Anda di halaman 1dari 12

ABORTUS

A. Pengertian Abortus
Abortus atau keguguran merupakan proses pengakhiran atau akhir dari
kehamilan yang tidak diinginkan. Abortus merupakan keluarnya janin sebelum
waktu kelahiran. Klasifikasi abortus ada beberapa maacam, yakni abortus
imminens, insipiens, inkompletus, kompletus, habitualis, infeksious, dan septik.

B. Faktor Penyebab dan Risiko


Faktor penyebab dan risiko terjadinya abortus, meliputi kelainan hasil
pembuahan yang berisiko kematian hasil konsepsi saat usia <8 minggu, kelainan
plasenta, faktor ibu dengan usianya atau penyakit yang diderita, faktor imunologi,
atau adanya komplikasi lain.

C. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala apabila seorang ibu hamil mengalami abortus, yakni
adanya nyeri abdomen dnegan tingkat nyeri dari ringan hingga hebat, terjadi
pendarahan dari vagina, kelarnya hasil konsepsi, menggigil, tekanan darah rendah,
dan sebagainya.

D. Hasil Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan penunjang pada ibu hamil umumnya menggunakan USG, tes
urin, dan tes kadar hCG. Pada pemeriksaan USG, pada ibu hamil dengan
gangguan kehamilan umumnya akan diperoleh hasil pemeriksaan yang tidak
normal sebagai berikut.
Bentuk Abnormal Keterangan
Blighted ovum Terbentuk plasenta, tetapi fetal plate
tidak terbentuk
Gestation sac, bentuknya tidak teratur,
tertekan oleh dinding uterus
Tes hamil positif, sebaiknya terminasi
oleh karena tidak akan terjadi kehamilan
Mola hidatidosa Tampak gambar seperti TV mati, akibat
terdapat gelembung mola dengan
hidropik degenerasi
Tes hamil positif kuat
Pos terminasi diikuti dengan kemoterapi
Kelainan kongenital Kemungkinan yang terjadi pada
kelainan kongenital:
a. Hidrosefalus
b. Anasefalus
c. Spina bifida
Untuk kepastian perlu dilakukan
konsultasi dan evaluasi.

E. Pengobatan Farmakologi dan Non Farmakologi


a. Farmakologi
Secara farmakologi, penanganan pada ibu hamil pasca abortus
berkaitan dengan peningkatan kontraksi uterus demi meminimalkan
pendarahan, yaitu dilakukan dengan memberikan obat, seperti alkaloid ergot,
prostaglandin, dan oksitosin.
b. Non Farmakologi
Penatalaksanaan secara non farmakologi pada kejadian abortus, yakni
mengedukasi ibu hamil untuk memeperhatikan pola nutrisi khususnya dalam
pemenuhan zat besi, mengurangi aktivitas berat dan beristirahat dengan
cukup, mengonsumsi pisang ambon dua kali dalam sehari karena vitamin C
yang dikandungnya dapat membantu absorbsi zat besi, dan mengonsumsi
jambu merah.

F. Asuhan Keperawatan
1) Pengkajian
Ibu hamil yang berisiko tinggi mengalami abortus ialah yang berusia
<20 tahun dan >35 tahun. Pada umumnya abortus terjadi pada usia kehamilan
12 minggu atau pada trimester I. Beban kerj ayang tinggi juga menyebabkan
ibu hamil lebih berisiko mengalami abortus karena kelelahan. Selain itu,
pendidikan yang rendah menyebabkan pengetahuan ibu tentang pemenuhan
zat gizi sedikit kurang, sehingga menyebabkan risiko tinggi defisiensi zat besi
dan akan berakibat pada kejadian abortus spontan. Dalam pengkajian pada
ibu hamil hal-hal spesifik yang perlu diidentifikasi, yakni riwayat penyakit
sekarang, riwayat perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat psikososial,
riwayat hubungan seksual, anamnesa keluarga, kebiasaan ibu hamil,
pengkajian pola gordon, pengkajian per sistem, pengkajian head to toe, dan
pemeriksaan penunjang.
2) Analisa Data
No Data Etiologi Masalah Paraf
1 DO: Anemia Nyeri Akut Yessi
Pasien terlihat ↓
memegang Kadar Hb rendah
perutnya dengan ↓
ekspresi Metabolisme ibu hamil
kesakitan akibat terganggu, mudah
kontraksi dari hemodilusi
uterus. ↓
Perdarahan nekrosis

Hasil konsepsi terlepas
dari uterus

Uterus berkontraksi

Hasil konsepsi keluar
melalui vagina ibu

Nyeri Akut

2 DO: Hasil konsepsi terlepas Defisiensi volume Prasasti


-Tekanan darah dari uterus cairan
rendah <120/80 ↓
mmHg Kontraksi dini uterus
-kulit dan ↓
mukosa tampak Hasil konsepsi keluar
pucat tidak sempurna
-pasien tampak ↓
lemas Pendarahan

Defisiensi volume
cairan
3 DO: Hasil konsepsi keluar Duka cita Kinan
-pasien tampak tidak sempurna
menangis ↓
-pasien tampak Merasa kehilangan
bersedih ↓
Stress

Duka cita
4 DO: Hasil konsepsi keluar Harga diri rendah Rifa
-pasien tampak tidak sempurna situasional
murung dan ↓
melamun Kelahiran tidak
-pasien sempurna, belum
menangis waktunya

Perasaan kehilangan

Stress

Harga diri rendah
situasional

3) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul pada klien abortus diantaranya sebagai berikut.
a. Nyeri akut b.d kontraksi uterus d.d pasien tampak kesakitan dan memegang
perutnya.
b. Defisiensi volume cairan b.d pendarahan d.d pasien tampah pucat, lemas,
tekanan darah kurang dari normal.
c. Duka cita b.d kehilangan d.d pasien menangis dan bersedih
d. Harga diri rendah situasional b.d stress atas kehilangan d.d pasien menangis,
murung, dan melamun.
4) Intervensi Keperawatan
Diagnosa
No Keperaw Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional Paraf
atan
1 Nyeri 1. Tingkat nyeri 1. Manajemen nyeri 1. Manajemen nyeri Rifa
akut b.d Setelah dilakukan tindakan a. Dukung istirahat/tidur Tindakan
kontraksi asuhan keperawatan selama yang adekuat untuk dilakukan dengan
uterus 3x24 jam diharapkan klien membantu penurunan tujuan
mampu : nyeri a. Pasien dapat
a. Klien dapat istirahat/tidur b. Observasi adanya beristirahat
secara teratur petunjuk non verbal untuk
b. Berkurangnya ekspresi mengenai mengurang
wajah saat nyeri ketidaknyamanan rasa nyeri
c. Nyeri yang dilaporkan terutama pada klien b. Perawat dapat
klien maupun keluarga yang tidak dapat mengetahui
berkurang komunikasi secara perasaan klien
2. Status kenyamanan fisik efektif tanpa
Setelah dilakukan tindakan c. Kolaborasi dengan komunikasi
asuhan keperawatan selama klien, orang terdekat secara verbal
3x24 jam diharapkan klien dan tim kesehatan c. Keluarga dan
mampu lainnya untuk tim kesehatan
a. Posisi yang nyaman memilih dan dapat
b. Saturasi oksigen mengimplementasika berkontribsi
termonitor n tindakan penurun dalam proses
c. Relaksasi otot dapat nyeri nonfarmakologi penyembuhan
maksimal sesuai kebutuhan secara non
d. Tingkat energi klien tidak d. Berikan informasi farmakologi
teganggu mengenai nyeri 2. Pengaturan posisi
seperti penyebab Tindakan
nyeri, berapa lama dilakukan dengan
nyeri akan dirasakan tujuan :
dan antisipasi dari a. Klien
ketidaknyamanan merasakan
akibat prosedur kenyamanan
2. Pengaturan posisi saat bedrest
a. Tempatkan klien di b. Perawat
matras/tempat tidur mengetahui
terapeutik kebutuhan
b. Monitor status oksigen klien
oksigenasi (sebelum c. Klien dapat
dan sesudah menerapkan
perubahan posisi) aktifitas sesuai
c. Instruksikan pada prosedur
klien bagaimana secara mandiri
menggunakan postur d. Perawat dapat
tubuh dan mekanika selalu siaga
tubuh yang baik untuk menjaga
ketika beraktifitas. klien
d. Tempatkan lampu
pemanggil dalam
jangkauan klien
2 Defisiens 1. Keparahan kehilangan darah 1. Pengurangan perdarahan 1. Pengurangan Prasast
i volume Setelah dilakukan tindakan a. Monitor klien akan perdarahan i
cairan asuhan keperawatan selama perdarahan secara Tindakan
3x24 jam diharapkan klien: ketat dilakukan dengan
a. Perdarahan vagina dapat b. Atur kesediaan tujuan :
terhenti produk-produk darah a. Pasien abortus
b. Hemoglobin kembali untuk transfusi perlu di lakukan
normal c. Instruksikan klien dan monitor karena
c. Cemas yang dialami klien keluarga akan tanda- mengalami
berkurang tanda perdarahan dan perdarahan yang
tindkan yang tepat cukup parah
(memberitahu b. Perdarahan yang
perawat) bila dialami klien
perdarahan berlanjut pastinya
terjadi memerlukan
d. Perhatikan kadar transfusi darah
hemoglobin sebelum c. Instruksi tersebut
dan sesudah bertujuan untuk
kehilangan darah memudahkan
perawat memantau
status perdarahan
klien
d. Hemoglobin perlu
dipantau bertujuan
untuk mengetahui
kadar darah yang
dibutuhan klien
3 Duka 1. Ketahanan keluarga 1. Mendengar aktif 1. Mendengar aktif Prasa
Cita Setelah dilakukan tindakan a. Identifikasi tema yang Tindakan yang sti
asuhan keperawatan selama dominan dilakukan
2x24 jam diharapkan klien b. Dengarkan isi pesan bertujuan :
mampu maupun perasaan a. Perawat
a. Bergerak kembali dengan yang tidak terungkap mengetahui
cepat setelah mengalami selama percakapan masalah utama
kesulitan c. Tunjukkan yang dimiliki
b. Mendukung anggota ketertarikan pada klien
keluarga klien b. Perawat
c. Mentolerir perpisahan jika 2. Dukungan keluarga mengetahui
diperlukan a. Nilai reaksi emosi masalah-masalah
2. Resolusi berduka keluarga terhadap pendukung yang
Setelah dilakukan tindakan kondisi pasien dialami klien
asuhan keperawatan selama c. Klien merasa
3x24 jam diharapkan klien bahwa perawat
mampu memperhatikan
a. Menyampaikan perasaan klien dan siap
akan penyelesaian untuk
mengenai kehilangan mendengarkan
b. Menyatakan menerima masalah yang
kehilangan diaalami klien
c. Membagi perasaan b. Fasilitasi komunikasi 2. Dukungan
kehilangan dengan orang akan keluarga
terdekat kekhawatiran/perasaa Tindakan yang
d. Melewati fase berduka n antar pasien dan dilakukan
keluarga atau antar bertujuan :
anggota keluarga a. Perawat
c. Hargai dan dukung mengetahui
mekanisme koping tingkat kepedulian
adaptif yang keluarga tehadap
digunakan keluarga klien
d. Libatkan anggota b. Klien maupun
keluarga dan pasien keluarga merasa
dalam membuat dihargai oleh
keputusan terkait perawat
perawatan, jika c. Perawat
memungkinkan menciptakan bina
hubungan saling
percaya
d. Keluarga dapat
mengetahui
tindakan-tindakan
yang akan
dilakukan oleh
perawat
4 Harga 1. Resolusi rasa bersalah 1. Fasilitas proses 1. Fasilitas proses Prasa
diri Setelah dilakukan tindakan berduka sti
rendah asuhan keperawatan selama Tindakan yang
situasion 3x24 jam diharapkan klien dilakukan
al mampu : bertujuan :
a. Mengidentifikasi perasaan berduka a. Perawat dan
terkait rasa bersalah a. Tentukan bagaimana klien dapat
b. Menceritakan perasaan ke dan kapan kematian mengetahui
orang terdekat janin atau bayi prediksi
c. Menggunakan strategi didiagnosis kematian
untuk mengurangi b. Diskusikan dukungan bayi
perasaan bersalah kelompok yang tersedia b. Perawat
d. Menggunakan sumber dengan cara yang tepat dapat
dukungan sosial c. Diskusikan keputusan memecahkna
2. Harga diri yang akan diperlukan masalah
a. Penerimaan terhadap mengenai rencana dengan
keterbatasan diri pemakaman, otopsi, berbagai
b. Komunikasi terbuka konseling genetik, dan pihak
c. Pemenuhan peran yang partisipasi keluarga c. Perawat
signifikan secara pribadi dapat
d. Perasaan tentang nilai diri menindaklanj
uti proses
abortus.
5) Implementasi Keperawatan
No.
Implementasi Evaluasi Formatif
Dx
1 1. Manajemen nyeri 2. Manajemen nyeri
a. Mendukung istirahat/tidur yang adekuat untuk a. Klien masih sulit untuk tidur
membantu penurunan nyeri b. Klien masih sulit untuk
b. Mengobservasi adanya petunjuk non verbal mengungkapkan rasa sakitnya
mengenai ketidaknyamanan terutama pada klien c. Keluarga dan tenaga kesehatan
yang tidak dapat komunikasi secara efektif yang lain turut membantu dalam
c. Mengkolaborasi dengan klien, orang terdekat dan proses penyembuhan
tim kesehatan lainnya untuk memilih dan d. Klien tidak dapat menerima
mengimplementasikan tindakan penurun nyeri informasi dengan baik
nonfarmakologi sesuai kebutuhan
d. Memberikan informasi mengenai nyeri seperti 3. Pengaturan posisi
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan dirasakan a. Klien merasa nyaman namun
dan antisipasi dari ketidaknyamanan akibat masih adarasa nyeri
prosedur b. Klien masih memakai alat
2. Pengaturan posisi bantu pernapasan
a. Menempatkan klien di matras/tempat tidur c.Klien memahami secara teori
terapeutik namun masih tidak dapat
b. Memonitor status oksigenasi (sebelum dan melakukannya
sesudah perubahan posisi) d. Klien memencet lampu
c. Menginstruksikan pada klien bagaimana pemanggil apabila membutuhkan
menggunakan postur tubuh dan mekanika tubuh bantuan
yang baik ketika beraktifitas. a.
d. Menempatkan lampu pemanggil dalam jangkauan
klien
2 3. Pengurangan perdarahan 1. pengurangan perdarahan
a. Memonitor klien akan perdarahan secara ketat a. perdarahan semakin berangsur
b. mengatur kesediaan produk-produk darah untuk menurun
transfusi b. pasien mendapat transfusi darah
c. menginstruksikan pasien dan keluarga akan c. pasien dan keluarga memahai
tanda-tanda perdarahan dan tindakan yang tepat instruksi
(memberitahu perawat) bila perdarahan berlanjut d. kadar Hb meningkat seiring
terjadi tindakan keperawatan dilakukan
d. memperhatikan kadar hemoglobin sebelum dan
sesudah kehilangan darah
3 1. Mendengar aktif 1. mendengar aktif
a. mengidentifikasi tema yang dominan a. tema yang dominan berupa
b. mendengarkan isi pesan maupun perasaan yang kesedihan klien akan perasaan
tidak terungkap selama percakapan kehilangan janinnya.
c. menunjukkan ketertarikan pada klien b. pasien mau bercerita meskipun
4. Dukungan keluarga tidak seluruhnya
e. menilai reaksi emosi keluarga terhadap kondisi c. pasien merasa diperhatikan
pasien
f. memfasilitasi komunikasi akan 2. dukungan keluarga
kekhawatiran/perasaan antar pasien dan keluarga a. Pasien dan keluarga merasa
atau antar anggota keluarga kehilangan
g. Menghargai dan dukung mekanisme koping b. Pasien dan keluarga
adaptif yang digunakan keluarga berkomunikasi dengan baik
h. melibatkan anggota keluarga dan pasien dalam c. Mekanisme koping adaptif sedikit
membuat keputusan terkait perawatan, jika terlihat hasilnya
memungkinkan d. Keluarga dapat bekerja sama
dengan baik terhadap kondisi
pasien
4 1. Fasilitas proses berduka 1. fasilitas proses berduka
a. Tentukan bagaimana dan kapan kematian janin a. kematian janin di dalam
atau bayi didiagnosis kandungan akibat kondisi nutrisi ibu
b. Diskusikan dukungan kelompok yang tersedia b. kerjasama yang baik pada
dengan cara yang tepat. kelompok (keluarga) untuk
c. Diskusikan keputusan yang akan diperlukan membantu pasien mengatasi
mengenai rencana pemakaman, otopsi, konseling perasaan kehilangan yang berlebihan
genetik, dan partisipasi keluarga

6) Evaluasi
Tahap terakhir dalma proses keperawatan, yakni evaluasi. Evaluasi dilakukan
sebagai tahapan untuk menilai keberhasilan tindakan dan apakah tindakan
yang dilakukan telah mencapai kriteria hasil yang direncanakan atau
sebaliknya. Masalah yang dirasakan oleh klien dapat menjadi tiga kelompok
evaluasi, yakni masalah teratasi, teratasi sebagian, dan belum teratasi. Fungsi
adanya evaluasi ini untuk mengatahui tindak lanjut dari proses keperawatan
yang akan diberikan kembali kepada klien.

Anda mungkin juga menyukai