Abstrak: Salah satu prinsip pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yaitu
belajar melalui bermain atau bermain seraya belajar. Penelitian ini memanfaatkan
teknologi untuk mengembangkan media pembelajaran anak berbasis aplikasi permainan.
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metodologi
Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang terdiri dari enam tahap, yaitu
perumusan konsep (concept), perancangan (design), pengumpulan materi (material
collecting), pembuatan (assembly), pengujian (testing), dan pendistribusian (distribution).
Aplikasi permainan edukatif berbahasa Indonesia ini memiliki 5 (lima) fitur yang dapat
dimainkan secara acak antara lain, Menu Tebak-tebakkan, Menu Berhitung, Menu
Menggambar, Menu Susun kata, dan Menu Mewarnai. Aplikasi ini diuji-coba pada 15
(lima belas) orang siswa PAUD berusia 3-5 Tahun dengan bimbingan para tenaga
pendidik. Aplikasi permainan ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran alternatif
pembelajaran guru dan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam
mengembangkan kreativitas dan kompetensi anak.
Kata Kunci: Permainan edukatif, PAUD
1
Universitas Negeri Manado, Email: oliviakembuan@unima.ac.id
2
Universitas Negeri Manado, Email: nidewiekha@unima.ac.id
3
Universitas Negeri Manado, Email: liowmerry@gmail.com
Kembuan, Suwaryaningrat, Liow : [Perancangan dan Implementasi Aplikasi Permainan Edukatif Bagi Siswa Paud] 151
PENDAHULUAN (TIK) atau yang disebut juga dengan
Pendidikan untuk anak usia dini Information and Communication
memegang peranan sangat penting pada Technology (ICT), bukan sesuatu yang
pembentukan generasi penerus bangsa dianggap baru lagi. Wijayanto (2017),
Indonesia di masa depan. Kebanyakan dalam penelitiannya membuktikan bahwa
anak-anak Indonesia dalam memulai penggunakan media pembelajaran anak
proses masuk ke lembaga pendidikan, berbasis teknologi mampu meningkatkan
mengabaikan pendidikan anak usia dini, kreatifitas dan efektifitas dalam
padahal untuk membisaakan diri dan pembelajaran pada anak-anak usia dini.
mengembangkan pola pikir anak, Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk
pendidikan sejak usia dini mutlak membantu meningkatkan keterampilan
diperlukan. para siswa dalam menggunakan TIK
Montessori (dalam Hainstock, sebagai salah satu media pembelajaran.
1999, hlm.12) menyatakan bahwa pada Penelitian ini mengambil subjek
rentang usia lahir sampai 6 (enam) tahun penelitian pada 15 orang siswa PAUD di
anak mengalami masa keemasan (the PAUD Musafir, Manado, Sulawesi Utara.
golden years) yang merupakan masa di Sasaran pada kegiatan pengabdian di
mana anak mulai peka/sensitif untuk PAUD ini adalah kelompok anak besar,
menerima berbagai rangsangan. Masa dengan kategori umur 4-6 tahun.
peka adalah masa terjadinya kematangan Pengembangan aplikasi
fungsi fisik dan psikis, anak telah siap didasarkan pada pokok-pokok Program
merespon stimulasi yang diberikan oleh Pengembangan Kompetensi (PPK) yang
lingkungan. Menurut hasil penelitian diterapkan pada PAUD Musafir terutama
Osborn, White dan Bloom dalam pada aspek kognitif. Pokok-pokok
Ernawati (2009), pada usia 4 (empat) Program Pengembangan tersebut yaitu,
tahun pertama separuh kecerdasan nilai agama dan moral, aspek fisik dan
manusia sudah terbentuk. Artinya jika motorik, aspek kognitif, bahasa, aspek
pada usia tersebut otak anak tidak sosial emosional, dan seni.
mendapat rangsangan secara maksimal,
maka potensi anak tidak akan METODOLOGI PENELITIAN
berkembang secara optimal. Metode pengembangan sistem
Dalam melaksanakan Pendidikan yang digunakan dalam kegiatan ini
Anak Usia Dini (PAUD) terdapat prinsip- adalah metodologi Multimedia
prinsip utama yang harus diperhatikan. Development Life Cycle (MDLC)
Salah satu prinsipnya yaitu belajar (Binanto, 2010). MDLC terdiri dari enam
melalui bermain atau bermain seraya tahap, yaitu penbentukan konsep
belajar. Bermain merupakan suatu (concept), perancangan (design),
kegiatan yang dilakukan dengan atau pengumpulan materi (material
tanpa alat yang menghasilkan pengertian collecting), pengembangan (assembly),
atau memberikan informasi, memberikan pengujian (testing), dan distribusi
kesenangan maupun mengembangkan (distribution).
imajinasi pada anak (Sudono, 2000).
Sedangkan belajar merupakan aktivitas 1. Tahap Pembentukan Konsep
mental atau psikis yang berlangsung Tahap pembentukan konsep
dalam interaksi aktif dengan lingkungan adalah tahapan dimana langkah analisis
yang menghasilkan perubahan dalam kebutuhan awal sistem dilakukan.
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, Tahapan ini mencakup analisis data awal,
dan nilai sikap (Darsono, 2000). penyusunan konsep perancangan, dan
Saat ini, pembelajaran berbasis persiapan untuk melakukan perancangan
teknologi informasi dan komunikasi sistem.
Kembuan, Suwaryaningrat, Liow: [Perancangan dan Implementasi Aplikasi Permainan Edukatif Bagi Siswa Paud] 153
Tampilan
Awal
Penjumlah
Huruf Buah Hewan Tumbuhan
an
Pengurang
Angka Hewan Buah Kendaraan
an
Perbandin
Bentuk Kendaraan Benda Pakaian Gambar 4. Tampilan Pilihan Menu Tebak-tebakkan
gan
DAFTAR PUSTAKA
Binanto, I-. 2010. Multimedia Digital
Dasar teori dan
Pengembangannya. Yogyakarta:
Andi.
Darsono, M., et al. (2000). Belajar dan
Pembelajaran. Semarang: IKIP
Semarang Press.
Ernawati. (2009). Pengelolaan Paud
Terintegrasi Posyandu di Pos
PAUD Tunas Bangsa.
http://pengelolaan-
paudterintegrasi-posyandu.html
(diakses 17 Juli 2019).
Hainstock, E. G. (1999). Metode
Pengajaran Montessori untuk
Anak Prasekolah. Jakarta:
Pustaka Delapratasa.
Kembuan, Suwaryaningrat, Liow: [Perancangan dan Implementasi Aplikasi Permainan Edukatif Bagi Siswa Paud] 155