Anda di halaman 1dari 3

Kelas A 2018

Nama kelompok:
Inayah Nadia Putri 182310101005
Putri Nurul Fikriyah 182310101007
Yessi Eka Safitri 182310101022
Kinanti Atmaja 182310101031
Devi Anjarsari 182310101037

ABSTRAK 1

Latar belakang: Gagal jantung sering diikuti dengan gejala klinis yang tidak dapat
diprediksi, disana tidak ada kemampuan untuk mempromosikan mengenai diskusi
antara pasien dengan penyedia layanan tentang prognosis dan preferensi untuk
menjelang kematian.

Tujuan: Untuk memeriksa praktik klinis, ekspetasi, dan tingkat kepercayaan


seseorang untuk mencapai tujuan diskusi mengenai kepedulian dan memberikan
perhatian menjelang kematian bagi pasien dengan gagal jantung.

Desain : Berbagai macam situ klinik.

Hasil: Sebanyak 95% dokter berpartisipasi (tingkat respon 52,5%). Hanya 12%
dokter yang melaporkan telah melakukan diskusi tentang akhir kehidupan secara
tahunan yang dianjurkan oleh Asosiasi Jantung Amerika. Totalnya, 52% dokter
tahu untuk melakukan diskusi akhir kehidupan yang menyebutkan
ketidaknyamanan penyedia layanan (11%), persepsi pasien (21%) atau keluarga
(12%) belum dibaca, ketakutan menghancurkan harapan (9%) atau kekurangan
waktu (8%). Dokter kardiologi tersier dan komunitas (66%) mengaitkan
tangggung jawab untuk diskusi akhir kehidupan dengan ahli gagal jantung,
sementara itu 66% dokter keperawatan primer merasa itu adalah tanggung jawab
mereka secara keseluruhan. Sebanyak 30% laporan dokter berada di tingkat
rendah atau sangat rendah dalam hal berikut ini:

Memulai prognosis akhir kehidupan, mendaftarkan pasien dirumah sakit atau


menyediakan perawatan akhir hidup. Sebagian besar dokter menyatakan minat
untuk memperoleh keterampilan lebih lanjut.

Keadaan dan peserta : Fisikawan, perawat praktek, asisten fisikawan di klinik


mayo (Rocnester, Minnesota, USA) dan itu disekitar sistem kesehatan yang
diminta untuk berpartisipasi dalam pengamatan elektronik di oktober 2013.
Tertiary care cardiology, komunitas kardiologi dan klinik keperawatan utama juga
diamati.

Kesimpulan : variasi klinis dalam pandangan dan pendekatan mereka untuk


diskusi dan perawatan akhir kehidupan.

Beberapa percaya diri dan sebagian besar tertarik untuk memperoleh keterampilan
tambahan.
ABSTRAK 2

Background: Guidline for recommendation for planning further care for palliative
patients whose lives are < 1 year. Some of data are related to the time of clinicians
and patients palliative, usually discussion about end-of-life.

Metode: A survey about time discussion with clinicians who treats cancer
patients. Regarding DNR of prognosis the hospital status and place of death where
chosen by palliative patients. Logistic regretion was used to indentify
characteristics of clinicians practice related to previous discussion.

Result: Among 4.074 of respondents, 65% discussed about “current” prognosis


(explanation from patients who have 4 months until 6 months to survive
asymptomatic). Few Respondents discussed about status of DNR (40%), hospital
(26%), or survived more than 4 months until 6 months (21%), with rmost of
clinicians waiting for patients symptoms or until no more care offered. In variable
processing methods, younger doctors often discuss prognosis, DNR, status,
hospital and place of death. Now surgeons and oncologists are more expert than
cancer specialists to discuss the current prognosis, but non-cancer specialists are
more likely and cancer specialists to discuss the current status of NDRs, hospitals
and places of death.

Conclusion: Most doctors report that they will not discuss end-of-life choices with
seriously ill patients who feel well, instead of waiting for symptoms or until no
more care is offered. More research is needed to understand the reasons for
doctors in discussing and how their tendency to aggressively treat metastatic
disease affects time and how the time of discussion affects the experiences of
patients and families at the end of life.

Anda mungkin juga menyukai