Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH

PERUBAHAN PERAN NEGARA DAN PENGARUH PERAN

NEGARA DI BIDANG KESEHATAN

Dosen Pemimbing:

Prof. Dr. dr. Grace D. Kandou, M.Kes

Disusun Oleh:

Veronica Christy E. Laoh - 20202111047

Mira Kumayas – 20202111052

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan dan

rahmat-Nya sehingga makalah dengna judul “PERUBAHAN PERAN NEGARA DAN

PENGARUH PERAN NEGARA DI BIDANG KESEHATAN” ini dapat diselesaikan dengan

baik.

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Analisis/Seminar Kebijakan

Kesehatan. Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung

maupun tidak langsung makalah ini tidak dapat tersusun.

Dengan segala keterbatasan, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan

makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

penyempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis

dan pembaca pada umumnya. Terima kasih.

Manado, Februari 2021

Penyusun

Kelompok
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5

2.1 Perubahan Peran Negara...............................................................................5

2.2 Peran Negara Dalam Globalisasi..................................................................6

2.3 Pengaruh Perubahan Peran Negara di Bidang Kesehatan.............................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................35

3.1 Kesimpulan.................................................................................................35

3.2 Saran............................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................36

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemikiran tentang negara selalu terfikirkan dalam kegiatan setiap manusia

yang meliputi Pendidikan, ekonomi, kesejahtraan sosial dan pertahanan dalam

negeri maupun pertahan luar negeri. Negara memiliki peranan dalam membentuk

dan juga mengontrol sehingga negara berhak mengatur, mengawasi, mengizinkan

dan melarang. Peranan negara juga tidak terpisahkan dari otoritas dari sebuah

negara yang mana juga mencakup organisasi-organisasi kelembagaannya, evaluasi

tentang pengaruhnya pada masyarakat dan sebagainya. Perbincangan tentang

negara tidak hanya fokus pada negara tetapi juga yang sering terjadi yaitu pada

ideologi dan politik partai, yang mana cenderung pemikiran pada isu-isu tentang

fungsi atau peran yang tepat dari negara, sehingga timbul sifat dari negara telah

menjadi salah satu pokok bahasan utama dalam analisis sebuah politik. Negara

berbeda dari badan dan lembaga yang lain dimana ia adalah satusatunya badan

yang mempresentasikan kepentingan bersama, daripada kepentingan dari pihak

tertentu. Negara mewakili seluruh bagian dari masyarakat, bukan hanya bagian-

bagiannya. Demikian pula, negara memungkinkan eksistensi dari lingkup publik,

yang memungkinkan masyarakat untuk terlibat dalam sesuatu yang lebih besar

daripada dirinya sendiri, memunculkan tanggung jawab terhadap warga yang lain

dan, pada saat yang tepat, berpartisipasi dalam pembuatan keputusan bersama.

Kehidupan tanpa adanya sebuah negara akan menjadi menyendiri, miskin, nakal,

buruk dan pendek. Negara memunculkan konflik dan juga gejolak karena dengan

merampok rakyat dari otonomi moral mereka dan memaksa mereka untuk

mematuhi aturan-aturan yang mereka sendiri tidak membuatnya, negerea

iii
melemahkan mereka dan menghalangi perkembangan moral mereka. Selain itu

negara juga sebuah agen penting untuk moderenisasi dan membberikan berbagai

manfaat ekonomi dan sosial sehingga mempengaruhi adanya globalisasi. Adanya

perkembangan globalisasi sekarang ini sangat berpengaruh dalam peranan negara.

Negara dianggap sesuatu yang sangat berharga. Pada akhir abad 20 sebuah era

yang ditandai dengan munculnya globalisme atau yang sring juga disebut dengan

globalisasi yang mana pola kehidupan manusia dalam berbagai aspeknya mulai

bercampur menjadi satu tanpa terikat lagi oleh batas-batas negara dan bangsa.

Globalisasi memilik banyak wajah yang artinya selain memilik wajah geopolitik

dan teknologi juga memiliki wajah ekonomi dan juga budaya. Globalisasi

memiliki dampak yang luar biasa terhadap perubahan otoritas negara bangsa

karena salah satu cirinya adalah semakin menipisnya batas-batas pada kenegaraan.

Di Indonesia, globalisasi telah menjadi topik perbincangan yang tidak

berkesudahan. Di satu sisi, globalisasi banyak dipuja karena membawa berbagai

keajaiban terutama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun di sisi lainnya,

banyak juga yang menganggap bahwa globalisasilah yang harus bertanggung

jawab karena telah merusak budaya nasional, menghadirkan dekadensi moral,

serta membuat carut marut dalam struktur ekonomi politik. Banyak para ahli

menilai bahwa globalisasi sebagai suatu fenomena yang rill yang ditandai dengan

kemunculan transformasi besar dalam persoalan dunia. Globalisasi membawa

perubahan dalam persoalan aktivitas manusia telah terjadi ketika aliran teknologi,

perdagangan dan investasi yang melintasi batas-batas negara yang telah berubah

menjadi lebih tersebar luas. Globalisasi juga merupakan pengintegrasian ekonomi

nasional bangsa-bangsa ke dalam suatu sistem ekonomi global. Dengan adanya

iv
globalisasi timbullah masa depan dengan era yang menjanjikan ekonomi secara

lebih global dan juga adanya kemakmuran global. Pada era globalisasi seperti

sekarang ini laju arus penyampaian informasi berjalan dengan cepat, untuk

berkomunikasi manusia tidak lagi terhalang oleh jarak dan waktu. Kita dapat

mengetahui kejadian yang sedang berlangsung di bagian belahan dunia lain

dengan waktu yang bersamaan. Globalisasi mendorong manusia untuk selalu

mengetahui fenomena di dunia international secara cepat, dengan semakin

cepatnya informasi di belahan dunia maka fenomena ini mendorong manusia

peduli satu sama lain walau berada pada belahan dunia yang berbeda. Menurut

Giddens, globalisasi sangat terkait dengan transformasi ruang dan waktu. Dalam

globalisasi ruang dan waktu direntangkan. Kita semakin tidak terikat dengan

batasan ruang dan waktu. Globalisasi kemudian dapat di definisikan sebagai

intensifikasi relasi sosial sedunia yang menghubungkan lokalitas yang saling

berjauhan sedemikian rupa sehingga sejumlah peristiwa sosial dibentuk oleh

peristiwa yang terjadi bermil-mil dan begitu pula sebaliknya. Globalisasi adalah

suatu proses dialektis karena peristiwa lokal mungkin bergerak ke depan dari

relasi berjarak yang membentuk mereka. (Anthony Giddens, 2005 dalam Puspita,

2018) Globalisasi mendorong manusia untuk dapat turut berperan serta dalam

memecahkan masalah yang terjadi di dunia internasional, seperti yang terjadi

pasca bencana nuklir yang melanda Jepang, disini Amerika turut serta membantu

dalam penanganan reaktor nuklir sehingga tidak menyebabkan bencana atau

kerusakan yang dapat membahayakan kehidupan manusia. Semua itu tidak lepas

dari peran teknologi dan media. Teknologi komunikasi merupakan suatu teknologi

atau alat atau perangkat keras dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung

v
nilai-nilai sosial yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses

dan saling menukar informasi dengan individu lain.

Globalisasi yang secara tiba-tiba memunculakan suatu krisis multidimensi

yang menimpa bangsa indonesia. Apabila bangsa indonesia mampu dan siap

dalam menghadapi era globalisasi maka bangsa indonesia akan tetap bisa

memanfaatkan momentum tersebut untuk memajukan kehidupan bangsa.

Sehingga dengan adanya globalisasi maka dibutuhkan juga peran dari negara

dalam transformasi globalisasi yang terjadi (Puspita, 2018).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penulisan

makalah ini ialah bagaimana perubahan peran Negara dalam beberapa decade

terakhir dan apa ini berpengaruh pada peran Negara di bidang kesehatan?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini ialah untuk

mengetahui perubahan peran Negara dalam beberapa decade terakhir dan

pengaruh perubahan peran Negara di bidang kesehatan.

vi
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perubahan Peran Negara

Fenomena globalisasi merupakan sesuatu yang tak terelakkan, sesuatu yang

pasti terjadi, selain memberi manfaat secara ekonomi namun membawa juga

implikasi pada banyak aspek kehidupan manusia, yang pada akhirnya

mensyaratkan agar dapat melakukan adaptasi atas perubahan-perubahan yang

terjadi. Pada masa sekarang, globalisasi telah menjadi sorotan sekaligus menjadi

masalah yang sangat tajam di Indonesia (juga di negara-negara berkembang

lainnya) terkait dengan kemungkinan datangnya pesaing-pesaing dari negara maju

yang ikut berkompetisi dalam perekonomian liberal dunia dengan kekuatan

ekonomi mereka yang tentu saja pasti jauh lebih kuat. Hal ini sering

dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap seluruh bidang kehidupan sosial

dan ekonomi yang dalam perkembangannya mengancam persatuan dan kesatuan

suatu bangsa karena konflik yang ditimbulkannya. Dua poin yang baru saja

disebutkan adalah masalah mendasar yang menghadapi masalah globalisasi, yaitu

kompetisi (persaingan ekonomi) dan ancaman persatuan bangsa. Pengaruh arus

globalisasi pada dasarnya sulit untuk dapat dicegah dan memerlukan adanya

perhatian dalam berbagai kemungkinankemungkinan tantangan, ancaman,

hambatan dan gangguan yang ada serta kebijakan dan strategi untuk

menanggulanginya. Indonesia, dalam hal ini, tentu saja di harapkan akan menjadi

lebih sadar akan pentingnya mewaspadai berbagai kemungkinan tantangan

globalisasi. Sebab, pada era demokrasi ekonomi yang kita anut sekarang, mau

tidak mau, suka atau tidak suka, siap atau tidak siap, bangsa Indonesia akan

memasuki pusaran arus globalisasi dunia, suatu era yang penuh tantangan dan

vii
juga peluang.

Melihat implikasi yang isunya begitu beragam tetapi begitu mendalam dan

spesifik konteks persoalannya, globalisasi bukanlah fenomena hitam putih yang

bisa secara mudah dan cepat dipahami. Fenomena umum yang disebutkan di atas

berada di sekitar kita, bahkan embedded dengan berbagai kepentingan kita. Global

governance, integrasi ekonomi, regionalisme, liberalisasi perdagangan, daya

saing, common market, transnasional migrasi, political union, human security, dan

lain-lain adalah sebagian istilah maupun persoalan yang berkembang dalam proses

globalisasi. Persoalan globalisasi dan segala kaitannyadi berbagai area tidak saja

menggambarkan kompleksitas persoalan dan kajiannya, tetapi juga sekaligus

menawarkan ide atau berbagai alternatif bentuk pengelolaan dan penyelesaian

persoalan di seputar isu tersebut.

2.2 Peran Negara Dalam Globalisasi

Negara seperti sebuah kumpulan lembaga, sebuah territorial, sebuah ide

filsafat, sebuah perangkat pemaksaan atau penindasan, dan sebagainya. Negara

telah dipahami dalam empat cara yang berbeda, dari perspektif idealis, perspektif

fungsionalis, perspektif organisasional, dan perspektif internasional. Pendekatan

idealis tentang Negara paling jelas direflesikan dalam tulisan dari G.W.F.Hegel,

hegel mengidentifikasikan tiga momen dari eksistensi sosial yaitu keluarga,

masyarakat sipil, dan Negara. Kemudian, masyarakat sipil dipandang sebagai

sebuah lingkup ‘egoisme universal’ dimana individu mendahulukan kepentingan

mereka sendiri di depan kepentingan orang lain. Pendekatan fungsionalis tentang

Negara berfokus pada peran dan tujuan. Fungsi utama Negara adalah

pemeliharaan tatanan sosial, Negara didefinisikan sebagaian rangkaian lembaga

viii
yang menegakkan tatanan dan menghasilkan stabilitas social. Pendektaan

semacam ini telah diadopsi kalangan neo-marxis yang cenderung melihat Negara

sebagai sebuah mekanisme melalui konflik kelas diredam untuk menjamin

ketahanan sistem kapitalis jangka panjang. Kelemahan dari pandangan

fungsionalis dari sebuah Negara bagaimanapun juga adalah bahwa ia cenderung

untuk mengasosiasikan setiap lembaga yang memelihara tatanan (keluarga, media

masa, serikat buruh dan tempat ibadah) dengan Negara itu sendiri. Inilah mengapa

tidak terjadi pertanyaan yang sebaliknya. (Heywood, 2014.) Pendekatan

organisasional telah mendefinisikan Negara sebagai perangkat pemerintah dalam

pengertian yang paling luas adalah sebagai rangkaian lembaga yang dapat dikenali

yang bersifat publik dimana mereka bertangungjawab dalam pengaturan

kehidupan sosial dan dibiayai oleh belanja publik. Kelebihan dari definisi ini

bahwa terdapat adanya pembedaan dengan jelas antara Negara dan masyrakat

sipil.1 Pendakatan organisasional sangat memungkinkan kita untuk berbicara

tentang kemajuan atau kemunduran Negara dalam pengertian perluasaan atau

pengurangan tanggung jawab dan kewenangan dari Negara dan pembesaran atau

pengecilan dari mesin kelembagaanya. (Heywood, 2014.). Dalam sudut pandang

ini lembaga dapat dibedakan untuk mendefinisikan lima ciri penting dari Negara :

1) Negara adalah penguasa. Ia menggunakan kekuasan yang mutlak dan

tidak terbatas, dimana ia berdiri sendiri diatas semua organisasi dan

kelompok lain di dalam masyarakat. Thomas Hobbes mengusung ide

tentang kekuasaan Negara dengan mengambarkan Negara sebagai

‘leviathan’ yaitu sebuah monster raksasa.

2) Lembaga Negara dapat dikenal sebagai bersifat publik (negeri), berbeda

ix
dengan lembaga privat (swasta) dari masyarkat sipil. Bdan public

bertanggung jawab membuat dan menyelebggarakan keputusan bersama,

sementara badan privat seperti misalnya keluarga, perusahanswasta dan

serikat buruh, ada untuk memenuhui kepentingan individual.

3) Negara adala sebuah ukuran legitimasi. Keputusan dari Negara biasanya

diterima sebagai mengikat para anggota masyarkat karena sebagaimana

diklaim, mereka dibuat untuk kepentingan publik atau untuk kebaiakan

bersama, Negara dianggap mencerminkan kepentingan-kepentingan

permanen dalam masyarakat.

4) Negara adalah sebuah perangkat dominasi. otpritas Negara disokong oleh

sebuah pemaksaan. Negara harus memiliki kapasitas untuk memastikan

hukum-hukumnya diaptuhi dan pelanggarannya dihukum. Menurut max

weber bahwa Negara didefinisikan oeleh memonopolinya terhadap

sarana kekerasan yang sah.

5) Negara adalah sebuah territorial. Wilayah hukum dari Negara

didefiniskan secara geografis dan ia mencakup semua yang hidup dalam

batas batas ilayah Negara tesebut, baik mereka itu warga Negara atau

bukan. Pada dasarnya Negara adalah sebuah entitas otonom.

2.3 Pengaruh Perubahan Peran Negara di Bidang Kesehatan

Hukum kesehatan masyarakat adalah studi tentang kekuasaan hukum dan

tugas negara untuk menjamin kondisi agar orang menjadi sehat (misalnya, untuk

mengidentifikasi, mencegah, dan memperbaiki risiko kesehatan dalam populasi),

dan keterbatasan kekuasaan negara untuk membatasi otonomi, privasi, kebebasan,

x
kepemilikan, atau kepentingan individu yang dilindungi secara hokum untuk

perlindungan atau promosi kesehatan komunitas.

Melalui definisi ini, terdapat lima karakteristik esensial dari hukum kesehatan

masyarakat.

1. Pemerintah : Kegiatan kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab

khusus pemerintah.

2. Populasi : Kesehatan masyarakat berfokus pada kesehatan populasi.

3. Hubungan : Kesehatan masyarakat mengacu pada hubungan antara negara

dan penduduk(atau antara negara dan individu yang menempatkan diri

mereka sendiri atau komunitas dalam risiko).

4. Layanan: Kesehatan masyarakat berkaitan dengan penyediaan layanan

berbasis populasi yang didasarkan pada metodologi ilmiah kesehatan

masyarakat (misalnya, biostatistik dan epidemiologi).

5. Pemaksaan : Otoritas kesehatan masyarakat memiliki kekuatan untuk

memaksa individu dan bisnis untuk perlindungan komunitas, daripada

mengandalkan etika kesukarelaan yang hamper universal.

2.3.1 Kekuasaan dan Kewajiban Pemerintah dalam Kesehatan Masyarakat

Pemahaman sistematis tentang hokum kesehatan masyarakat membutuhkan

pemeriksaan yang cermat tentaang apa itu "publik." Entitas publik bertindak atas

nama rakyat dan mendapatkan legitimasinya melalui proses politik. Suatu bentuk

karakteristik "publik" atau tindakan negara terjadi ketika dipilih secara demokratis

pemerintah menjalankan kekuasaan atau kewajiban untuk melindungi atau

meningkatkan kesehatan penduduk. Berikut ini adalah justifikasi sistematis

tanggung jawab khusus pemerintah dalam masalah kesehatan masyarakat. Saya

xi
mendasarkan saya dalil tentang keutamaan pemerintahan dalam rancangan

ketatanegaraan, kewajiban pemerintah dalam demokrasi, dan regulasi kesehatan

pemerintah dalam sejarah dan praktik. Saya tidak bermaksud untuk menyarankan,

namun, pemerintah secara eksklusif terlibat dalam pekerjaan kesehatan

masyarakat. Setiap sejarah atau pemeriksaan kontemporer akan mengungkapkan

peran luas dan penting yang pribadi dan amal sektor telah berperan, dan terus

bermain, dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

1. Peran Pemerintah Dalam Desain Konstitusional

Konstitusi, secara luas diasumsikan, dipahami dalam istilah negatif untuk

mengekang pemerintah dari menyerang ruang kebebasan individu dan

kepentingan properti. Menurut pandangan ini, konstitusi tidak mewajibkan

pemerintah untuk bertindak demi kebaikan bersama. Saya akan kembali ke

gagasan tentang konstitusi negatif di bab berikutnya. Untuk saat ini, penting untuk

dipahami bahwa file desain konstitusional menunjukkan bahwa pemerintah diberi

wewenang untuk, dan sebenarnya, membela kesejahteraan umum. Pembukaan

Konstitusi mengungkapkan pengaruh cita-cita republik sebagai pemerintah mata

air kehidupan komunal dan keamanan bersama: “Kami Rakyat Amerika Serikat,

untuk membentuk Persatuan yang lebih sempurna, menegakkan Keadilan,

menjamin Ketenangan domestik, menyediakan untuk bersama membela diri,

mempromosikan Kesejahteraan umum, dan mengamankan Berkat Kebebasan

untuk diri kita sendiri dan kita Anak cucu, tahbiskan dan tetapkan Konstitusi ini.”

Pertahanan bersama dan kesejahteraan umum tidak dapat dipahami semata-mata

untuk itu keamanan fisik, karena mungkin merupakan ancaman utama bagi

masyarakat sipil selama generasi di mana Konstitusi diratifikasi ("Era Framing")

xii
adalah penyakit epidemik dan bentuk penyakit lainnya. Setelah memeriksa peran

publik dan swasta selama era framing, Parmet menyimpulkan: “Meskipun ada

ketidaksepakatan dan ketidakpastian atas arti sebenarnya dari 'kebaikan bersama',

tampaknya pelestarian kesehatan masyarakat adalah satu makna yang akan

dibagikan semua orang. Tradisi dan praktik menunjuk padanya. Ahli teori seperti

Montesquieu mendukungnya. Begitu pula wacana politik populer. "

Rancangan Konstitusional menunjukkan niat yang jelas untuk memberikan

kekuasaan dalam pemerintahan, di setiap tingkat, kepada melindungi kesehatan

dan keselamatan komunitas. Dengan kalimat pertama, Konstitusi memberikan

satu-satunya legislatif, atau pembuatan kebijakan, otoritas di Kongres, dan

kekuasaan legislatif yang disebutkan pertama adalah secara tegas untuk

menyediakan "Pertahanan bersama" dan "Kesejahteraan umum" Amerika Serikat.

Itu peran legislatif adalah untuk membuat undang-undang yang diperlukan untuk

melindungi penduduk dari bahaya, termasuk bahaya terkait dengan risiko

kesehatan dan keselamatan. Cabang eksekutif, sesuai dengan kewajiban

konstitusionalnya “Berhati-hatilah agar Hukum dijalankan dengan setia,”

menegakkan dan memperkuat kesehatan dan keselamatan legislative standar.

Badan eksekutif telah mengembangkan keahlian khusus dalam masalah kesehatan

dan sudah lama peraturan yang ditetapkan untuk menjaga kesehatan dan

keselamatan publik. Peran yudisial adalah untuk menafsirkan hokum dan untuk

memastikan bahwa tindakan legislatif dan eksekutif sejalan dengan Konstitusi.

Sejak Pada masa-masa awal, pengadilan telah mengesahkan pemaksaan —

terutama melalui gangguan hukum umum pengurangan — untuk melindungi

kesehatan masyarakat.

xiii
Dari perspektif konstitusional, hanya pemerintah — baik federal, negara bagian,

atau lokal — yang bisa mengumpulkan pajak dan membelanjakan sumber daya

publik, dan hanya pemerintah yang dapat meminta anggota masyarakat untuk

tunduk pada pemeriksaan dan regulasi. Konstitusi tidak memberikan sisa

kekuasaan kepada sektor swasta untuk memajaki, membelanjakan, atau mengatur

— semua yang diperlukan untuk pelestarian kesehatan masyarakat. Sampai-

sampai sektor swasta menggunakan dana publik atau menuntut kepatuhan dengan

standar kesehatan dan keselamatan, ia melakukannya terutama melalui

kewenangan pemerintah yang didelegasikan. Peran sektor swasta dalam kesehatan

masyarakat sederhana tidak ditemukan dalam desain konstitusional.

2. Tanggung Jawab Pemerintah dalam Demokrasi

Mengapa entitas politik, atau pemerintahan, memiliki prinsip, jika bukan satu-

satunya, tanggung jawab melindungi dan meningkatkan kesehatan

Masyarakat? Teori demokrasi dan komunitas politik membantu menjelaskan

keunggulan pemerintah dalam masalah kesehatan masyarakat. Walzer telah

mengartikulasikan kebenaran esensial tentang sifat dan tujuan komunitas

politik. “Keanggotaan itu penting karena apa itu anggota komunitas politik saling

berhutang dan hal pertama yang mereka berutang adalah komunal penyediaan

keamanan dan kesejahteraan." Kesehatan masyarakat, menurut Walzer, adalah

kasus yang “mudah” bagi seorang umum ketetapan komunal karena dana publik

digunakan untuk memberi manfaat bagi semua atau sebagian besar penduduk

yang tidak memilikinya distribusi spesifik apa pun kepada individu.

Membandingkan kesehatan masyarakat dengan obat-obatan, yang pertama paling

xiv
sering digunakan ketentuan komunal umum, sedangkan yang terakhir paling

sering khusus.

Komunitas politik pada dasarnya menekankan ikatan bersama di antara

anggota: masyarakat yang terorganisir melindungi barang-barang bersama seperti

kesehatan, kesejahteraan, dan keamanan, sementara anggota menundukkan diri

mereka sendiri untuk kesejahteraan komunitas secara keseluruhan. Kesehatan

masyarakat hanya dapat dicapai melalui kolektif tindakan, bukan usaha

individu. Bertindak sendiri, individu tidak dapat memastikan bahkan tingkat

kesehatan minimum. Individu dapat memperoleh layanan medis pribadi dan

banyak kebutuhan hidup; siapa pun dari berarti dapat membeli rumah, pakaian,

makanan, dan jasa seorang dokter atau rumah sakit. Namun, tidak ada satupun

individu, atau kelompok individu, dapat memastikan kesehatannya. Perlindungan

dan jaminan yang berarti Kesehatan penduduk membutuhkan upaya

bersama. Komunitas secara keseluruhan memiliki kepentingan perlindungan

lingkungan, kebersihan dan sanitasi, udara bersih dan air permukaan, makanan

yang tidak tercemar dan air minum, jalan dan produk yang aman, dan

pengendalian penyakit menular. Masing-masing kolektif ini barang, dan banyak

lagi, adalah kondisi penting untuk kesehatan. Namun, barang tersebut hanya bisa

diamankan melalui aksi terorganisir atas nama penduduk.

Selain itu, penduduk, atau para pemilih, melegitimasi aktivitas komunitas

yang sistematis untuk public kesehatan. Kegiatan kesehatan masyarakat dalam

demokrasi tidak dapat diatur, didanai, atau dilaksanakan tanpa persetujuan orang-

orang. Itu adalah pemerintah yang memiliki otoritas tunggal untuk

memberdayakan, mengatur, atau menjalankan kegiatan yang dirancang untuk

xv
melindungi atau mempromosikan kesehatan umum, keselamatan, dan

kesejahteraan penduduk. Masyarakat yang bersatu untuk mencapai barang-barang

sosial yang tidak bisa dijamin absen kolektif tindakan. Dan itu adalah publik, atau

para pemilih, yang melegitimasi atau memberi kewenangan kepada pemerintah

untuk bertindak untuk kesejahteraan umum. Walzer berargumen bahwa setiap

pejabat politik setidaknya berkomitmen untuk itu mengamankan kesehatan

penduduk; dan setiap kelompok anggota komunitas politik berkomitmen

menanggung beban yang diperlukan (dan melakukannya). “Komitmen pertama

berkaitan dengan tugas kantor; yang kedua, dengan tugas

keanggotaan." Akibatnya, upaya komunal tubuh politik untuk melindungi dan

meningkatkan kesehatan penduduk merupakan prinsip teoritis sentral dari apa

yang kita sebut hukum kesehatan masyarakat. Filsuf politik, seperti Daniels dan

Brock, menunjukkan bahwa kesehatan mempunyai arti khusus dan kepentingan

dalam komunitas politik. 15 Kesehatan masyarakat sangat diperlukan tidak hanya

untuk individu, tetapi juga untuk komunitas secara keseluruhan. Manfaat

kesehatan bagi setiap individu tidak terbantahkan. Kesehatan adalah diperlukan

untuk banyak kegembiraan, kreativitas, dan produktivitas yang diperoleh setiap

orang dari kehidupan. Mungkin tidak begitu jelas, bagaimanapun, kesehatan juga

penting bagi komunitas politik. Tanpa level minimum kesehatan, populasi tidak

dapat sepenuhnya terlibat dalam interaksi sosial komunitas, berpartisipasi dalam

proses politik, menghasilkan kekayaan dan menjamin kemakmuran ekonomi, dan

menyediakan pertahanan bersama dan keamanan. Kesehatan masyarakat,

kemudian, menjadi nilai yang transenden karena merupakan tingkatan manusia

yang fundamental berfungsi adalah prasyarat untuk terlibat dalam aktivitas yang

xvi
penting bagi komunitas — sosial, politik, dan ekonomi. Saya tidak bermaksud

mengatakan bahwa komitmen politik terhadap kesehatan masyarakat harus

mutlak. Apa merupakan kesehatan masyarakat yang “cukup”? Berapa banyak?

Jenis layanan apa? Bagaimana mereka akan dibaya dan didistribusikan? Ini tetap

menjadi pertanyaan politik. Pemerintahan yang demokratis tidak akan pernah

berbakti sumber daya tak terbatas untuk kesehatan masyarakat; fungsi inti

kesehatan masyarakat bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang langka

tuntutan lain untuk layanan, dan sumber daya dialokasikan melalui proses politik

yang ditentukan. Di dalam Artinya, Beauchamp instruktif ketika menyarankan

bahwa republik yang sehat tidak dicapai hanya oleh rasa kesejahteraan komunal

yang kuat, tetapi juga merupakan hasil dari demokrasi yang kuat dan meluas

diskusi tentang kesehatan penduduk. 

3. Peraturan Kesehatan Pemerintah dalam Sejarah dan Praktek

Hukum konstitusional dan teori demokrasi mendukung kekuatan dasar atau

kewajiban berorganisasi masyarakat (terutama melalui pemerintah) untuk

melindungi dan memelihara kesehatan penduduk. Tapi di a arti yang sangat nyata,

kegiatan kesehatan pemerintah merupakan bagian dari jalinan dan pengalaman

kesehatan masyarakat di Amerika. Sepanjang sejarah kesehatan masyarakat, tidak

pernah ada garis antara tindakan publik dan swasta sudah keras dan cepat. Selain

itu, pengaruh pribadi, amal, dan agama telah terlihat. Namun, dari periode

kolonial dan pembingkaian hingga Era Progresif dan Kesepakatan Baru — dan

hingga modern kali — pemerintah dalam segala bentuknya mengemban tanggung

jawab atas kesehatan masyarakat. Sejarah awal kesehatan masyarakat di Amerika

telah dicatat secara luas dan tidak perlu dicatat diulangi di sini. Peraturan

xvii
kesehatan masyarakat telah menjadi fitur umum selama kolonial dan periode

federalis. Peraturan kesehatan, yang mencapai setidaknya sejak abad ketujuh

belas, termasuk kondisi perjalanan di laut; isolasi dan karantina; inokulasi dengan

nanah cacar; sanitasi pengendalian ikan, hewan, dan sampah yang mati; dan

kendali mutu atas roti, daging, dan air minum (lihat Bab Tujuh, Delapan dan

Sembilan). 21 Sejak masa awal republik, badan publik bertindak kasus kebutuhan

dan dipersiapkan untuk menundukkan kebebasan individu demi kesejahteraan

umum. Selama awal abad kesembilan belas, gerakan sanitasi muncul sebagai

respons terhadap epidemic penyakit (misalnya kolera, cacar, demam kuning, dan

tuberkulosis). Survei sanitasi lokal, terutama Laporan Shattuck di Massachusetts,

menilai efek kesehatan dari limbah yang membusuk, udara busuk, dan gaya hidup

tidak bermoral.  Selama periode ini, pemerintah daerah mulai mengembangkan

regulasi sanitasi untuk memperbaiki limbah, air minum, dan pembuangan

sampah. Sanitasi mengubah cara pandang masyarakat tentang kesehatan. Penyakit

kemudian dilihat sebagai indikator kondisi sosial dan lingkungan yang buruk,

serta moral yang buruk dan kondisi spiritual. Sanitasi juga mengubah cara

pandang masyarakat tentang public tanggung jawab atas kesehatan warga

negara. Melindungi kesehatan menjadi tanggung jawab sosial. Era Progresif di

awal abad ke-20 sering dianggap sebagai tanda air tinggi peraturan pemerintah

daerah, terutama mengenai kontrol sanitasi yang diperkenalkan oleh dewan kota

dan negara bagian kesehatan. 28 Ini adalah periode yang kompleks di mana

kegiatan kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak orang faktor.

Keberhasilan luar biasa dari bakteriologi yang terinspirasi oleh karya perintis

Koch dan Pasteur meramalkan penemuan Dubos, Fleming, dan Waksman. WT

xviii
Sedgwick, nama yang akrab di penelitian sanitasi dan bakteriologis di

Massachusetts, menyataka “sebelum 1880 kami tidak tahu apa-apa; setelah 1890

kami tahu semuanya." Kesehatan masyarakat mulai merangkul kedokteran dan

ilmu pengetahuan, jadi identifikasi dan pengobatan orang dengan penyakit

menular menjadi semakin penting. Badan legislatif memberlakukan penyakit

persyaratan pelaporan, sementara badan kesehatan masyarakat melacak kontak

seksual dan mendirikan klinik untuk mengobati tuberkulosis. Namun demikian,

sudah jelas bahwa upaya untuk mengidentifikasi dan merawat orang dengan

penyakit menular tidak cukup. Kondisi sanitasi dan higienis diperburuk oleh

industrialisasi dan imigrasi dianggap sebagai penyebab kuat penyakit 30 Risiko

kesehatan yang terkait dengan perkotaan Pertumbuhan dianggap menuntut

tanggapan kolektif pemerintah dalam bentuk saluran pembuangan yang diperluas

sistem, desain saluran pembuangan yang kreatif, pengumpulan sampah yang lebih

baik, dan tindakan higienis lainnya.  “Publik kesehatan sekali lagi menjadi tugas

untuk mempromosikan masyarakat yang sehat. " Selama Era Progresif, ini tujuan

dikejar melalui analisis ilmiah penyakit dan epidemi, perawatan medis individu,

pendidikan, dan kemajuan dalam kondisi sosial. Meskipun American Public

Health Association (APHA) dibentuk pada tahun 1879 dan Amerika Serikat

Layanan Kesehatan Masyarakat Serikat muncul dari Layanan Rumah Sakit Laut

pada tahun 1912,  sebagian besar kesehatan masyarakat inisiatif awal abad kedua

puluh terkonsentrasi pada aktivitas lokal.  Banyak pengamat melihat yang Baru

Kesepakatan dalam administrasi Franklin Delano Roosevelt (dan, pada tingkat

yang lebih rendah, Great Society di Administrasi Johnson) sebagai titik penting

dalam mengembangkan peran federal yang aktif dalam kesehatan masyarakat.

xix
Selama periode ini, pemerintah federal menegaskan yurisdiksi peraturan atas yang

dipalsukan atau sebaliknya makanan, obat-obatan, dan kosmetik berbahaya;

menetapkan standar nasional untuk air minum;  menetapkan program

pengendalian penyakit kelamin sebagai respons terhadap infeksi menular seksual

yang muncul kembali epidemi; 38 dan membentuk program hibah-dalam-bantuan

federal yang mengharuskan negara bagian untuk membangun dan memelihara

layanan kesehatan masyarakat dan pelatihan bagi para profesional kesehatan

masyarakat. Juga selama periode ini, National Laboratorium Higienis dipindahkan

ke Bethesda, Maryland, dan diubah namanya menjadi “Institut Nasional

Kesehatan." Sementara itu, negara bagian memperluas kapasitas mereka untuk

terlibat dalam kegiatan kesehatan masyarakat klasik termasuk pengumpulan

statistik vital, pelaporan penyakit menular, investigasi penyakit kelamin,

pasteurisasi susu, dan standar kebersihan sekolah. Kegiatan kesehatan masyarakat,

baik federal maupun negara bagian, ada di mana-mana pada akhir abad kedua

puluh. Pemerintah menilai status kesehatan penduduk, menyelidiki ancaman

kesehatan, menetapkan kebijakan dan standar, mengatur sektor swasta, mendanai

penelitian, mendanai dan memberikan layanan kesehatan pribadi, dan sebagainya.

Peraturan federal sekarang menjangkau aspek kesehatan masyarakat yang luas,

seperti kualitas udara dan air, makanan dan keamanan obat, iklan tembakau,

produksi dan penjualan pestisida, perlindungan produk konsumen, dan kesehatan

dan keselamatan Kerja. Negara menjalankan yurisdiksi di hampir semua area

public kesehatan — mulai dari pengawasan, pelaporan penyakit, dan pengendalian

cedera dan penyakit hingga sanitasi dan kondisi higienis di sekolah, fasilitas

penitipan anak, dan restoran. Tinjauan sejarah singkat ini tidak dimaksudkan

xx
untuk memberikan penjelasan yang sistematis atau komprehensif praktik

kesehatan masyarakat Amerika. Sebaliknya, ini menunjukkan peraturan kesehatan

yang ada di mana-mana dan menggarisbawahi otoritas pemerintah bersejarah

dalam kesehatan masyarakat. Dari berdirinya republik hingga saat ini, pemerintah

telah memikul tanggung jawab yang signifikan terhadap kesejahteraan

masyarakat. Awal abad ini, Tobey mencatat peran sentral pemerintah ini dalam

disiplin kesehatan masyarakat hukum: Perlindungan dan promosi kesehatan

masyarakat telah lama dikenal sebagai tanggung jawab kekuasaan kedaulatan.

Pemerintah, pada kenyataannya, diorganisir untuk ekspresi tujuan, antara lain,

untuk melestarikan kesehatan masyarakat dan tidak dapat melepaskan diri darinya

tugas penting.

2.3.2 Perspektif Kesehatan Masyarakat Berbasis Populasi

Inti dari kesehatan masyarakat, seperti yang telah saya coba tunjukkan,

mengacu pada publik, atau pemerintah, entitas yang memiliki kekuasaan dan

tanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan komunitas. Kesehatan masyarakat,

namun, juga berfokus pada orang atau kelompok yang mengajukan klaim atas

perlindungan atau promosi kesehatan. Paling sarjana yang membandingkan

kesehatan masyarakat dengan kedokteran telah mencatat bahwa, secara umum,

kesehatan masyarakat berfokus pada kesehatan populasi, sedangkan kedokteran

berfokus pada kesehatan individu.  Elizabeth Fee melihat bahwa kedokteran dan

kesehatan masyarakat memiliki kepentingan yang bertentangan. “Kesehatan

masyarakat berorientasi menuju analisis faktor penentu kesehatan dan penyakit

pada basis populasi, sedangkan kedokteran berorientasi pada pasien individu.

Kesehatan masyarakat diatur untuk memberikan manfaat agregat bagi kesehatan

xxi
mental dan fisik semua orang-orang dalam komunitas tertentu. Definisi klasik

kesehatan masyarakat menekankan hal ini berdasarkan populasi Perspektif:

“Sebagai salah satu objek kekuasaan kepolisian negara, 'kesehatan masyarakat'

berarti kondisi sehat atau sanitasi yang berlaku dari tubuh umum orang atau

masyarakat secara massal, dan tidak adanya penyakit umum atau meluas atau

penyebab kematian. Sanitasi yang sehat kondisi masyarakat pada umumnya.

"Konsekuensinya, seni atau ilmu kedokteran berupaya untuk itu mengidentifikasi

dan memperbaiki kesehatan yang buruk pada pasien individu, kesehatan

masyarakat berusaha untuk meningkatkan kesehatan populasi. Memang, tidak

mudah memisahkan intervensi kesehatan berbasis individu dan populasi. Sebuah

hubungan langsung antara kesehatan setiap individu dan kesehatan komunitas

pada umumnya. Bagaimanapun, kesejahteraan keseluruhan dapat dicapai dengan

sedikit lebih dari sekedar menjamin kesehatan setiap individu. Namun, ini tidak

berarti bahwa sistem kesehatan masyarakat adalah, atau seharusnya, semata-mata

bertanggung jawab untuk pendekatan tingkat populasi dan sistem perawatan

kesehatan yang bertanggung jawab untuk tingkat individu pendekatan. Terkadang

garis pemisah antara perawatan kesehatan dan kesehatan masyarakat bisa sangat

besar sulit untuk digambar. Perawatan medis untuk penyakit menular, misalnya,

menguntungkan kedua belah pihak individu dan populasi yang lebih luas. Batasan

antara kedokteran dan kesehatan masyarakat semakin kabur kasus seperti itu, dan

bukan hal yang aneh melihat sistem perawatan kesehatan dan kesehatan

masyarakat menerima tanggung jawab untuk perawatan pasien, pendidikan

kesehatan, dan tindak lanjut untuk penyakit menular. Meskipun tidak ada

kejelasan, terdapat argumen yang kuat — berdasarkan teori dan praktik — bahwa

xxii
Ciri klasik dari kesehatan masyarakat adalah konsentrasinya pada kesejahteraan

komunal, dan ciri ini memisahkan kesehatan masyarakat dari kedokteran.

Kegiatan masyarakat yang terorganisir yang dikenal dengan istilah kesehatan

masyarakat dirancang secara konseptual untuk memberi manfaat bagi populasi

kolektif. Jika komunitas politik terbentuk untukpenyediaan keamanan dan

kesejahteraan komunal, adalah komunitas — bukan individu — yang

mempertaruhkan klaim pencegahan penyakit dan promosi kesehatan. Layanan

kesehatan umum adalah layanan yang dimiliki oleh semua anggota komunitas,

yang diorganisir dan didukung oleh, dan untuk kepentingan, orang-orang secara

keseluruhan. Fokus pada populasi, daripada pasien individu, didasarkan tidak

hanya oleh teori, tetapi oleh metode penyelidikan ilmiah, dan layanan yang

ditawarkan, oleh kesehatan masyarakat. Metode analisis dan Tujuan dari ilmu

utama kesehatan masyarakat — epidemiologi dan biostatistik — diarahkan untuk

memahami risiko, cedera, dan penyakit dalam populasi. Epidemiologi, secara

harfiah diterjemahkan dari bahasa Yunani, adalah studi ( logos ) tentang apa yang

ada di antara ( epi ) orang-orang ( demos ). Detels mencatat bahwa "[a] llahli

epidemiologi akan setuju bahwa epidemiologi berkaitan dengan populasi daripada

individu, dengan demikian memisahkan dirinya dari pengobatan lainnya dan

merupakan ilmu dasar kesehatan masyarakat. " Epidemiologi meneliti frekuensi

dan distribusi penyakit dalam populasi. Penduduk strategi "adalah upaya untuk

mengontrol faktor penentu insiden, untuk menurunkan tingkat rata-rata faktor

risiko, untuk menggeser seluruh distribusi keterpaparan ke arah yang

menguntungkan. " Keuntungan dari suatu populasi Strateginya adalah berusaha

mengurangi penyebab yang membuat penyakit umum di populasi. Dalam artikel

xxiii
otoritatifnya, Orang Sakit dan Populasi Sakit , Geoffrey Rose membandingkan

metode ilmiah dan tujuan pengobatan dengan kesehatan masyarakat.

“Mengapa pasien ini mendapatkan penyakit ini pada saat ini?" adalah pertanyaan

umum dalam kedokteran, dan ini menggarisbawahi perhatian utama seorang

dokter individu yang sakit. Catatan lain tentang profesi medis bahkan

menekankan kecenderungan reduksionisnya sambil mengakui kepentingan

siklusnya dalam masalah yang lebih luas, seperti makna ekologis dan sosial dari

penyakit. “Ini mengikuti teori penyakit,” tulis Eric Cassell, “bahwa tujuan dokter

adalah untuk Temukan pada pasien yang sakit fenomena unik dengan penyebab

uniknya yaitu penyakit (dan karenanya sumber penyakit), dan untuk mendasarkan

tindakan diagnostic dan terapeutik yang sesuai. " Konsentrasi pada efek kesehatan

agregat dalam populasi membantu membangun sebuah pemikiran definisi

kesehatan masyarakat yang saya masukkan ke dalam definisi saya yang lebih luas

tentang hukum kesehatan masyarakat. Definisi Kesehatan masyarakat sangat

bervariasi, mulai dari konsepsi utopis dari Organisasi Kesehatan Dunia kondisi

kesehatan fisik dan mental yang ideal hingga daftar praktik kesehatan masyarakat

yang lebih konkret.  The Institute of Medicine telah mengusulkan salah satu

definisi publik kontemporer yang paling berpengaruh kesehatan:  Kesehatan

masyarakat adalah apa yang kita sebagai masyarakat lakukan secara kolektif

untuk memastikan kondisinya orang menjadi sehat. Ini merupakan ancaman yang

terus-menerus muncul terhadap kesehatan publik yang berhasil dilawan. Ancaman

ini termasuk krisis langsung, seperti epidemi AIDS; masalah yang bertahan lama,

seperti cedera dan penyakit kronis; dan tantangan yang berkembang, seperti

penuaan populasi kita dan produk sampingan beracun dari ekonomi modern,

xxiv
ditularkan melalui udara, air, tanah, atau makanan. Ini dan banyak lainnya

masalah meningkat bersama kebutuhan untuk melindungi kesehatan bangsa

melalui efektif, terorganisir, dan upaya berkelanjutan yang dipimpin oleh sektor

publik. Definisi ini dapat diapresiasi dengan memeriksa bagian-

bagiannya. Penekanan pada koperasi dan Tanggung jawab bersama ("kami,

sebagai masyarakat") memperkuat bahwa orang-orang membentuk komunitas

politik justru karena entitas kolektif dapat melindungi dan meningkatkan

kesehatan penduduk dengan sebaik-baiknya. Apa yang dilakukan yang

masyarakat lakukan untuk menjaga kesehatan? Khususnya, tanggung jawab

komunal dimaksudkan untuk “menjamin kondisi agar orang menjadi sehat.

" Kondisi kesehatan tersebut meliputi berbagai tingkah laku, intervensi ekonomi,

dan lingkungan untuk mengurangi beban cedera dan penyakit pada populasi.

Akhirnya, definisi tersebut menekankan tanggung jawab “sektor publik” untuk

terlibat dalam “efektif, terorganisir, dan upaya berkelanjutan” untuk menjaga

kesehatan komunal. Artikel dasar oleh McGinnis dan Foege meneliti penyebab

utama kematian di Amerika Serikat, mengungkapkan berbagai bentuk pemikiran

dalam kedokteran dan kesehatan masyarakat. Penjelasan medis titik kematian

karena kondisi patofisiologis yang berbeda, seperti kanker, penyakit jantung,

serebrovaskular penyakit, dan penyakit paru. Penjelasan kesehatan masyarakat,

sebaliknya, memeriksa akar penyebab penyakit. Jika dilihat dengan cara ini,

penyebab utama kematian adalah lingkungan, sosial, dan perilaku faktor-faktor,

seperti merokok, penggunaan alcohol dan obat-obatan, pola makan dan aktivitas,

perilaku seksual, agen beracun, senjata api, dan kendaraan bermotor. McGinnis

dan Foege mengamati bahwa dominasi yang sangat besar Pengeluaran pemerintah

xxv
dikhususkan untuk pengobatan penyakit yang pada akhirnya dicatat pada

kematian sertifikat sebagai pembunuh terkemuka bangsa. Hanya sebagian kecil

yang diarahkan untuk mengontrol akar faktor penentu kematian dan kecacatan. 

1. Hubungan antara Rakyat dan Negara

Hukum kesehatan masyarakat mempelajari hubungan antara negara dan

komunitas pada umumnya (atau antara negara dan individu yang menempatkan

diri mereka sendiri atau komunitas pada risiko), daripada hubungan antara

penyedia layanan kesehatan dan pasien. Kesehatan masyarakat tertarik pada

terorganisir upaya masyarakat untuk meningkatkan kesehatan penduduk. Dengan

demikian, hukum kesehatan masyarakat memperhatikan tindakan kolektif —

terutama oleh pemerintah melalui lembaga kesehatan federal, negara bagian, dan

lokal — dan miliknya efek pada berbagai populasi.

Undang-undang kesehatan masyarakat juga mengkaji manfaat dan beban yang

ditanggung oleh pemerintah secara hukum kepentingan yang dilindungi. Karena

pemerintah bertindak untuk mempromosikan atau melindungi kesehatan

masyarakat, hal itu dapat meningkatkan atau mengurangi kepentingan individu

dalam otonomi, kebebasan, privasi, atau properti. Kekuasaan dan kewajiban

pemerintah itu sendiri, serta pembatasan tindakan negara, menarik perhatian

mahasiswa dari public kesehatan. Dengan demikian, undang-undang kesehatan

masyarakat mempertimbangkan bagaimana pemerintah bertindak, atau gagal

bertindak, untuk menangani mayor masalah kesehatan yang dihadapi populasi

besar (misalnya, penggunaan tembakau, ketergantungan obat atau alcohol

penyakit menular, cedera, kekerasan, dan risiko pekerjaan atau lingkungan). Dan

kapan tindakan pemerintah, atau gagal bertindak, hukum kesehatan masyarakat

xxvi
mempelajari dampaknya pada pribadi dan organisasi kepentingan (misalnya,

pembatasan perkataan komersial, asosiasi bebas, kebebasan, dan kontrol properti).

Sebaliknya, hukum perawatan kesehatan memiliki kepentingan yang tetap dan

material dalam hubungan mikro antara penyedia layanan kesehatan dan

pasien. Tugas dokter dan klaim "hak" pasien individu dalam perjalanan hubungan

terapeutik merupakan inti dari disiplin perawatan kesehatan hukum.

Konsekuensinya, isu mengenai informed consent dan kerahasiaan membentuk

wacana kesehatan hukum perawatan. Baik persetujuan dan kerahasiaan mengatur

hubungan terapeutik. Dokter sudah yakin kewajiban kepada pasien untuk

memberikan informasi mengenai alternatif pengobatan dan untuk menghormati

kepercayaan diungkapkan selama pertukaran terapeutik. Demikian pula, hukum

malpraktek melibatkan studi tentang tugas perawatan yang diberikan oleh dokter

kepada pasien, dan, baru-baru ini, tugas — jika ada — dimiliki oleh system

perawatan untuk pasien. Hukum perawatan kesehatan, terlebih lagi, mempelajari

organisasi, pembiayaan, dan penyediaan pribadi pelayanan medis. Hukum

perawatan kesehatan berfokus pada hubungan di antara penyedia perawatan

kesehatan (misalnya, organisasi perawatan terkelola dan sistem pengiriman

terintegrasi), pembayar pihak ketiga (misalnya, negara bagian atau tunjangan

perawatan kesehatan yang disponsori pemberi kerja dan perusahaan asuransi

swasta), dan regulator (misalnya, pemerintah pengawasan akses, kualitas, dan

biaya layanan medis pribadi). Sarjana di bidang perawatan kesehatan hukum

meneliti setiap komponen utama dari sistem yang berfungsi dengan baik dalam

menyediakan medis pribadi jasa. Siapa yang memiliki akses ke sistem

ini? Apakah sistem tersebut adil untuk berbagai ekonomi, ras, dan social

xxvii
kelompok? Apakah sistem menyediakan pilihan dokter dan penyedia

yang memadai ? Apakah layanannya disediakan berkualitas tinggi ? Dan, apakah

sistem perawatan kesehatan hemat biaya? Jadi, bidang perawatan kesehatan

hukum berkaitan dengan hubungan antara dokter dan pasien, dan indikator akses,

kesetaraan, pilihan, kualitas, dan biaya layanan medis pribadi. Jarang mahasiswa

hukum perawatan kesehatan fokus pada pertanyaan yang mendominasi pemikiran

di public kesehatan: Bagaimana status kesehatan penduduk, dan tindakan

masyarakat luas apa yang dapat mengurangi tingkat cedera dan penyakit secara

keseluruhan?

2. Pelayanan Sistem Kesehatan Masyarakat

Jika pemerintah memiliki tanggung jawab utama untuk menjamin kondisi

kesehatan penduduk, lalu kegiatan kesehatan masyarakat apa yang paling

menjamin kesehatan, dan pengaturan organisasi apa yang diperlukan menyediakan

layanan ini? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini tidak hanya

menginformasikan metode tradisional untuk peningkatan kesehatan berbasis

populasi tetapi, yang lebih penting, perbedaan kritis antara medis dan layanan

kesehatan masyarakat. Literatur penuh dengan upaya untuk mengidentifikasi misi

kesehatan masyarakat, mengklasifikasikan "inti" fungsi, dan menetapkan

standar nasional dan internasional untuk layanan "penting". Menurut kebanyakan

akun, Misi kesehatan masyarakat luas, mencakup upaya sistematis untuk

memajukan fisik dan mental kesehatan, dan mencegah penyakit, cedera, dan

kecacatan.  Fungsi inti dari badan kesehatan masyarakat, Menurut Institute of

Medicine, apakah kegiatan mendasar itu dilakukan untuk melindungi kesehatan

penduduk:  penilaian — pengumpulan, pengumpulan, dan analisis kebutuhan

xxviii
kesehatan masyarakat; pengembangan kebijakan — pengembangan kebijakan

kesehatan masyarakat yang diinformasikan melalui pengetahuan ilmiah; dan

jaminan — jaminan layanan yang diperlukan untuk kesehatan masyarakat.

Layanan kesehatan masyarakat yang “penting” memantau status kesehatan

masyarakat dan menyelidiki risiko kesehatan; memberitahu, mendidik, dan

memberdayakan masyarakat tentang kesehatan; memobilisasi kemitraan

masyarakat; mengatur individu dan perilaku organisasi; mengevaluasi efektivitas,

aksesibilitas, dan kualitas layanan kesehatan pribadi; dan mengejar solusi inovatif

untuk masalah kesehatan. Selain itu, komunitas kesehatan masyarakat semakin

meningkat tertarik pada metodologi ilmiah untuk memantau kemanjuran layanan.

Catatan standar tentang misi, fungsi, dan layanan kesehatan masyarakat ini

menunjukkan luasnya kegiatan kesehatan masyarakat. Khususnya, kesehatan

masyarakat memasukkan layanan medis pribadi sebagai salah satu dari banyak

layanan kondisi yang diperlukan untuk kesehatan penduduk. Perawatan kesehatan

di Amerika Serikat dibiayai secara ekstensif melalui pekerjaan swasta dan

asuransi, dan diberikan di dalam sektor swasta. Namun, sektor publik memikul

tanggung jawab yang cukup besar untuk perawatan kesehatan.

Mempertimbangkan public program asuransi seperti Medicare dan Medicaid dan

pendapatan yang hilang sebagai akibat dari pengecualian pajak tunjangan

kesehatan karyawan, sektor publik menyumbang sekitar 58 persen dari total

perawatan kesehatan pengeluaran. Selain itu, sistem kesehatan masyarakat secara

tradisional menyediakan perawatan medis untuk kehamilan wanita, orang dengan

penyakit menular (mis., TBC, PMS, dan HIV / AIDS), dan lain-lain populasi.

xxix
Kadang-kadang disarankan bahwa meskipun kesehatan masyarakat berkaitan

dengan pencegahan, pengobatanlah yang penting berkaitan dengan diagnosis dan

penyembuhan. Perbedaan ini tidak terlalu meyakinkan. Keduanya prihatin dengan

pencegahan. Pelayanan pencegahan klinis, seperti imunisasi, mammogram, Pap

smear, PPD tes kulit dan rontgen dada, tes antibodi HIV, dan skrining kolorektal,

adalah inti dari misi sistem perawatan kesehatan. Begitu pula, sistem perawatan

kesehatan berkaitan dengan konseling dan kesehatan pendidikan untuk

mempengaruhi perubahan perilaku individu. Terlepas dari ambivalensi kesehatan

masyarakat tentang perannya sendiri, perbedaan utama ada di antara layanan yang

dilakukan dalam perawatan kesehatan dan sistem kesehatan masyarakat. Pada

intinya, perawatan kesehatan dikhususkan untuk diagnosis medis pribadi,

pencegahan klinis, dan pengobatan, sedangkan kesehatan masyarakat dikhususkan

untuk strategi untuk mengidentifikasi risiko kesehatan dan meningkatkan

perilaku, lingkungan, sosial, dan ekonomi kondisi yang mempengaruhi kesehatan

populasi yang lebih luas. Garis pemisah tidak rapi, tetapi metodologi, praktik, dan

layanan dalam dua disiplin ini berbeda.

2.3.3 Peran Pemaksaan dan Hak Individu dalam UU Kesehatan

Masyarakat

Saya telah menyarankan bahwa undang-undang kesehatan masyarakat

berkaitan dengan tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat; kesejahteraan

populasi; hubungan antara negara dan komunitas-at-besar; dan berbagai layanan

yang dirancang untuk mengidentifikasi, mencegah, dan memperbaiki ancaman

kesehatan di dalamnya masyarakat. Ide-ide ini mencakup apa yang dapat dianggap

sebagai "publik" dan apa yang disebut "kesehatan" di dalam komunitas politik.

xxx
Meskipun mungkin tidak jelas, saya juga menyarankan penggunaan paksaan harus

menjadi bagian dari pemahaman yang bijaksana tentang hukum kesehatan

masyarakat. Pemerintah dapat berbuat banyak untuk mempromosikan kesehatan

dan keselamatan publik yang tidak memerlukan latihan tersebut kekuatan

wajib. Namun, pemerintah sendiri berwenang untuk meminta kesesuaian dengan

public standar perilaku yang ditetapkan. Pemerintah dibentuk tidak hanya untuk

memenuhi kebutuhan umum konstituennya, tetapi untuk menegaskan, melalui

kekuatan hukum jika perlu, bahwa individu dan bisnis bertindak cara-cara yang

tidak menempatkan orang lain pada risiko bahaya yang tidak wajar. Untuk

mempertahankan kesejahteraan umum, politik masyarakat menegaskan kekuatan

kolektif mereka untuk memungut pajak, memeriksa, mengatur, dan

memaksa. Tentu saja berbeda ada gagasan tentang tindakan wajib apa yang

mungkin, atau mungkin tidak, diperlukan untuk melindungi public kesehatan.

Merekonsiliasi kepentingan yang berbeda tentang keinginan paksaan dalam situasi

tertentu (pemerintah harus menggunakan kekerasan, jenis apa, dan dalam keadaan

apa?) merupakan masalah politik resolusi. Saya juga mengusulkan standar untuk

mengevaluasi peraturan kesehatan masyaraka. Melindungi dan menjaga kesehatan

masyarakat tidak mungkin terjadi tanpa kendala yang luas berbagai kegiatan

pribadi. Aktor swasta — baik individu, kelompok, atau entitas perusahaan —

memiliki insentif untuk terlibat dalam perilaku yang menguntungkan atau

menyenangkan secara pribadi, tetapi dapat mengancam orang lain individu atau

kelompok.  Orang dengan infeksi menular seksual memperoleh kepuasan dari

seksual hubungan; industri merasa menguntungkan untuk menghasilkan barang

tanpa mempertimbangkan sosial yang lebih luas atau biaya lingkungan; dan

xxxi
produsen merasa ekonomis untuk menawarkan produk tanpa ketersediaan

tertinggi standar keselamatan atau kebersihan. Dalam setiap contoh, individu atau

organisasi bertindak secara rasional untuk dirinya sendiri kepentingan, tetapi

tindakan mereka dapat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan komunal.

Absen pemerintah otoritas, dan kemauan, untuk memaksa, ancaman terhadap

kesehatan dan keselamatan publik ini tidak dapat dengan mudah dilakukan

dikurangi. Padahal regulasi atas nama kesehatan masyarakat secara teoritis

ditujukan untuk kesehatan dan keselamatan seluruh populasi, seringkali

menguntungkan mereka yang paling berisiko mengalami cedera dan

penyakit. Semua orang untung nilai dari peraturan kesehatan masyarakat, seperti

standar makanan dan air, tetapi beberapa peraturan melindungi paling rentan.

Misalnya, penghapusan situs limbah beracun, kode bangunan di tempat yang

ramai rumah petak, dan penutupan restoran yang tidak higienis memiliki makna

khusus bagi mereka yang langsung bekerja risiko.

Mungkin karena terlibat dalam perilaku berisiko dapat meningkatkan

kepentingan pribadi atau ekonomi, individu dan bisnis sering menentang

peraturan pemerintah. Perlawanan terkadang didasarkan pada landasan filosofis

otonomi atau kebebasan dari campur tangan pemerintah. Warga negara, dan

kelompoknya yang mewakili mereka, mengklaim perilaku yang menghargai diri

sendiri, seperti penggunaan sabuk pengaman atau sepeda motor helm, bukanlah

urusan pemerintah. Terkadang argumen ini diperluas ke perilaku itu mengancam

orang lain, seperti seks atau berbagi jarum oleh orang-orang dengan infeksi yang

ditularkan melalui darah. Industri sering menegaskan bahwa prinsip ekonomi

bertentangan dengan kendali pemerintah. Pengusaha cenderung menerima dengan

xxxii
keyakinan bahwa standar kesehatan dan keselamatan pemerintah sering

memperlambat pembangunan ekonomi dan harus dihindari. Apalagi di arena

politik, mereka memperebutkan ini standar atas nama kebebasan ekonomi,

menganggap perpajakan dan peraturan pemerintah sebagai tidak efisien.

Perdebatan seperti ini harus terjadi dalam masyarakat demokratis. Maksud saya

bukan untuk mengatakannya apakah, dalam kasus tertentu, kontrol pemerintah

diinginkan. Pemerintah dari semua deskripsi memiliki secara historis

menggunakan kekerasan untuk memberi manfaat bagi kesehatan komunal;

paksaan kadang-kadang diperlukan untuk menghindari yang sudah jelas risiko

sosial. Studi tentang kekuasaan koersif negara adalah pokok dari apa yang kita

sebut hukum kesehatan masyarakat. Charles V. Chapin, seorang petugas

kesehatan kota perintis dari Era Progresif, mencapai salah satu inti pemahaman

tentang hukum kesehatan masyarakat — bahwa negara, dalam menjalankan

kekuasaan polisinya, menetapkan batas-batas atas perilaku individu yang berisiko

bagi publik: [Adalah baik untuk mengutip] pepatah yang sering dikutip dari Earl

of Derby bahwa “instruksi kebersihan bahkan lebih penting daripada undang-

undang sanitasi. " Sanitarian bekerja menuju cita-cita itu semua orang pada

waktunya akan mengetahui apa itu hidup sehat, dan bahwa mereka akan

mencapainya pada waktunya bidang moral ketika mereka akan mempraktikkan

apa yang mereka ketahui. Sementara harapan untuk millennium kita harus

bekerja. Hukum masih diperlukan. Orang-orang masih cenderung melakukan

tindakan yang bukan untuk mereka tetangga baik. Dalam peradaban kita yang

rumit, banyak batasan harus diterapkan perilaku individu agar kita dapat hidup

bahagia dan sehat satu sama lain. Kesehatan masyarakat, kemudian, secara

xxxiii
historis telah membatasi hak individu dan organisasi untuk melindungi

kepentingan masyarakat dalam kesehatan.  Apakah melalui persyaratan pelaporan

yang memengaruhi privasi, wajib pengujian atau penyaringan yang

mempengaruhi otonomi, standar lingkungan yang mempengaruhi properti,

regulasi industry mempengaruhi kebebasan ekonomi, atau isolasi dan karantina

mempengaruhi kebebasan, kesehatan masyarakat tidak menghindar dari

mengendalikan individu dan organisasi untuk kebaikan agregat. Yang pasti,

kesehatan masyarakat diberdayakan untuk membatasi kebebasan dan hak asasi

manusia untuk mencapai kebaikan kolektif, tetapi harus melakukannya sesuai

dengan batasan konstitusional pada tindakan negara. Yang melekat hak prerogatif

negara untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan, keselamatan, dan

kesejahteraan masyarakat (dikenal sebagai kekuasaan polisi) dibatasi oleh hak

individu atas kebebasan, otonomi, properti, dan lainnya secara konstitusional

kepentingan yang dilindungi. Mencapai keseimbangan yang adil antara kekuasaan

dan tugas negara untuk mempertahankan dan memajukan kesehatan masyarakat

dan hak-hak yang dilindungi secara konstitusional merupakan suatu masalah abadi

untuk hukum kesehatan masyarakat. Setiap teori hukum kesehatan masyarakat

menghadirkan sebuah paradoks. Pemerintah, di satu sisi, adalah didorong oleh

perannya sebagai wakil masyarakat yang terpilih untuk bertindak tegas demi

kesehatan orang orang. Bagi banyak orang, peran ini membutuhkan tindakan tegas

untuk mengontrol risiko kesehatan yang nyata. Di sisi lain, pemerintah tidak dapat

secara berlebihan menginvasi hak individu atas nama kebaikan komunal. Regulasi

kesehatan yang melampaui batas, yaitu mencapai tujuan kesehatan yang minimal

dengan tidak proporsional beban manusia, tidak ditoleransi dalam masyarakat

xxxiv
berdasarkan aturan hukum. Akibatnya, para sarjana dan praktisi sering melihat

konflik yang tidak dapat didamaikan antara klaim masyarakat untuk mengurangi

risiko kesehatan yang jelas, dan klaim individu untuk bebas dari campur tangan

pemerintah. Ini konflik yang dirasakan, yang menyakitkan dalam beberapa kasus,

mungkin tidak ada dalam kasus lain. Jadi, hukum kesehatan masyarakat harus

Selalu ajukan pertanyaan: Apakah intervensi koersif benar-benar mengurangi

risiko kesehatan agregat? dan apa, jika ada, intervensi yang tidak terlalu

mengganggu dapat mengurangi risiko tersebut juga atau lebih baik? Telah

menjadi mode untuk mengklaim bahwa tidak ada konflik nyata antara

perlindungan hak individu dan promosi kesehatan masyarakat. Menurut

pandangan ini, melindungi hak adalah selalu (atau hampir selalu) konsisten

dengan pemeliharaan kesehatan komunal. Memang, hak individu dan kesehatan

masyarakat adalah sinergis — pembelaan seseorang meningkatkan nilai yang lain,

dan sebaliknya. Perangkat retoris ini memiliki tujuan, tetapi sederhana. Ini

menunjukkan bahwa keputusan untuk menghindari risiko kesehatan yang terpisah

sebenarnya dapat mengakibatkan peningkatan agregat pada cedera atau penyakit

populasi secara keseluruhan. Pelaksanaan kekuasaan wajib (misalnya, isolasi atau

karantina) mungkin mencegah individu dari, katakanlah, menularkan infeksi

menular. Tapi keputusan sosial untuk memaksa mempengaruhi perilaku kelompok

dan, pada akhirnya, kesehatan penduduk. Dengan memprovokasi

ketidakpercayaan, atau keterasingan dari, otoritas medis dan kesehatan

masyarakat, perilaku dapat bergeser untuk menghindari pengujian, konseling, atau

pengobatan. Pengambilan keputusan kesehatan masyarakat melibatkan

pengorbanan yang kompleks. Akankah tindakan koersif untuk menghindari risiko

xxxv
individu yang diketahui menjadi tindakan yang benar (misalnya, mengisolasi

seseorang dengan tuberkulosis yang menolak untuk menjalani pengobatannya

secara lengkap), bahkan jika melakukannya dapat menghasilkan agregat yang

lebih besar risiko? Perhitungan sosial hampir tidak ilmiah atau tepat mengenai

apakah paksaan akan berubah perilaku dan, jika demikian, ke arah mana. Ada

perbedaan ketegangan dalam hukum kesehatan masyarakat antara kesukarelaan

dan paksaan; kebebasan sipil dan kesehatan masyarakat; dan ancaman terpisah

(atau individu) dan hasil kesehatan agregat. Ini bersaing kepentingan, bersama

dengan standar substantif dan prosedur perlindungan yang membatasi hokum

pelaksanaan kekuasaan negate, bentuk korpus hokum kesehatan masyarakat.

xxxvi
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Fenomena globalisasi merupakan sesuatu yang tak terelakkan, sesuatu yang

pasti terjadi, selain memberi manfaat secara ekonomi namun membawa juga

implikasi pada banyak aspek kehidupan manusia, yang pada akhirnya

mensyaratkan agar dapat melakukan adaptasi atas perubahan-perubahan yang

terjadi. Peran negara sangat berpengaruh terhadap berbagai perubahan yang

terjadi guna untuk menyelesaikan masalah lewat analisis yang menunjang.

Perubahan peran negara akibat dari globalisasi ini juga berpengaruh pada bidang

keseahtan. Di mana negara perlu mengatur berbagai kebijakan-kebijakan untuk

mengatasi masalah kesehatan mulai dari pengobatan hingga isolasi/karantina jika

diperlukan.

3.2 Saran

Kiranya dengan fenomena-fenomena yang terjadi akhir-akhir tidak

menimbulkan masalah yang berkelanjutan. Dengan harapan pemerintah mampu

menciptakan sebuah inovasi alternatif untuk mencegah perluasan suatu masalah

khususnya di dunia kesehatan.

xxxvii
DAFTAR PUSTAKA

Gostin L.O. & L.F. Wiley. 2016 Public Health Law. University Of California

Press. USA

Puspita M. G. 2018. Peranan Negara Daalam Globalisasi. Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta

xxxviii

Anda mungkin juga menyukai