Anda di halaman 1dari 5

KEBERSYUKURAN DAN KEPUASAN HIDUP PADA TUKANG OJEK

Andy Pratama1
Nurulita Giri Prasamtiwi2
Siska Sartika3
1, 2, 3
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No.100 Depok, 16424, Jawa Barat
1
acndcorp@gmail.com

Abstrak

Akibat kurang stabilnya kondisi perekonomian di Indonesia, berbagai macam cara


yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Tidak sedikit dari mereka
menggunakan fasilitas pribadinya untuk digunakan sebagai sarana mencari nafkah,
salah satunya menggunakan kendaraan pribadinya berupa sepeda motor untuk
dijadikan moda transportasi umum yang dikenal dengan sebutan ojek. Profesi ini
lazimnya tidak memiliki izin operasi, penghasilan yang didapatpun terkadang tidak
menentu sehingga cenderung mempengaruhi pencapaian dalam kepuasan hidup.
Namun hal ini patut disyukuri dan tetap dilakukan guna dapat bertahan hidup dalam
era ekonomi yang sulit seperti sekarang. Tujuan penelitian ini ingin melihat apakah
kebersyukuran berkorelasi dengan kepuasan hidup bagi tukang ojek. Penelitian
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan 78 partisipan yang berprofesi sebagai
tukang ojek di daerah Depok, Jawa Barat. Dengan menggunakan analisis Pearson
product moment didapatkan hasil koefisien korelasi 0.101 dengan signifikansi 0.190
(P>0.001). Hal ini menandakan bahwa kebersyukuran tidak berkorelasi dengan
kepuasan hidup para tukang ojek dan hipotesis ditolak. Dalam hal ini mungkin ada
faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan hidup bagi tukang ojek.

Kata Kunci: Kebersyukuran, Kepuasan Hidup, Ojek

GRATITUDE AND LIFE SATISFACTION IN OJEK DRIVER

Abstract

Because of the instability of Indonesia economic, many things have been done by
people. A lot of people using their private belonging to gain money, including their
motorcycle for public transportation called ojek. The profession is uncommon and
without license. The money gained from this profession also is not fixed and affecting
life satisfaction. However, still the people should feel grateful to keep alive on the
difficult moment. The aim of this study is to measure the correlation between
gratitude and life satisfaction in ojek driver. The participants of this research are 78
persons who work as ojek driver in Depok, Jawa Barat. With product moment
Pearson correlation it can be found that there is no correlation between gratitude and
life satisfaction. In this case there might be another factors influencing the life
satisfaction of ojek driver.

Keywords: Gratitude, Life satisfaction, Ojek driver

Jurnal Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2015 41


PENDAHULUAN penilaian individu secara menyeluruh dalam
menlai puasa atau tidak kehidupan yang
Indonesia merupakan negara kepulauan dalami (Hurlock, 2009). Kepuasan hidup
yang memiliki memiliki ragam suku, etnis juga merupakan salah satu bentuk emosi
dan budaya. Keberanekaragaman ini lah positif dimana terdapat keselarasan antara
yang dapat membuat cara hidup masayarakat keinginan yang ingin terpenuhi dan apa yang
di Negara Indonesia sangat bervariatif dan dicapai sesuai yang diharapkan (Seligman,
mempunyai ciri khas tertentu dan salah satu 2005).
jenis pekerjaan tersebut adalah ojek. Ojek Banyaknya kendala-kendala yang dite-
merupakan sarana transportasi umum yang mui oleh orang yang berprofesi sebagai
sifatnya informal dan lazimnya meng- tukang ojek ini menyebabkan kepuasan
gunakan sepeda motor. Jenis transportasi hidupnya cenderung rendah. Penghasilan
umum yang informal ini disebabkan karena yang tidak sesuai harapan dan tidak
keberadaannya tidak diakui pemerintah dan menentu, persepsi akan resiko di jalan raya,
tidak memiliki izin dalam pengoprasiannya serta makin berkurangnya pelanggan yang
(Suryadi 2012). disebabkan banyaknya transportasi public
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang lain menjadi beberapa faktor sebagai
ojek adalah sepeda motor milik pribadi yang pemicu rendahnya kepuasan hidup yang
dibuat menjadi sarana transportasi umum didapat (Suryadi, 2012). Kepuasan hidup
oleh pemiliknya. Semula transportasi ini didapat ketika apa yang diharapkan dapat
menggunakan sepeda, namun dengan berja- terwujud dan menjadi sebuah penilaian yang
lannya waktu para pelaku usaha ojek postif bagi diri sendiri, agar dapat mencapai
menggunakan sepeda motor. Jenis trans- segala sesuatu yang diharapkan dibutuhkan
portasi ojek umum ditemui pada kota-kota usaha yang tekun serta konsisten. Namun
besar di Indonesia seperti Jakarta. Jasa ada beberapa faktor yang diyakini dapat
transportasi ini berkembang pesat di ibu kota mempengaruhi kepuasan hidup seseorang
negara karena kelebihannya yang dapat salah satunya adalah kebersyukuran
menempuh jarak tertentu dengan cepat (Rohma,2010).
dibandingkan transportasi lainnya yang Kebersyukuran merupakan salah satu
harus menghadapi kemacetan jalan di kota bentuk perilaku dari emosi positif dan
Jakarta. bertolak belakang dengan perilaku cemas,
Menjadi tukang ojek memiliki beban cemburu, marah serta bentuk perilaku
kerja yang cukup berat, bekerja sebagai negatif lainnya (Emmons, 2004). Menurut
profesi yang lemah akan landasan hukum McColough (2004), kebersyukuran adalah
dari pemerintah, mengorbankan kendaraan pengalaman seseorang ketika menerima
pribadi menjadi kendaraan umum, serta sesuatu yang berharga, dan merupakan ung-
beberapa resiko lainnya yang bisa di dapat kapan perasaan seseorang yang menerima
saat berada di jalan raya, namun semua perlakukan baik dari orang lain. Bersyukur
fenomena tersebut harus di jalani guna dapat mengubah seseorang menjadi lebih
memenuhi kebutuhan hidup (Alfahri, 2005). baik, bijak sana dan menciptakan kehar-
Kebutuhan hidup yang menuntut beberapa monisan antara dirinya dengan lingkungan
masyarakat dengan ekonomi lemah mela- (Emmons, 2007).
kukan berbagai hal. Dalam hal ini tentu saja Kebersyukuran juga dapat dikatakan
berkaitan dengan kepusan hidup bagi orang sebagai perilaku seseorang yang menerima
yang berprofesi sebagai tukang ojek sesuatu dengan suka rela baik secara
tersebut. kognitif maupun afektif serta memberi nilai
Mencapai kepuasan hidup merupakan tentang apa yang dterima tersebut (Peterson,
harapan dari setiap manusia, tak terkecuali 2004). Ketika seseorang kurang dapat
mereka yang berprofesi sebagai tukang ojek. mencapai kepuasan dalam hidupnya, bersyu-
Kepuasan hidup merupakan sebagai bentuk kur merupakan salah satu cara guna

42 Pratama, dkk, Kebersyukuran dan …


menerima serta memberi nilai terhadap apa 29.48% (n = 23) berada pada rentang usia 37
yang telah didapat. tahun hingga 42 tahun. Dengan menggu-
Ditengah kondisi perekonomian yang nakan analisis statistik Pearson Product
sulit di Indonesia, terkadang begitu sulit moment didapatkan nilai koefisien korelasi
untuk mencapai kepuasan dalam hidup. Ber- sebesar 0.240 dengan signifikansi 0.034,
bagai cara dilakukan untuk memenuhi dalam hal ini statistik menunjukan bahwa
kebutuhan hidup telah dilakukan namun ada hubungan antara kepuasa hidup dengan
hasilnya masih begitu jauh dari apa yang kebersyukuran pada tukang ojek.
diharapkan. Kebersyukuran merupakan sa- Hasil peneltian menunjukan ada kore-
lah satu faktor untuk menerima dan memberi lasi yang positif antara kepuasan hidup
nilai pada hasil yang didapatkan tersebut. dengan kebersyukuran pada tukang ojek.
Penelitian ini berutujuan untuk melihat Dalam hal ini dibuktikan bahwa kepuasa
apakah ada hubungan antara kepuasan hidup hidup yang tinggi juga dapat dipengarhi oleh
dengan kebersyukuran, penelitian dilakukan kebersyukuran yang tinggi. Seseorang yang
menggunakan pendekatan kuantitatif ditu- mampu menerima hasil yang didapat
juan pada orang yang berprofesi sebagai terlepas dari kuantitasnya, cenderung mam-
tukang ojek. pu memberinilai positif dan mendapatkan
perasaan puas dalam hidupnya, hal ini
METODE PENELITIAN sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh
Sligman (2005) dimana orang-0rang dengan
Sampel penelitian ini adalah orang yang afeksi positif tinggi lebih nyaman dalam
bekerja sebagai tukang ojek dengan daerah beraktifitas serta menerima sesuatu yang
oprasional di Kota Depok, Jawa Barat. telah diberikan serta dapat menumbulkan
Teknik yang digunakan dalam pengambilan kebahagiaan. Letak nilai rerata empirik
sampel adalah purposive sampling. variabel kepuasan hidup pada kurva normal
Skala kebersyukuran diadaptasi dari berada pada kategori sedang (ME = 17.31)
Mc.Collough (2002) yang terdiri dari 6 dan letak nilai rerata empirik variabel
aitem, setelah dilakukan pengujian didapat- kebersyukuran pada kurva normal pada
kan nilai alpha cronbach sebesar 0.786. kategori sedang (ME = 19.16)
Sedangkan untuk skala kepuasan hidup Diponegoro (2010) mengungkapkan
diadaptasi dari Pavot (1993), skala terdiri bahwa seseorang yang memiliki kepuasan
dari 5 butir aitem dan setelah dilakukan dalam hidupya ditandai dengan energi yang
pengujian didapatkan nilai alpha cronbach tinggi, rasanyaman, penuh konsentrasi dan
sebesar 0.839. hal itu dapatkan karena kebersyukuran atau
Pengambilan data dilakukan pada bulan suka rela dalam menerima sesuatu. Orang
juni 2014, sebanyak 100 buah angket yang yang bekerja sebagai tukang ojek dituntut
berisikan skala kepuasan hidup dan skala mempunyai energi yang cukup untuk
kebersyukuran disebar pada orang yang mengatur kemampuan fisiknya dalam
berkerja sebagai tukang ojek yang berada di berkendara. Orang yang bekerja sebagai
Kota Depok. Dari 100 yang disebar terdapat tukang ojek dan mempunya perilaku yang
78 data yang dapat dilanjutkan untuk Diana- demikian dapat dikatakan telah menda-
lisis. patkan kepuasan dalam hidupnya serta dapat
menerima segala sesuatu dengan bersyukur.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data yang didapat di lapangan,
66.66% (n = 52) dari total responden
Penelitian ini mencoba membahas me- memiliki penghasilan Rp.500.000-Rp.1.000.
ngenai hubungan antara kepuasan hidup dan 000 dalam satu bulan sebagai tukang ojek.
kebersyukuran pada tukang ojek. Di dalam Dengan pendapatan yang demikian orang
penelitian ini jumlah partisipan didominasi yang bekerja sebagai tukang ojek dapat
100% pria (n = 78). Sementara sebanyak menghidupi keluarga, terlihat dari data

Jurnal Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2015 43


dilapangan bahwa sebanyak 84% (n = 66) profesi tersebut dalam waktu lama. Selain
dari jumlah partisipan berstatus menikah. itu dalam angket yang disebarkan, peneliti
Harapan yang diinginkan para tukang ojek menanyakan alasan memili profesi sebagai
tersebut mungkin mempunuyai ukuran tukang ojek dengan pertanyaan terbuka.
tertentu, namun bilamana hal tersebut tidak Data yang didapatkan yaitu, sebanyak 50%
tercapai maka, menerima apa adanya dan (n = 39) responden mengatakan pekerjaan
menyukuri atas apa yang telah didapat sebagai tukang ojek dianggap fleksibel dapat
menjadi sebuah aspek penting dalam dilakukan kapan saja, tanpa terikat kontrak
mendapatkan kepuasan. serta bebas menentukan kapan harus
Froh (2008) menggungkapkan bahwa memulai dan selesai. Kemudian sebanyak
bersyukur menjadikan seseorang merasa 26.92% (n = 21) mengatakan pekerjaan
bahagia, optimis dan merasakan kepuasan sebagai tukang ojek cocok untuk dirinya,
hidup. Hal ini menandakan bahwa keber- yang menarik adalah sebanyak 8.97% (n =
syukuran merupakan salah satu faktor 7) mengatakan bahwa pekerjaan sebagai
penting dalam mendapatkan kepuasan hidup. tukang ojek dapat mendambah penghasilan,
Penelitian yang dilakukan Emmons dan hal ini menandakan bahwa responden
McCollough (2003) menghasilkan orang memiliki pekerjaan lain selain sebagai
yang bersyukur dengan mencatat kebaikan tukang ojek.
yang diterima menunjukan peningkatan
hubungan sosial, kesehatan, merasa bahagia SIMPULAN DAN SARAN
serta merasakan kepuasan hidup.
Puspitasari (2005) menyatakan keber- Simpulan
syukuran dapat membuat orang merasa
bahagia dan hal ini lah yang nenyebabkan Dari beberapa tahap yang telah dilaku-
mengapa banyak orang-orang tidak merasa kan dapat disimpulkan penelitian ini
kesulitan dengan beberapa kondisi yang mengungkap bahwa ada hubungan yang
dialami tidak sesuai dengan harapan, terka- positif antara kepuasan hidup dengan
dang hal tersebut cenderung menjadi sebuah kebersyukuran, dimana kepuasan hidup yang
kesenangan. Dalam penelitian ini ketika tinggi didukung oleh kebersyukuran yang
orang yang bekerja sebagai tukang ojek tinggi pula.
dapat meneria dan memberi nilai kepada apa
yang didapatkan kemudian menyenanginya. Saran
Hal tersebut dapat dilihat dari lama mereka
bekerja sebagai tukang ojek yaitu sebanyak Di dalam kehidupan banyak tujuan
23,07% (n=18) mengaku bekerja sebagai yang ingin dicapai manusia, banyak muncul
tukang ojek selama rentang waktu 1-5 tahun, harapan-harapan yang ingin diraih. Untuk
51,28% (n=40) bekerja sebagai tukang ojek meraih pencapaian tersebut sehingga men-
selama rentang waktu 5-10 tahun dan 25,64 jadi sebuah kepuasan dalam hidup, perlu
sisanya (n=20) mengaku telah bekerja adanya kebersyukuran, sehingga dapat
sebagai tukang ojek diatas 10 tahun. menerima apa adanya atas apa yang telah
Ketika seseorang sudah menemukan diraih dan merasakan kepuasan hidup.
kenyamanan dalam pekerjaannya hal terse- Dalam penelitian ini terdapat batasan-bata-
but dapat menyebabkan seseorang tersebut san yang mungkin menjadi saran untuk
sulit untuk pindah atau beralih ke profesi penelitian selanjutnya seperti, mencari kon-
lain (Soegandhi, 2013). Dalam hal ini orang tribusi kebersyukuran pada kepuasan hidup
yang bekerja sebagai tukang ojek telah atau lebih melakukan pendekatan kepada
mendapatkan kenyamanan dari kepuasan sampel penelitian yang memiliki pekerjaan
hidup yang dirasakan, dan hal tersebut lain selain sebagai tukang ojek, serta
menjadi salah satu faktor mengapa para batasan-batasan lain yang belum terungkap
tukang ojek ini bersedia untuk menekuni dalam penelitian ini.

44 Pratama, dkk, Kebersyukuran dan …


Personality and Social Psycology, 82,
DAFTAR PUSTAKA 112-127
McCllough, M.E. (2004). The psychology of
Alfahri, (2005). Fenomena tukang ojek gratitude. Ney York: Oxford
dalam kehidupan masyarakat ekonomi University Press.
lemah. Padang: UMP. Pavot, W.G. (1993). Futher validation of the
Alwi, H. (2007). Kamus besar bahasa statisfaction with life scale: evidence
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka for cross-method converfence of well-
Diponegoro, A. M. (2010). Psikologi being measures. Journal of Personality
konseling Islami dan psikologi positif. Asessment, 49, 71-75.
Yogyakarta: UAD Press. Puspitasari, T., & Nasfiannor, M. (2005).
Emmons, R. A. (2004). And introduction the Komitmen beragaman dan subjective
psychology of gratitude. New York: well-being. Journal Phronesis, 7, 73-
Oxford University Press. 93.
Emmons, R. A. (2007). Thaks: how the new Peterson & Seligman. (2004). Character
science of gratitude can make you strength and virtues: A handbook and
happier. Boston: Houghton Miflin classifications. New York: Oxford
Company. University Press.
Froh, J.J., Miller, D., & Synder, S. (2007) Seligman, M. (2005). Authentic happiness.
Gratitude in children and adolescent: Bandung: Mizan Pustaka
development, assessment, and school Soegandhi, V. N., Sutanto, E. M. &
based intervention. School Psychology Setiawan, R. (2013). Pengaruh
Forum: Research in Practice, 2, 1-13. kepuasan kerja dan loyalitas kerja
Hurlock, E. B. (2009). Psikologi terhadap organizational citizenship
perkembangan. Jakarta: Erlangga. behavior pada karyawan PT. Surta
McCollough, M.E., Emmons, R.A., & Timur Sakti Jatim. AGORA, 1, 1-12
Tsang, J.A. (2002). The grateful Suryadi, (2012). Tukang ojek: Studi tentang
disposition: A conceptual and perilaku berlalulintas di wilayah
empirical topography. Journal of Makasar. Tesis (tidak diterbitkan).
Makasar: Universitas Hasanudin.

Jurnal Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2015 45

Anda mungkin juga menyukai