Anda di halaman 1dari 8

IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Semester IV, 3 SKS


Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, UNS
2012

1
1. PENDAHULUAN
Keseimbangan air di alam semakin hari semakin bergeser. Hal ini disebabkan
karena sumber air tawar yang tersedia di alam jumlahnya terbatas. Padahal kebutuhan air
cenderung meningkat sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan kehidupan
manusia. Untuk menjaga keseimbangan air maka perlu kebijaksanaan dalam pemanfatan
sumber daya air.
Salah satu jenis pemanfaatan sumber air adalah untuk irigasi. Mengingat
Indonesia adalah Negara agraris dengan tanaman dan makanan utama penduduknya
adalah beras, maka peran irigasi sebagai penghasil utama beras menduduki posisi
penting. Irigasi memerlukan investasi yang besar untuk pembanguan sarana dan
prasarana, pengoperasian dan pemeliharaan. Oleh karena itu perlu pengelolaan yang baik,
benar, dan tepat sehingga pemakaian air untuk irigasi dapat optimal.
Jumlah air yang diperlukan untuk irigasi sangat dipengaruhi oleh berbagai factor
alam, juga tergantung pada macam tanaman serta masa pertumbuhannya, Untuk itu
diperlukan sistem pengaturan yang baik sehingga kebutuhan air bagi tanaman dapat
terpenuhi dan efisien dalam pemanfaatan air.
Mengingat air yang tersedia di alam sering tidak sesuai dengan kebutuhan baik
lokasi maupun waktunya, maka diperlukan saluran (saluran irigasi dan saluran drainasi)
dan bangunan pelengkap ( missal : Bendungan, bendung, pompa air, siphon, gorong-
gorong/culvert, talang dan sebagainya) untuk membawa air dari sumbernya ke lokasi
yang akan diairi dan sekaligus untuk mengatur besar kecilnya air yang diambil maupun
yang diberikan.

1.1. Arti dan Tujuan Irigasi


Irigasi berarti segala kegiatan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan air
untuk keperluan pertanian. Usaha tersebut meliputi perencanaan, pembuatan,
pengelolaan, dan pemeliharaan sarana untuk mengambil/membagi air secara teratur dan
membuang kelebihan air yang tidak diperlukan. Dalam hal membuang air digunakan
sarana drainasi.
Secara garis besar. tujuan irigasi digolongkan menjadi 2 (dua ) yaitu tujuan
langsung dan tujuan tidak langsung. Tujuan langsung irigasi adalah untuk membasahi

2
tanah berkaitan dengan kapasitas kandungan air dan udara di tanah sehingga dapat
dicapai suatu kondisi yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman. Adapun
tujuan tidak langsung meliputi antara lain; mengangkut bahan pupuk melalui aliran air,
mengatur suhu tanah, mencuci tanah yang mengandung racun, menaikkan muka air
tanah, meninggikan elevasi suatu daerah dengan cara mengalirkan dan mengendapkan
lumpur, dan lain sebagainya.

1.2. Pengaruh Iklim dan Topografi


Perputaran bumi yang mengelilingi matahari menimbulkan perubahan suhu dan
iklim. Perbedaan iklim mengakibatkan perbedaan jenis tanaman yang dapat tumbuh. Ada
tanaman yang hanya dapat tumbuh dan berkembang bila tersedia banyak air seperti padi,
namun ada pula tanaman yang tumbuh dan berkembang dengan baik hanya dengan air
yang relative sedikit seperti palawija.
Secara umum, kebutuhan air terbesar terjadi pada waktu musim kemarau untuk
mengganti kehilangan air akibat penguapan yang relative lebih besar dibanding
penguapan pada waktu iklim hujan. Ironisnya pada waktu iklim kemarau justru
ketersediaan air di sumbernya mengecil, sementara pada waktu iklim hujan masalah yang
timbul adalah kelebihan air yang harus dibuang secepatnya agar tidak menimbulkan
kerusakan melalui sarana drainasi. Walaupun drainasi merupakan bagian dari sistim
irigasi dan mempunyai kesamaan bentuk dengan saluran irigasi, tapi fungsi dan tujuannya
adalah bertolak belakang. Oleh sebab itu, irigasi dan drainasi dalam praktek di lapangan
harus dipisahkan.
Posisi air permukaan di sumbernya sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan.
Ada sumber air yang letaknya sangat jauh dari areal tanaman, ada pula yang berada dekat
dengan areal tanaman tetapi letaknya lebih rendah. Posisi ini kurang menguntungkan bila
dibandingkan dengan investasi yang harus ditanam. Untuk itu perlu dipilih sumber air
yang secara teknis dan ekonomis dapat dimanfaatkan. Dalam upaya memanfaatkan air
yang ada di sumbernya agar dapat mengalir secara gravitasi (karena cara ini yang
dianggap paling murah) diperlukan sarana antara lain saluran dan bangunan pelengkap.
Bila air permukaan di sumbernya terlampau cepat mengalir ke laut dan pada saat
iklim kemarau airnya sangat sedikit diperlukan penampungan yaitu waduk, dan bila

3
sumber air permukaan tidak mungkin untuk dimanfaatkan, perlu memanfaatkan air tanah
dengan cara pengeboran dan pemasangan instalasi pompa. (instalasi pompa juga sering
dipakai sebagai alternative pengganti konstruksi bendung).

1.3. Hubungan Air, Tanah, Udara dan Tanaman


Tidak berbeda dengan makhluk hidup yang lain, tanaman dapat tumbuh dan
berkembang bila ada tanah, air, dan udara. Tanaman dapat tumbuh dengan baik bila tanah
yang ditanami dalam keadaan baik, yaitu:
 Mudah dikerjakan
 Memberi kesempatan bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang
 Mengandung unsur hara
 Memungkinkan terjadinya proses sirkulasi air dan udara
 Mempunyai tingkat kelembaban yang cukup

Tanah mudah dikerjakan apabila tanah tersebut merupakan alluvial atau hasil
pelapukan sehingga tidak keras dan tidak banyak mengandung batuan dan
memungkinkan akar dapat tumbuh dan berkembang. Agar tanah mengandung unsur hara
maka tanah harus memiliki pori tanah untuk menyimpan unsur hara. Pori tanah juga
bermanfaat untuk menyimpan butir air dan menjaga kelembaban tanah. Pori tanah tidak
selalu dan tidak semuanya berisi air melainkan sebagian berisi udara yang diperlukan
bagi kehidupan tanaman, khususnya agar akar tanaman tidak busuk (khusus bagi tanaman
yang tidak tahan genangan air).
Dalam pengairan, yang perlu diperhatikan adalah kapasitas lapang dan titik layu
permanen karena diantara dua keadaan tersebut terdapat air yang dapat dimanfaatkan
oleh tanaman. Kapasitas lapang adalah kapasitas maksimum air kapiler yang dapat
ditahan di zone perakaran pada keadaan letak muka air tanah cukup dalam sehingga air
tidak dapat ditarik ke zone perakaran.
Adapun titik layu permanent adalah suatu keadaan dimana jumlah lengas pada
keadaan tanaman menjadi layu pertama kali. Keadaan ini memberi indikasi bahwa
tanaman perlu tambahan air segera.

4
1.4 Sistem Irigasi
Perencanaan sistem irigasi merupakan suatu pekerjaan yang tidak kecil dan tidak
mungkin dilakukan oleh seorang tenaga ahli seperti insinyur sipil. Proyek irigasi
umumnya merupakan proyek multi disiplin dan multi year artinya selain dilakukan oleh
berbagai ahli bidang tertentu, proyek ini umumnya tidak mungkin dapat diselesaikan
dalam waktu satu tahun.
Mengingat pekerjaan yang cukup besar, rumit dan memerlukan dana cukup besar,
maka pada umumnya proyek irigasi dilakukan secara bertahap. Hal ini perlu dilakukan
mengingat proyek irigasi menyangkut hajat hidup orang banyak pada areal luas serta
biaya investasi tidak sedikit, sehingga segala sesuatunya harus dilakukan dengan cermat
sehingga tujuan maksimal tercapai dengan masalah yang mungkin timbul sekecil
mungkin. Gambar 1 dan Tabel 1.1 merupakan ilustrasi lingkup dan tahapan proyek
irigasi.

Penentuan Perencanaan
Obyektif Identifikasi dan
proyek proyek operasional

Gambar 1. Lingkup dan Tahap Proyek Irigasi

5
Tabel 1.1. Lingkup dan tahapan suatu proyek irigasi secara umum

TAHAP KEGIATAN APLIKASI DATA & JENIS KEGIATAN

1. Penentuan obyektif proyek (goal ) Rapat/diskusi oleh policy maker dan para ahli

2. Identifikasi proyek Inventarisasi sumber daya


Kondisi hidrologi
Identifikasi daerah/luas yang mungkin dapat di airi
Pemilihan sistem produksi
Preliminary lokasi dan ukuran luas
Kebutuhan air irigasi
Metode pengangkuan air
Preliminary ukuran dan biaya pekerjaan utama
Alternatif teknis, manajerial, dan financial

3. Perencanaan Proyek Ukuran proyek


Layout sistim distribusi
Kriteria hidrolik
Pola tanam
Jadwal pemberian air
Metode pengangkutan air
Metode dan tata cara pemberian air
Kapasitas pekerjaan teknik
Pentahapan pekerjaan proyek
Optimasi penggunaan air

4. Operasi/pelaksanaan proyek Tinjau kembali jadwal pemberian air


Evaluasi efisiensi pemakaian air
Evaluasi teknik dan manajerial sistem control
pemberian air
Monitoring keseimbangan air lapangan
Tingkatkan dan sesuaikan sistem operasi
Catat data secara rutin mengenai air, iklim, tanah,
tanaman
Siapkan jadwal pemberian air harian
Sumber : Doorenbos, Pruit, dkk, 1977, hal 67

6
Berdasarkan sumber daya yang ada, pemilihan sistem produksi pada sistem irigasi
harus dibuat. Berikut ini adalah beberapa parameter penting yang perlu diperhatikan.
 Pemilihan jenis tanaman: keterbatasan air membatasi kebutuhan air tanaman, tidak
semua tanaman tumbuh baik pada tanah tertentu, dan lain sebagainya.
 Intensitas tanaman: intensitas tanam (luas tanam pertahun, tidak sama dengan luas
areal) bervariasi tergantung waktu.
 Level pemberian air: level air di sumbernya yang dipakai sebagai batas minimal
untuk dapat mengairi seluruh areal tanam harus didasarkan pada probabilitas air yang
diperlukan untuk tanaman yang ditentukan, intensitas tanam dan dapat memenuhi
setiap tahap pertumbuhan tanaman.
 Metode irigasi: pemilihan metode didasarkan pada invenstasi yang diperlukan,
efisiensi pemakaian air, kondisi lokal, dan lain sebagainya.
 Efisiensi dari sistem: kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan air di lapangan dalam
kuantitas, waktu yang didasarkan pada kehilangan air di saluran, cara mengelola air.
 Drainasi dan pencucian: tanpa drainasi permukaan air tanah cepat naik dan
pencemaran/peracunan tanah akan terjadi. Untuk menghindari peracunan tanah
diperlukan pencucian selama air di saluran penuh (banyak air).

7
Latihan:
Kerjakan soal-soal berikut ini secara mandiri. Cocokkan jawaban saudara dengan
jawaban teman-teman saudara, presentasikan hasilnya pada kesempatan tatap muka.

1. Apakah irigasi masih perlu dipelihara dan dikembangkan di Indonesia ? Uraikan


alasan Saudara
2. Mungkinkah seluruh atau sebagian besar areal irigasi di suatu pulau di Indonesia
digantikan fungsinya untuk usaha industri dan pemukiman ? Jelaskan alasan saudara.
3. Apakah akibatnya bila keadaan pada soal no. 2 diatas terjadi ?
4. Apakah tujuan irigasi itu sebenarnya ?
5. Mengapa irigasi tergantung pada keadaan iklim ?
6. Mengapa irigasi tergantung pada keadaan topografi ?
7. Bilamana tanaman dapat tumbuh dengan baik ?
8. apakah yang dimaksud dengan tanah baik bagi tanaman ?
9. Kendala apa yang dihadapi dalam memanfaatkan air alam untuk irigasi ?
10. Kapan anda harus memberikan air segera pada tanaman ?
11. Mungkinkah saudara menyelesaikan proyek irigasi seorang diri dalam satu tahun ?
Jelaskan alas an saudara
12. Sebutkan tahapan utama kegiatan proyek irigasi
13. Parameter apa saja yang harus diperhatikan dalam proyek irigasi ?
14. Parameter apa saja yang diperlukan bagi tanaman agar tumbuh dan berkembang
dengan baik ?
15. Adakah hubungan irigasi dengan drainasi ?
16. Apakah perbedaan prinsip antara irigasi dan drainasi ?
17. Sistem irigasi terdiri dari dua sarana utama, apakah itu ?
18. Mengapa dalam irigasi lebih memilih sistem gravitasi ?
19. Bilamana dan mengapa diperlukan bangunan-bangunan irigasi ? Uraikan secara rinci
untuk tiap jenis bangunan !
20. Apakah yang menjadi dasar perencanaan dimensi saluran irigasi ?

Anda mungkin juga menyukai