Dosen Pembimbing :
Bunda Sri sumiati,M.Kes
Kata Pengantar
Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah Askeb.1 mengenai Imunisasi pada Ibu
Hamil ini dengan tepat waktu.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan,sehingga kami mengharapkan kritik dan saran teman-teman agar dapat
menyempurnakan makalah yang kami buat.Sebelumnya kami ucapakan terima kasih.
Penyusun
Daftar Isi
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar belakang...........................................................................................I
1.2Tujuan........................................................................................................II
1.3Rumusan masalah......................................................................................III
BAB II PEMBAHASAN
2.1Pengertian Imunisasi.................................................................................6
2.5 Petunjuk..................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..............................................................................................13
3.2 Saran.........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di Indonesia imunisasi pada ibu hamil hampir seluruhnya berupa pemberian tetanus
toksoid. Kenyatan ini memang terjadi kerana penyakit tetanus pada neonatus jumlahnya
sangat besar disamping faktor sosioekonomi yang masih rendah sehingga tidak
dimungkinkan untuk melaksanakannya imunisasi secara lengkap. Pada penyakit tetanus
neonatarum, C. tetani masuk kedalam tubuh manusia melalui daerah luka dalam bentuk
spora. Penyakit ini timbul jika spora-spora tersebut berkembang menjadi organisme
berbentuk vegetatif yang hanya akan menghasilkan tetanospasmin pada keadaan penurunan
potensial oksigen. Pencemaran tali pusat adalah sumber infeksi tersering pada neonatus. Ini
terjadi sewaktu dilakukan pemotongan tali pusat dengan mengunakan pisau yang tidak bersih
disertai dengan perawatan luka pemotongan yang tidak steril. Tetanospasmin dapat mencapai
susunan saraf pusat melalui penyerapan pada sambungan mioneural (myoneural junctions)
yang diikuti migrasi melalui ruangan jaringan perineural (perineural tissue spaces) sususan
saraf atau melalui pemindahan limfosit ke dalam darah dan selanjutnya ke susunan saraf
pusat. Tetanospasmin bekerja pada motor end plate otot skeletal, medula spinalis, otak dan
susunan saraf simpatis. Toksin yang dihasilkan tersebut menimbulkan gangguan transmisi
neuromuskuler dengan menghambat pelepasan asetilkolin dari terminal-terminal saraf di otot.
Keadaan ini menimbulkan hipertonitas, kekejangan dan serangan kejang dan khas pada bayi
adalah kesulitan menyusui, kekakuan tubuh dan spasme.
Tetanus toksoid yang dibutuhkan untuk imunisasi adalah sebesar 40 IU dalam setiap
dosis tunggal. Sebagaimana toksoid lainnya, pemberian toksoid tetanus memerlukan
pemberian berseri untuk menimbulkan dan mempertahankan imunitas. Tidak diperlukan
pengulangan dosis bila jadual pemberian ternyata terlambat, sebab sudah terbukti bahawa
respon imun yang diperolehi walaupun dengan interval yang panjang adalah sama dengan
interval yang pendek. Respon imun atau efikasi vaksin ini cukup baik. Ibu yang mendapatkan
toksoid tetanus ternyata memberikan proteksi yang baik terhadap bayi baru lahir terhadap
tetanus neonatarum, dan ini diberikan satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester II,
dan dua kali pada trimester III. (WHO, 2001).
1.2 TUJUAN
Untuk menjelaskan kepada ibu bahwa pemberian imunisasi TT sangat penting.
Untuk memberikan tahukan kepada pembaca tentang pentingnya imunisasi TT pada
ibu hamil.
Untuk mengetahui dampak dan tujuan dari pemberian imunisasi TT pada ibu hamil.
Untuk mengajak ibu hamil untuk melakukan imunisasi TT
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya
pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005).
Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian
dimurnikan (Setiawan, 2006).
Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I s/d trismester III (Dinkes
Jateng, 2005)
2.5 PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja.
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomic.
3. Bekerja secara hati-hati dan teliti.
4. Sebelum memberikan imunisasi TT, pastikan vaksin tidak kadaluarsa dan masih
dalam keadaan baik.
5. kocok terlebih dahulu vaksin TT sebelum digunakan agar vaksin homogen
6. Perhatikan tehnik antiseptik selama proses pemberian imunisasi TT
7. Pastikan lokasi/daerah penyuntikan dengan benar
8. Letakkan semua peralatan pada tempat yang mudah dijangkau
9. Setelah pemberian imuisasi TT, saat proses penyimpanan perhatikan tehnik
penyimpanan vaksin secara benar dengan cara mempertahankan rantai dingin ( 3 0 C –
80 C )
Melakukan desinfeksi pada 1/3 atas lengan atas dengan kapas DTT.
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
PENILAIAN
Nilai 0 ( satu ) : Perlu Perbaikan.
Langkah atau tugas tidak dikerjakan.
Nilai 1 ( dua ) : Mampu
Langkah dikerjakan tetapi kurang tepat.
Nilai 2 ( tiga ) : Mahir.
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur.
N NILAI
LANGKAH
O
0 1 3
1 Memberi tahukan dan menjelas pada ibu tindakan yang akan
dilakukan, efek samping dan jadwal kunjungan ulang.
2 Melakukan inform concent.
3 Menyiapkan peralatan kedekat pasien.
4 Memasang sampiran atau penutup tirai.
5 Mengatur posisi duduk pasien senyaman mungkin.
6 Membebaskan daerah lengan yang akan disuntik dari pakaian.
7 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir menggunakan
standar 7 langkah dan mengeringkan dengan handuk bersih.
8 Memakai sarung tangan.
9 Menentukan daerah penyuntikan pada 1/3 atas lengan atas.
10 Menghapus daerah penyuntikan dengan menggunakan kapas
air DTT secara sirkulair dengan diameter 5 cm.
11 Mengangkat kulit sedikit dengan ibu jari dan jari tulunjuk
tangan kiri ( tangan yang tidak dominan).
12 Menusukan jarum kebawah kulit dengan posisi jarum dan
kulit membentuk sudut 900 ( injeksi secara intramuscular ).
13 Menarik sedikit untuk aspirasi apakah jarum masuk pembuluh
darah atau tidak.
14 Memasukkan obat perlahan-lahan kedalam otot ( apabila
dalam aspirasi tidak terdapat darah, bila ada darah cabut
segera spuit dang anti yang baru ).
15 Menarik jarum secara hati-hati.
16 Membereskan alat, buang alat suntik dan bekas vial / ampul
obat dengan benar.
17 Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan.
18 melakukan dokumentasi
(……………………)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan oleh antigen yang serupa, tidak akan
terjadi penyakit. Pada imunisasi terhadap ibu hamil diberikan tetanus toksoid yang
merupakan toksin (antigen) dari kuman yang telah dilemahkan.
Imunisasi TT diberikan pada ibu hamil segera setelah dinyatakan hamil dengan tujuan
untuk memberikan kekebalan pada ibu dan mencegah tetanus neonatorum pada bayi yang akan
dilahirkan. Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi TT minimal 2 kali selama kehamilan
( pertama pada saat kunjungan antenatal pertama dan kedua pada 4 minggu kamudian). Dosis
kedua harus diberikan minimal 2 minggu sebelum kelahiran. Imunisasi TT diberikan secara
suntikan intra muskular (dalam otot) dengan dosis 0,5 cc.
3.2 SARAN
Inilah makalah dari kelompok kami, Kami mohon maaf apabila banyak kesalahan
dalam pembuatan makalah ini. Kami sebagai penulis menharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk memperbaiki makalah ini di masa yang akan datang. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
http://princessfii91.blogspot.com/2011/03/job-sheet-pemberian-imunisasi-tt.html
http://www.womenhealthcareassociates.com.