8,49 g/dl dapat disimpulkan derajat anemia
pada ibu termasuk anemia ringan sesuai dengan derajat menurut Depkes RI.

Penatalaksanaan yang diberikan kepada ibu adalah Menganjurkan ibu untuk minum
tablet Fe dengan dosis pemberian sehari sebanyak 1 tablet (60 mg) untuk meningkatkan Hb,
Menganjurkan ibu untuk rajin mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak zat besi
seperti kacang-kacangan, sayuran hijau misalnya daun kelor, daun singkong, meminum sari
buah bit, sari kurma dan lain Memberitahukan kepada ibu untuk tidak menkonsumsi tablet Fe
bersamaan dengan air teh karena dapat menghambat absorbsi zat besi, tidak minum teh
sebelum sarapan atau makan, boleh meminumnya 2 jam setelah makan dan masih dalam
kedaan hangat.

Mengajurkan ibu untuk mengkonsultasikan kembali terkait kondisi ibu dengan dr.
obgyn untuk persalinan yang aman.

Dari penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa antara teori mengenai tanda-
tanda dan penatalaksanaan pada ibu N G2P0A1 dengan anemia ringan sesuai.

Factor- factor yang mempegaruhi pola nutrisi pada ibu N adalah ibu kurang
mengkonsumsi sayuran hijau, dan buah-buahan selama kehamilan ini hanya seminggu sekali
menyertakan sayuran maupun buah-buahan dalam makanannya dan ibu tidak mau
mengkonsumsi suplemen/vitamin yang telah dberikan oleh bidan maupun dr. obgyn selama
kehamilannya, Ibu juga sering tidak tidur malam jika naik shift malam di Rumah sakit
sebagai perawat. Untuk mengatasi masalah tersebut ibu perlu untuk mengkonsumsi makanan
dan minuman yang mengandung zat besi dan dibantu dengan tablet Fe, sulplemen kehamilan,
dan istirahat yang cukup. Ibu juga perlu mengkosultasikan dengan dr. Obgyn untuk
mempersiapkan persalinan yang aman dan meminimalkan risiko yang akan terjadi terkait
pengaruh yang bisa ditimbulkan pada kehamilan, janin, dan persalinan karena anemia.

Dengan adanya edukasi yang diberikan tentang anemia dan pengaruhnya kepada
kehamilan, janin, dan persalinan, ibu yang tadinya menganggap anemia hanya sekedar
kondisi kurang darah, telah mengerti situasi kondisi yang ibu alami saat ini bahwa ibu perlu
untuk segera menanganinya untuk mencegah pengaruh dan risiko yang tidak baik bagi ibu
maupun janin.

18
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu N dengan anemia ringan berupa
pengumpulan data subjektif, pemeriksaan fisik, dan data penunjang untuk
memperoleh data objektif, menentukan analisa untuk mengetahui masalah yang
terjadi pada pasien serta penatalaksanaan yang telah diberikan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Data subjektif ibu N G2P0A1 datang dengan keluhan sering pusing, hasil
pemeriksaan Hb 8,49 g/dl dan ibu merasa cemas dengan keadaannya.
2. Data Objektif yang didapatkan terdapat tanda-tanda anemia pada ibu N
diantaranya muka dan konjungtiva pucat
3. Analisa data berdasarkan data subjektif dan data objektif adalah ibu N G2P0A1
umur kehamilan 27 minggu dengan anemia ringan
4. Penatalaksanaan yang diberikan pada ibu N dengan anemia ringan adalah
meliputi, Menjelaskan kepada ibu tentang anemia dan pengaruh anemia terhadap
kehamilan, janin, dan persalinan, Menganjurkan ibu untuk minum tablet Fe
dengan dosis 60 mg perhari untuk meningkatkan Hb, rajin mengkonsumsi
makanan yang mengandung banyak zat besi seperti kacang-kacangan, sayuran
hijau dan ain-lain, mengurangi konsumsi teh terutama setelah makan atau tidak
meminu teh bersamaan dengan tablet fe, mengkonsumsi vitamin yang telah
diberikan oleh bidan maupun dr. obgyn, istirahat yang cukup, mempersiapkan
calon pendonor dari sekarang untuk mengahadapi persalinan, mengkonsultasikan
kembali kehamilan ini dengan dr. obgyn untuk persalinan yang aman,
menentukan tempat bersalin yang memiliki fasilitas yang lengkap (yang memiliki
Unit Trafusi darah) seperti di Rumah Sakit, Menganjurkan ibu agar tetap tenang
dan berdoa supaya tidak cemas, melakukan kontrol teratur dan bila ada keluhan.
Setelah memperoleh edukasi, cemas ibu berkurang dan ibu mengetahui
situasi dan kondisi yang ibu alami saat ini dan bagaimana penanganan yang harus
ibu lakukan untuk mengatasinya.

B. SARAN
1. Bagi penulis

19
Diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh langsung dilahan praktek
dan dengan ilmu yang diperoleh dapat memberikan Asuhan Kebidanan yang tepat
dan sesuai pada ibu hamil dengan anemia ringan untuk mengatasi risiko buruk
pada masa kehamilan, pada janin, dan pada persalinan nantinya. Sehingga
mendukung program Pemerintah dalam menurunkan AKI dan AKI

2. Bagi Institusi Pendidikan


Diharapkan dapat menambah referensi yang dapat menunjang dalam
kegiatan belajar mengajar terkait Asuhan Kebidanan pada ibu hami dengan
anemia ringan
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Dapat memberikan gambaran tentang kejadian ibu hamil dengan anemia
ringan dan dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan dalam memberikan asuhan pada ibu hamil guna mencegah
anemia rinagn dan mengurangi risiko pada saat kehamilan, pada janin, dan pada
saat persalinan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Astutik, R.Y. & Ertiana, D. (2018). Anemia dalam Kehamilan. Jember: CV. Pustaka Abadi.

Manuaba, I. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes RI.
Diakses dari http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatanindonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf

Wijayanti R (2016). Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Anemia Ringan di BPS Pipin
Heriyanti Yogyakarta. Dapat di akses melalui http://digilib.unisayogya.ac.id/1946/1/Restu
%20Wijayanti_201210105191_NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

21

Anda mungkin juga menyukai