Oleh
Kelompok 1
MARINI
YULIA QADARSIH
RESTY NADIAH
SITI ZAHARA
IKA SANTRIANA
HAYATUN NUFUS
Tersangka
Kasus korupsi dana Kapititasi di Puskesmas wilayah kabupaten Malang tahun 2017 terus
berlanjut. Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepanjen usai menetapkan Yohan Charles L Kepala Bagian
Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sebagai tersangka. Kini, Direktur RSUD
Kanjuruhan Abdurrachman terseret dalam kasus tersebut. Yang pada tahun tersebut
Setelah memanggil sejumlah saksi dan alat bukti yang cukup, penetapan status tersangka
itu baru dilakukan ditetapkan dua orang tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi
penggunaan alokasi dana kapitasi Puskesmas, yang seharusnya untuk operasional dan pelayanan,
kepada Yohan untuk memotong dana kapitasi di setiap Puskesmas sebesar 7 persen, hingga
mencapai total angka Rp 8,5 miliar lebih. Seluruh uangnya itu diterima Yohan Charles dari 39
Penyidikan kasus ini dimulai sejak 13 Januari 2019 lalu, waktunya cukup lama karena
dihitung semua jumlah kerugian negara, dan berdasarkan saksi yang diperiksa, diantaranya 39
Keuangan Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Kesehatan baik yang saat ini menjabat atau yang
menahan keduanya. Karena mereka dianggap kooperatif dalam setiap pemanggilan dan
pemeriksaan.
dikhawatirkan melarikan diri atau mengulangi perbuatannya atau menghilangkan barang bukti.
Namun, sampai hari ini penyidik masih berkesimpulan untuk tidak dilakukan penahanan karena
mereka kooperatif.
Akibatnya, kedua tersangka koruptor tersebut dijerat pasal 2 Jo pasal 3 Jo pasal 12 huruf
e, Undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 31 tahun
1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Dengan ancaman hukuman 4 tahun dan
Dalam teori yang dikemukan olej Jack Boulogne atau sering disebut GONE Theory bahwa
a. Greeds Keserakahan
b. Opportunities (kesempatan)
c. Nedss (Kebutuhan)
d. Exposure ( pengungkapan)
2. Pada beberapa teori yang menjelaskan tentang timbulnya praktik korupsi.
a. Teori Vroom.
dengan kemampuan dan motivasi yang dimiliki sebagaimana tertulis dalam fungsi
berikut:
kinerja yang lebih baik. Hal tersebut terjadi dengan asumsi variabel M (Motivasi)
adalah tetap. Tetapi Vroom juga membuat fungsi tentang motivasi sebagai berikut:
Jika harapan seseorang adalah ingin kaya, maka ada dua kemungkinan yang akan dia
lakukan. Jika nilai yang dimiliki positif maka, dia akan melakukan hal-hal yang tidak
melanggar hukum agar bisa menjadi kaya. Namun jika dia seorang yang memiliki
nilai negatif, maka dia akan berusaha mencari segala cara untuk menjadi kaya salah
Pada tingkat dasar adalah kebutuhan yang paling mendasar. Semakin tinggi hierarki,
kebutuhan tersebut semakin kecil keharusan untuk dipenuhi. Hierarki tersebut terlihat
mendasar (bawah) yaitu hingga naik paling tinggi adalah aktualisasi diri. Kebutuhan
paling mendasar dari seorang manusia adalah sandang dan pangan (physical needs).
penghargaan diri yaitu keinginan agar kita dihargai, berperilaku terpuji, demokratis
dan lainya. Kebutuhan paling tinggi adalah kebutuhan pengakuan atas kemampuan
kita, misalnya kebutuhan untuk diakui sebagai kepala, direktur maupun walikota yang
tertingginya pun adalah kebutuhan mendasarnya, maka apa pun akan dia lakukan
c. Teori Klitgaard.
official A= Accountability
Menurut Torres suatu tindak korupsi akan terjadi jika memenuhi persamaan berikut:
Greedy, terkait keserakahan dan kerakusan para pelaku korupsi. Koruptor adalah
orang yang tidak puas akan keadaan dirinya. Opportuniy, sistem yang memberi
peluang untuk melakukan korupsi. Needs, sikap mental yang tidak pernah merasa
cukup, selalu sarat dengan kebutuhan yang tidak pernah usai. Exposes, hukuman
yang dijatuhkan kepada para pelaku korupsi yang tidak memberi efek jera pelaku
Adanya godaan dan niat yang berasal dari factor internal dan eksternal
Faktor Internal:
a) Tamak/Rakus
Hal itu terjadi ketika seseorang tergoda akan dunia materi atau kekayaan yang
tidak mampu ditahannya, ketika dorongan untuk menjadi kaya tidak mampu
ditahan , dementara akses kearah kekayaan bisa diperoleh melalui cara berkorupsi,
memenuhinya dengan segala cara. Akan tetapi, palbila segala upaya yang
tindak korupsi.
terdesak dalam hal ekonomi, hal itu membuka ruang bagis eseorang untuk
2) Aspek Sosial
Faktor Eksternal
a) Aspek Politik
c) Aspek Organisasi
d) Aspek Ekonomi
e) Aspek Hukum
Jika dalam suatu Negara masih ditemukan aturan-aturan hukum yang
diskriminatif, berpihak, dan tidak adil, rumusan yang tidak jelas, sehingga
menjadi multitafsir, kontradisi dan overlapping dengan peraturan lain (baik yang
akan luntur.
3. Tindakan yang harus dilakukan untuk menghindari kasus serupa dikemudian hari,
diantaranya:
Dengan menggunakan fraud triangle sebagai dasar pencegahan korupsi, maka yang harus
a. apabila yang menjadi faktor pendorong adalah tekanan (pressure), maka yang harus dilakukan
adalah dengan menghilangkan tekanan. Tekanan yang terjadi biasanya karena tekanan keuangan
(financial) maupun non keuangan (non-financial). Maka upaya pencegahan yang dilakukan
adalah dengan penegakan hukum (sanksi). Hukuman (sanksi) yang diberikan bisa berupa surat
pangkat/golongan, dan sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku;
b. apabila yang menjadi faktor pendorongnya adalah kesempatan (opportunity), maka upaya
pencegahan yang dilakukan adalah perbaikan sistem pengendalian intern (SPI). Cara ini
merupakan tindakan yang paling baik dan benar. Dimana sistem pengendalian intern dengan
proses dan prosedur yang bertujuan untuk mencegah korupsi, maka dirancang dan dilaksanakan
untuk tujuan pencegahan dan menghalangi terjadinya korupsi (membuat efek jera). Dari ketiga
elemen fraud triangle, kesempatan merupakan elemen yang paling mudah diminimalisir melalui
proses, prosedur, dan kontrol, serta upaya deteksi secara dini terhadap korupsi. Kesempatan juga
merupakan aspek yang tidak bisa lenyap dari penyebab terjadinya korupsi;
pencegahan yang harus dilakukan adalah peningkatan moral dan etika dari setiap pegawai
sehingga lebih berintegritas. Dengan perubahan moral dan etika yang semakin baik, maka
diharapkan pegawai dapat berpikir lebih baik dan jernih, serta tidak mencari pembenaran
terhadap tindakan korupsi yang akan dilakukan. Upaya untuk meningkatkan moral dan etika
pegawai dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti: menandatangani pakta integritas dan
membudayakan tidak ada toleransi terhadap korupsi (zero tolerance to corruption) dengan cara
membuat spanduk (banner) atau stiker atau pin dengan tulisan, seperti: zona anti korupsi, anti
suap, no tips, dan lain sebagainya yang diberlakukan pada beberapa instansi pemerintah.