Disusun oleh :
1. Haslinda
2. Ika Santriana
3. Julia Khadarsih
4. Marini
5. Meiratnawati
6. Resty Nadiah
7. Rosnah
8. Salsia Zahara
9. Siti Sahara
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat
iman dan kesehatan sehingga penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas kelompok
mata kuliah TTGDPK dengan judul “ Imunisasi TT pada Ibu Hamil”.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita hantarkan untuk junjungan Nabi kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni Syariah agama islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Kami menyampaikan
rasa terimakasih kepada dosen mata kuliah TTGDPK ibu Yushida, S. Kep, M. Kep Penulis
berharap agar makalah ini berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan. Karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak lagi kekurangan
dalam laporan ini, Oleh kasrena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini untuk lebih baik lagi. Demikian dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf .
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan..................................................................................................................2
C. Manfaat Penulisan................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................3
A. Pengertian Imunisasi Tetanus Toksoid.................................................................................3
B. Manfaat Imunisasi TT...........................................................................................................5
C. Jumlah dan Dosis Pemberian Imunisasi...............................................................................6
D. Imunisasi yang di butuhkan Wanita Hamil..........................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pemberian imunisasi TT pada ibu hamil dapat secara signifikan mengurangi risiko
Pada data dan informasi profil Kesehatan Indonesia 2016, jumlah ibu hamil
yang diberi imunisasi TT adalah 3.263.992 atau 61,44% dari total ibu hamil di
Indonesia. Di Papua, dari 78.157 ibu hamil, tidak ada seorang pun yang diberi
imunisasi TT.
Jumlah total kasus tetanus neonatal pada 2016 adalah 14 kasus, yaitu terjadi di
Kalimantan Barat (4 kasus), Papua (3), Sumatra Selatan (3), Aceh (2), Sumatra Barat
(1), dan Gorontalo (1). Jumlah kasus meninggal adalah 6 bayi dengan case fatality
rate 42,9%.1
penolong persalinan secara tradisional (9), perawatan tali pusat secara tradisional (7),
1
Hasil tersebut mengartikan bahwa kurang dari 1 kasus tetanus neonatal terjadi
per 1.000 jiwa kelahiran di setiap kabupaten. Jadi, bisa dinyatakan bahwa Indonesia
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk membahas tentang imunisasi Tetanus
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kebal terhadap invasi mikroorganisme (bakteri atau virus) yang dapat menyebabkan
kita .2
upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus . Vaksin jerap TT (Tetanus Toksoid) adalah
vaksin yang mengandung toksoid tetanus yang telah dimurnikan dan terabsorpsi kedalam
3 mg/ml aluminium fosfot. Thimersol 0,1 mg/ml digunakan sebagai pengawet. Satu dosis
tetanus pada bayi yang baru lahir dengan mengimunisasi Wanita Usia Subur (WUS) atau
3
kemudian menginfeksi sistem urat saraf dan otot. Efeknya, otot dan saraf menjadi kaku
(rigid).3
Gejala tetanus yang khas adalah kejang dan badan kaku, otot dinding perut terasa
keras dan tegang jika diraba, serta mulut kaku dan sulit dibuka. Komplikasi yang bisa
ditimbulkan dari tetanus adalah asfiksia (kekurangan oksigen), gangguan irama jantung
Tetanus pada ibu hamil (maternal) dan bayi baru lahir (neonatal) merupakan
penyebab kematian yang paling sering terjadi akibat persalinan dan penanganan tali pusat
tidak bersih. Tetanus maternal (TM) terjadi pada kehamilan dan 6 minggu sejak
melahirkan. Sementara itu, tetanus neonatorum (TN) terjadi pada bayi usia 3-28 hari
setelah lahir.
tali pusat menggunakan alat yang tidak steril, serta tidak diberikan obat antiseptik adalah
penyebab utama terjadinya infeksi tetanus pada ibu dan bayi baru lahir.
Faktor risiko lain yang dapat menjadi penyebab tetanus pada bayi baru lahir yaitu
jika tidak ada pemberian imunisasi TT pada ibu hamil atau ada riwayat infeksi tetanus
TT pada ibu hamil menggunakan vaksin tetanus. Vaksin ini mengandung toksoid
Jarak pemberian imunisasi TT pertama dan kedua serta jedanya dengan waktu
persalinan sangat menentukan kadar antibodi tetanus dalam tubuh bayi. Artinya, jika
interval pemberian imunisasi TT pertama dan kedua, serta jeda imunisasi TT kedua dan
4
persalinan cukup panjang, maka akan meningkatkan respons imunologis. Ini juga
akan memberikan cukup waktu untuk memindahkan antibodi tetanus dari tubuh ibu hamil
ke tubuh bayinya.
pada ibu hamil, disalurkan melalui plasenta dan tali pusat kepada janin yang
dikandungnya. Tak berhenti sampai di situ, setelah melahirkan ibu pun tetap
Terdapat efek samping imunisasi TT yang umum terjadi, berupa reaksi lokal
dalam bentuk rasa nyeri, kulit kemerahan, dan pembengkakan yang terjadi selama 1-2
hari di area suntikan. Namun, efek samping tersebut akan sembuh dengan sendirinya dan
disuntikkan selama kehamilan berlangsung. Bahkan, WHO juga telah menjamin bahwa
manfaat pemberian imunisasi TT pada ibu hamil melebihi potensi efek sampingnya,
Imunisasi TT bisa diberikan pertama kali saat Mums dinyatakan positif hamil (umumnya
dilakukan saat pemeriksaan kehamilan pertama kali). Lalu, dilanjutkan dengan imunisasi
D. Manfaat Imunisasi TT
5
WHO merekomendasikan vaksinasi tetanus toksoid untuk semua ibu hamil.
Vaksin ini sangat dianjurkan jika ibu memiliki luka rawan tetanus atau tinggal di daerah
tertinggal, di mana persalinan mungkin terjadi dalam kondisi yang tidak higienis.
1. Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum
adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan)
yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin
tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara
Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali 2001), dengan dosis 0,5 cc di
injeksikan intramuskuler/subkutan.
1. Kemasan
Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4 minggu
6
3. Jadwal pemberian
1. Tetanus (Tetanus Toksoid) : vaksin ini dianjurkan pada wanita hamil untuk mencegah
tetanus neonatorum (tetanus pada bayi) dan sebaiknya diberikan pada wanita yang
2. Hepatitis B : untuk wanita dengan risiko tinggi Hepatitis B (memiliki > 1 pasangan
3. Influenza (Inaktif) : vaksin ini dapat mencegah penyakit serius pada ibu hamil namun
4. Jenis imunisasi yang dipertimbangkan diberikan pada wanita hamil dengan pajanan
infeksi spesifik:
7
a. Pneumokokus : diberikan pada triwulan kedua atau ketiga pada wanita dengan
risiko tinggi infeksi pneumokokus atau dengan penyakit kronik (wanita dengan
gangguan jantung, paru, atau penyakit hati; penurunan kekebalan tubuh; diabetes)
kehamilan, namun risikonya rendah (karena vaksin berasal dari virus inaktif)
menunggu selama 3 bulan sebelum hamil setelah menerima vaksin virus hidup ini
varisela pada janin (vaksin merupakan virus hidup). Diberikan minimal 1 bulan
sebelum kehamilan
c. HPV (Human Papiloma Virus) : memiliki kaitan efek samping terhadap janin dan
a. Cara Pemberian:
menjadi homogen.
8
ketiga setelah 6 bulan berikutnya. Untuk mempertahankan terhadap tetanus
pada wanita usia subur, maka dianjurkan diberikan 5 dosis. Dosis ke empat
d) Di unit pelayanan statis: vaksin TT yang telah dibuka hanya boleh digunakan
disimpan dalam suhu 2 dan 8 derajat Celcius, tidak pernah terendam air,
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus . Vaksin jerap TT (Tetanus Toksoid) adalah
vaksin yang mengandung toksoid tetanus yang telah dimurnikan dan terabsorpsi kedalam
3 mg/ml aluminium fosfot. Thimersol 0,1 mg/ml digunakan sebagai pengawet. Satu dosis
tetanus pada bayi yang baru lahir dengan mengimunisasi Wanita Usia Subur (WUS) atau
1. Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum
adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan)
yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin
tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara
B. Saran
10
Agar tenaga kesehatan khususnya bidan dapat memberikan informasi tentang
imunisasi TT dan manfaatnya pada ibu hamil serta memantau ibu hamil yang belum
Toksoid) pada ibu hamil, masih belum dipahami sepenuhnya manfaat dan pemberiannya.
Padahal, pencegahan yang dilakukan melalui pemberian imunisasi TT pada ibu hamil
dapat secara signifikan mengurangi risiko kematian bayi akibat infeksi tetanus.
11
DAFTAR PUSTAKA
2. Marmi, dan Kukuh. (2015). Asuhan neonatus, bayi, balita, dan anak prasekolah. yokyakarta:
pustaka pelajar
3. WHO. https://extranet.who.int/rhl/topics/preconception-pregnancy-childbirth-and-
postpartum-care/antenatal-care/who-recommendation-tetanus-toxoid-vaccination-
pregnant-women
Diakses pada 26 Maret 2021
4. Kusmiyati. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya (hlm: 187) BKKBN., 2005.
Kartu Informasi KHIBA (Kelangsungan Hidup Ibu Bayi, dan Anak Balita). Depkes
RI., 2005. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1059/MENKES/SK/IX/2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi
http://bidanlia.blogspot.com/2010/06/imunisasi-tt-tetanus-toxoid-pada-
ibu.htmldiunduh tgl 31 Mei.2012, 20.40 PM
http://mdqyudh.blospot.com/2009/11/imunisasittpadaibuhamil/ diunduh tgl 31 mei
2012, 21.10 PM
12