MISRIANI M
P07524517018
DisusunOleh:
MISRIANI M
P07524517018
MISRIANI M
ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesejahteraan perempuan dan target yang telah ditentukan dalam tujuan
pembangunan. Penyebab tingginya AKI di Indonesia, yaitu kematian ibu dengan
perdarahan (25%), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus
macet (8%), dan komplikasi aborsi tidak aman (13%), serta sebab-sebab lainnya
(8%). Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya
penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia
kekurangan besi. Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi adalah ketaatan
ibu hamil melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet
zat besi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan
dan sikap ibu hamil dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas
Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang tahun 2018.
Jenis penelitian ini bersifat analitik, menggunakan metode korelasional
dengan rancangan pendekatan cross sectional. Tekhnik sampling yang
digunakan metode accidental sampling adalah sebagian populasi yaitu 59 orang
ibu hamil. Pengolahan dan analisa data menggunakan chi square.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas masih ditemukan yang
berpengetahuan baik yaitu 22 orang (37,3%) dan masih ditemukan yang
berpengetahuan kurang sebanyak 18 orang (30,5%). Mayoritas responden
bersikap negatif dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe) yaitu 31 orang (52,5%).
Pada uji chi square menunjukkan variabel pengetahuan dapat dilihat dengan nilai
P value sebesar 0,038 (P< 0,05) dan variabel sikap dengan nilai P value sebesar
0,020 (P< 0,05),sehingga dapat disimpulkan ada hubungan pengetahuan dan
sikap dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe).
Tenaga kesehatan disarankan agar memberikan dan meningkatkan
informasi tentang manfaat tablet Fe sehingga masyarakat termotivasi untuk
patuh mengkonsumsi tablet besi.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat dan rahmatNya yang selalu dilimpahkan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu
Hamil dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) dengan Anemia di
Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018” yang
disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Sarjana Terapan
Kebidanan pada Program Studi DIV Jurusan Kebidanan Medan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan.
Dalam menyelesaikan Skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak dalam memberikan bimbingan dan saran, karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dra. Ida Nurhayati, M. Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes
Medan.
2. Betty Mangkuji, SST, M. Keb, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan.
3. Yusniar Siregar, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan
Poltekkes Kemenkes RI Medan yang telah memberikan kesempatan
menyusun Skripsi ini.
4. Hj.Idau Ginting, SST, M.Kes, selaku pembimbing Iyang telah memberikan
bimbingan sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Eva Mahayani Nasution,SST, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Arihta Sembiring, SST, M.Kes, selaku dosen penguji yang telah bersedia
memberikan masukan kritik dan saran kepada penulis demi kesempurnaan
Skripsi.
7. Efendi Sianturi, SKM, M.Kes, selaku dosen Pembimbing Akademik (PA)
yang telah banyak memberikan saran dan masukan selama belajar di
lingkungan Poltekkes Kemenkes RI Medan.
8. Bapak/ Ibu Dosen Staff pengajar Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan
Program Studi DIV Jurusan Kebidanan Medan yang telah banyak memberi
ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan.
9. Teristimewa kepada orangtua saya, suami tercinta serta anak-anak saya,
yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi selama saya mengikuti
pendidikan ini.
10. Seluruh rekan mahasiswi Prodi DIV Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI Medan stambuk 2017 dan seluruh pihak yang ikut
membantu, memberikan motivasi dan dukungan yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu sehingga terselesainya Skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmatNya kepada kita
semua. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan berharap Skripsi ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman:
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................... 4
C.1. Tujuan Umum ...................................................... 4
C.2. Tujuan Khusus ..................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ......................................................... 4
D.1. Manfaat Teoritis ................................................... 4
D.2. Manfaat Praktis .................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 5
A. Pengetahuan.................................................................. 5
A.1. Pengertian Pengetahuan ..................................... 5
A.2. Tingkatan Pengetahuan ....................................... 6
A.3. Pengukuran Pengetahuan ................................... 7
A.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan ....................................................... 7
B. Sikap .............................................................................. 8
B.1. Defenisi Sikap ...................................................... 8
B.2. Komponen Sikap.................................................. 9
B.3. Tingkatan Sikap berdasarkan Intensitas............... 10
B.4. Sifat Sikap............................................................ 10
B.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap .............. 11
B.6. Pengukuran Sikap................................................ 12
C. Tablet Fe........................................................................ 13
C.1. Pengertian Sumpelementasi tablet zat besi ........ 13
C.2. Dosis dan Cara Pemberian Tablet
Zat Besi Pada Ibu Hamil ..................................... 14
C.3. Sasaran Pendistribusian tablet zat
besi..................................................................... 15
C.4. Fungsi tablet zat besi.......................................... 15
C.5.
Komposisi tablet zat besi didalam
tubuh .................................................................. 16
C.6. Sumber tablet zat besi ........................................ 16
C.7. Penyerapan (Absorpsi) tablet zat besi ................ 17
C.8. Ekskresi tablet zat besi ....................................... 18
C.9. Kebutuhan tablet zat besi pada ibu
hamil................................................................... 18
C.10. Akibat kekurangan tablet zat besi
pada masa kehamilan ........................................ 19
D. Kepatuhan Ibu Hamil mengkonsumsi tablet Fe .............. 20
D.1. Pengertian .......................................................... 20
D.2. Faktor yang mempengaruhi
kepatuhan ibu hamilMengkonsumsi
tablet Fe ............................................................ 20
E. Kerangka Teori ............................................................. 21
F. Kerangka Konsep ......................................................... 21
G. Definisi Operasional...................................................... 22
H. Hipotesis Penelitian ...................................................... 23
BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................... 24
A. Jenis Penelitian .............................................................. 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................... 24
C. Populasi dan Sampel ..................................................... 24
C.1. Populasi ............................................................. 24
C.2. Sampel ............................................................... 24
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data................................ 25
D.1. Jenis Data .......................................................... 25
D.2. Cara Pengumpulan Data .................................... 25
E. Alat Pengumpulan Data ................................................. 25
F. Uji Validitas dan Realibilitas ........................................... 26
G. Pengolahan dan Analisa Data ........................................ 27
F.1. Pengolahan Data ................................................ 27
F.2. Analisa Data ....................................................... 27
G. Etika Penelitian .............................................................. 28
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 29
A. Hasil Penelitian .............................................................. 29
A.1. Analisis Univariat ................................................ 29
A.2. Analisis Bivariat .................................................. 31
B. Pembahasan .................................................................. 33
B.1. Pendidkan .......................................................... 33
B.2. Pengetahuan ...................................................... 34
B.3. Sikap .................................................................. 35
B.4. Hubungan Pengetahuan dengan
Kepatuhan Konsumsi Tablet besi
(Fe)..................................................................... 35
B.5.
Hubungan Sikap dengan Kebutuhan
Tablet besi (Fe) .................................................. 37
BAB V. PENUTUP ............................................................................. 39
A. Kesimpulan .................................................................... 39
B. Saran ............................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman:
Halaman:
A. Latar Belakang
Era Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan telah dimulai saat negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB), termasuk Indonesia, menyepakati Outcome Document SDGs
pada tanggal 2 Agustus lalu. Dokumen ini berisi tentang deklarasi, tujuan, target
dan cara pelaksanaan SDGs hingga tahun 2030. Dokumen ini adalah kerangka
kerja pembangunan global baru pengganti Millenium Development Goals (MDGs)
yang berakhir tahun 2015 ini, dengan 17 tujuan dan 169 target (Kemenkes RI,
2015).
Dalam menurunkan Angka Kematian Anak, berbagai upaya yang
dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesehatan anak Indonesia, yakni
melalui continuum of care berdasarkan siklus hidup, continuum of care
berdasarkan pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif),
continuum of care pathway sejak anak di rumah, di masyarakat (pelayanan
posyandu dan poskesdes), di fasilitas pelayanan kesehatan dasar, dan di
fasilitas pelayanan kesehatan rujukan. Dalam meningkatkan Kesehatan Ibu,
pemerintah mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi ibu-ibu dalam
persalinan antara lain dikembangkan tiga program penting, yaitu Jaminan
Persalinan, Kelas Ibu Hamil, dan Rumah Tunggu Ibu Hamil. Selain itu penurunan
angka kematian ibu diperkuat oleh program keluarga berencana (Kemenkes RI,
2015).
Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, AKI
kembali menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup. Penyebab tingginya AKI di Indonesia, yaitu kematian ibu dengan
perdarahan (25%), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus
macet (8%), dan komplikasi aborsi tidak aman (13%), serta sebab-sebab lainnya
(8%) (Sarwono, 2014).
Menurut Rustam (1998), penyebab sebagian besar anemia di Indonesia
adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin
disebut anemia defisiensi besi. Anemia pada ibu hamil membawa akibat dan
komplikasi yang berisiko tinggi untuk terjadinya keguguran, perdarahan, BBLR,
atonia uteri, inersia uteri, retensio plasenta. Angka kejadian anemia di Indonesia
semakin tinggi dikarenakan penanganan anemia dilakukan ketika ibu hamil
bukan dimulai sebelum kehamilan (Kemenkes, 2016).
Menurut World Health Organization (WHO) dalam Infodatin Gizi (2016)
menyebutkan diperkirakan 41,8% ibu hamil di seluruh dunia mengalami anemia.
Secara nasional cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe tahun 2014 sebesar
85,1%, data tersebut belum mencapai target program tahun 2014 sebesar 95%.
Sementara cakupanpemberian tablet Fe pada ibu hamil yaitu 53,1% (Profil
Kesehatan Indonesia, 2016).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (2016),
menunjukkan jumlah cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil adalah
61,7%. Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang (2016),
menunjukkan jumlah cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil adalah61,7%.
jumlah anemia pada ibu hamil di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2015
sebanyak 1223 orang, pada tahun 2016 sebanyak 1235 orang dan pada tahun
2017 sebanyak 1304 orang.
Data dari Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang
menunjukkan jumlah anemia pada ibu hamil di Kabupaten Deli Serdang pada
tahun 2015 sebanyak 132 orang, pada tahun 2016 sebanyak 138 orang dan
pada tahun 2017 sebanyak 141orang.
Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya
penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia
kekurangan besi. Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi adalah ketaatan
ibu hamil melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet
zat besi. Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi di ukur dari ketepatan jumlah
tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet zat besi, frekuensi
konsumsi perhari. Ketidakpatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi dapat
memiliki peluang yang lebih besar untuk terkenaanemia (Yanti, 2017).
Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang salah satu faktor yang
berpengaruh dalam kepatuhan ibu hamil terhadap terwujudnya sebuah perilaku
kesehatan. Apabila ibu hamil mengetahui dan memahami akibat anemia dan
cara mencegah anemia maka akan mempunyai perilaku kesehatan yang baik
dengan harapan dapat terhindar dari berbagai akibat atau risiko dari terjadinya
anemia kehamilan. Perilaku kesehatan yang demikian berpengaruh terhadap
penurunan kejadian anemia pada ibu hamil. Menurut Rahmawati dan Subagio,
ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi sesuai anjuran
petugas kesehatan merupakan suatu dampak dari ketidaktahuan mereka tentang
pentingnya asupan zat besi yang cukup saat kehamilan. Selain pengetahuan,
faktor lain yang sangat memegang peranan penting dalam kepatuhan adalah
sikap ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki sikap yang baik akan mengerti bahwa
pentingnya memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan dan
mengkonsumsi tablet besi.
Menurut Lestari (2011), dalam penelitiannya menyatakan ada hubungan
antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan sikap pencegahan
terhadap anemia di RSIA Arvita Bunda Yogyakarta. Hubungan tersebut dapat
dilihat dari semakin tingginya pengetahuan Ibu tentang anemia maka semakin
positif pula sikap ibu tersebut dalam melakukan pencegahan anemia.
Survei pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Hamparan
Perak Kabupaten Deli Serdang tercatat ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.
Sebagian besar mengalami anemia dengan rata-rata kadar Hb di bawah 10 gr%.
Hasil wawancara dengan 6 orang ibu hamil tentang pentingnya ibu hamil
mengkonsumsi tablet Fe secara teratur, didapatkan 3 orang mengetahui
pentingnya minum tablet Fe secara teratur, sementara 3 orang kurang
mengetahui kalau harus mengkonsumsi secara teratur. Dalam hal kepatuhan ibu
dalam mengkonsumsi tablet Fe didapatkan 2 orang mengkonsumsi tablet Fe
secara teratur, sementara 4 ibu mengkonsumsi tablet Fe secara tidak teratur
karena ibu lupa minum, merasa mual jika minum tablet Fe.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti
hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kepatuhan konsumsi tablet
besi (Fe) dengan anemia di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli
Serdang tahun 2018.
B. Rumusan Masalah
Berdasakan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah
penelitian ini adalah bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil
dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas Hamparan Perak
Kabupaten Deli Serdang tahun 2018?
C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kepatuhan konsumsi tablet besi
(Fe) di Puskesmas Hamparan Perak Deli Serdang tahun 2018.
D. Manfaat Penelitian
D.1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
bahan masukan bagi Puskesmas Hamparan Perak untuk mengambil
kebijakan dalam rangka pentingnya pemberian informasi melalui
penerangan kesehatan bagi semua Ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet
besi (Fe).
A. Pengetahuan
A.1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar, pengetahuan manusia diperoleh
dari mata dan telinga. Pengetahuan merupakan faktor yang dapat
memudahkan seseorang atau masyarakat terhadap apa yang dilakukan. Ibu
hamilakanmengkonsumsi tablet Fe apabila ibu hamil mengetahui manfaat,
efek samping serta waktu yang tepat untuk mengkonsumsi tablet Fe
(Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari
pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) dalam buku Notoatmodjo 2012,
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru
(berperilaku baru), dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,
yang disebut AIETA, yaitu:
a. Awareness (kesadaran), di mana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).
b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Di sini
sikap subjek sudah mulai timbul.
c. Evaluation (menimbang – nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
d. Trial, di mana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan
apa yang dikehendaki oleh stimulus.
e. Adaption, di mana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus (Notoatmodjo,
2012).
A.2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo, 2012, pengetahuan mempunyai enam tingkatan,
yaitu:
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini
dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteksatau situasi yang lain.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis
ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokkan, dan sebagainya.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau
menggunakan kriteria-kriteria yang ada (Notoatmodjo, 2012).
B. Sikap
B.1.Defenisi Sikap
Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek
tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan
sebagainya). Campbell mendefenisikan sangat sederhana yakni : “An
individual’s attitude is syndrome of response consistency with regard to
object”. Jadi jelas disini dikatakan bahwa sikap ibu itu merupakan suatu
sindromatau kumpulangejala dalam merespon stimulus atau objek. Sehingga
sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, dan gejala kejiwaan yang lain
(Notoatmodjo,2012).
B.2. Komponen Sikap
Menurut Allport sikap terdiri dari tiga komponen pokok, yakni :
a. Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap obyek artinya
bagaimana keyakinan, pendapat atau pemikiran seseorang terhadap
objek. Sikap orang terhadap tablet Fe misalnya, berarti bagaimana
pendapat atau keyakinan orang tersebut terhadap tablet Fe.
b. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, artinya
bagaimana penilaian (terkandung didalamnya faktor emosi) orang
tersebut terhadap objek, seperti contohyang terdapat dalam butir a diatas
berarti bagaimana orang menilai terhadap tablet Fe apakah tablet Fe
bermanfaaat atau justru merugikan.
c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave), artinya sikap adalah
merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka
(tindakan). Misalnya tentang contoh sikap terhadap tablet Fe diatas
adalah apa yang dilakukan seseorang bila ia tidak mengkonsumsi tablet
Fe.
Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sikap yang
utuh(total attitude). Dalam menentukan sikap yang utuh ini, pengetahuan,
pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting. Contoh :
seseorang ibu mendengar (tahu) tablet Fe (manfaatnya, cara meminumnya,
efek sampingnya dan sebagainya). Pengetahuan ini akan membawa ibu
untuk berpikir dan berusaha supaya kehamilannya, terutama bayinya agar
tidak terjadi anemia pada ibu. Dalam berpikir ini komponen emosi dan
keyakinan ikut bekerja sehingga ibu tersebut berniat (kecendrungan
bertindak)untuk meminum tablet Fe agar tidak terjadi anemia. Ibu ini
mempunyai sikap tertentu (berniat meminum tablet Fe) terhadap objek
tertentu yakni untuk mencegah anemia yaitu dengan meminum tablet Fe
(Notoatmojo,2012).
C. Tablet Fe
C.1. Pengertian Suplementasi Tablet Zat Besi
Suplementasi tablet zat besi adalah adalah pemberian zat besi folat yang
berbentuk tablet, tiap tablet 60 mg besi elemental dan 1,25 mg asam folat, yang
diberikan oleh pemerintah pada ibu hamil untuk mengatasi masalah anemia gizi
besi (Depkes RI, 2008).
Pemberian suplementasi zat besi menguntungkan karena dapat
memperbaiki status hemoglobin dalam tubuh waktu relatif singkat. Sampai
sekarang cara ini masih merupakan salah satu cara yang dilakukan pada ibu
hamil dan kelompok yang berisiko tinggi lainnya, seperti anak balita, anak
sekolah dan pekerja. Di Indonesia, pil besi yang digunakan dalam suplementasi
zat besi adalah “Ferrous Sulfur”, senyawa ini digolong murah dan dapat di
absorbsi sampai 20% (Ridwanaminuddin, 2007).
Untuk mengatasi masalah anemia kurang zat besi pada ibu hamil,
pemerintah melalui Depkes RI sudah sejak tahun 1970 lewat program Upaya
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) mendistribusikan tablet zat besi (Depkes RI,
1996). Ini merupakan cara yang efisien untuk mencegah dan mengobati anemia
kurang besi pada ibu hamil karena kandungan besinya padat dan dilengkapi
dengan asam folat, selain itu tablet zat besi diberi oleh petugas kesehatan
dengan cuma-cuma sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat luas dan mudah
didapat (Kemenkes RI, 2008).
C.2. Dosis dan Cara Pemberian Tablet Zat Besi Pada Ibu Hamil
Menurut Kemenkes RI (2005), tablet zat besi diberikan pada ibu hamil
sesuai dengan dosis dan cara yang ditentukan yaitu:
1. Dosis pencegahan, diberikan pada kelompok sasaran tanpa pemeriksaan
Hb, yaitu sehari 1 tablet (60 mg besi elemental dan 0.25 mg asam folat)
berturut-turut selama minimal 90 hari masa kehamilan mulai pemberian
pada waktu pertama kali ibu hamil memeriksakan kehamilannya (K1).
2. Dosis pengobatan, diberikan pada sasaran (Hb dari batas ambang) yaitu
bila kadar Hb 11 gr% pemberian menjadi 3 tablet sehari selama 90 hari
kehamilan.
Menurut Kemenkes RI (2008), cara pemberian tablet besi pada ibu hamil
sesuai dengan ketentuan yang telah dianjurkan yaitu :
1. Minum tablet besi harus dengan menggunakan air putih, jangan
dengan teh, susu, atau kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat
besi dalam tubuh sehingga manfaatnya kurang
2. Untuk menghindari gejala dalam mengkonsumsi tablet besi, minum
tablet besi setelah makan malam, akan lebih baik apabila setelah
minum tablet besi kemudian makan buah-buahan misalnya
pepaya,pisang dan jeruk
3. Senangi aneka ragam bahan makanan, agar terhindar dari anemia
4. Simpan tablet besi ditempat yang kering
5. Anemia gizi besi dapat disembuhkan, minum tablet besi sesuai aturan
Faktor predisposisi:
− Pendapatan
− Pekerjaan
− Pendidikan
− Umur
Pengetahuan ibu
tentang konsumsi tablet
Faktor pendukung: besi (Fe) Kepatuhan ibu
− Tradisi/nilai dalam
− Kepercayaan mengkonsumsi
− Fasilitas kesehatan tablet besi (Fe)
− Kebijakan
Sikap ibu tentang
konsumsi tablet besi
Faktor pendukung: (Fe)
− Suami
− Orang tua
− Keluarga
− Petugas kesehatan
− Tokoh masyarakat
−
F. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep dari hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil
dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas Hamparan Perak
Kabupaten Deli Serdang.
Variabel Independen Variabel Dependen
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan pengetahuan dan
sikap ibu hamil dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) di wilayah kerja
Puskesmas Hamparan Perak Deli Serdang tahun 2018.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik, penelitian
yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kepatuhan konsumsi tablet
besi (Fe) di wilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak Deli Serdang tahun 2018.
C.2. Sampel
Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling
yaitu accidental sampling dimana subjek dijadikan sampel karena kebetulan
dijumpai di tempat dan waktu secara bersamaan pada pengumpulan data.
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
D.1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari
responden dengan menggunakan lembar kuesioner. Peneliti menjelaskan
sebelumnya tentang pengisian kuesioner dan meminta persetujuan
responden untuk mengisi kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh
dari Puskesmas Hamparan Perak yaitu dengan melihat data Ibu Hamil di
wilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak.
b. Kuesioner Sikap
Kuesioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi respon atau reaksi ibu
hamilterhadap mengkonsumsi tablet Fe, yang terdiri dari 10 pertanyaan.
Aspek pengukuran sikap dilakukan berdasarkan jawaban responden dari
semua pertanyaan sikap yang diberikan terdiri dari empat kategori yaitu,
sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).
Skor yang diperoleh yaitu jika menjawab sangat setuju (SS) bernilai 4,
setuju (S) bernilai 3, tidak setuju (TS) bernilai 2, dan sangat tidak setuju
(STS) bernilai 1. Total skor diperoleh nilai terendah 10 dan nilai tertinggi 40.
Dimana diketahui skor maksimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban
tertinggi dikali jumlah pertanyaan (4x10) dan skor minimum diperoleh dari
jumlah nilai jawaban terendah dikali jumlah pertanyaan (1x10). Jika skor
maksimum adalah 40 dan skor minimum adalah 10 dapat dikategorikan:
1. Positif : apabila mendapat skor 31- 40
2. Negatif : apabila mendapat skor 10-30
c. Kuesioner Kepatuhan
Pada penelitian ini peneliti menggunakan pertanyaan tertutup
(Closedended question) dengan pilihan jawaban “ya” dan “tidak”. Kategori
penilaian untuk kepatuhan adalah patuh dan tidah patuh. Dikatakan patuh
jika mampu menjawab soal pertanyaan 4-5 dengan benar, dan tidak patuh
jika mampu menjawab pertanyaan dengan 1-3 soal dengan benar.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menguji ada tidaknya hubungan
pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kepatuhan konsumsi tablet besi
(Fe) di wilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli
Serdang di wilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak dengan
menggunakan statistik uji chi-square kemudian hasilnya dinarasikan.
Alasan pemilihan uji statistik dengan menggunakan uji chi-square pada
analisis bivariat adalah :
1. Variabel bebas berskala ordinal (kategori) dan > 1 variabel
2. Variabel terikat berskala ordinal dan 1 variabel (Nursalam, 2011).
3. Variabel terikat dikotomi (Sastroasmoro, 2008).
Adapun rumus Chi–square yang digunakan adalah sebagai berikut :
χ ² = ∑ ( O − E)²
E
Dimana : χ ² = Chi–square
O = Nilai hasil observasi
E = Nilai yang diharapkan
Untuk melihat adanya hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen maka dilakukan uji statistic chi – square dengan α = 0,05.
Jika hasil perhitungan statistik dengan bantuan perangkat lunak computer
nilai ρ < 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
H. Etika Penelitian
Etika penelitian bertujuan menjamin kerahasiaan, identitas responden,
melindungi dan menghormati hak responden dengan mengajukan sudut
pertanyaan (informed consent), sebelum menandatangani surat persertujuan,
penelitian menjelaskan judul penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
menjelaskan kepada responden bahwa penelitian tidak akan membahayakan
bagi responden. Penelitiakan menjamin identitas responden, dimana data yang
diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitiaan dan apabila
peneliti telah selesai maka data tersebut akan dimusnahkan (Notoatmojo, 2012).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan
Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe)
Dengan Anemia Di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2018” dengan responden ibu hamil sebanyak 59 orang didapat hasil
distribusi responden yang diuraikan tabel dibawah ini :
No Pendidikan F %
1 Dasar 14 23,7
2 Menengah 21 35,6
3 Tinggi 24 40,7
Jumlah 59 100,0
No Pengetahuan F %
1 Kurang 18 30,5
2 Cukup 19 32,2
3 Baik 22 37,3
Jumlah 59 100,0
No Sikap F %
1 Negatif 31 52,5
2 Positif 28 47,5
Jumlah 59 100,0
Kepatuhan Konsumsi
Variabel Tablet Total P
Tidak Patuh Patuh value
N % N % N %
Pengetahuan
Kurang 17 94,4 1 5,6 18 100 0,038
Cukup 14 73,7 5 26,3 19 100
Baik 13 59,1 9 40,9 22 100
B. Pembahasan
B.1. Pendidikan
Menurut Notoatmodjo (2012), memiliki peranan penting dalam
menentukan kualitas manusia, dalam hal ini pendidikan berperan untuk
membuat kehidupan yang lebih baik, semakin tinggi pendidikan seseorang
maka semakin banyak pengetahuannya dibandingkan dengan ibu yang
berpendidikan rendah.
Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Hamparan Perak
Kabupaten Deli Serdang, pendidikan dengan kepatuhan konsumsi tablet
besi (Fe), dapat dilihat bahwa mayoritas masih ditemukan yang
berpendidikan tinggi yaitu 24 orang (40,7%) dan minoritas masih ditemukan
yang berpendidikan dasar sebanyak 14 orang (23,7%).
Menurut Mayang (2011), dalam penelitiannya menyatakan ada
hubungan antara tingkat pendidikan ibu hamil tentang anemia dengan
kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe di RSU Kasih Bunda Palembang.
Hubungan tersebut dapat dilihat dari semakin tinggi pendidikan seserang
maka semakin banyak pengetahuannya dibandingkan dengan ibu yang
berpendidikan rendah.
Menurut asumsi, hasil penelitian ini tidak ada kesenjangan dengan
teori dimana pendidikan seseorang mempengaruhi pengetahuan individu
itu sendiri. Semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin tinggi
pengetahuan ibu tentang kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (Fe).
B.2. Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), Pengetahuan merupakan hasil dari tahu
dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek
tertentu. Pengetahuan ibu hamil yang baik tentang manfaat tablet Fe akan
memengaruhi mereka dalam mengkonsumsi tablet besi, cara meminum
tablet Fe, dosis tablet Fe dan cara mengkonsumsi tablet Fe. Pengetahuan
Ibu hamil tentang tablet Fe sangat berpengaruh terhadap kepatuhan ibu
hamil mengonsumsi tablet Fe.
Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Hamparan Perak
Kabupaten Deli Serdang, dapat dilihat bahwa mayoritas masih ditemukan
yang berpengetahuan baik yaitu 22 orang (37,3%) dan minoritas yang
berpengetahuan kurang sebanyak 18 orang (30,5%).
Hal ini sesuai dengan yang dikutip oleh Notoatmodjo (2010) yang
menyatakan bahwa tindakan seseorang individu termasuk kemandirian dan
tanggung jawabnya dalam berperilaku sangat dipengaruhi oleh domain
kognitif atau pengetahuan.
Menurut asumsi peneliti, pengetahuan ibu sangat berpengaruh
terhadap kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (Fe). Tingkat pengetahuan
berbanding lurus dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe, artinya semakin
rendah pengetahuan responden maka kepatuhan konsumsi tablet Fe juga
akan rendah. Demikian juga sebaliknya jika pengetahuan responden tinggi
maka kepatuhan konsumsi tablet Fe juga akan meningkat.
B.3. Sikap
Sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif,
predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara
sederhana sikap adalah respons terhadap stimuli sosial yang telah
terkondisikan (La Pierre dalam Azwar, Saifuddin, 2009).
Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Hamparan Perak
Kabupaten Deli Serdang, dapat dilihat bahwa mayoritas responden
bersikap negatif dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe) yaitu 31 orang
(52,5%). Sedangkan minoritas responden yang bersikap positif dalam
mengkonsumsi tablet besi (Fe) yaitu 28 orang (47,5%) di wilayah kerja
Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.
Menurut Lestari (2011), dalam penelitiannya menyatakan ada
hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan
sikap pencegahan terhadap anemia di RSIA Arvita Bunda Yogyakarta.
Hubungan tersebut dapat dilihat dari semakin tingginya pengetahuan Ibu
tentang anemia maka semakin positif pula sikap ibu tersebut dalam
melakukan pencegahan anemia.
Menurut Notoatmodjo (2012), sikap ibu itu merupakan suatu sindrom
atau kumpulan gejala dalam merespon stimulus atau objek. Sehingga sikap
itu melibatkan pikiran, perasaan, dan gejala kejiwaan yang lain.
Menurut asumsi peneliti, sikap sangat berpengaruh terhadap
kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe). Tingkat sikap berbanding lurus
dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) artinya semakin positif sikap
responden maka kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) juga akan
meningkat. Demikian juga sebaliknya jika sikap responden negatif
makakepatuhan konsumsi tablet besi (Fe)juga akan rendah.
A. Kesimpulan
1. Pengetahuan tentang konsumsi tablet besi (Fe) di wilayah kerja
Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang mayoritas
dengan kategori kurang yaitu sebesar 94,4%.
2. Sikap tentang konsumsi tablet besi (Fe) di wilayah kerja Puskesmas
Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang mayoritas dengan
kategori negatif yaitu sebesar 52,5%.
3. Terdapat hubungan pengetahuan dengan kepatuhan konsumsi tablet
besi (Fe) di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang
dengan nilai P value sebesar 0,038 (P value <0,005).
4. Terdapat hubungan sikap dengan kepatuhan konsumsi tablet besi
(Fe) di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang
dengan nilai P value sebesar 0,020 (P value <0,005).
B. Saran
B.1. Kepada Tenaga Yang Bertugas Melayani KIA & KB
Agar memberikan dan meningkatkan informasi tentang manfaat
tablet Fe dan dampak jika kekurangan zat besi sehingga masyarakat
termotivasi untuk patuh mengkonsumsi tablet besi.
Arlinda, 2015. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan Kejadian
Anemia di desa Pulau Banyak Aceh Singkil. Karya Tulis Ilmiah
Lestari (2011). Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia
dengan sikap pencegahan terhadap anemia di RSIA Arvita Bunda
Yogyakarta. Skripsi: Yogyakarta.
Saifudin, A.B. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: YBP-SP
Sarwono, 2014. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : YBP –
SP.
Soeparman, dkk. 1990. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta:Balai Penerbit FKUI.
Wawan, dkk. 2014. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Yeyeh, dkk. 2014. Asuhan Kebidanan dalam Kehamilan. Jakarta: Trans Info
Media.
KUESIONER
A. Indentitas Responden
1. Nama : RRRRRR
2. Umur : RRRRRR
3. Pekerjaan : RRRRRR
4. Pendidikan : RRRRRR
10. Tablet Fe(zat besi) sangat diperlukan bagi ibu hamil karena
berperan dalam pembentukan........
a. Sel darah merah
b. Sel darah putih
c. Pembentukan jaringan
D. Kepatuhan
1. Apakah ibu mengkonsumsi tablet fe secara rutin setiap hari?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah ibu meminum tablet Fe pada malam hari sebelum tidur?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah bidan memberitahukan ibu cara meminum tablet Fe?
a. Ya
b. Tidak pernah
4. Apakah ibu sudah bisa meminum tablet Fe dengan benar?
a. Ya
b. Tidak pernah
5. Apakah ibu meminum tablet Fe dengan air putih?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah ibu meminum tablet Fe sesuai dosis yang disarankan
bidan?
a. Ya
b. Tidak
Crosstabs
Cases
Chi-Square Tests
Crosstab
Chi-Square Tests