Anda di halaman 1dari 14

DI Susun Oleh :

Mila Elfatsa Ramuniarti


Novitasai

Dosen Pembimbing :
Bunda Sri sumiati,M.Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU PRODI
KEBIDANAN CURUP
Jl.Sapta Marga No.95 Ds. Teladan Curup 3911
Tahun Ajaran 2010-2011

Kata Pengantar
Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah Askeb.1 mengenai Imunisasi pada Ibu
Hamil ini dengan tepat waktu.

Dalam hal ini juga kami mengucapkan terima kasih kepada:


1.Bunda Sri sumiati,M.Kes
2.Teman-teman yang telah membantu menyelesaikan pembuatan makalah ini

Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan,sehingga kami mengharapkan kritik dan saran teman-teman agar dapat
menyempurnakan makalah yang kami buat.Sebelumnya kami ucapakan terima kasih.

Curup, Mei 2011

Penyusun

Daftar Isi
DAFTAR ISI.............................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar belakang...........................................................................................I

1.2Tujuan........................................................................................................II

1.3Rumusan masalah......................................................................................III

BAB II PEMBAHASAN

2.1Pengertian Imunisasi.................................................................................6

2.2 Manfaat Imunisasi...................................................................................6

2.3 Tujuan Imunisasi.....................................................................................6

2.4 Jadwal Pemberian ..................................................................................7

2.5 Petunjuk..................................................................................................7

2.6 Keselamatan Kerja..................................................................................8

2.7 Peralatan dan Perlengkapan....................................................................8

2.8 Prosedur kerja.........................................................................................9

2.9 Efek Samping Imunisasi.........................................................................11

2.10 Tempat Pelayanan Imunisasi................................................................11

2.11 Daftar ilik..............................................................................................12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..............................................................................................13

3.2 Saran.........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Di Indonesia imunisasi pada ibu hamil hampir seluruhnya berupa pemberian tetanus
toksoid. Kenyatan ini memang terjadi kerana penyakit tetanus pada neonatus jumlahnya
sangat besar disamping faktor sosioekonomi yang masih rendah sehingga tidak
dimungkinkan untuk melaksanakannya imunisasi secara lengkap. Pada penyakit tetanus
neonatarum, C. tetani masuk kedalam tubuh manusia melalui daerah luka dalam bentuk
spora. Penyakit ini timbul jika spora-spora tersebut berkembang menjadi organisme
berbentuk vegetatif yang hanya akan menghasilkan tetanospasmin pada keadaan penurunan
potensial oksigen. Pencemaran tali pusat adalah sumber infeksi tersering pada neonatus. Ini
terjadi sewaktu dilakukan pemotongan tali pusat dengan mengunakan pisau yang tidak bersih
disertai dengan perawatan luka pemotongan yang tidak steril. Tetanospasmin dapat mencapai
susunan saraf pusat melalui penyerapan pada sambungan mioneural (myoneural junctions)
yang diikuti migrasi melalui ruangan jaringan perineural (perineural tissue spaces) sususan
saraf atau melalui pemindahan limfosit ke dalam darah dan selanjutnya ke susunan saraf
pusat. Tetanospasmin bekerja pada motor end plate otot skeletal, medula spinalis, otak dan
susunan saraf simpatis. Toksin yang dihasilkan tersebut menimbulkan gangguan transmisi
neuromuskuler dengan menghambat pelepasan asetilkolin dari terminal-terminal saraf di otot.
Keadaan ini menimbulkan hipertonitas, kekejangan dan serangan kejang dan khas pada bayi
adalah kesulitan menyusui, kekakuan tubuh dan spasme.
Tetanus toksoid yang dibutuhkan untuk imunisasi adalah sebesar 40 IU dalam setiap
dosis tunggal. Sebagaimana toksoid lainnya, pemberian toksoid tetanus memerlukan
pemberian berseri untuk menimbulkan dan mempertahankan imunitas. Tidak diperlukan
pengulangan dosis bila jadual pemberian ternyata terlambat, sebab sudah terbukti bahawa
respon imun yang diperolehi walaupun dengan interval yang panjang adalah sama dengan
interval yang pendek. Respon imun atau efikasi vaksin ini cukup baik. Ibu yang mendapatkan
toksoid tetanus ternyata memberikan proteksi yang baik terhadap bayi baru lahir terhadap
tetanus neonatarum, dan ini diberikan satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester II,
dan dua kali pada trimester III. (WHO, 2001).

1.2 TUJUAN
 Untuk menjelaskan kepada ibu bahwa pemberian imunisasi TT sangat penting.
 Untuk memberikan tahukan kepada pembaca tentang pentingnya imunisasi TT pada
ibu hamil.
 Untuk mengetahui dampak dan tujuan dari pemberian imunisasi TT pada ibu hamil.
 Untuk mengajak ibu hamil untuk melakukan imunisasi TT

1.3 RUMUSAN MASALAH

 Apa yang dimaksud dengan imunisasi?


 Apakah manfaat imunisasi TT pada ibu hamil?
 Apa saja tujuan dari pemberian imunisasi TT bagi ibu hamil?
 Bagaimana jadwal dari pemberian imunisasi?
 Bagaimana prosedur pemberian imunisasi TT bagi ibu hamil?
 Apa saja efek samping dari pemberian imunisasi TT pada ibu hamil?
 Dimana sajakah tempat pelayanan dari pemberian imunisasi TT?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya
pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005).
Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian
dimurnikan (Setiawan, 2006).
Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I s/d trismester III (Dinkes
Jateng, 2005)

2.2 MANFAAT IMUNISASI


a. Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin,
2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi
berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang
mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001).
b. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000)
Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program
imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum (Depkes,
2004)

2.3 TUJUAN PEMBERIAN IMUNISASI


Tujuan pemberian imunisasi adalah secara epidemiologis untuk menurunkan insiden
tetanus neonatarum menjadi 1 per 10.000 kelahiran hidup. Selain itu ia juga menekan angka
kematian tetanus neonatarum menjadi separuh dari CFR (case fatality rate) sebelumnya,
dengan jalan menemukan kasus dan mencari faktor risiko. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan risiko yaitu meliputi status imunisasi tetanus toksoid ibu hamil dan pertolongan
persalinan dan perawatan tali pusat. Selain pemberian tetanus toksoid, ibu hamil juga diberi
imunisasi hepatitis B, tetapi pemberian hepatitis B ini adalah hanya untuk ibu-ibu hamil yang
beresiko tinggi terhadap hepatitis B. Ibu-ibu hamil yang beresiko tinggi terhadap pneumonia
atau influenza diberikan juga vaksin influenza.

2.4 JADWAL PEMBERIAN


Imunisasi TT diberikan pada ibu hamil segera setelah dinyatakan hamil dengan tujuan
untuk memberikan kekebalan pada ibu dan mencegah tetanus neonatrum pada bayi yang akan
dilahirkan. Setiap ibu hamil harus mendapatkan TT minimal 2 kali selama kehamilan
( pertama pada saat kunjungan antenatal pertama dan kedua pada 4 minggu kemudian ).
Dosis kedua harus diberikan minimal 2 minggu sebelum melahirkan. Imunisasi TT diberikan
secara suntikan intra muscular ( dalam otot ) dengan dosis 0,5cc. jadwal pemberian
imunisasai TT pada ibu hamil adalah sebagai berikut.

Table Jadwal Pemberian Imunisasi TT pada Ibu Hamil

Imunisasi Interval Durasi Perlindungan


TT.1 Selama kunjungan antenatal pertama -
TT.2 4 minggu setelah TT.1 3 tahun
TT.3 6 bulan setelah TT.2 5 tahun
TT.4 1 tahun setelah TT.3 10 tahun
TT.5 1 tahun setelah TT.4 25 tahun/seumur hidup

2.5 PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja.
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomic.
3. Bekerja secara hati-hati dan teliti.
4. Sebelum memberikan imunisasi TT, pastikan vaksin tidak kadaluarsa dan masih
dalam keadaan baik.
5. kocok terlebih dahulu vaksin TT sebelum digunakan agar vaksin homogen
6. Perhatikan tehnik antiseptik selama proses pemberian imunisasi TT
7. Pastikan lokasi/daerah penyuntikan dengan benar
8. Letakkan semua peralatan pada tempat yang mudah dijangkau
9. Setelah pemberian imuisasi TT, saat proses penyimpanan perhatikan tehnik
penyimpanan vaksin secara benar dengan cara mempertahankan rantai dingin ( 3 0 C –
80 C )

2.6 KESELAMATAN KERJA


1. Patuhi prosedur perkerjaan.
2. Perhatikan keadaan umum klien pada saat penyuntikan dan setelah penyuntikan.
3. Penyuntikan pada pemberian imunisasi desinfeksi menggunakan kapas air matang
( DTT ).
4. Dekontaminasi spuit dengan diisi larutan chlorine 0,5 % setelah dipakai untuk
menghindari kontaminasi petugas.

2.7 PERALATAAN DAN PERLENGKAPAN


1. Spuit steril 3 ml atau 5 ml.
2. Bak instrument.
3. Sarung tanggan DTT.
4. Kom kapas DTT.
5. Perlak dan alasnya.
6. Bengkok.
7. Handuk / lap tanggan.
8. Vaksin imunisasi TT.
9. Waskom berisi larutan klorin 0,5 %.
10. Wastafel / air mengalir.
11. Kursi / tempat tidur.

2.8 PROSEDUR PELAKSANAAN


1. Beri penjelasan kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan, dan efek
samping obat dan jadwal kunjungan ulang.
2. Lakukan inform concent.
3. Siapkan peralatan kedekat pasien.
4. Pasang sampiran atau penutup tirai.
5. Atur posisi duduk pasien senyaman mungkin.
6. Bebaskan daerah lengan yang akan disuntik dari pakaian.

7. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.


8. Pakai sarung tangan untuk melindungi petugas dari infeksi.

Melakukan desinfeksi pada 1/3 atas lengan atas dengan kapas DTT.

9. Tentukan daerah penyuntikan 1/3 atas lengan atas.


10. Hapus daerah penyuntikan menggunakan kapas air DTT secara sirkularis dengan
diameter  5 cm.
11. Angkat kulit sedikit. Dengan ibu jari dan jari telunjuk tanggan kiri ( tangan yang
tidak dominant ).
12. Tusukkan jarum ke bawah kulit dengan posisi jarum dan kulit membentuk sudut 
900 (injeksi secara intramuscular).

Memberikan imunisasi TT dengan injeksi IM


13. Tarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah apakah jarum masuk pembuluh darah
atau tidak.
14. Masukkan obat secara perlahan-lahan kedalam otot (apabila dalam aspirasi tidak
terdapat darah, bila ada darah cabut segera spuit dan ganti dengan spuit yang baru).
15. Tarik jarum secara hati-hati.
16. Bereskan alat, buang alat suntikan dan bekas vial / ampul obat dengan benar.
17. Cuci sarung tangan dan lepaskan dalam larutan klorin 0,5 % , rendam selama 10
menit.
18. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih.
19. Amati reaksi obat beberapa menit (10-15 menit).
20. Lakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan.
2.9 EFEK SAMPING IMUNISASI TT
Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan
pada tempat suntikan (Depkes RI, 2000). TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman
untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi
TT (Saifuddin dkk, 2001).
Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak
perlukan tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000).

2.10 TEMPAT PELAYANAN UNTUK MENDAPATKAN IMUNISASI TT


a. Puskesmas
b. Puskesmas pembantu
c. Rumah sakit
d. Rumah bersalin
e. Polindes
f. Posyandu
g. Rumah sakit swasta
h. Dokter praktik, dan
i. Bidan praktik (Depkes RI, 2004).

2.11 DAFTAR TILIK


MEMBERIKAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID (TT)
IBU HAMIL

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

PENILAIAN
Nilai 0 ( satu ) : Perlu Perbaikan.
Langkah atau tugas tidak dikerjakan.
Nilai 1 ( dua ) : Mampu
Langkah dikerjakan tetapi kurang tepat.
Nilai 2 ( tiga ) : Mahir.
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur.

Beri tanda ceklist (  ) pada kolom penilaian.

N NILAI
LANGKAH
O
0 1 3
1 Memberi tahukan dan menjelas pada ibu tindakan yang akan
dilakukan, efek samping dan jadwal kunjungan ulang.
2 Melakukan inform concent.
3 Menyiapkan peralatan kedekat pasien.
4 Memasang sampiran atau penutup tirai.
5 Mengatur posisi duduk pasien senyaman mungkin.
6 Membebaskan daerah lengan yang akan disuntik dari pakaian.
7 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir menggunakan
standar 7 langkah dan mengeringkan dengan handuk bersih.
8 Memakai sarung tangan.
9 Menentukan daerah penyuntikan pada 1/3 atas lengan atas.
10 Menghapus daerah penyuntikan dengan menggunakan kapas
air DTT secara sirkulair dengan diameter  5 cm.
11 Mengangkat kulit sedikit dengan ibu jari dan jari tulunjuk
tangan kiri ( tangan yang tidak dominan).
12 Menusukan jarum kebawah kulit dengan posisi jarum dan
kulit membentuk sudut  900 ( injeksi secara intramuscular ).
13 Menarik sedikit untuk aspirasi apakah jarum masuk pembuluh
darah atau tidak.
14 Memasukkan obat perlahan-lahan kedalam otot ( apabila
dalam aspirasi tidak terdapat darah, bila ada darah cabut
segera spuit dang anti yang baru ).
15 Menarik jarum secara hati-hati.
16 Membereskan alat, buang alat suntik dan bekas vial / ampul
obat dengan benar.
17 Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan.
18 melakukan dokumentasi

Nilai batas lulus = 75 %

NILAI YANG DIDAPAT


NILAI = x 100%
(JUMLAH ASPEK YANG DINILAI x 2)
(DOSEN)

(……………………)

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan oleh antigen yang serupa, tidak akan
terjadi penyakit. Pada imunisasi terhadap ibu hamil diberikan tetanus toksoid yang
merupakan toksin (antigen) dari kuman yang telah dilemahkan.

Imunisasi TT diberikan pada ibu hamil segera setelah dinyatakan hamil  dengan tujuan
untuk memberikan kekebalan pada ibu dan mencegah tetanus neonatorum pada bayi yang akan
dilahirkan. Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi TT minimal 2 kali selama kehamilan
( pertama pada saat kunjungan antenatal pertama dan kedua pada 4 minggu kamudian). Dosis
kedua harus diberikan minimal 2 minggu sebelum kelahiran. Imunisasi TT diberikan secara
suntikan  intra muskular (dalam otot) dengan dosis 0,5 cc.

3.2 SARAN
Inilah makalah dari kelompok kami, Kami mohon maaf apabila banyak kesalahan
dalam pembuatan makalah ini. Kami sebagai penulis menharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk memperbaiki makalah ini di masa yang akan datang. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Kusmyati , Yuni.2010. Asuhan kehamilan. Jakarta : Fitranya.


Wahab , samik,& Madarina Julia. 2002.sistem Imun, Imunisasi,& Penyakit Imun.
Jakarta:Widya Medika.
Imunisasi oleh Marsirnova
http://www.drdidispog.com/2009/06/imunisasi-tetanus-toxoid-tt.html
http://kesehatan.myhendra.web.id/2010/06/imunisasi-tt-pada-ibu-hamil.html
www.ppmplp.depkes.go.id

http://princessfii91.blogspot.com/2011/03/job-sheet-pemberian-imunisasi-tt.html

http://www.womenhealthcareassociates.com.

Anda mungkin juga menyukai