(Minggu 2 / Sesi 3)
Tulislah 2 halaman (Spasi 1,5/Times New Roman/Font 12) ajaran/pandangan agama Anda
tentang “alam/lingkungan”! Apa makna/pesan ajaran itu bagimu dan bagaimana Anda
menghidupi ajaran religius ini dalam pola pikir, sikap dan perilaku Anda sehari-hari?
Melihat lingkungan hidup artinya membicarakan tentang tempat tinggal kita. Tanpa disadari
lingkungan kita semakin hari menunjukan bahwa semakin rusak. Kita melihat dan merasakan
sendiri bagaimana perubahan lingkungan telah terjadi dan berdampak langsung pada kehidupan
kita. Kerusakan bumi dan lingkungan hidup tidak tanpa alasan, kita merasakan sendiri bumi
menjadi semakin panas, banjir, serta adanya pencemaran udara, air, dan tanah. Adanya
kerusakan itu akan menimbulkan dampak negatif yang nyata bagi kehidupan manusia. Dengan
adanya lingkungan hidup yang tercemar lalu rusak, maka hal ini menjadi ketidakadilan bagi
ekologi. Dalam sejarah agama Katolik yang terpenting adalah untuk mendekatkan diri dengan
Tuhan dan menjalankan amanatnya sesuai dengan hukum kasih dalam Alkitab.
Penyebab dari lingkungan hidup menjadi rusak adalah mungkin dikarenakan cara pandang dan
sikap manusia yang telah salah terhadap alam. Karena memang benar pemahaman dan cara
pandang orang terkait lingkungan hidup akan mempengaruhi sikap mereka dan bagaimana
mereka akan memperlakukan alam. Pemikiran bahwa manusia yang paling memiliki
kepentingan yang dianggap akan paling menentukan tatanan ekosistem. Alam dapat dilihat
sebagai objek, alat, dan sarana untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam
hanya dapat bernilai sejauh menunjang kepentingan manusia. Adanya pemikiran seperti itu akan
berakibat sikap yang tidak bersahabat dengan alam dan tidak menghargai adanya lingkungan
hidup untuk kepentingan banyak orang.
Semua ciptaan adalah suatu hal yang berharga dan mencerminkan keagungan Allah
(Mazmur 104) : Tuhan menciptakan segala isinya di bumi menurut gambar dan rupa
Tuhan, semua mempunyai hak dan kewajiban yang sama, kesetaraan yang sama, dan
perlakuan yang sama pula. Maka dijelaskan pada ayat tsb bahwa "semua ciptaan adalah
suatu hal yang berharga", semuanya berharga di mata Tuhan. Oleh karenanya, karena
alam dan manusia diciptakan serupa dengan Tuhan, dalam hidup kita tidak boleh saling
menyakiti atau menguasai, manusia tidak boleh menyakiti sesamanya, begitu juga
dengan alam. Mengapa? karena jika kita saling menyakiti, tandanya kita menyakiti
Tuhan Sang Pencipta juga.
Demikianlah dapat disimpulkan bahwa baik manusia maupun segala ciptaan atau makhluk yang
lain merupakan suatu kesatuan kosmik yang memiliki nilai yang berakar dan bermuara di dalam
Kristus.
Dengan adanya pengajaran tersebut, saya mulai melakukan hal-hal kecil seperti tidak membuang
sampah sembarangan, memilah sampah, menanam tanaman dan tumbuhan lainnya, rajin
menyiram tanaman, memperlakukan tanaman layaknya seperti manusia, diajak berbicara setiap
menyiram, karena dengan begini, tanaman juga akan menerima energi positif kita, sehingga
mereka akan tumbuh dengan baik. Saya juga kebetulan suka bepergian ke pantai, yang saya
lakukan adalah tidak membawa pasir, air laut, terumbu karang ke rumah, dikarenakan bisa
merusak ekosistem laut, tidak mengeluarkan dan memegang terumbu karang karena bisa
membuat mati. Selalu menikmati alam semesta di sekitar dengan tidak merusak dan menjaganya
sebaik mungkin, selalu berfikir positif, jika kita mencintai dan melindungi lingkungan, kita juga
akna mendapatkan perlakuan baik dari semesta, sesame manusia, dan terutama Tuhan Sang
Pencipta.