Anda di halaman 1dari 6

ChemPro Journal Vol. 1 No.

02 (2020) hal 14-19


www.chempro.upnjatim.ac.id
Journal of Chemical and e-ISSN 2720-880X
Process Engineering

Studi Kinetika Reaksi Fermentasi Selulosa Tongkol Jagung


Menggunakan Enzim Selulase Pada Reaktor Batch
Nanda Widya Fibni Sina*, Asti Aprilya Sukmaria, Sri Redjeki

Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar, Surabaya 60249, Indonesia
*)
Corresponding author: nandafibni@gmail.com

Received 26 Februari 2020; Accepted 30 Juni 2020; Available online 31 Juli 2020

Abstrak

Glukosa dapat dihasilkan darl hidrolisa polisakarida, misalnya pati dan selulosa. Salah satu sumber
selulosa yang melimpah di alam namun kurang dimanfaakan adalah tongkol jagung. Pada penelitian ini
akan dilakukan hidrolisis selulosa dari tongkol jagung dengan proses fermentasi untuk mendapatkan
glukosa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan persamaan laju reaksi fermentasi selulosa
tongkol jagung menjadi glukosa dengan menggunakan enzim selulase pada proses batch. Proses hidrolisis
selulosa dilakukan dengan penambahan asam atau secara enzimatis, sebelum melakukan hidrolisis perlu
dilakukan delignifikasi karena lignin yang menjadi penghambat utama proses hidrolisis selulosa. Tahapan
penelitiam ini yaitu mempersiapkan bahan dari tongkol jagung menjadi serbuk tongkol jagung, tahap
delignifikasi, tahap fermentasi enzim, dan analisa hasil. Analisa kadar glukosa dilakukan dengan
menggunakan portable-refraktometer. Michaelis-Menten digunakan sebagai metode untuk mengetahui
konstanta reaksi. Penelitian ini dilakukan dengan banyak substrat awal adalah 10% (%w/w) pada waktu 30,
60, 90, 120, dan 150 menit. Glukosa yang terbentuk dari fermentasi selulosa tongkol jagung relatif kecil
dengan waktu fermentasi 150 menit sebesar 7%. Persamaan laju reaksi yang terbentuk dari proses ini adalah
CE0 CA
−rA = rR = 0,0002 mol/L. menit.
0,2392+CA

Kata kunci: enzim selulase; glukosa; hidrolisis; tongkol jagung.

Abstract

Glucose can be made by hidrolisys process of polysacharide such as starch or cellulose. One of
cellulose source is corncob, whis is less use by people. This research was conducted to determine the reaction
rate equation of cellulose fermentation from corn cobs into glucose using cellulase enzymes in a batch
process. Cellulose hydrolysis is done by the addition of acid or enzymatically, before doing hydrolysis it is
necessary to do lignin delignification because lignin is the main inhibitor of the cellulose hydrolysis process.
The stages of this research are material preparation from corncob becomes corncob powder, delignification
stage, enzyme fermentation stage, and results analysis. The analysis was performed using a portable-
refractometer. Michaelis-Menten is used as a method to find out the reaction constants. This research was
conducted with 10% (%w/w) of substrats and time reaction is 30, 60, 90, 120 and 150 minutes. Glucose
formed cellulose fermentation of corn cobs is relatively small with a 150 minutes fermentation time of 7%
𝐶 𝐶
glucose can be produced. The reaction rate equation in this process is −𝑟𝐴 = 𝑟𝑅 = 0,0002 𝐸0 𝐴 𝑚𝑜𝑙/
0,2392+𝐶𝐴
𝐿. 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡.

Keyword: cellulase enzym; glucose; hydrolysis; corncobs.

14
Kinetika Reaksi Fermentasi Selulosa Tongkol Jagung Menggunakan Enzim Selulase pada Reaktor Batch

PENDAHULUAN sehingga tongkol jagung berpotensi dapat


dikonversi menjadi gula fermentasi dengan
Gula merupakan salah satu kebutuhan cara hidrolisa.
pokok masyarakat Indonesia. Disamping Penelitian terdahulu tentang hidrolisa
dikonsumsi langsung sebagai pemanis, gula tongkol jagung telah dilakukan oleh Fairus
juga digunakan pada proses pengolahan dkk. (2013). Pada penelitian tersebut, tongkol
pangan. Di Indonesia bahan baku untuk jagung dihidrolisa untuk mendapatkan xilitol
pembuatan sirup glukosa sebagian besar atau gula alkohol. Hidrolisis dilakukan untuk
berasal dari pati. Tanaman penghasil pati mensintesa xilan menjadi xilosa, selanjutnya
banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya xilosa difermentasi dengan bantuan ragi jenis
umbi umbian, sagu, dan jagung [1]. Tanaman C. tropicalis untuk mendapatkan xylitol [4].
penghasil pati tersebut diolah menjadi Mardina dkk (2013) juga melakukan
glukosa dengan cara hidrolisis selulosa dari penelitian tentang pengaruh delignifikasi
bagian tanaman, seperti kulit buah atau pada produksi glukosa dari tongkol jagung
ampas daging buah [2]. dengan hidrolisis asam encer. Pada penelitian
Walaupun banyak tanaman yang dapat tersebut dipelajari pengaruh proses
dikonversi menjadi glukosa, tetapi sumber perusakan lignin dengan proses
gula di Indonesia sebagian besar masih menggunakan hidrolisis basa. Hasil
berasal dari tebu. Pabrik gula di indonesia penelitian menunjukkan bahwa tongkol
menggunakan tebu sebagai bahan baku. jagung yang didahului proses delignifikasi
Padahal selain tebu gula juga dapat dihasilkan lebih mudah dikonversi menjadi glukosa
dari tongkol tanaman jagung. Data dari Badan dibandingkan tanpa proses delignifikasi [5].
Pusat Statistik produksi jagung di Indonesia Pada penelitian ini, dilakukan proses
pada tahun 2014 mencapai 19.008.426 ton fermentasi selulosa dari tongkol jagung,
dan pada 2015 mencapai 19.612.435 ton, Kinetika reaksi adalah suatu cabang ilmu
dengan jumlah produksi jagung yang kimia yang bertujuan untuk mempelajari
meningkat maka limbah tongkol jagung yang mekanisme reaksi yaitu bagaimana reaksi itu
ditimbulkan juga akan meningkat. Dengan terjadi dan kecepatan terjadinya reaksi kimia,
jumlah produksi jagung yang melimpah, maka yang menguji reaksi itu mengikuti tingkat
tongkol jagung menjadi salah satu limbah atau orde ke berapa yang kemudian diperoleh
lignoselulosik yang banyak tersedia di suatu harga konstanta reaksi kimia.
Indonesia. Limbah lignoselulosik adalah Mengingat pentingnya data kinetika dalam
limbah pertanian yang mengandung selulosa, perancangan reaktor maka data kinetika
hemiselulosa, dan lignin. Masing-masing reaksi sangat diperlukan.
merupakan senyawa-senyawa yang potensial
dapat dikonversi menjadi senyawa lain secara METODE PENELITIAN
biologis [3]. Kandungan tongkol jagung dapat Bahan
dilihat pada Tabel 1. Bahan utama yang digunakan yaitu
tongkol jagung yang diperoleh dari indusri
Tabel 1. Komposisi Tongkol Jagung rumahan di daerah Sawotratap, Sidoarjo dan
Kandungan Persentase (%) enzim selulosa yang dibeli secara online dari
Selulosa 41 Jawa Barat. Bahan pembantu lainnya yaitu
Hemiselulosa 36 aquadest yang dibeli dari Toko Bahan Kimia
Lignin 16 Klampis, Surabaya.
Air dan lain-lain 7
Alat
Dari tabel 1 di atas terlihat bahwa kandungan Alat utama yang digunakan sebagai
selulosa pada tongkol jagung sangat tinggi, reaktor batch yaitu beaker glass berukuran 1 L
dan dilengkapi dengan motor pengaduk
Chempro Journal Vol.1 No.2 (2020) 15
Kinetika Reaksi Fermentasi Selulosa Tongkol Jagung Menggunakan Enzim Selulase pada Reaktor Batch

dengan kecepatan 160 rpm. Alat pendukung yang terlarut ditandai dengan warna hitam
lainnya yaitu kompor pemanas dan pada larutan yang disebut lindi hitam
termometer sebagai pengontrol suhu untuk (blackliquor). Berdasarkan hal tersebut,
menjaga temperatur operasi adalah 50℃. larutan NaOH mampu memisahkan lignin
Detil gambar alat dapat dilihat pada gambar 1 dari selulosa [8].
sebagai berikut. Untuk melakukan proses delignifikasi
maka serbuk tongkol jagung direndam dengan
2 160 RPM larutan NaOH 10% dengan perbandingan
liquid terhadap solid yaitu 10 ml liquid per
3 gram berat kering dari partikel tongkol jagung
6 selama 28jam, lalu disaring menggunakan
Keterangan :
1. Statif kertas saring. Residu dicuci dengan aquades,
1 2. Motor Penggerak selanjutnya dikeringkan dibawah sinar
3. Pengaduk matahari.
4 4. Beaker Glass
5. Kompor Listrik
6. Thermometer c. Tahap Fermentasi Enzim
Proses hidrolisis merupakan cara yang
5
paling efektif dalam memecah makromolekul
seperti selulosa menjadi monomer glukosa.
Hidrolisis murni terjadi sangat lambat
Gambar 1. Rangkaian Alat Hidrolisis sehingga membutuhkan katalisator yang
Enzim dapat mempercepat reaksi. Katalisator dapat
berupa asam atau enzim. Hidrolisis enzim
Prosedur Penelitian untuk memecah molekul selulosa dapat
menggunakan enzim selulase yang memiliki
a. Tahap Persiapan Bahan kondisi optimum pada suhu 20-50℃ dan pH
Tongkol jagung mula-mula dibersihkan optimumnya adalah 4-5 sedangkan pH
dan dipotong menjadi bagian lebih kecil. stabilnya adalah 4-6 [9]
Kemudian dikeringkan dengan sinar matahari Enzim selulase merupakan sistem enzim
dan dihaluskan hingga menjadi serbuk halus yang terdiri atas endo-1,4-𝛽-glukanase, ekso-
kemudian diayak. 1,4-𝛽-glukanase, dan 𝛽–D-glukanase
memotong ikatan rantai dalam selulosa
b. Tahap Delignifikasi menghasilkan molekul selulosa yang lebih
Proses delignifikasi merupakan pendek, ekso1,4- 𝛽 -glukanase memotong
perlakuan pendahuluan terhadap bahan baku ujung rantai selulosa menghasilkan molekul
sehingga mempermudah pelepasan selobiosa, sedangkan 𝛽–D-glukanase
hemiselulosa. Proses ini berfungsi untuk memotong molekul selobiosa menjadi dua
membersihkan lignin [6]. Selulosa dan molekul glukosa [10].
hemiselulosa tidak dapat dikonversi secara Serbuk tongkol jagung yang telah
langsung karena berasosiasi dengan lignin, didelignifikasi disiapkan sebagai substrat
karena itu perlu dilakukan proses dengan konsentrasi 10 % (%w/w) dalam
penghilangan lignin [7]. Sebagian besar beaker glass berisi 250 mL aquadest. Diatur
senyawa yang digunakan untuk proses pH-nya dengan menggunakan asam sitrat
delignifikasi adalah NaOH. Ion OH- dari NaOH hingga pH = 6 kemudian diberikan larutan
akan memutuskan ikatan-ikatan dari struktur buffer untuk menjaga pH, dipanaskan untuk
dasar lignin sedangkan ion Na+ akan berikatan mencapai suhu operasi yaitu 50℃ dibantu
dengan lignin membentuk natrium fenolat. dengan pengadukan agar menjadi homogen.
Garam fenolat ini bersifat mudah larut. Lignin Kemudian penambahan enzim sebanyak 10%
dari volume pelarut dengan diiringi
Chempro Journal Vol.1 No.2 (2020) 16
Kinetika Reaksi Fermentasi Selulosa Tongkol Jagung Menggunakan Enzim Selulase pada Reaktor Batch

pengadukan dengan kecepatan 160 rpm 8


selama 30, 60, 90, 120, dan 150 menit.

Konsentrasi Glukosa (%)


7
6
d. Analisis Hasil 5
Hasil fermentasi yang berupa glukosa 4
3
akan dianalisa kadarnya dengan
2
menggunakan alat Portable Refractometer. 1
Dimana reaksi yang terjadi adalah 0
Enzim Selulase 0 50 100 150 200
(𝐶6 𝐻10 𝑂6 )𝑛 𝑛(𝐶6𝐻12 𝑂6 )
(𝑆𝑒𝑙𝑢𝑙𝑜𝑠𝑎) (𝐺𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎) Waktu (Menit)
Gambar 1. Hubungan antara Waktu
Kinetika reaksi pada proses hidrolisis selulosa Hidrolisis dan Konsentrasi Glukosa yang
dengan menggunakan enzim selulase dapat dihasilkan dari proses hidrolisis tongkol
dihitung dengan menngunakan persamaan jagung dengan enzim selulase.
Michaelis-Menten [11].
Gambar 1 menunjukkan bahwa semakin
−𝑟𝐴 = 𝑟𝑅 = 𝑘
𝐶𝐸0 𝐶𝐴
………………..…(1) lama waktu hidrolisis selulosa tongkol jagung
𝐶𝑀 +𝐶𝐴
dengan menggunakan enzim selulase maka
semakin besar pula konsentrasi glukosa yang
Dengan:
dihasilkan. Karena semakin lama waktu
−𝑟𝐴 = kecepatan reaksi reaktan A (mol/L.s)
fermentasi maka semakin lama kontak antara
𝑟𝑅 = keceparan reaksi produk R (mol/L.s)
substrat dengan enzim sehingga
𝑘 = konstanta kecepatan reaksi
menghasilkan glukosa yang lebih besar pula.
𝐶𝐸0 = total kebutuhan enzim (mol/L)
𝐶𝑀 = konstanta Michaelis
Berdasarkan reaksi yang terjadi,
𝐶𝐴 = konsentrasi akhir reaktan (mol/m3)
𝐴 𝑅
HASIL DAN PEMBAHASAN (𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑂𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑘) (𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝐾𝑖𝑚𝑖𝑎)

Analisa Kadar Selulosa (𝐶6 𝐻10 𝑂6 )𝑛 Enzim Selulase 𝑛(𝐶6𝐻12 𝑂6 )


Analisa awal dari serbuk tongkol jagung (𝑆𝑒𝑙𝑢𝑙𝑜𝑠𝑎) (𝐺𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎)
yang telah diuji Laboratorium Energi &
Lingkungan – LPPM ITS (2019) dengan Persamaan tersebut menunjukkan bahwa
menggunakan uji gravimetri, selulosa yang reaksi terjadi pada reaksi orde satu pada
diperoleh adalah sebesar 41,05%. Sehingga, konsentrasi yang tinggi atau oleh orde lain
kadar selulosa yang terdapat pada serbuk pada konsentrasi rendah yakni pada
tongkol jagung dapat dimanfaatkan sebagai persamaan.
bahan baku glukosa.
𝑑𝐶𝐴
−𝑟𝐴 = − 𝑑𝑡
………………………(2)
Konsentrasi Glukosa yang dihasilkan dari
Proses Hidrolisis Selulosa.
Untuk sistem batch atau plug flow maka
Hasil Konsentrasi Glukosa yang
persamaan 2 dapat disubstitusikan pada
diperoleh dari proses hidrolisis selulosa
persamaan 1 yang telah diintegrasikan.
tongkol jagung dengan enzim selulase
Sehingga diperoleh persamaan garis sebagai
disajikan pada grafik pada Gambar 2.
berikut.

(𝐶𝐴 −𝐶𝐴0 ) 𝐶𝐸0 𝑡


𝐶 = −𝐶𝑀 + 𝑘3 𝐶𝐴0 …………(3)
ln 𝐴0 ln
𝐶𝐴 𝐶𝐴

Chempro Journal Vol.1 No.2 (2020) 17


Kinetika Reaksi Fermentasi Selulosa Tongkol Jagung Menggunakan Enzim Selulase pada Reaktor Batch

Dari persamaan (3) terlihat bahwa Reaksi Semakin besar konsentrasi substrat yang
yang terjadi menunjukkan bahwa koefisien digunakan untuk fermentasi selulosa maka
dari selulosa dan glukosa adalah sama akan semakin besar pula konsentrasi glukosa
sehingga dapat diartikan bahwa 1 mol glukosa yang diperoleh. Nilai konstanta Michaelis-
yang terbentuk dari reaksi sama dengan 1 mol Menten yang diperoleh adalah 0,2392-0,6865.
selulosa yang bereaksi. Persamaan kecepatan mengikuti persamaan
Maka dari data-data yang telah diketahui 𝐶𝐸0 𝐶𝐴
−𝑟𝐴 = 𝑟𝑅 = 0,0002 0,2392+𝐶 𝑚𝑜𝑙/𝐿. 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡.
seperti konsentrasi enzim sebesar 12,5 mol/L,
𝐴

konsentrasi substrat mula-mula 10%, waktu


SARAN
reaksi sesuai variabel dan konsentrasi
substrat yang telah terhidrolisis maka Sebaiknya penelitian menggunakan
diperoleh persamaan garis yaitu: bahan lain yang memiliki kandungan selulosa
lebih besar agar produk yang dihasilkan lebih
0,35 besar pula. Proses dilakukan secara kontinyu
0,34 y = 0,0002x - 0,2392 agar dapat mengetahui perbedaan hasil dari
CA0-CA/ln(CA0/CA

R² = 0,9756 proses batch dan kontinyu.


0,33
0,32 DAFTAR PUSTAKA
0,31
0,3
[1] A. Triyono, “Karakteristik gula
Glukosa dari Hasil Hidrolisa Pati
0,29
Umbi- umbian,” in Seminar Nasional
0 200 400 600
Teknoin, 2008.
CE0.t/ln(CA0/CA

Gambar 2. Grafik Hubungan antara [2] D. Putri, “Pemanfaatan Sirup Glukosa


CE0t/ln(CA0/CA) dengan CA0-CA/ln(CA0/CA). Hasil Hidrolisa Selulosa dari Kulit
Buah Kedondong (Spondias dulcis
Dari Gambar 2 diketahui bahwa garis Forst) yang Dimanfaatkan sebagai
tersebut linear sehingga dapat dibuat Pemanis pada Pembuatan Manisan
persamaan garis y=ax+b dimana nilai a adalah dari Buah Lengkeng (Naphelium
slope dan nilai b adalah intersep. Nilai slope longanum),” 2012.
yang merupakan konstanta kecepatan reaksi
(𝑘) dan nilai intersep yang merupakan nilai [3] M. Edy, “Hidrolisis Tongkol Jagung
konstanta Michaelis-Menten (𝐶𝑀 ). oleh Bakteri Selulolitik untuk
Dari grafik 2 yang menyatakan hubungan Produksi Bioetanol dalam Kultur
antara CE0t/ln(CA0/CA) dengan CA0- Campuran,” Fak. Teknol. Pertanian,
CA/ln(CA0/CA) di peroleh persamaan garis yaitu Inst. Pertan. Bogor, Bogor Pros. SNST
𝑦 = 0,0002𝑥 − 0,2392 dari persamaan garis ke-4 Tahun, 2013.
tersebut dapat diperoleh nilai slope yaitu
0,0002 yang menunjukkan sebagai nilai 𝑘 [4] S. Fairus, R. Kurniawan, R. Taufana,
sedangkan pada nilai intersep adalah 0,2392 and A. S. Nugraha, “Kajian Pembuatan
yang merupakan nilai dari CM. Sehingga Xilitol dari Tongkol Jagung Melalui
diperoleh persamaan Michaelis-Menten Proses Fermentasi,” Al-Kauniyah J.
adalah: Biol., vol. 6, no. 2, pp. 91–100, 2013.
𝐶𝐸0 𝐶𝐴
−𝑟𝐴 = 𝑟𝑅 = 0,0002 𝑚𝑜𝑙/𝐿. 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 [5] P. Mardina, A. I. Talalangi, J. F. M.
0,2392 + 𝐶𝐴
Sitinjak, A. Nugroho, and M. R.
SIMPULAN Fahrizal, “Pengaruh Proses
Delignifikasi pada Produksi Glukosa

Chempro Journal Vol.1 No.2 (2020) 18


Kinetika Reaksi Fermentasi Selulosa Tongkol Jagung Menggunakan Enzim Selulase pada Reaktor Batch

dari Tongkol Jagung dengan Hidrolisis


Asam Encer,” Konversi, vol. 2, no. 2,
pp. 17–23, 2013.

[6] P. Sahare, R. Singh, R. S. Laxman, and


M. Rao, “Effect of Alkali Pretreatment
on the Structural Properties and
Enzymatic Hydrolysis of Corn Cob,”
Appl. Biochem. Biotechnol., vol. 168,
no. 7, pp. 1806–1819, 2012.

[7] L. O. Ingram and J. B. Doran,


“Conversion of Cellulosic Materials to
Ethanol,” FEMS Microbiol. Rev., vol.
16, no. 2–3, pp. 235–241, 1995.

[8] F. Fitriani, S. Bahri, and N. Nurhaeni,


“Produksi Bioetanol Tongkol Jagung
(Zea Mays) dari Hasil Proses
Delignifikasi,” Nat. Sci. J. Sci. Technol.,
vol. 2, no. 3, 2013.

[9] S. Safaria, N. Idiawati, and T. A.


Zaharah, “Efektivitas Campuran
Enzim Selulase dari Aspergillus Niger
dan Trichoderma Reesei dalam
Menghidrolisis Substrat Sabut
Kelapa,” JKK, vol. 2, no. 1, pp. 46–51,
2013.

[10] D. A. Saropah, A. Jannah, and A.


Maunatin, “Kinetika Reaksi Enzimatis
Ekstrak Kasar Enzim Selulase Bakteri
Selulolitik Hasil Isolasi dari Bekatul,”
Alchemy, 2013.

[11] O. Levenspiel, Chemical Reaction


Engineering, 3rd ed. John Willey and
Sons, 2001.

Chempro Journal Vol.1 No.2 (2020) 19

Anda mungkin juga menyukai