Dosen pengampu:
Disusun Oleh
Kelompok 18
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang
membangun dari pihak manapun. Akhir dari kata-kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat di dalam mengembangkan dunia pendidikan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan............................................................................................1
C. Ruang Lingkup...............................................................................................2
D. Sistematik Penulisan.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
B. Etiologi ..........................................................................................................3
C. Patofisiologi....................................................................................................6
D. Manifestasi Klinis...........................................................................................8
E. Komplikasi......................................................................................................9
F. Pemeriksaan Penunjang................................................................................10
H. Pencegahan...................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................14
B. Saran.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tetanus Neonatorum merupakan tetanus yang terjadi pada bayi
yang dapat disebabkan adanya infeksi melalui tali pusat yang tidak bersih.
Kematian tetanus sekitar 45 – 55 %, sedangkan pada tetanus neonatorum
sekitar 80%. Terdapat hubungan terbalik antara lamanya masa inkubasi
dengan beratnya penyakit. Resiko kematian sekitar 58 % pada masa
inkubasi 2 – 10 hari, dan 17 – 35 % pada masa inkubasi 11 – 22 hari. Bila
interval antara gejala pertama dengan timbulnya kejang cepat, prognosis
lebih buruk.
Berdasarkan hasil survey dilaksanakan oleh WHO di 15 negara di
Asia, Timur Tengah dan Afrika pada tahun 1978 –1982 menekankan
bahwa penyakit Tetanus Neonatorum banyak dijumpai daerah pedesaan
negara berkembang termasuk Indonesia yang memiliki angka Proporsi
kematian Neonatal akibat penyakit Tetanus Neonatorum mencapai 51 %.
Pada kasus Tetanus Neonatorum yang tidak dirawat, hampir dapat
dipastikan CFR akan mendekati 100%, terutama pada kasus yang
mempunyai masa inkubasi kurang dari 7 hari.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas serta melihat peran dan fungsi
perawat sangatlah penting dalam hal memperbaiki derajat kesehatan
khususnya masalah Tetanus Neonatorum pada anak. Dalam hal
pelaksanaan Asuhan Keperawatan meliputi aspek promotif (memberikan
penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan), preventif
(pencegahan), kuratif (memberikan obat-obatan untuk mengobati
penyebab dasar), rehabilitatif (dokter, perawat dan peran serta keluarga
dalam perawatan pasien). Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis
tertarik memilih judul “Asuhan Keperawatan Anak Dengan Tetanus
Neonatorum”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada anak dengan
gangguan Tetanus Neonatorum.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam makalah ini , mahasiswa mengetahui :
1) Definisi Tetanus Neonatorum
2) Etiologi Tetanus Neonatorum
3) Patofisiologi Tetanus neonatorum
4) Manifestasi Tetanus neonatorum
5) Komplikasi Tetanus Neonatorum
6) Pemeriksaan Penunjang pada Tetanus Neonatorum
7) Penatalaksanaan dan pengobatan Tetanus Neonatorum
8) Pencegahan Tetanus Neonatorum
C. Ruang Lingkup
Sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan disesuaikan dengan
yang ada serta penyusun, maka dalam hal ini penyusun membatasi lingkup
bahasannya pada Asuhan Keperawatan Anak Dengan Tetanus
Neonatorum.
D. Metode penulisan
Metode dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan
metode deskriptif melalui pendekatan studi kasus dengan tujuan
mendapatkan gambaran secara tepat tentang Asuhan Keperawatan Anak
Dengan Tetanus Neonatorum untuk memperoleh data, penyusun
menggunakan metode kepustakaan dengan mempelajari buku-buku
referensi yang terkait dengan Asuhan Keperawatan Anak dengan Tetanus
Neonatorum.
E. Sistematika penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam makalah ini adalah terdiri dari 3
BAB,yaitu :
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan
penulisan, ruang
lingkup, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan teoritis yang meliputi pengertian, etiologi,
patofisiologi,
manifestasi klinik
BAB III : Penutup meliputi kesimpulan dan saran yang merupakan
penjelasan
tingkat tentang Asuhan Keperawatan Anak dengan Tetanus
Neonatorum.
Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Tetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum adalah penyakit tetanus pada bayi baru lahir dengan
tanda klinik yang khas, setelah 2 hari pertama bayi baru hidup, menangis dan
menyusu secara normal, pada hari ketiga atau lebih timbul kekakuan seluruh
tubuh dengan kesulitan membuka mulut dan menetek di susul dengan kejang-
kejang (WHO, 1989 )
Tetanus Neonatorum merupakan tetanus yang terjadi pada bayi yang dapat
disebabkan adanya infeksi melalui tali pusat yang tidak bersih.Masih merupakan
masalah di indonesia dan di negara berkembang lain, meskipun beberapa tahun
terakhir kasusnya sudah jarang di indonesia. Angka kematian tetanus neonatorum
tinggi dan merupakan 45 – 75 % dari kematian seluruh penderita tetanus.
Penyebab kematian terutama akibat komplikasi antara lain radang paru dan sepsis,
makin muda umur bayi saat timbul gejala, makin tinggi pula angka kematian.
(Maryunani, 2011)
B. Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh karena clostridium tetani yang bersifat anaerob
dimana kuman tersebut berkembang tanpa adanya oksigen. Tetanus pada bayi ini
dapat disebabkan karena tindakan pemotongan tali pusat yang kurang steril, untuk
penyakit ini masa inkubasinya antara 5 – 14 hari (Hidayat, 2008)
C. Patofisiologi
Virus yang masuk dan berada dalam lingkungan anaerobit berubah
menjadi bentuk vegetatif dan berbiak sambil menghasilkan toksin dalam jaringan
yang anaerobit ini terdapat penurunan potensial oksidasi reduksi jaringan dan
turunnya tekanan oksigen jaringan akibat adanya pus, nekrosis jaringan, garam
kalsium yang dapat diionisasi. Secara intra aksonal toksin disalurkan ke sel syaraf
yang memakan waktu sesuai dengan panjang aksonnya dan aktifitas serabutnya.
Belum terdapat perubahan elektrik dan fungsi sel syaraf walaupun toksin telah
terkumpul dalam sel. Dalam sum-sum tulang belakang toksin menjalar dari sel
syaraf lower motorneuron keluksinafs dari spinal inhibitorineurin. Pada daerah
inilah toksin menimbulkan gangguan pada inhibitoritransmiter dan menimbulkan
kekakuan.
( Aang, 2011)
D. Manifestasi klinis
Tanda dan gejalanya meliputi :
a. Kejang sampai pada otot pernafasan
b. Leher kaku
c. Dinding abdomen keras
d. Mulut mencucu seperti mulut ikan.
e. Suhu tubuh dapat meningkat. (Deslidel, 2011)
E. Komplikasi
a. Bronkopneumonia
b. Asfiksia akibat obstruksi sekret pada saluran pernafasan
c. Sepsis neonatorum.
F. Pemeriksaan Penunjang
a. pemeriksaan laboratorium didapati peninggian leukosit
b. pemeriksaan cairan otak biasanya normal
c. pemeriksaan elektromiogram dapat memperlihatkan adanya lepas muatan
unit motorik secara terus-menerus . (Teddi, 2010)
G. Penatalaksanaan dan Pengobatan Tetanus Neonatorum
Penatalaksanaan tetanus neonatorum adalah perawatan tali pusat dengan
alat – alat yang steril. (Deslidel, 2011)
Pengobatan tetanus ditujukan pada :
a. Netralisasi tosin yang masih ada di dalam darah sebelum kontak dengan
sistem saraf, dengan serum antitetanus (ATS teraupetik)
b. Membersihkan luka tempat masuknya kuman untuk menghentikan
produksi toksin
c. Pemberian antibiotika penisilin atau tetrasiklin untuk membunuh kuman
penyebab
d. Pemberian nutrisi, cairan dan kalori sesuai kebutuhan
e. Merawat penderita ditempat yang tenang dan tidak terlalu terang
f. Mengurangi serangan dengan memberikan obat pelemas otot dan sesedikit
mungkin manipulasi pada penderita. (Maryunani , 2010)
H. Pencegahan
a. Imunisasi aktif
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas, penulis dapat menarik kesimpulan yaitu: Tetanus Neonatorum
merupakan tetanus yang terjadi pada bayi yang dapat disebabkan adanya infeksi
melalui tali pusat yang tidak bersih.Penyakit ini disebabkan oleh karena
clostridium tetani yang bersifat anaerob dimana kuman tersebut berkembang tanpa
adanya oksigen dan pemotongan tali pusat yang tidak steril.
Tanda dan gejala meliputi , Kejang sampai pada otot pernafasan, Leher
kaku, Dinding abdomen keras, Mulut mencucu seperti mulut ikan dan Suhu
tubuh dapat meningkat. Komplikasi dari penyakit Tetanus Neonatorum seperti
Bronkopneumonia, Asfiksia akibat obstruksi sekret pada saluran pernafasan,
Sepsis neonatorum. Pemeriksaan penunjangnya adalah pemeriksaan laboratorium
didapati peninggian leukosit, pemeriksaan cairan otak biasanya normal dan
pemeriksaan elektromiogram.
3.1 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
a) Pada Perawat
b) Pada Mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
Deslidel, hajjah. 2011. Buku ajar Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta : EGC
Medika
Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta : TIM
http://hasgurstika.blogspot.com/2011/01/askep-tetanus-neonatorum.html